Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Berdasarkan UU Nomor. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial maupun ekonomis. Setiap masyarakat mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh derajat kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit (preventif), peningkatan
kesehatan (promotif), pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
oleh pemerintah dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Azwar,1996). Pengertian pelayanan kesehatan
lainnya, dikemukakan oleh Gani (1995) bahwa pelayanan kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat berupa tindakan penyembuhan, pencegahan, pengobatan, dan
pemulihan fungsi organ tubuh seperti sedia kala.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 tahun 2002, rumah sakit sebagai
satu diantara sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, dengan demikian rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.

Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan satu diantara kegiatan di rumah sakit yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1197/Menkes/SK/XI/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit, yang menyatakan pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi pada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat.
Perubahan paradigma dalam pelayanan kefarmasian yang semula drug oriented menjadi
patient oriented membuat praktisi farmasi berlomba-lomba untuk meningkatkan dan
memperbaiki pelayanan kefarmasian bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan semata
namun lebih untuk memberikan manfaat yang optimal bagi pasien.

Pelayanan kefarmasian akan berjalan baik bila didukung oleh SDM yang berkualitas
dan potensial. Mengingat besarnya tangggung jawab farmasis, maka pendidikan kefarmasian
bagi calon Sarjana Farmasi sangat diperlukan dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian.
Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Bhayangkara merupakan kegiatan akademis, yang
dimaksudkan menjadi sarana pembelajaran bagi calon Sarjana Farmasi agar menjadi tenaga
ahli yang terampil dan profesional.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilakukan selama satu bulan, mulai tanggal 4 Agustus 2020
sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020 di Rumah sakit Bhayangkara jln. Nangka No.34
Kupang-NTT.

Tujuan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dengan tujuan, yaitu memahami kegiatan


kefarmasian yang dilakukan oleh rumah sakit; membandingkan teori pelayanan yang
didapatkan dalam perkuliahan dengan praktek nyata di rumah sakit; mendapatkan
pengalaman langsung tentang pelayanan kefarmasian di rumah sakit; meningkatkan
kemampuan dalam memberikan komunikasi, informasi, edukasi tentang penggunaan obat
kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai