Anda di halaman 1dari 21

Kosmetika

Annisa Firdaus,APt
Pewarna Rambut
Sediaan kosmetika yang digunakan dalam tatarias rambut untuk
mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut
asalnya atau warna lain.
Asal Pewarna :

Zat warna alam: Zat warna Organik


Dari simplisia, ekstrak, Zat warna logam sintetik:
,
rebusan Ex: bismut nitrat, Ex: pirogalol, resorsinol,
Ex : simplisia daun hena
Syarat zat warna rambut yang baik
1. Tidak membahayakan kesehatan
2. Mewarnai rambut, tetapi tidak mewarnai kulit
3. Tidak memberikan efek yang merugikan terhadap struktur
rambut
4. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan
efeknya
5. Tidak mengiritasi kulit
6. Menghasilkan warna yang natural dalam penampilan
7. Tahan terhadap perlakuan lain seperti pengeritingan
permanen
Pewarnaan rambut dibedakan berdasarkan pada:

Daya lekat zat warna: Proses sistem pewarnaan:


a. Pewarnaan rambut temporer a. Pewarnaan rambut langsung
b. Pewarnaan rambut b. Pewarnaan rambut langsung
semipermanen dengan zat warna sintetik
c. Pewarnaan rambut permanen
Pewarnaan Rambut Temporer

Pewarna ini melapisi kutikula rambut tetapi tidak


berpenetrasi ke dalam korteks rambut
(BPOM,2008). bertahan pada rambut untuk waktu
yang singkat, hanya sampai pada pencucian
berikutnya. Sediaan : krayon rambut, sampo
warna, semprot warna

Bahan pewarna jenis ini adalah pewarna asam yang mempunyai


molekul besar sehingga tidak mampu masuk ke dalam batang
rambut dan mudah terlepas, misalnya asam pirogalat dan asam
tartrat. Dan juga beberapa zat warna azoic, azinic, indigoid,
triphenilmetan dan derivate antrakinon

COLORSMASH Color Kissed Hairspray L’Oréal Paris MAGIC Root Cover Up Top Lady Hair Color Spray
Contoh Formula
Krayon rambut :
Air 26.5 %
Gom arab 27.5 1.
Na. Stearat 15.0 2.
Gliserol 15.0
Zat warna 16.0
Cara pembuatan:
• Campur gliserol dan air, bagi 2 :
• Melendirkan gom arab, diamkan
• Melarutkan Na.sterarat kalau perlu pemanasan
• Campur 1 dan 2, tambahkan zat warna aduk homogen,bmasukkan
ke cetakan dan keringkan dengan pemanasan
Pewarnaan Rambut Semi Permanen

Cat rambut semipermanen melapisi


permukaan rambut dan memudar
seiring waktu

Manic Panic Crazy Color Directions


Pewarna rambut permanen

Pewarna rambut permanen berpenetrasi ke


dalam kutikula dan terdeposit pada korteks
rambut. Pewarna rambut jenis ini memiliki
daya lekat yang jauh lebih lama sehingga
tidak luntur karena keramas dengan sampo
dan dapat bertahan 3-4 bulan (BPOM, 2008).
Contoh formulasi

Monoethanolamina lauril sulfat 20,0 %


Etilen glikol monostearat 5,0
2-nitro—fenilendiamina 1,• 1,5
Dietanolamina asam lemak kelapa 3,0
Parfum/pengawet q.s
air ad 100,0
Deposit warna pada proses pewarnaan rambut (Mitsui, 1997)
Keterangan :
a = Pewarna rambut temporer
b = Pewarna rambut semipermanen
c = Pewarna rambut permanen
Pewarna rambut langsung :
telah menggunakan zat warna→sehingga
dapat langsung digunakan. Pewarna
rambut langsung terdiri dari:
• Pewarna rambut langsung dengan zat
warna alam.
• Pewarna rambut langsung dengan zat
warna sintetik

Pewarna rambut tidak langsung : disajikan dalam dua


komponen yaitu masing-masing berisi komponen zat
warna dan komponen pembangkit warna. Pewarna
rambut tidak langsung terdiri dari:
• Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna
senyawa logam
• Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna
oksidatif.
Formula Pewarna rambut langsung
• Sediaan pewarnaan rambut langsung
Henna serbuk 40
Indigo serbuk 40
• Campur kedua serbuk, aduk hingga homogen
• Jika akan digunakan, campur serbuk dengan air mendidih
hingga menjadi pasta , oleskan pada rambut hingga
merata, balut dengan handuk basah, diamkan lebih
kurang 30 menit. Jika didiamkan 1-2 jam akan didapat
corak warna coklat.
Contoh Formula Pewarna Permanen

1. Hidrogen peroksida 0,3-0,5


– Setil Alkohol 0,5
– EDTA (stabilisator) 0,10-0,20
– Air 85,0

2. PPDA (parafenilendiamina) 0,05-0,40


– TEA 10,0
– Amonia 0,10
– Air 70,00
EVALUASI SECARA UMUM
• Evaluasi stabilitas fisik : Evaluasi stabilitas fisik dengan metode freeze thaw
ditentukan dengan menyimpan sediaan tidak kurang dari 48 jam pada suhu
4°C.Setelah 48 jam, dilihat jika adanya pemisahan fase. Kemudian disimpan pada
suhu 40°C selama 48 jam, kemudian dilihat terjadinya pemisahan fase (Gozali, D).
Pengujian dilakukan selama 4 siklus. Uji stabilitas dengan menggunakan metode
freeze thaw merupakan salah satu cara untuk menguji kestabilan sediaan pewarna
rambut.
• Pengukuran pH : Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu parameter pengujian
dalam analisis produk kosmetik, yang dimana pH dari kosmetik dapat
mempengaruhi daya absorbs kulit. Persyaratan pH sediaan kosmetik berkisar antara
4,5-7,5 .
• Uji Viskositas.: Viskositas merupakan tolak ukur sifat fisik yang biasa diukur untuk
menakar pengaruh kondisi tekanan pada sediaan dan dapat dijadikan sebagai
parameter untuk menunjukan kestabilan produk kosmetik selama penyimpanan.
• Uji Daya Sebar. :Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui penyebaran gel
pada ediaan rambut.
• Stabilitas warna terhadap pencucian: Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap
pencucian
• Stabilitas warna terhadap sinar matahari: Warna ditentukan kestabilannya dengan
memaparkan rambut 5 jam dibawah sinar matahari.
• Uji Hedonik (Uji kesukaan): Uji kesukaan atau hedonik merupakan suatu cara
pengujian untuk mengetahui tanggapan pribadi panelis terhadap kesukaan atau
ketidaksukaan berdasarkan tingkatnya terhadap suatu produk atau sampel.
• Uji Biologis (Uji iritasi): Sediaan pewarna rambut yang hendak dipasarkan untuk
konsumen harus diberikan penandaan yang jelas mengenai cara penggunaan,
komposisi dan kadar zat yang digunakan. Selain itu, pada etiket tersebut harus
tercantum perlu tidaknya uji iritasi sebelum digunakan. Uji ini dilakukan untuk
meyakinkan apakah dalam formulasi sediaaan pewarna rambut terjadi reaksi antara
komponen sehingga terbentuk zat yang bersifat iritan atau toksik.
Penandaan Kosmetik
Penandaan kosmetik harus memenuhi persyaratan umum, yaitu etiket wadah atau pembungkus
harus mencantumkan penandaan berisi informasi yang lengkap, objektif dan tidak menyesatkan,
sesuai dengan data pendaftaran yang telah disetujui, jelas dan mudah terbaca, menggunakan
huruf latin dan angka arab; dan tidak boleh mencantumkan penandaan seolah-olah sebagai obat,
rekomendasi dari dokter, apoteker, pakar di bidang kosmetik atau organisasi profesi. Keterangan
yang harus dicantumkan pada etiket wadah dan atau pembungkus meliputi:
• Nama produk;
• Nama dan alamat produsen atau importer/penyalur;
• Ukuran, isi atau berat bersih;
• Komposisi harus memuat semua bahan;
• Nomor ijin edar;
• Nomor bets/kode produksi;
• Kegunaan dan cara penggunaan kecuali untuk produk yang sudah jelas
penggunaannya;
• Bulan dan tahun kadaluwarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang dari 30
bulan;
• Penandaan yang berkaitan dengan keamanan atau mutu
Contoh formulasi dan cara pembuatan
pewarna rambut
Kayu merbau →menghasilkan warna coklat kemerahan, biasa digunakan sebagai
pewarna pakaian→dibuat menjadi pewarna rambut (untuk uban)
Cara Kerja

1 2
Pirogalol, tembaga (II) sulfat, Ditambahkan air destilasi 50 ml
ekstrak kering kayu merbau dan ke dalam lumpang, lalu digerus
xanthan gum ke dalam lumpang, hingga homogen.
digerus homogen.

3 4
Dipindahkan massa ke dalam Empat ikat rambut uban masingmasing
beaker glass , ad air hingga 100 seratus helai yang telah dipotong kira-kira 7
ml cm dan telah dicuci dengan shampoo,
dimasukkan ke dalam campuran bahan
pewarna rambut, dilakukan perendaman
selama 1-4 jam
Daftar Pustaka
Anonim. Cara Menggunakan Cat Rambut Semipermanen
https://id.wikihow.com/Menggunakan-Cat-Rambut-Semipermanen
Anonim. 10 Merk Cat Rambut Temporer yang Bagus & Recommended
https://bacaterus.com/merk-cat-rambut-temporer/
Rum Ira Adiyati , Maria Ulfha, Dolih Ghazali formulasi pewarna rambut dari biji pepaya ( Carica
papaya L.) dalam bentuk sediaan gel. Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 halaman 82-89
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Sigla, A. K., 2002, Spreading of Semisolid
Gozali, D., Rusmiati, D., Utama, P. (2009) Formulasi dan uji stabilitas mikremulsi
ketokonazol sebagai antijamur Candida abicans dan Tricophyton
mentagrophytes. Farmaka, (7 2), 54-67.
Tranggono, R.I.S. Latifah.(2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:Gramedia
Pustaka Umum. 33-37. Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun Il

Anda mungkin juga menyukai