Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Vitamin sebenarnya telah muncul pada taun 1500-1700 sebelum masehi namun masa ini
disebut era penyembuhan empris karena para ahli pada zaman itu belum mengetahui senyawa
apa yang mereka pakai untuk menyembuhakan penyakit
Vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan
Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada hewan.
Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di
dunia. Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu.
Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis
penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu
senyawa faktor pertumbuhan (growth factor). Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran
Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan
dapat mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil
mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada
tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan
senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian
nama amines pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki
gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin
(dengan penghilangan akhiran huruf “e”) pada tahun 1920.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu dimana
banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru
mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf
Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun
perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh

1
.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari vitamin ?
2. Sebutkan klasifikasi dan jenis-jenis vitamin ?
3. Apa fungsi, sumber vitamin dan akibat apa yang ditimbulkan bila kekurangan vitamin?

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui definisi dari vitamin, jenis-jenis vitamin , fungsi/manfaat vitamin,
sumber dari vitamin, dan apa saja yang ditimbulkan bila kekurangan vitamin

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin

Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan
sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses
kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena
vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain
tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan
vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya
“hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal
Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan
yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak
menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari.

2.2 Klasifikasi dan jenis-jenis Vitamin


a. Klasifikasi
Klasifikasi vitamin berdasarkan dari sifat vitamin larut dalam lemak atau larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air,seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C )

3
dan vitamin larut dalam lemakyang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad(vitamin
A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam
tubuhkarena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
b. Jenis – Jenis Vitamin
1. Vitamin yang Larut dalam air
Tidak adanya vitamin atau defisiensi relatif vitamin dalam diet akan menimbulkan
berbagai keadaan defisiensi dan penyakit yang khas. Defisiensi vitamin tunggal dari kelompok B
kompleks jarang terjadi ,karena diet yang jelek paling sering disertai dengan keadaan defisiensi
multiple.Diantara vitamin-vitamin yang larut dalam air ,dikenali keadaan defisiensi berikut ini :
1. Penyakit beri-beri (defisiensi tiamin)
2. Keilosis, glositis,sebore, dan fotofobia (defisiensi riboflavin)
3. Pellagra (defisiensi niasin)
4. Neuritis perifer (defisiensi piridoksin)
5. Anemia megaloblastik,asiduria metilmalonat dan anemia pernisiosa (defisiensi
kobalamin)
6. Anemia megaloblastik (defisiensi asam folat)
7. Penyakit skorbut / skurvi (defisiensi asam askorbat)
Defisiensi vitamin dihindari dengan mengkomsumsi berbagai jenis makanan dalam
jumlah yang memadai.
Vitamin yang larut di dalam air kelompok dari vitamin B kompleks merupakan kofaktor
dalam berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalam tubuh kita. Vitamin B yang penting bagi
nutrisi manusia adalah :
 Vitamin B kompleks
1. Tiamin ( vitamin B 1 ).
2. Riboflavin ( vitamin B2 ).
3. Niasin (asam nikotinat ,nikotinamida, vitamin B3 )
4. Asam pantotenat ( vitamin B5)
5. Vitamin B6 ( piridoksin ,pridoksal, piridoksamin)
6. Biotin.
7. Vitamin B12 (kobalamin)
8. Asam folat

4
 Vitamin C (asam akskorbat)

Karena kelarutannya dalam air , kelebihan vitamin ini akan diekskresikan ke dalam urin dan
dengan demikian jarang tertimbun dalam konsentrasi yang toksik. Penyimpanan vitamin B
kompleks bersifat terbatas (kecuali kobalamin) sebagai akibatnya vitamin B kompleks harus
dikomsumsi secara teratur.

A. VITAMIN B KOMPLEKS

 Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber : Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-
kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam sekam
(lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan
tiamin.

Fungsi : Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi
energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak.

