Anda di halaman 1dari 26

KOSMETOLOGI

FORMULASI HAIR TONIC EKSTRAK


GINSENG
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3:

Annisa Azzahra 180106010


Andi Azzahra Amalia 180106011
Ayu Permata Dewi 180106015
Dea Novita 180106020
Erika Maulani 180106025
Hasna Hapsari N.F. 180106035
Rifki Maulana 180106055
Siti Antika N.Y. 180106064

DOSEN PENGAMPU :

apt. Fauzia Ningrum Syaputri, M. Farm


Latar belakang
Ginseng adalah obat herbal popular yang digunakan di seluruh dunia untuk berbagai indikasi,
banyak penelitian menunjukkan bahwa Ginseng dapat membantu dalam pengobatan alopesia
androgenik. Efek-efek pemacu pertumbuhan rambut ini dikaitkan dengan komponen-komponen ginseng
seperti ginsenoside-Rb1 dan 20(S)-ginsenoside-Rg3. Ginsenosides adalah komponen utama KRG, efek
anti-alergi dan anti-inflmatorinya telah diidentifikasi. Efek anti-inflamasi ini mungkin terkait dengan
kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan kembali rambut. Ada banyak bukti yang menunjukkan
bahwa ginseng dan konstituen bioaktif utamanya, ginsenosides, meningkatkan pertumbuhan rambut
dengan meningkatkan proliferasi papilla dermal dan mencegah kerontokan rambut melalui modulasi
berbagai jalur pensinyalan sel (Keum, Pi, Hwang & Lee, 2016).
Dalam penelitian yang dilakukan Lee, et al efek ekstrak ginseng pada proliferasi sel, efek anti-
apoptosis, dan pertumbuhan rambut diamati menggunakan keratinosit cultured outer root sheath dan
folikel rambut manusia dengan atau tanpa pengobatan DKK-1. Ekstrak ginseng secara signifikan
merangsang proliferasi danmenghambat apoptosis, masing-masing, dalam keratinosit.
Pemilihan sediaan hair tonic karena sediaan ini memiliki keuntungan dari segi kemudahan dalam
penggunan dan tidak terasa lengket. Manfaat kosmetik hair tonic antara lain merangsang pertumbuhan
rambut, mencegah kerontokan rambut, menghilangkan ketombe, mempertahankan warna rambut dari
kepudaran, sumber nutrisi rambut, memperbaiki rambut kusam dan kering menjadi lebih berkilau
(Rejeki, 2010). Keuntungan dalam pemakaian kosmetik hair tonic untuk rambut adalah untuk mengurangi
pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerontokan rambut karena pemakaiannya tanpa dibilas dan
khasiatnya bertahan lebih lama melekat pada kulit dan rambut. (Wasitaatmadja, 1997).
Rumusan masalah Tujuan
• Bagaimana rancangan formula sediaan • Menentukan rancangan formula sediaan
hair tonic ginseng? hair tonic ginseng.
• Bagaimana uji evaluasi sediaan hair tonic • Menentukan uji evaluasi sediaan hair tonic
ginseng? ginseng.
Uraian Zat Aktif
Indikasi
Ginseng diketahui mengandung triterpene glycoside atau saponin yang merupakan ginsenosida (Ira, 2021). Ginsenosida
diketahui berfungsi meningkatkan pertumbuhan rambut dengan meningkatkan poliferasi papilla dermal dan
mencegah kerontokan rambut melalui modulasi berbagai jalur pensinyalan sel (Keum, Pi, Hwang, & Lee, 2016).
 
Kontraindikasi
Penggunaan panax ginseng bersama inhibitor phenelzine dapat mengakibatkan simptom menyerupai manik (Ira, 2021).

 
Dosis
Sebagian besar studi.. Panax ginseng menggunakan dosis 200 mg per hari. Sumber lain merekomendasikan 0,5 sampai 2
gram akar kering per hari atau 100-300 mg ekstrak standar dga kali sehari (Rachman, 2005).

