DOSEN PENGAMPU :
Dosis
Sebagian besar studi.. Panax ginseng menggunakan dosis 200 mg per hari. Sumber lain merekomendasikan 0,5 sampai 2
gram akar kering per hari atau 100-300 mg ekstrak standar dga kali sehari (Rachman, 2005).
Efek Samping
Hipertensi, euforia, ketemasan, insomnia, erupsi kulit, edema, dan diare setelah pemberian ginseng jangka panjang
dengan dosis 3 gram akar ginseng per hari (Rachman, 2005).
Preformulasi Zat Aktif
Ekstrak Gingseng
Pemerian Berbentuk akar utuh, serbuk kering dan akar (ginseng putih), serbuk (Ginsenosida)
kering akar yang direbus (ginseng merah), larutan, dan ekstrak standar
(Rachman, 2005).
Kelarutan Bersifat amphipolar dalam kondisi tertentu, bertindak sebagai surfakta
(Tatang Shobur, 2019).
pH -
Kandungan Kimia Simplisia Kandungan triterpen glikosida atau saponin yang disebut ginsenosida
Kelarutan Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih 3,5 bagian etanol (95%) P. (FI Edisi III, Hal
378).
Stabilitas Larutan metilparaben dalam air pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada 120 0C
selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10%
dekomposisi) hingga sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan berair pada pH 8 atau
lebih dapat mengalami hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah penyimpanan 60 hari di sekitar
suhu kamar). Methylparaben harus disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan
kering (HOPE Edisi 6, Hal 443)
Metil Paraben
Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba dari metilparaben dan paraben lainnya sangat berkurang dengan
adanya surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, sebagai hasil dari miselisasi. Namun,
propilen glikol telah terbukti mempotensiasi aktivitas antimikroba paraben dengan adanya
surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metilparaben dan polisorbat 80.
Ketidakcocokan dengan zat lain, seperti bentonit, magnesium trisilikat, bedak, tragacanth,
natrium alginat, minyak atsiri, sorbitol, dan atropin, telah dilaporkan. Ini juga bereaksi
dengan berbagai gula dan alkohol gula terkait. Penyerapan metilparaben oleh plastik juga
telah dilaporkan; jumlah yang diserap tergantung pada jenis plastik dan kendaraan. Telah
diklaim bahwa botol polietilen densitas rendah dan densitas tinggi tidak menyerap
metilparaben. Metilparaben dihitamkan dengan adanya zat besi dan mengalami hidrolisis
oleh alkali lemah dan asam kuat (HOPE Edisi 6, Hal 443).
Kegunaan Pengawet antimikroba (HOPE Edisi 6, Hal 441).
Konsentrasi yang digunakan 0,18% (HOPE Edisi 6, Hal 442).
menurut literatur
Bentuk zat aktif yang digunakan Serbuk
Bentuk Sediaan Hair tonic
Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (FI Edisi III, Hal 378).
Propilen Glikol
Struktur Kimia RM : C4H8O2
BM : 76,09
(HOPE Edisi 6, Hal 592)
Titik Leleh -59oC (HOPE Edisi 6, Hal 592)
pH 3-6 (Dwiastuti, 2010).
Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa agak manis, higroskopik (FI Edisi III, Hal 534).
Kelarutan Dapat dicampur dengan air, dengan etanol (95%) P dan dengan klorofom P, larut dalam 6
bagian eter P, tidak dapat dicampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak
(FI Edisi III, Hal 534).
Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (FI Edisi III, Hal 534).
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil di dalam tertutup dengan baik wadah, tetapi pada
suhu tinggi, di tempat terbuka, cenderung teroksidasi, menimbulkan produk seperti
propionaldehyde, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat. Propilen glikol stabil secara
kimiawi dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air, larutan air dapat disterilkan
dengan autoklaf (HOPE Edisi 6, Hal 592).
Propilen Glikol
Inkompatibilitas Propilen glikol tidak sesuai dengan reagen pengoksidasi seperti kalium
permanganat (HOPE Edisi 6, Hal 593).
Kegunaan Humektan, pemlastis, pelarut, zat penstabil, cosolvent yang larut dalam air
(HOPE Edisi 6, Hal 592).