Dampak : Kekurangan tiamin pada diet manusia menyebabkan penyakit beri-beri, suatu
penyakit yang ditandai tidak terkendalinya syarat, paralisis dan kehilangan berat badan. Beri-
beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Kelebihan vitamin B1 dapat berakibat
penyakit seperti ruam kulit, hipertensi, palpitasi jantung, dan agitasi.

 Vitamin B2 (Riboflavin)
Sumber:hati, telur, susu, ragi ,brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau.

5
Fungsi: pernapasan dalam sel (respirasi selular), menjaga keutuhan jaringan saraf, dan
mempercepat pemindahan rangsang sinar ke saraf mata.

Dampak : Kekurangan vitamin B2 dapat mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan. Kelebihan vitamin B2 Tekanan
darah menjadi rendah, Mengalami kelelahan, Anemia atau kurang darah, Mengalami mual
dan muntah

 Niasin (asam Nikotinat)

Sumber: hati, telur, jamur dan kacang tanah.

Fungsi: Membantu pembebasan energi dari makanan dan sintesis asam lemak. Nikotinamida
berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH
adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi - reduksi
pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak , pernapasan sel dan detoksifikasi,di mana
perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen.

Dampak : Kekurangan vitamin B3 mengakibatkan terganggunya sistem pencernaan, otot


mudah keram dan kejang, insomnia, badan lemas, mudah muntah dan mual-mual dan
penyakit pellagra. Bila kelebihan vitamin B3 maka dapat terjadi radang usus, kerusakan liver,
gula darah tinggi, gangguan jantung dan kulit gatal

 Vitamin B5 (asam pantotenat)

Sumber: daging, susu, sayur hijau, ginjal, hati dan kacang hijau.

Fungsi: membantu metabolsime karbohidrat, protein dan lemak dalam tubuh. Vitamin B5
termasuk koenzim bagi tubuh. Dimana koenzim ini adalah koenzim A. Fungsinya untuk

6
mengkonversi apa yang kita makan menjadi energi bagi tubuh.

Dampak : Kekurangan vitamin B5 jarang terjadi namun bila terjadi dapat mengakibatkan otot
mudah menjadi kram, sulit tidur, gangguan emosi. Akibat dari kelebihan vitamin B5 adalah
Meningkatkan kebutuhan vitamin B1 yang menyebabkan diare dan kekurangan cairan

 Vitamin B6 ( piridoksin ,pridoksal, piridoksamin)

Sumber:Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal,
serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah
mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah
diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati.

Fungsi: membantu mencerna protein dan respirasi selular,serta berperan dalam metabolisme
asam amino dan asam lemak

Dampak : Kekurangan vitamin B6 Pada manusia akan terjadi insomnia, cepat marah, lelah,
paranoia, depresi, gelisah, kurangnya dorongan seksual, berat badan cepat naik ataupun cepat
turun, masalah dengan cara berjalan. Jika Kelebihan Akan menimbulkan masalah seperti
kesemutan dan mati rasa, Rendahnya koordinasi otot hingga kelumpuhan ,Sulit bernafas
,Alergi pada kulit Sakit kepala ,Iritasi saraf,Kerusakan saraf dan perubahan psikis

 Biotin (vitamin B7)

Sumber : Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis
oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir,
kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk,
semangka, strawberi).

Fungsi : Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan
atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam
lemak memerlukan biotin sebagai koenzim

7
Dampak : Tanda kekurangan biotin biasanya tidak tampak pada manusia tetapi pada saat
konsumsi telur putih yang banyak dapat menimbulkan dermatitis. Kelebihan
Keracunan,Tubuh menjadi lemas ,Kulit menjadi rusak

 Vitamin B 12 (kobalamin)

Sumber :Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan
defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur.

Fungsi : Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf
dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan 
metabolisme sel-sel tulang.

Dampak : Menyebabkan anemia dan kerusakan syaraf ( defisiensi jarang terjadi kecuali pada
vegetarian yang tidak makan dari hewani) , Pada ibu hamil menyebabkan terhambatnya
perkembangan otak dan syaraf janin , pada bayi menyebabkan anemia dan refleks menurun ,
pada anak menyebabkan menurunya daya ingat dan menyebabkan kebodohan , pada remaja
meyebabkan nafsu makan turun, kerusakan syaraf dan mudah marah, pada orang dewasa
menyebabkan gangguan pendengaran, mudah marah dan tersinggung. kelebihan vitamin b12
adanya masalah pada kardiovvaskular ,masalah kulit.

 Asam folat

Sumber: selada, bayam, asparagus, semangka, belewah, biji bunga matahari, kacang-
kacangan, hati dan kuning telur.

8
Fungsi: Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum
tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam
pembentukan hem (pembentukan sel darah merah), perbaikan DNA, Perkembangan bayi,
pembentukan jaringan tubuh, mengoptimalkan fungsi otak, pertumbuhan rambut.

Dampak : Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan terganggunya fungsi otak,


pertumbuhan tulang belakang, sariawan, diare, dll. Kekurangan darah ,Kehilangan berat
badan dan lemas.Kelebihan asam folat maka mengganggu asupan vitamin B12 ,merasa sulit
tidur ,ruam di kulit ,terjadi kejang ,muncul rasa kesemutan ,terasa mual ,kelelahan ,hipertensi

B. VITAMIN C

Sumber : Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan
buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat.
Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol.

Fungsi :Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :

 Sintesis Kolagen
 Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
 Absorbsi dan Metabolisme Besi
 Absorpsi Kalsium
 Mencegah Infeksi

Dampak : Kelebihan vitamin C bagi yang mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi ini adalah
sakit kepala, mual, muntah, perut sakit, kram usus, diare, gangguan pencernaan, kelelahan,
mengantuk, kemudian iritasi di kerongkongan, hingga pengeroposan gigi.

Selain itu dapat juga mengakibatkan insomnia (sulit tidur). Untuk ibu hamil, tidak dianjurkan
mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena dapat
memicu keguguran janin yang dikandungnya akibat adanya tekanan progesteron. Bagi mereka

9
yang memiliki kadar zat besi tinggi atau pada orang yang penyakit kelebihan zat besi
(hemochromatosis) tidak dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi dimana vitamin C
membantu penyerapan zat besi ke dalam tubuh lebih cepat.Kekurangan vitamin C dapat
menyebabkan pendarahan, gigi rontok, luka pada gusi, luka sukar sembuh, tulang mudah
patah.

2. VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK

Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya
adalah derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai
sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan
absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi
molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat
yang spesifik.Yang merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan
K.

 Vitamin A

Sumber : Sumber makanan yang  banyak mengandung vitamin A, antara lain susu sapi, ASI,
ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan
(terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).

Fungsi : Vitamin A berperan dalam berbagai proses tubuh, antara lain, stereoisomer dari
retinal yang disebut retinen, memainkan peranan penting dalam penglihatan. Vitamin A
diperlukan juga dalam pencegahan ataxia, pertumbuhan dan perkembangan sel, pemeliharaan
kesempurnaan selaput lendir (mukosa), reproduksi,  pertumbuhan tulang rawan yang baik dan
cairan serebrospinal yang norma, mampu meningkatkan sistem imun, berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan terbukti bisa melawan ketuaan.

Dampak : Kekurangan vitamin a dapat menyebabkan gangguan mata, seperti rabun senja. Jika
berlanjut kekurangan dapat menyebabkan pennurunan fungsi kornea dan menyebabkan

10
kebutaan,dapat menghambat perumbuhan tulang atau menyebabkan perubahan bentuk tulang,
membentuk celah dan kerusakan pada gigi, serta terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk
gigi. dapat mempengaruhi sistem tulang dan saraf serta dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Kelebihan vitamin A dapat menimbulkan rasa pusing-pusing, rambut rontok, kulit kering dan
bersisik, iritasi pada kulit dan pembengkakan pada limfa dan hati. Selain itu, ketidakstabilan
emosi, perasaan mudah marah, sakit kepala dan muntah sering terjadi pada kelebihan vitamin
A.

 Vitamin D

Sumber : Vitamin D terkandung dalam minyak hati dari berbagai ikan, susu, mentega,
kuning telur, dan tumbuh-tumbuhan yang telah disinari.

Fungsi : Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan


parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada proses-proses
biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah
dan struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim, seperti
lipase dan ATP-ase

Dampak : Jika kelebihan vitamin D ,aka Gejala pertama dari keracunan vitamin D adalah
hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa,
meningkatnya frekuensi berkemih, kelemahan, gelisah dan tekanan darah tinggi. Kalsium
bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan
menetap.Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan
kadar urea dalam darah meningkat. Dan bila kekurangan Dapat menyebabkan tulang
bengkok pada anak-anak. Kekurangan kalsium yang timbul serta sangat lemahnya sistem
tulang akan menyebabkan deformasi kerangka dan pada orang dewasa akan menyebabkan
Oesteomalasia (pelunakan tulang).

11
 Vitamin E

Sumber : Vitamin E dapat diperoleh dari biji-bijian, daging, kuning telur, sayuran hijau,
hati, minyak sayur, dan margarine

Fungsi: Fungsi metabolik vitamin E dalam tubuh antara lain (1) sebagai antioksidan; (2)
dalam pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom oksidase
atau untuk melindungi susunan lipida di dalam mitokondria dari kerusakan oksidasi; (3)
dalam reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi fosfat, seperti kreatin fosfat dan
adenosin fosfat; (4) dalam metabolisme asam nukleat; (50 dalam sintesis vitamin C, dan (6)
dalam metabolisme asam amino bersulfur. Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah
sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen.

Dampak : Kelebihan vitamin E dapat memicu penyakit pada tulang atau yang sering disebut
osteoporosis. Bahkan bisa terjadi pembengkakan seperti pembengkakan pada bibir, lidah,
dan wajah. Bisa menyebabkan pendarahan dan kematian akibat pendarahan tersebut. Selain
itu, kelebihan vitamin E dapat menimbulkan sakit kepala dan mual, penglihatan kabur, perut
kembung dan diare. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga,
aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di
hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker.

 Vitamin K

Sumber : Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K cukup mudah karena hanya dibutuhkan
dalam jumlah kecil serta sistem pencernaan tubuh manusia memiliki bakteri yang mampu
mensintesis vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Namun tubuh perlu

12
mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Sumber vitamin K bisa diperoleh dari makanan
seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak seperti bayam, sayuran
sejenis kobis (kol), kembang kol, brokoli, lobak hijau, sereal, gandum, tomat, kacang
panjang, daging tanpa lemak, telur, selada/lettuce dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi
tinggi juga ditemukan pada susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati
Fungsi: Selain berperan dalam proses pembekuan darah, vitamin K juga memiliki beberapa
manfaat lainnya bagi tubuh antara lain, Membantu penyerapan mineral penting seperti –
kalsium, membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang dan membantu mengobati
osteoporosis, mencegah pengerasan arteri sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan
sebagai pencegahan dan pengobatan kanker

Dampak : Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah tidak dapat menggumpal.


Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi. Yang sering terjadi karena ada
gangguan absorpsi lemak.Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi karena seseorang mendapat
antibiotika, sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamin K dari makanan. Kelebihan
vitamin K yaitu kerusakan pada otak, penyakit kuning dan hemolisis sel darah merah

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat
kecil dan pada umunya tidak dapat dibentuk oleh tubuh tetapi penting untuk melakukan fungsi
metabolisme. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok
zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik
di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena
penyimpanan dan pengolahan. Manusia dan hewan memerlukan hampir semua vitamin dari
makanan karena tubuh tidak dapat membuat sendiri.

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K
bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan
adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke
seluruh tubuh saat dibutuhkan

14
15

Anda mungkin juga menyukai