Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM KOSMETIKA HERBAL

PEMBUATAN BODY SCRUB AMPAS KOPI


(Coffea arabica L.)

OLEH:

TRI RAHMA YANI 16040003

FIA AMIN SANI 16040013

MIHARTI RETNANINGRUM 16040014

RISKA NUR IFADA 16040016

INTAN SYUROYYAH 16040017


KULIT

 Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama
sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Kulit
merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan. Kulit yang sehat, bersih, segar dan terawat bisa menjadi milik semua orang
jika perawatan dilakukan dengan tepat dan teratur. Kulit juga memiliki kemampuan
untuk terus melakukan regenerasi, mengganti sel-sel kulit mati dengan sel-sel kulit baru
(Achroni, 2012).
 Perawatan adalah tindakan yang dilakukan dalam mempertahankan atau mengembalikan
sesuatu pada kondisi kulit sehat dan segar. Perawatan kulit terdiri atas dua bagian :
 Perawatan kulit dari dalam adalah merawat kulit dengan mengkonsumsi bahan makanan yang
dapat menyehatkan kulit,
 sedangkan perawatan kulit dari luar adalah perawatan yang dilakukan secara langsung pada kulit
agar terlihat cantik, cerah dan sehat (Darwati, 2013). Perawatan kulit dari luar dapat
menggunakan sediaan kosmetika krim body scrub.
Body scrub

 dalam beberapa produk ditulis dengan istilah lulur mandi merupakan lulur yang digunakan
saat tubuh dalam keadaan basah (mandi). Penggunaannya adalah dengan mengoleskan pada
seluruh bagian tubuh lalu menggosoknya perlahan. Lulur jenis ini relatif lebih cocok
digunakan untuk pemilik kulit sensitif karena butiran scrub yang lebih kecil dan lembut,
penggunaannya saat kulit dalam keadaan basah, dan terdapat bahan pembawa yang berfungsi
melicinkan kulit sehingga akan terhindar dari iritasi saat penggosokan (Novitasari, 2018).
 Salah satu bentuk sediaan kosmetik body scrub yang beredar di pasaran adalah dalam bentuk
sediaan krim. Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Ditjen POM, 1995). Krim
mempunyai daya tarik estetika yang lebih besar karena sifatnya tidak berminyak dan
kemampuan menyerap dalam kulit pada saat pengolesan (Ansel, 1989).
KOPI

 Indonesia merupakan negara penghasil kopi ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam.
Pada tahun 2012 Indonesia mampu memproduksi paling sedikit 748 ribu ton atau 6,6 %
dari produk kopi dunia. Kopi ini dihasilkan dari perkebunan kopi yang luasnya mencapai
1,3 juta hektar (Hartono, 2013).
 Berdasarkan banyaknya jumlah kopi yang ada, maka berimbas terhadap ampas kopi yang
dibuang ke lingkungan. Ampas kopi merupakan residu padat atau endapan dari seduhan
biji kopi yang sudah diolah dan hanya sedikit memiliki sari. Ampas kopi dapat
dimanfaatkan untuk perawatan kulit, diantaranya untuk mengangkat sel-sel kulit mati di
permukaan kulit dan menghaluskan kulit. Butiran kasar yang dimiliki ampas kopi dapat
menggantikan fungsi silika atau garam dalam body scrub (Agustiningsih, 2017).
ALAT Dan BAHAN
Alat Bahan

alat-alat gelas ampas kopi

batang pengaduk air suling (aquadest)

cawan porselen asam stearat

kertas perkamen setil alkohol

lumpang dan alu propilen glikol

neraca analitik (Boeco Germany) trietanolamina (TEA)

pot plastik parfum

pH meter (Hanna) propil paraben

sudip metil paraben

skin analyzer dan moisture checker (Aramo SG) larutan dapar pH asam (4,01)

  larutan dapar pH netral (7,01)


FORMULASI

Formula standar yang digunakan (Lestari, 2017)


Formulasi modifikasi sediaan krim body scrub ampas
R/ Arang aktif cangkang sawit 15% kopi
Madu 5%
Bahan Konsentrasi
Setil alkohol 1%
20%
Propilen glikol 5% Setil alkohol (g) 1

Trietanolamin (TEA) 1,2% Asam stearat (g) 15


Trietanolamin (g) 2
Asam stearat 15%
Propilen glikol (g) 5
Gliserin 5% Metil paraben(g) 0,3

Silica 2,5% Propil paraben (g) 0,05


Ampas kopi (g) 20
Parfum 0,01%
Parfum 3 tetes
Akuades ad 100 ml Aquadest ad (ml) 100
Prosedur pembuatan basis krim
lalu masukkan massa
Masukkan II sedikit demi
massa I ke sedikit digerus
dalam lumpang konstan sampai
Ditimbang panas,
semua bahan terbentuk massa
yang krim.
diperlukan.