Konsentrasi yang digunakan 15% (HOPE Edisi 6, Hal 592)
menurut literatur
Bentuk zat aktif yang Cairan kental
digunakan
Bentuk Sediaan Hair tonic
Menthol
Struktur Kimia RM : C10H20O
BM : 156,30
(FI Edisi III, Hal 362).
Titik Leleh 34oC (HOPE Edisi 6, Hal 434).
Titik Beku Mentol rasemik : 27-28oC dengan pengadukan yang lebih lama, suhu beku naik
menjadi 30-32oC (FI Edisi III, Hal 362).
Pemerian Hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna, bau tajam seperti minyak
permen, rasa panas dan aromatik diikuti rasa dingin (FI Edisi III, Hal 362).
Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%), dalam kloroform
P dan dalam eter P, mudah larut dalam parafin cair P dan dalam minyak atsiri
(FI Edisi III, Hal 362).
Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk (FI Edisi III, hal 362).
Etanol
Struktur Kimia RM : C2H6O
BM : 56,07
(HOPE Edisi 6, Hal 17).
Titik Leleh -112oC (HOPE Edisi 6, Hal 18).
pH 7,0 (Merck, 2020)
Pemerian Cairan bening, tidak berwarna, bergerak, dan mudah menguap dengan sedikit bau khas dan
rasa terbakar (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Kelarutan Dapat bercampur dengan kloroform, eter, gliserin, dan air (dengan kenaikan suhu dan
kontraksi volume) (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Stabilitas Larutan etanol berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau dengan filtrasi dan harus
disimpan dalam wadah kedap udara, di tempat yang sejuk (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Inkompabilitas Dalam kondisi asam, larutan etanol dapat bereaksi kuat dengan bahan pengoksidasi.
Campuran dengan alkali bisa menjadi gelap warnanya karena reaksi dengan jumlah sisa
aldehida. Garam organik atau akasia dapat diendapkan dari larutan encer atau dispersi.
Larutan etanol juga tidak cocok dengan aluminium wadah dan dapat berinteraksi dengan
beberapa obat (HOPE Edisi 6, Hal 17-18).
Etanol
Kegunaan Pengawet antimikroba, desinfektan, penetran kulit, pelarut (HOPE Edisi
6, Hal 17).
Konsentrasi yang digunakan 60-90% (HOPE Edisi 6, Hal 17)
Wadan dan Penyimpanan Dalam wadah kedap udara, di tempat yang sejuk (HOPE Edisi 6, Hal 17).
Aquadest
Struktur Kimia RM : H2O
BM : 18,02
(FI Edisi III, Hal 96).
Kelarutan Dapat dicampurkan dengan banyak pelarut polar (Raymond, et al, 2009. Hal. 766).
Stabilitas Stabil dalam kondisi normal (Labchem, 2020).
Inkompatibilitas Dalam farmasetika air dapat bereaksi dengan obat dan menyebabkan terjadinya
hidrolisis (Raymond, et al, 2009. Hal. 776)
Kegunaan Pelarut
Konsentrasi yang digunakan 100 mL
8. Disiapkan ekstrak sebanyak 25% (b/v) untuk diformulasikan menjadi hair tonic.
Prosedur Pembuatan
Pembuatan Hair Tonic
1. Dilarutkan Metil paraben ke dalam Propilenglikol dan dilarutkan Menthol ke dalam Etanol 96%.
3. Dicampurkan ke dalam ekstrak gingseng yang telah dilarutkan dengan aquadest (larutan 4).
5. Ditambahkan sisa aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen.
6. Sediaan dikemas
Prosedur Evaluasi
Nama Uji Prosedur Syarat
Uji Organoleptik Pemeriksaan organoleptik meliputi tekstur, warna Menunjukan tidak adanya pemisahan, tidak
dan bau yang diamati secara visual (Anief, 1997). adanya perubahan warna dan timbulnya bau
tengik (Anief, 1997).
Uji Nilai pH Diukur tonik rambut 20 mL dengan pH meter melalui pH sediaan hair tonic sebaiknya berkisar antara
jumlah konstan yang tercantum sebagai nilai pH. 3,0-7,0 sesuai dengan standar SNI nomor 16-
Nilai pH dapat mempengaruhi efektivitas, stabilitas 4955-1998 untuk sediaan lotion tonik rambut
dan kenyamanan penggunaan (Desriani dkk., 2018). yang digunakan pada kulit kepala. pH kulit
kepala berkisar antara 4,5-6,5 (Desriani dkk.,
2018).
Pengujian Dilakukan dengan mengamati partikel secara visual Menunjukan tidak adanya butiran halus yang
Homogenitas tidak mudah larut dan diendapkan sebelum dan terlihat (Anief, 1997).
sesudah uji daur ulang. Formulasi diuji untuk
homogenitas dengan tampilan visual dan sentuhan
(Desriani dkk., 2018).
Prosedur Evaluasi
Uji Viskositas Tonik rambut 10 mL dimasukkan melalui tabung dan hair Syarat sediaan tonik rambut yaitu tidak
tonic yang tersedot melalui batas bawah dan batas atas, boleh adanya endapan pada konsentrasi
lalu tonik rambut dibiarkan mengalir dari batas atas bahan aktif karena akan menyebabkan
hingga batas bawah. Waktu yang dibutuhkan untuk tonik formula menjadi encer. Pada penelitian
rambut mengalir diukur dengan stopwatch. Viskositas sebelumnya dengan bahan aktif ekstrak
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus : kulit buah apel, rentang nilai viskositas
= sebesar 15,750 cP-16,750 cP (Margaretha,
2015).
Keterangan :
ɳ1 = viskositas hair tonic
ɳ2 = viskositas air
= densitas atau kerapatan
T = waktu
(Desriani dkk., 2018).
Pembahasan
Diformulasikan sediaan hair tonic yang mengandung zat aktif ekstrak ginseng yang diketahui memiliki efektivitas
yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan rambut karena memiliki senyawa
aktif ginsenosides yang bekerja pada lapisan dermis dengan meningkatkan proliferasi papilla dermal dan modulasi
berbagai jalur persinyalan sel pada folikel rambut (Santi dan Jaya, 2020). Kemudian bentuk sediaan yang digunakan
yaitu hair tonic karena bentuknya yang berupa cairan sehingga mudah diaplikasikan, mudah menyerap dan tidak
lengket seperti sediaan semi padat sehingga tidak menimbulkan kerak yang dapat memicu terbentuknya ketombe
(Aini, 2017).
Propilen glikol (PPG) digunakan sebagai humektan (Rowe et al, 2009). Humektan dalam sediaan kosmetik dapat
digunakan untuk mempertahankan kelembaban kulit dan rambut. Etanol dan aquadest digunakan sebagai pelarut.
Kadar etanol dalam kosmetik tidak lebih dari 40% karena dapat menimbulkan iritasi dan membuat kulit kering
(Wasitaadmadja, 1997). Sedangkan methanol dalam hair tonic digunakan sebagai pemberi sensasi dingin dan
pakai namun dapat digunakan berkali-kali dan memudahkan bakteri atau jamur tumbuh sehingga dapat merusak
sediaan (PIONAS, 2017). Nipagin (metil paraben) merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk sediaan kosmetik
karena efektivitas dan keamanannya. Metil paraben diketahui aman untuk sediaan kosmetik jika penggunaannya tidak
melebihi batas kadar yang telah ditentukan. Kadar metil paraben yang terdapat dalam sediaan tidak boleh lebih dari
0,4% karena jika melebihi batas kadar yang telah ditetapkan dapat menyebabkan reaksi seperti iritasi dan alergi (Nofita
Sediaan hair tonic ekstrak ginseng ini dikemas dengan menggunakan bahan plastik HDPE (High Density
Polyethylene). HDPE memiliki rantai polimer yang cukup panjang yang membuat plastik ini cukup padat, kuat dan lebih
tebal jika dibandingkan dengan PET dan LDPE. HDPE juga mudah untuk didaur ulang dan juga relatif stabil (Bahraini,
2018). Penggunaan plastik HDPE sebagai bahan kemasan juga karena memudahkan saat penggunaan, plastik lebih
praktis karena mudah dibawa kemana-mana dibandingkan kaca yang mudah pecah dan botol spray digunakan untuk