Anda di halaman 1dari 14

INTERAKSI OBAT DENGAN ENZIM

Kelompok : 4
1. Anggelina H. H. Ratumakin
2. Maria yolanda F. Kehi
3. Rosita Mata Here
4. Safrina T. Lewuk

1
Enzim

Enzim merupakan molekul biologi biasanya berupa


protein yang berfungsi mengkatalis reaksi kimia atau
biokimia dalam tubuh (Bruton et al.,2008).
Enzim sangat berperan penting dalam proses
metabolisme.

2
Interaksi Enzim

Interaksi enzim yang terjadi pada proses metabolisme obat


yaitu :
1. Penghambatan (inhibisi) metabolisme
2. Induksi metabolisme

3
Hambatan ataupun induksi enzim pada proses metabolisme
obat terutama berlaku terhadap obat-obat atau zat-zat yang
merupakan substrat enzim mikrosom hati sitokrom P450(CYP).
Beberapa isoenzim CYP yang penting dalam metabolisme obat,
antara lain:
 CYP2D6 yang dikenal juga sebagai debrisoquin hidroksilase

dan merupakan isoenzim CYP pertama yang diketahui,


aktivitasnya dihambat oleh obat-obat seperti kuinidin,
paroxetine, terbinafine. 4
 CYP3A yang memetabolisme lebih dari 50% obat-obat yang
banyak digunakan dan terdapat selain di hati juga di usus halus
dan ginjal, antara lain dihambat oleh ketokonazol, itrakonazol,
eritromisin, klaritromisin, diltiazem, nefazodon.
 CYP1A2 merupakan ezim pemetabolis penting di hati untuk

teofilin, kofein, klozapin dan R-warfarin, dihambat oleh obat-


obat seperti siprofloksasin, fluvoksamin.

5
6
 Substrat adalah suatu molekul yang menjadi sasaran aksi
enzim.
 Inhibitor adalah molekul yang mengikat enzim dan dapat

menurunkan aktivitasnya.
 Induktor adalah molekul yang mengikat enzim dan dapat

meningkatkan aktivitas substrat.

7
Penghambatan (inhibisi) metabolisme
Interaksi inhibitor CYP dengan substratnya akan menyebabkan
peningkatan kadar plasma atau peningkatan bioavailabilitas substrat
sehingga memungkinkan aktivitas substrat meningkat sampai terjadinya
efek samping yang tidak dikehendaki.
Contoh efek samping yang tidak dikehendaki :
• Interaksi terfenadin (substrat CYP3A4/5) dengan klaritromisin (inhibitor
poten CYP3A4/5) yang menyebabkan toksisitas berupa perpanjangan
interval QT yang berakibat terjadinya aritmia ventrikel yang fatal.

8
Contoh-contoh interaksi yang melibatkan inhibitor CYP
dengan substratnya
1. Interaksi terfenadin, astemizol, cisapride (substrat CYP3A4/5) dengan
ketokonazol, itrakonazol, etitromisin, atau klaritromisin (inhibitor poten
CYP3A4/5) akan meningkatkan kadar substrat, yang menyebabkan
toksisitas berupa perpanjangan interval QT yang berakibat terjadinya
aritmia ventrikel (torsades de pointes) yang fatal (cardiac infarct).
2. Interaksi triazolam, midazolam (substrat) dengan ketokonazol, eritromisin
(inhibitor) akan meningkatkan kadar substrat, meningkatkan bioavailabilitas
(AUC) sebesar 12 kali, yang berakibat efek sedasi obat-obat sedative di atas
meningkat dengan jelas.

9
Induksi metabolisme

Induktor atau zat yang menginduksi enzim pemetabolis


(CYP) akan meningkatkan sistensis enzim tersebut. Interaksi
induktor CYP dengan substratnya menyebabkan laju kecepatan
metabolisme obat (substrat) meningkat sehingga kadarnya
menurun dan efikasi obat akan menurun atau sebaliknya,
induksi CYP menyebabkan meningkatnya pembentukan
metabolit yang bersifat reaktif sehingga memungkinkan
timbulnya risiko toksik.
10
Contoh-contoh interaksi yang melibatkan
induktor CYP dengan substratnya
1. Kontraseptik oral (hormon estradiol) dengan adanya induktor enzim seperti rifampisin,
deksametason, menyebabkan kadar estradiol menurun sehingga efikasi kontraseptik oral
menurun.
2. Asetaminofen (parasetamol) yang merupakan substrat CYP2E1, dengan adanya induktor
enzim seperti etanol, INH, fenobarbital yang diberikan secara terus menerus (kronik),
menyebabkan peningkatan metabolisme asetaminofen menjadi metabolit reaktif sehingga
meningkatkan risiko terjadinya hepatotoksisitas.
3. Teofilin (substrat CYP1A2) pada perokok (hidrokarbon polisiklik aromatik pada asap sigaret
adalah inhibtor CYP1A2), atau jika diberikan bersama karbamazepin (induktor), akan
meningkatkan metabolisme teofilin sehingga diperlukan dosis teofilin lebih tinggi. Tetapi
jika pemberian karbamazepin dihentikan sementara dosis teofilin tidak diubah, dapat terjadi
intoksikasi teofilin yang berat.
11
Daftar Pustaka
• Siti Helmyati dkk. Buku Saku Interaksi Obat dan Makanan . Gadjah Mada University Press.
• Peng, CC, et al. Retrospective Drug Utilization Review: Incidence of clinically relevant
potential drug-drug interactions in a large ambulatory populations.! Managed Care Pharm.
2003;9 (6):513-22.
• Pelkonen O, Maenpaa J, Taavitsainen P, Rautio A, Raunio H. Inhibition and induction of
human cytochrome P450 (CYP) enzymes. Xenobiotica 1998;28:1203-1253.
• Walsky, RL and Obach, RS. Validated assays for human Cytochrome P450 activities. Drug
Metab Dispos 2004; 32:647-660.
• Brosen K. Drug interactions and the cytochrome P450 system: The role of cytochrome P450
1A2. Clin Pharmacokinet 1995;29(suppl l):20-5.

12
13
Pertanyaan..
1. Upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari induksi enzim ?
(Kharisma Wulandari)
2. Jelaskan kaitan induktor/inhibitor , isoenzim CYP1A2 terhadap subtrat ?
(Anastasia Gue Wea)
3. Mengapa metabolisme PCT menjadi metabolit yang dapat mengakibatkan
resiko hepatotoksisitas ?
(Nanirius J.K.T. Malairuli)
4. Apa Peran enzim dalam proses metabolisme dalam tubuh ?
(Andi Ibrahim kolimo)
5. Mengapa interaksi antara inhibitor CYP dengan subtrat dapat meningkatkan
kadar subtrat ?
(Veronika Lidia Atok)
6. Contoh efek samping yang tidak dikehendaki itu apa ?
(javania Raga Namu)
14

Anda mungkin juga menyukai