Efek Samping
Hipertensi, euforia, ketemasan, insomnia, erupsi kulit, edema, dan diare setelah pemberian ginseng jangka panjang
dengan dosis 3 gram akar ginseng per hari (Rachman, 2005).
Preformulasi Zat Aktif
Ekstrak Gingseng
Pemerian Berbentuk akar utuh, serbuk kering dan akar (ginseng putih), serbuk (Ginsenosida)
kering akar yang direbus (ginseng merah), larutan, dan ekstrak standar
(Rachman, 2005).
Kelarutan Bersifat amphipolar dalam kondisi tertentu, bertindak sebagai surfakta
(Tatang Shobur, 2019).
pH -
Kandungan Kimia Simplisia Kandungan triterpen glikosida atau saponin yang disebut ginsenosida

Bentuk Zat Aktif Yang Ekstrak


Digunakan
Bentuk Sediaan Yang Hair tonic
Digunakan
Fungsi Zat Aktif
Penyimpanan Wadah tertutup dengan baik
Konsentrasi Ekstrak ginseng dengan konsentrasi 2,5 % (Shahnaz Begum et all., 2016).
Preformulasi Zat Tambahan
Metil Paraben
Struktur Kimia  RM : C8H8O3
BM : 152.15 g/mol
(HOPE Edisi 6, Hal 441).

Titik Leleh 125-128oC (HOPE Edisi 6, Hal 443).


pH 4-8 (HOPE Edisi 6, Hal 442).
pKa 8.4 pada 220C (HOPE Edisi 6, Hal 442).
Pemerian Kristal tidak berwarna atau bubuk kristal putih. Tidak berbau atau hampir tidak berbau dan
memiliki rasa sedikit terbakar. (HOPE Edisi 6, Hal 441).

Kelarutan Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih 3,5 bagian etanol (95%) P. (FI Edisi III, Hal
378).

Stabilitas Larutan metilparaben dalam air pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada 120 0C
selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10%
dekomposisi) hingga sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan berair pada pH 8 atau
lebih dapat mengalami hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah penyimpanan 60 hari di sekitar
suhu kamar). Methylparaben harus disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan
kering (HOPE Edisi 6, Hal 443)
Metil Paraben
Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba dari metilparaben dan paraben lainnya sangat berkurang dengan
adanya surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, sebagai hasil dari miselisasi. Namun,
propilen glikol telah terbukti mempotensiasi aktivitas antimikroba paraben dengan adanya
surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metilparaben dan polisorbat 80.
Ketidakcocokan dengan zat lain, seperti bentonit, magnesium trisilikat, bedak, tragacanth,
natrium alginat, minyak atsiri, sorbitol, dan atropin, telah dilaporkan. Ini juga bereaksi
dengan berbagai gula dan alkohol gula terkait. Penyerapan metilparaben oleh plastik juga
telah dilaporkan; jumlah yang diserap tergantung pada jenis plastik dan kendaraan. Telah
diklaim bahwa botol polietilen densitas rendah dan densitas tinggi tidak menyerap
metilparaben. Metilparaben dihitamkan dengan adanya zat besi dan mengalami hidrolisis
oleh alkali lemah dan asam kuat (HOPE Edisi 6, Hal 443).
Kegunaan Pengawet antimikroba (HOPE Edisi 6, Hal 441).
Konsentrasi yang digunakan 0,18% (HOPE Edisi 6, Hal 442).
menurut literatur
Bentuk zat aktif yang digunakan Serbuk
Bentuk Sediaan Hair tonic
Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (FI Edisi III, Hal 378).
Propilen Glikol
Struktur Kimia  RM : C4H8O2
BM : 76,09
(HOPE Edisi 6, Hal 592)
Titik Leleh -59oC (HOPE Edisi 6, Hal 592)
pH 3-6 (Dwiastuti, 2010).
Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa agak manis, higroskopik (FI Edisi III, Hal 534).
Kelarutan Dapat dicampur dengan air, dengan etanol (95%) P dan dengan klorofom P, larut dalam 6
bagian eter P, tidak dapat dicampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak
(FI Edisi III, Hal 534).
Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (FI Edisi III, Hal 534).
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil di dalam tertutup dengan baik wadah, tetapi pada
suhu tinggi, di tempat terbuka, cenderung teroksidasi, menimbulkan produk seperti
propionaldehyde, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat. Propilen glikol stabil secara
kimiawi dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air, larutan air dapat disterilkan
dengan autoklaf (HOPE Edisi 6, Hal 592).
Propilen Glikol
Inkompatibilitas Propilen glikol tidak sesuai dengan reagen pengoksidasi seperti kalium
permanganat (HOPE Edisi 6, Hal 593).
Kegunaan Humektan, pemlastis, pelarut, zat penstabil, cosolvent yang larut dalam air
(HOPE Edisi 6, Hal 592).
Konsentrasi yang digunakan 15% (HOPE Edisi 6, Hal 592)
menurut literatur
Bentuk zat aktif yang Cairan kental
digunakan
Bentuk Sediaan Hair tonic
Menthol
Struktur Kimia RM : C10H20O
BM : 156,30
(FI Edisi III, Hal 362).
Titik Leleh 34oC (HOPE Edisi 6, Hal 434).
Titik Beku Mentol rasemik : 27-28oC dengan pengadukan yang lebih lama, suhu beku naik
menjadi 30-32oC (FI Edisi III, Hal 362).
Pemerian Hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna, bau tajam seperti minyak
permen, rasa panas dan aromatik diikuti rasa dingin (FI Edisi III, Hal 362).

Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%), dalam kloroform
P dan dalam eter P, mudah larut dalam parafin cair P dan dalam minyak atsiri
(FI Edisi III, Hal 362).

Stabilitas Formulasi yang mengandung mentol 1% b / b dalam krim berair telah


dilaporkan stabil hingga 18 bulan saat disimpan di kamar suhu (HOPE Edisi 6,
Hal 434).
Menthol
Inkompatibilitas Tidak bercampur dengan butylchloral hydrate, kamper, kloral hidrat, kromium
trioksida, b-naftol, fenol, kalium permanganat, pyrogallol, resorsinol dan timol (HOPE
Edisi 6, Hal 434).

Kegunaan Agen terapetik (HOPE Edisi 6, Hal 433).


Konsentrasi yang digunakan 0,05-10% (HOPE Edisi 6, Hal 433).
menurut literature

Bentuk zat aktif yang digunakan Hablur berbentuk jarum

Bentuk Sediaan Hair tonic

Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk (FI Edisi III, hal 362).
Etanol
Struktur Kimia RM : C2H6O
BM : 56,07
(HOPE Edisi 6, Hal 17).
Titik Leleh -112oC (HOPE Edisi 6, Hal 18).
pH 7,0 (Merck, 2020)
Pemerian Cairan bening, tidak berwarna, bergerak, dan mudah menguap dengan sedikit bau khas dan
rasa terbakar (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Kelarutan Dapat bercampur dengan kloroform, eter, gliserin, dan air (dengan kenaikan suhu dan
kontraksi volume) (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Stabilitas Larutan etanol berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau dengan filtrasi dan harus
disimpan dalam wadah kedap udara, di tempat yang sejuk (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Inkompabilitas Dalam kondisi asam, larutan etanol dapat bereaksi kuat dengan bahan pengoksidasi.
Campuran dengan alkali bisa menjadi gelap warnanya karena reaksi dengan jumlah sisa
aldehida. Garam organik atau akasia dapat diendapkan dari larutan encer atau dispersi.
Larutan etanol juga tidak cocok dengan aluminium wadah dan dapat berinteraksi dengan
beberapa obat (HOPE Edisi 6, Hal 17-18).
Etanol
Kegunaan Pengawet antimikroba, desinfektan, penetran kulit, pelarut (HOPE Edisi
6, Hal 17).
Konsentrasi yang digunakan 60-90% (HOPE Edisi 6, Hal 17)

Bentuk zat aktif yang Cairan bening


digunakan

Bentuk Sediaan Hair tonic

Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah kedap udara, di tempat yang sejuk (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Aquadest
Struktur Kimia RM : H2O
BM : 18,02
(FI Edisi III, Hal 96).

Titik Leleh 0oC (LabChem, 2020)


pH 7 (LabChem, 2020)
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa (FI Edisi III, Hal
96).

Kelarutan Dapat dicampurkan dengan banyak pelarut polar (Raymond, et al, 2009. Hal. 766).
Stabilitas Stabil dalam kondisi normal (Labchem, 2020).
Inkompatibilitas Dalam farmasetika air dapat bereaksi dengan obat dan menyebabkan terjadinya
hidrolisis (Raymond, et al, 2009. Hal. 776)

Kegunaan Pelarut
Konsentrasi yang digunakan 100 mL

Bentuk zat aktif yang digunakan Cairan jernih

Bentuk Sediaan Hair tonic


Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (FI Edisi III, Hal 96).
Formulasi
No. Bahan Konsentrasi(%) Fungsi Penimbangan
(gram)
1. Ekstrak Ginseng 2.5 Zat Aktif 2,5

2. Etanol 96% 10 Pelarut 10

3. Menthol 0.1 Pemberi sensasi dingin 0,1


dan meningkatkan
penetrasi
4. Propilenglikol 20 Humektan 20

5. Metil paraben 0.075 Pengawet 0,075

6. Akuades Add 100 Pelarut  


Perhitungan
 
Perhitungan bahan dari 100 mL sediaan :
• Ekstrak gingseng 2,5% : x 100 = 2,5 gram
• Etanol 96% 10% : x 100 = 10 gram
• Menthol 0,1% : x 100 = 0,1 gram
• Propilenglikol 20% : x 100 = 20 gram
• Metilparaben 0,075% : x 100 = 0,075 gram
Prosedur Pembuatan
Pembuatan Ekstrak Ginseng

1. Ginseng dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.

2. Dimasukkan ke dalam blender.

3. Dipisahkan sari ginseng dari ampasnya menggunakan kertas saring.

4. Dipanaskan pada suhu ± 90˚C selama ± 5-15 menit.

5. Pengambilan ekstrak dilakukan dengan metode infusa.

6. Didiamkan sari ekstrak ginseng hingga dingin.

7. Disaring kembali, lalu disimpan di lemari pendingin didalam botol kaca.

8. Disiapkan ekstrak sebanyak 25% (b/v) untuk diformulasikan menjadi hair tonic.
Prosedur Pembuatan
Pembuatan Hair Tonic

1. Dilarutkan Metil paraben ke dalam Propilenglikol dan dilarutkan Menthol ke dalam Etanol 96%.

2. Dicampur kedua larutan tersebut (larutan 2).

3. Dicampurkan ke dalam ekstrak gingseng yang telah dilarutkan dengan aquadest (larutan 4).

4. Dicampurkan larutan 2 ke dalam larutan 4.

5. Ditambahkan sisa aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen.

6. Sediaan dikemas
Prosedur Evaluasi
Nama Uji Prosedur Syarat
Uji Organoleptik Pemeriksaan organoleptik meliputi tekstur, warna Menunjukan tidak adanya pemisahan, tidak
dan bau yang diamati secara visual (Anief, 1997). adanya perubahan warna dan timbulnya bau
tengik (Anief, 1997).

Uji Nilai pH Diukur tonik rambut 20 mL dengan pH meter melalui pH sediaan hair tonic sebaiknya berkisar antara
jumlah konstan yang tercantum sebagai nilai pH. 3,0-7,0 sesuai dengan standar SNI nomor 16-
Nilai pH dapat mempengaruhi efektivitas, stabilitas 4955-1998 untuk sediaan lotion tonik rambut
dan kenyamanan penggunaan (Desriani dkk., 2018). yang digunakan pada kulit kepala. pH kulit
kepala berkisar antara 4,5-6,5 (Desriani dkk.,
2018).

Pengujian Dilakukan dengan mengamati partikel secara visual Menunjukan tidak adanya butiran halus yang
Homogenitas tidak mudah larut dan diendapkan sebelum dan terlihat (Anief, 1997).
sesudah uji daur ulang. Formulasi diuji untuk
homogenitas dengan tampilan visual dan sentuhan
(Desriani dkk., 2018).
Prosedur Evaluasi
Uji Viskositas Tonik rambut 10 mL dimasukkan melalui tabung dan hair Syarat sediaan tonik rambut yaitu tidak
tonic yang tersedot melalui batas bawah dan batas atas, boleh adanya endapan pada konsentrasi
lalu tonik rambut dibiarkan mengalir dari batas atas bahan aktif karena akan menyebabkan
hingga batas bawah. Waktu yang dibutuhkan untuk tonik formula menjadi encer. Pada penelitian
rambut mengalir diukur dengan stopwatch. Viskositas sebelumnya dengan bahan aktif ekstrak
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus : kulit buah apel, rentang nilai viskositas
= sebesar 15,750 cP-16,750 cP (Margaretha,
  2015).
Keterangan :
ɳ1 = viskositas hair tonic
ɳ2 = viskositas air
= densitas atau kerapatan
T = waktu
(Desriani dkk., 2018).
Pembahasan
Diformulasikan sediaan hair tonic yang mengandung zat aktif ekstrak ginseng yang diketahui memiliki efektivitas

yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan rambut karena memiliki senyawa

aktif ginsenosides yang bekerja pada lapisan dermis dengan meningkatkan proliferasi papilla dermal dan modulasi

berbagai jalur persinyalan sel pada folikel rambut (Santi dan Jaya, 2020). Kemudian bentuk sediaan yang digunakan

yaitu hair tonic karena bentuknya yang berupa cairan sehingga mudah diaplikasikan, mudah menyerap dan tidak

lengket seperti sediaan semi padat sehingga tidak menimbulkan kerak yang dapat memicu terbentuknya ketombe

(Aini, 2017).

Propilen glikol (PPG) digunakan sebagai humektan (Rowe et al, 2009). Humektan dalam sediaan kosmetik dapat

digunakan untuk mempertahankan kelembaban kulit dan rambut. Etanol dan aquadest digunakan sebagai pelarut.

Kadar etanol dalam kosmetik tidak lebih dari 40% karena dapat menimbulkan iritasi dan membuat kulit kering

(Wasitaadmadja, 1997). Sedangkan methanol dalam hair tonic digunakan sebagai pemberi sensasi dingin dan

meningkatkan penetrasi hair tonic pada kulit (Rowe, 2009).


Pemilihan pengawet sangat penting dalam sediaan kosmetik, karena sediaan kosmetik tidak digunakan sekali

pakai namun dapat digunakan berkali-kali dan memudahkan bakteri atau jamur tumbuh sehingga dapat merusak

sediaan (PIONAS, 2017). Nipagin (metil paraben) merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk sediaan kosmetik

karena efektivitas dan keamanannya. Metil paraben diketahui aman untuk sediaan kosmetik jika penggunaannya tidak

melebihi batas kadar yang telah ditentukan. Kadar metil paraben yang terdapat dalam sediaan tidak boleh lebih dari

0,4% karena jika melebihi batas kadar yang telah ditetapkan dapat menyebabkan reaksi seperti iritasi dan alergi (Nofita

dan Ade, 2017).

Sediaan hair tonic ekstrak ginseng ini dikemas dengan menggunakan bahan plastik HDPE (High Density

Polyethylene). HDPE memiliki rantai polimer yang cukup panjang yang membuat plastik ini cukup padat, kuat dan lebih

tebal jika dibandingkan dengan PET dan LDPE. HDPE juga mudah untuk didaur ulang dan juga relatif stabil (Bahraini,

2018). Penggunaan plastik HDPE sebagai bahan kemasan juga karena memudahkan saat penggunaan, plastik lebih

praktis karena mudah dibawa kemana-mana dibandingkan kaca yang mudah pecah dan botol spray digunakan untuk

memudahkan untuk mengaplikasikan sediaan.


Daftar Pustaka
Aini, Q. (2017) : Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan dari Sediaan Hair Tonic yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun
Mangkokan (Nothopanax scutellarium L.). Jurnal Farmasi Lampung. 6(2).
Azkiya, Z., Ariyani, H., & Nugraha, T. S. (2017) : Evaluasi Sifat Fisik Krim Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var. rubrum) Sebagai
Anti Nyeri. Journal of Current Pharmaceutica Sciences. 1(1).
Anief, M. (1997) : Ilmu Meracik Obat. 10-17. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Bahraini, Amanda. (2018) : 7 Tipe Plastik yang Perlu Anda Ketahui. https://waste4change.com/7-types-plastic-need-know/2/. Diakses pada
tanggal 22 Mei 2021.
Dominica, D dan Handayani, D. (2019) : Formulasi dan Evaluasi Sediaan Lotion dari Ekstrak Daun Lengkeng (Dimocarpus Longan) sebagai
Antioksidan. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 6 No. 1.
Desriani dkk. (2018) : Formulasi Hair Tonic Ekstrak Buah Mentimun (Cucumis sativus) Sebagai Solusi Ketombe dan Rambut Rontok Pada
Wanita Berhijab. Majalah Farmasi, Sains dan Kesehatan ISSN 2442-9791. Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi
Tridharma Anduonohu Kendari.
Dolih Gozali, Yasmiwar Susilawati, T.P.H. Simorangkir, Nadya Firdianna Utami. (2016) : Formulasi Tablet Hisap Yang Mengandung
Ekstrak Aakar Ginseng Korea (Panax ginseng C. A. Meyer) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.). Jurnal Farmasi
Indonesia. Vol. 8 No. 1.
Huu Tung, N., Uto, T., Morinaga, O., Kim, Y. H. & Shoyama, Y. (2012) : Pharmacological Effects of Ginseng On Liver Functions and
Diseases: A Minireview. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. https://doi.org/10.1155/2012/173297.
Ira Cinta Lestari (2012) : Potensi Herbal Sebagai Immunomodulator. Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis. Volume 9 No. 2.
Indradewi, F dkk. (2019) : Formulasi dan Uji Stabilitas Lotion Antioksidan dari Ekstrak Etanol Rambut Jagung (Zea mays L.) Sebagai
Antioksidan dan Tabir Surya. Jurnal Pharmauho. Vol. 5 No. 1.
Keum, D. I., Pi, L. Q., Hwang, S. T., & Lee, W. S. (2016) : Protective Effect of Korean Red Ginseng Against Chemotherapeutic Drug-induced
Premature Catagen Development Assessed With Human Hair Follicle Organ Culture Model. Journal of Ginseng Research.
https://doi.org/10.1016/j.jgr.2015.07. 004.
Daftar Pustaka
Lee, Y., Kim, S. N., Hong, Y. D., Park, B. C. & Na, Y. (2017) : Panax Ginseng Extract Antagonizes The Effect of DKK.1-induced Catagen-like
Changes of Hair Follicles. International Journal of Molecular Medicine. https://doi.org/10.3892/ijmm.2017.3107.
Margaretha (2015) : Formulasi Gel Hair Tonic Ekstrak Kulit Buah Apel (Malus pumila Mill.) dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Marmut.
Skripsi. Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara : Medan.
Mu'Ani dan Purwati. (2017) : Uji Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas Sediaan Hair Tonic dari Ekstrak Etanol 96% Daun Kangkung (Ipomoea
aquatica Forsk) pada Rambut Kelinci Jantan (New Zeland White). Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 4(2) : 23-31.
Murthy, H. N., Kim, Y. S., Jeong, C. S., Kim, S. J., Zhong, J. J. & Paek, K. Y. (2014) : Production of Ginsenosides From Adventitious Root
Cultures Of Panax Ginseng. In Production of Biomass and Bioactive Compounds Using Bioreactor Technology.
https://doi.org/10.1007/978-94-017-9223-3_24.
Rejeki, E. S. dan D. Ningsih. (2010) : Uji Aktivitas Antioksidan Buah Nanas Terhadap Radikal Bebas.Biomedika. Jurnal Ilmiah Biologi dan
Kesehatan. Vol. 3 (2) : 129-133.
Rachmah Laksmi Ambardin (2005) : Evaluasi Efek Ergogenik Ginseng. Medikora. Volume I. No. 1.
Rowe (2009) : Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th Ed. Pharmaceutical Press : London.
Samukawa, K., Izumi, Y., Shiota, M., Nakao, T., Osada-Oka, M., Miura, K. & Iwao, H. (2012) : Red Ginseng Inhibits Scratching Behavior
Associated With Atopic Dermatitis In Experimental Animal Models. Journal of Pharmacological Sciences. https://doi.org/10.1254/jphs.11182FP.
Shahnaz Begum, Mi Ra Lee, Li Juan Gu, Md. Jamil Hossain, Hyun Kyoung Kim, and Chang Keun Sung (2014) : Comparative Hair Restorer
Efficay of Medicinal Herb On Nude (Foxn 1nu) Mice. Biomed Research Internasional. Volume, 2014. Article ID 319795.
Tatang Shabur Juliyanto (2019) : Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia. Buku Ajar. Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta.
Wasitaatmadja (1997) : Penuntun Kosmetik Medik. Universitas Indonesia : Jakarta.
Yuan, H. D., Kim, J. T., Kim, S. H. & Chung, S. H. (2012) : Ginseng and Diabetes: The Evidences From In Vitro, Animal and Human Studies.
Journal of Ginseng Research. https://doi.org/10.5142/jgr.2012.36.1.27.
Lampiran
Kemasan Primer Kemasan Sekunder
Informasi Sediaan

Anda mungkin juga menyukai