Fase air yang terdiri


dari propilen glikol, Setelah terbentuk massa
Pisahkan bahan trietanolamin dan krim, dicampurkan dengan
menjadi dua metil paraben ampas kopi sesuai
kelompok yaitu dilarutkan di dalam konsentrasi sedikit demi
fase minyak dan air panas dengan sedikit,
fase air. suhu 70°C (massa
II).

digerus sampai terbentuk


Fase minyak terdiri krim yang homogen.
dari asam stearat dan kemudian
ditambahkan Ditambahkan 3 tetes
setil alkohol, dilebur parfum, dihomogenkan
di atas penangas air propil paraben
(massa I). sampai terbentuk basis
dengan suhu 70ºC, krim.
PEMBUATAN AMPAS KOPI
Pembuatan Sediaan body scrub yang
mengandung ampas kopi
Evaluasi Mutu Fisik sediaan krim body
scrub

 Pemeriksaan homogenitas 
 Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada kaca objek atau bahan lain yang transparan yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan
homogen, tidak terlihat adanya butiran kasar (Ditjen POM, 1979).
 Penentuan tipe emulsi sediaan
 Menurut Syamsuni (2006), penentuan tipe emulsi dapat ditentukan dengan pengenceran fase dan pewarnaan dengan metilen biru.
Pengenceran fase dilakukan dengan mengencerkan 0,5 gram sediaan dengan 25 ml air dalam beaker gelas. Jika sediaan terdispersi secara
homogen dalam air, maka sediaan termasuk emulsi tipe m/a sedangkan jika sediaan tidak terdispersi secara homogen dalam air, maka
sediaan termasuk emulsi tipe a/m (Ditjen POM, 1985). Pewarnaan dilakukan dengan menambahkan larutan metilen biru sebanyak 1 tetes
dengan 1 tetes sediaan,lalu diaduk merata. Bila metilen biru tersebar merata berarti sediaan tersebut emulsi tipe m/a, tetapi bila metilen biru
tersebar tidak merata berarti sediaan tersebut emulsi tipe a/m (Ditjen POM, 1985).
 Uji stabilitas fisik
 Masing-masing formula krim dimasukkan ke dalam pot plastik,
 disimpan pada suhu kamar dan diukur parameter-parameter kestabilan seperti bau,
warna, dan terpisahnya emulsi selama penyimpanan 12 minggu dengan interval
pengamatan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan 0 (selesai dibuat), 2, 4, 6,
8, 10 dan 12 minggu (National Health Surveillance Agency, 2005).
LANJUTAN...

Analisis Ph
1. Cara: alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapat standar netral (pH 7,01) dan larutan
dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut.
2. Kemudian elektroda dicucu dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tisu.
3. Sampel dibuat dalam masing-masing konsentrasi yaitu ditimbang 0,25 gram sediaan dan dilarutkan hingga 25 ml
air suling.
4. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan.
Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan (Rawlins, 2003).
Lanjutan...

Uji Iritasi Kulit


Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat iritatif
sediaan. Sediaan yang dipilih untuk uji iritasi ini adalah sediaan dengan konsentrasi
tertinggi yaitu konsentrasi 20%.
Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji pakai (usage test). Uji iritasi ini
dilakukan pada 15 orang sukarelawan.
Caranya, krim dengan konsentrasi tertinggi yaitu 20% dioleskan di bagian kulit belakang
telinga atau pada bagian bawah lengan sukarelawan kemudian dibiarkan 24 jam. Setelah
24 jam dihitung dari pengolesan pertama, diamati reaksi yang terjadi. Reaksi iritasi
positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit belakang
telinga atau bagian bawah lengan yang di beri perlakuan (Wasitaatmadja, 1997).
Pengujian Efektivitas Sediaan Krim Body Scrub Ampas Kopi

Pengujian efektivitas dilakukan terhadap sukarelawan sebanyak 15 orang dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

Kelompok A : 3 sukarelawan untuk krim body scrub (20%)

Semua sukarelawan diukur kondisi awal kulit pada area uji yang telah ditandai dengan menggunakan skin analyzer yang meliputi:

Kadar air (moisture), dengan menggunakan alat moisture checker yang terdapat dalam perangkat skin analyzer Aramo.

Kehalusan (evenness), menggunakan lensa perbesaran 60x (normal lens) dengan sensor warna biru.

Pori (pore), menggunakan lensa perbesaran 60x (normal lens) dengan sensor warna biru.

Noda (spot), yang menggunakan lensa perbesaran 60x (polarizing lens) dengan sensor warna jingga.

Perawatan mulai dilakukan dengan mengaplikasikan krim body scrub hingga merata pada punggung tangan yang telah ditandai, krim body scrub diaplikasikan
berdasarkan kelompok yang telah ditetapkan di atas. Perubahan kondisi kulit diukur saat sebelum aplikasi krim body scrub dan setelah aplikasi krim body scrub setiap
minggu selama 4 minggu dengan menggunakan alat skin analyzer.
DAFTAR PUSTAKA

 Harefa, Reni Ester Pertiwi. 2018. Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Krim Body Scrub
yang Mengandung Ampas Kopi (Coffea arabica L.). [skripsi]. Universitas Sumatera Utara
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai