Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN ASAM TARTRAT

TERHADAP SIFAT FISIK GRANUL EFFERVESCENT DARI EKSTRAK DAUN


NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.)

Nor Zuraidah1,*, Welinda Dyah Ayu 1, Mirhansyah Ardana 1,2

1
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”,
Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
2
Kelompok Bidang Ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi,
Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
*
Email: norzuraidah97@gmail.com

ABSTRACT

Jackfruit (Artocarpus heterophllus L.) leaves contain chemical compounds have


antioxidant effects. Based on the pharmacological effects, one of the pharmaceutical
preparations can be formulated is effervescent granules. The purpose of this research to
know about the variations concentration of citric acid and tartric acid on the physical
properties of granules include organoleptic, flow rate, angle of repose, density,
compressibility, pH of solution, dispersion time and moisture content test. The extract of
jackfruit leaves was done by maceration, using 96% ethanol. Effervescent granules made
into 3 formulas with variations in concentration of citric acid and tartrate acid F1 (1:2),
F2 (1:1), and F3 (2:1) using a wet granulation. Data for the physical properties of
granules obtained were analyzed using a theoretical approach. The results showed that the
ratio of tartrate and citric acid affect on the physical properties in effervescent granules
with F1 which the most qualified compared F2 and F3 especially at flow rate, angle of
repose, pH of solution, and dispersion time.

Keywords: Artocarpus heterophyllus L., citric and tartaric acid, effervescent granule

ABSTRAK

Daun nangka (Artocarpus heterophllus L.) mengandung senyawa kimia yang memiliki
efek antioksidan. Berdasarkan efek farmakologi tersebut, sediaan yang dapat
diformulasikan adalah granul. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi
konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat terhadap sifat fisik granul effervescent meliputi
organoleptik, laju alir, sudut diam, densitas, kompresibilitas, pH larutan, waktu dispersi
dan kelembaban. Penyarian daun nangka dilakukan dengan maserasi, menggunakan etanol
96%. Granul effervescent dibuat menjadi 3 formula dengan variasi konsentrasi asam sitrat
dan asam tartrat F1(1:2), F2(1:1), dan F3(2:1) menggunakan metode granulasi basah. Data
uji sifat fisik granul dianlisis dengan pendekatan teoritis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variasi konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat berpengaruh terhadap sifat fisik
granul effervescent dengan menghasilkan F1 yang paling memenuhi persyaratan

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 48


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

dibandingkan F2 dan F3 yaitu pada nilai laju alir, sudut diam, pH larutan dan waktu
dispersi.

Kata kunci: Artocarpus heterophyllus L., asam sitrat dan tartrat, granul effervescent

DOI: https://doi.org/10.25026/mpc.v8i1.302

PENDAHULUAN adanya karbonat yang membantu


Obat tradisional telah lama dikenal memperbaiki rasa beberapa obat tertentu
dan digunakan oleh masyarakat [9].
Indonesia[9]. Salah satu spesies Dalam formulasi granul
tumbuhan yang banyak di Indonesia effervescent selain zat aktif ada juga
adalah Artocarpus heterophyllus L. yang beberapa bahan tambahan yang
dikenal dengan tanaman nangka. digunakan, salah satu bahan tambahan
Penduduk di berbagai daerah di Indonesia yang dimaksud yaitu sumber asam.
tidak hanya menggunakannya sebagai Dalam penelitian ini menggunakan dua
bahan pangan, tetapi juga sebagai obat sumber asam yaitu asam sitrat dan asam
tradisional seperti luka, bisul, dan tartrat. Karena penggunaan bahan asam
penyakit kulit [11]. Berdasarkan tunggal akan menimbulkan kesukaran.
penelitian sebelumnya daun nangka Penggunaan asam sitrat sebagai asam
mengandung senyawa flavonoid, tunggal membuat campuran lengket dan
alkaloid, saponin, steroid dan tanin [8]. sulit menjadi granul, sedangkan
Kemudian didapatkan hasil isolasi etanol penggunaan asam tartrat tunggal
daun nangka senyawa flavonoid sebesar membuat granul mudah menggumpal
7,55 mg/g [1]. Penggunaan daun nangka [2]. Asam sitrat dan asam tartrat
di masyarakat untuk pengobatan masih memiliki sifat masing-masing yang
sangat sederhana yaitu dengan cara apabila dicampur akan berpengaruh
direbus lalu disaring dan air rebusannya terhadap sifat fisik dari garnul yang
diminum [9]. dihasilkan. Granul effervecent ekstrak
Selain penggunaanya secara daun nangka dibuat dengan variasi
empiris daun nangka juga telah diteliti konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat
melalui penelitian farmakologi untuk F1(1:2). F2(1:1), dan F3 (2:1).
mengetahui efektivitasnya dalam Penelitian ini bertujuan untuk
mengobati diabetes. Berdasarkan memperoleh berapa jumlah rendemen
penelitian sebelumnya menyatakan dari ekstrak daun nangka, mengetahui
bahwa tanaman ini memiliki efek sifat fisika ekstrak daun nangka, dan
antioksidan pada tikus yang diinduksi mengetahui pengaruh variasi
diabetes dengan dosis 200mg/kg BB konsentrasi asam sitrat dan asam asam
[10].Untuk penggunaan daun nangka tartrat terhadap sifat fisik granul
sebagai obat yang lebih praktis daun effervescent ekstrak daun nangka
nangka dapat dibuat menjadi sediaan meliputi organoleptik, laju alir, sudut
dalam bentuk granul effervescent. diam, densitas, kompresibilitas,
Keuntungan dari bentuk sediaan ini pengujian pH larutan, pengujian waktu
adalah dalam hal penyiapan larutan dispersi, dan kelembaban.
dalam waktu seketika mengandung dosis
obat yang tepat. Sediaan effervescent juga
menghasilkan rasa yang enak karena

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 49


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

METODE PENELITIAN diperoleh pelarut berwarna bening.


Dipekatkan maserat dengan
Alat menggunakan rotary evaporator hingga
Peralatan yang digunakan dalam diperoleh ekstrak kental. Dikeringkan
penelitian ini adalah Ayakan 20 mesh, dengan diangin-angikan pada suhu ruang
batang pengaduk, cawan porselin, hingga diperoleh ekstrak pekat. Dihitung
corong kaca, corong buchner, desikator, hasil pemekatan maserasi. Disimpan
flow meter, gelas kimia, hot plate, labu ekstrak dalam desikator.
ukur, loyang, mangkok kaca, moisture
analyzer, mortir, oven, penggaris, Karakteristik sifat fisika dan kimia
penjepit krus, pH meter, pipet tetes, ekstrak
pipet ukur, propipet, rotary evaporator,
sendok tanduk, spatel, stopwatch, Organoleptis
timbangan analitik, toples kaca, dan Penetapan organoleptis
mechanical tapping device. menggunakan panca indera dalam
mendeskripsikan wujud, warna, dan
Bahan aroma.
Bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah aquades, asam Kadar senyawa larut air
sitrat, asam tartrat, daun nangka Sejumlah 1 gram ekstrak disari
(Artocarpus heterophyllus L.), etanol selama 24 jam dengan 20 mL aquades-
96%, kertas perkamen, kertas saring, kloroform (Larutan Pereaksi),
kloroform, laktosa, natrium bikarbonat, menggunakan labu bersumbat sambil
polivinil pirolidon (PVP K30). berkali-kali dikocok selama 6 jam
pertama dan kemudian dibiarkan selama
Pengumpulam bahan tumbuhan 18 jam, disaring. Diuapkan 20 mL filtrat
Dikumpulkan sampel daun nangka hingga kering dalam cawan penguap,
yang diambil dari daerah Perjuangan, residu dipanaskan pada suhu 105°C
Samarinda, Kalimantan Timur. hingga bobot tetap. Dihitung kadar
Dibersihkan dari kotoran yang menempel dalam persen senyawa yang larut dalam
pada bagian-bagian daun. Ditimbang air terhadap berat ekstrak awal [5].
berat sampel segar 8 kg. Dikeringkan
dengan cara dioven suhu 50°C. Dirajang Kadar senyawa larut etanol
sampel tersebut menjadi potongan yang Sejumlah 1 gram ekstrak
kecil. Diperoleh simplisia kering untuk dimaserasi selama 24 jam dengan 100 mL
sampel yang siap untuk dilakukan proses etanol 96% menggunakan labu bersumbat
ekstraksi. Ditimbang bobot simplisia sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam
kering (didapatkan 800 gram simplisia). pertama dan kemudian dibiarkan
selama 18 jam. Disaring cepat dengan
Ekstraksi menghindari penguapan etanol, kemudian
Ditimbang simplisia sebanyak 800 diuapkan 20 mL filtrat hingga kering
gram. Diekstraksi dan dimasukkan dalam cawan penguap yang telah ditara,
kedalam toples transparan yang tertutup residu dipanaskan pada suhu 105°C
dengan baik dan rapat. Dimaserasi hingga bobot tetap. Dihitung kadar
dengan etanol 96% sebanyak 3,5 liter. dalam persen senyawa yang larut dalam
Dilakukan pengadukan sesekali. etanol terhadap berat ekstrak awal [5].
Didiamkan selama 3 hari hingga warna
pelarut menjadi pekat. Ditampung Penetapan kadar air
maserat (hasil maserasi pertama). Penetapan kadar air menggunakan
Diulangi perlakuan tersebut hingga alat moisture analyzer. Sebanyak 0,5

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 50


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

gram sampel ekstrak dimasukkan ke 105°C dan ditunggu selama 30 menit


dalam alat moisture analyzer, ditunggu [4]. Berdasarkan MMI dan
sampai alat menunjukkan hasil kadar air KEPMENKES RI syarat kadar Air
dalam satuan persen (%). Suhu diatur harus ˂10%.

Formula granul effervescent

Tabel 1. Formula granul effervescent ekstrak daun nangka


Formula (%)
Komposisi
1 2 3
Ekstrak Daun Nangka 13,33 13,33 13,33
PVP K30 2 2 2
Asam Sitrat 13,3 20 26,7
Asam Tartat 26,7 20 13,3
Natrium Bikarbonat 40 40 40
Laktosa 4,5 4,5 4,5

Pembuatan granul dengan metode Setelah terbentuk granul diuji sifat


granulasi basah fisiknya.
Granul effervescent dibuat secara
terpisah antara granul asam dan granul Karakteristik sifat fisik granul
basa untuk menghindari reaksi effervescent
effervescent dini. Ekstrak ditimbang dan
dilarutkan dengan etanol 96% dalam Laju alir
gelas kimia, kemudian dibuat granul Laju alir dilakukan dengan
asam dengan mencampur asam sitrat, menggunakan alat flow meter. 10 gram
asam tartrat, dan laktosa. Sedangkan granul dimasukkan ke dalam alat dan
granul basa terdiri dari natrium dicatat waktu yang diperlukan granul
bikarbonat. Kemudian PVP K30 untuk jatuh.
dibasahi dengan larutan etanol ekstrak
sampai terbentuk mucilago. Lalu Sudut diam
dicampurkan granul asam dan granul Sudut diam dilaukan dengan
basa ke dalam mucilago dan dilakukan dimasukkan granul kedalam corong pada
pengeringan dengan oven pada suhu 40- flow meter yang dipasang dengan jarak
60°C sampai terbentuk massa yang akan 10 cm dari ujung bawah corong hingga
digranulasi. Massa yang akan permukaan datar, lalu dihitung waktu
digranulasi kemudian diayak dengan yang diperlukan granul untuk mengalir
ayakan 20 mesh. Granul kemudian dan dihitung diamter serta tinggi kerucut
dikeringkan dengan oven pada suhu 40- yang terbentuk.
60°C. Setelah kering granul diayak
dengan ayakan 20 mesh supaya Densitas
mendapat granul dengan ukuran yang Data densitas diperoleh dengan
homogen. menimbang berat gelas ukur 25 mL
Pembuatan granul effervescent kosong lalu dimasukkan granul kedalam
dilakukan ditempat dengan suhu gelas ukur hingga mencapai volume 25
ruangan dan kelembaban udara terjaga. mL lalu dicatat dan dihitung nilai bulk
densitynya dan dilakukan pengetapan

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 51


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

pada gelas ukur sebanyak 500 kali, aquadest dengan suhu 15-25°C ke dalam
kemudian diukur volume dan ditimbang gelas kimia. Setelah itu dimasukkan 15
massa granul lalu dihitung nilai tapped gram granul ke dalam air tersebut dan
densitiynya. dicatat waktu yang diperlukan granul
untuk menyelesaikan reaksinya didalam
Kompresibilitas aquadest.
Penentuan nilai indeks
kompresibiltas dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan data yang diperoleh dari
perbandingan dan selisih antara bulk Karakteristik sifat fisika dan kimia
density dan tapped density. ekstrak
Pada penelitian ini menggunakan
Kelembaban daun nangka yang telah dikeringkan dan
Nilai kelembaban diperoleh dengan diserbuk haluskan. Daun nangka
menggunakan alat moisture analyzer. ditimbang sebanyak 800 gram lalu
Sebanyak 0,5 gram granul dimasukkan ke dimaserasi dengan pelarut etanol 96%
dalam alat moisture analyzer, ditunggu selama 3 hari. Maserat kemudian
sampai alat menunjukkan hasil dalam didestilasi vakum, didapatkan 91,88
satuan persen. Suhu diatur 120°C dan gram ekstrak kental. Daun nangka juga
ditunggu nilai kelembaban muncul pada telah dideterminasi yang dilakukan di
alat. Laboratorium Dendrologi dan Ekologi
Hutan Fakultas Kehutanan Universitas
pH larutan Mulawarman dan hasil identifikasi/
Nilai pH diperoleh dengan determinasi menyatakan bahwa spesies
menggunakan alat pH meter yang tanaman yang digunakan adalah benar
dilakukan dengan cara melarutkan 5 gram Artocarpus heterophyllus L.
granul effervescent ke dalam 100 mL Karakteristik sifat fisika dan kimia
aquadest. Setelah larut sempurna penting dilakukan untuk menjamin mutu
pengukuran pH dilakukan menggunakan dari simplisia dan ekstrak yang akan
pH meter, digunakan. Berikut hasil penetapan sifat
fisika dan kimia dapat dilihat pada tabel
Waktu larut 2.
Data waktu larut atau dispersi
diperoleh dengan memasukkan 100 mL

Tabel 2. Karakteristik sifat fisika ekstrak daun nangka


Parameter Hasil
Organoleptik ekstrak Warna:hijau kehitaman
Aroma: kuat
Wujud: kental
Kadar senyawa larut dalam:
 Air 29,3100% (>5,5 %)
 Etanol 37,6333% (>2,5 %)
Kadar air 6,6033% (< 10%)

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 52


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

Tabel 3. Hasil evaluasi sifat fisik granul effervescent


Granul Effervescent
Parameter
F1 F2 F3
Khas
Khas Daun Khas Daun
Aroma Daun
nangka nangka
nangka
Organoleptik
Padatan Padatan Padatan
Bentuk
kecil kecil kecil
Warna Hijau tua Hijau tua Hijau tua
Laju Alir (g/s) 13,0952 11,5740 11,1111
Sudut Diam (°) 17,5534 20,3921 21,4645
Indeks Kompresibilitas (%) 8,6678 7,3365 12,6658
Kelembaban (%) 7,7166 5,4500 5,7266
pH larutan 5,45 5,24 5,18
Waktu larut (detik) 63 70 98
Keterangan:
F1 = Granul effervescent perbandingan asam sitrat dan asam tartrat 1:2
F2 = Granul effervescent perbandingan asam sitrat dan asam tartrat 1:1
F3 = Granul effervescent perbandingan asam sitrat dan asam tartrat 2:1

Penetapan organoleptik ekstrak Penetapan kadar air dilakukan


dan simplisia daun nangka menunjukkan untuk mengetahui besarnya kadungan
bahwa simplisia memiliki karakteristik air dalam ekstrak, jumlah air yang
berwarna hijau kecoklatan dan sangat tinggi dapat menjadi media
beraroma khas lemah daun nangka, dan pertumbuhan bagi mikroorganisme yang
organoleptik ekstrak daun nangka dapat merusak mutu dan kandungan
memiliki karakteristik berwarna hijau senyawa dalam ekstrak [3]. Hasil
kehitaman, beraroma kuat daun nangka, pengujian kadar air ekstrak daun sirsak
dan berwujud kental. sebesar 6,60%, menunjukkan bahwa
Penetapan senyawa larut air dan hasil ini memenuhi persyaratan yang
etanol dilakukan untuk mengetahui ditetapkan MMI.
jumlah senyawa yang dapat
terlarut/tersari dari simplisia dengan Evaluasi sifat fisik granul effervescent
menggunakan pelarut air dan etanol [6]. Evaluasi sifat fisik yang dilakukan
Hasil pengujian menunjukkan kadar meliputi laju alir, sudut diam, densitas,
senyawa larut air ekstrak daun nangka kompresibilitas, kelembaban, pH larutan
sebesar 29,31% dan kadar senyawa larut dan waktu larut. Data dibawah ini
etanol ekstrak daun nangka sebesar merupakan data yang diperoleh dari
36,76%. Keduanya memenuhi evaluasi granul effervescent ekstrak
persyaratan yang ditetapkan MMI. Hal daun nangka.
ini menunjukkan bahwa senyawa pada Evaluasi sifat alir granul perlu
ekstrak daun nangka lebih banyak dilakukan untuk mengetahui apakah
tersari pada pelarut etanol daripada granul mempunyai sifat alir yang baik
senyawa yang larut air karena ekstrak atau tidak. Tabel 3 menunjukkan bahwa
daun nangka memiliki kandungan seluruh formulasi memiliki kecepatan
senyawa yang bersifat kurang polar alir granul yang baik yaitu lebih dari 10
sehingga senyawa lebih terlarut pada g/s. kecepatan alir granul dipengaruhi
pelarut etanol dibandingkan air. oleh bentuk dan ukuran granul [9].

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 53


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

Semakin besar ukuran granul maka sifat sehingga sudut diam yang terbentuk
alir semakin baik. Selain itu, sifat alir lebih kecil [9].
yang baik juga dipengaruhi oleh Nilai kompresibilitas dipengaruhi
kohesivitas [3]. Dari evaluasi kecepatan oleh bentuk, kerapatan, serta ukuran
alir ini menunjukkan bahwa adanya granul [3]. Dari hasil penelitian didapat
perbedaan konsentrasi asam dapat nilai kompresibilitas F1, F2, dan F3
mempengaruhi kecepatan alir granul. telah memenuhi persyaratan
Semakin bertambahnya konsentrasi kompresibilitas yaitu pada range 5-15%
asam tartrat maka kecepatan alirnya termasuk kategori istimewa. Bentuk dan
akan semakin baik. Dari ketiga formula ukuran granul yang seragam akan
menunjukkan bahwa F1 memiliki laju mempermudah dalam proses
alir yang lebih baik dibandingkan F2 pengempaan menjadi tablet. Semakin
dan F3. Berdasarkan literatur asam besar ukuran partikel akan mengurangi
tartrat mempunyai densitas yang lebih fines yang terbentuk, hal ini
besar dibandingkan dengan asam sitrat menyebabkan kecilnya rongga yang
sehingga granul yang mengandung lebih terbentuk saat pencetakkan tablet [9].
banyak asam tartrat akan mempunyai Kadar air yang diperbolehkan
densitas yang lebih besar. Densitas yang yaitu 2-4% [9]. Data hasil penelitian
besar menunjukkan bobot molekul yang menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3
besar sehingga akan lebih mudah tidak memenuhi persyaratan granul yang
mengalir karena gaya gravitasi yang diperbolehkan. Hal ini dapat
lebih besar [7]. dipengaruhi adanya kelembaban
Sudut diam merupakan sudut ruangan dan nilai kadar air pada F1
maksimum yang dibentuk oleh lebih besar dibandingkan F2 dan F3 hal
permukaan serbuk granul dengan bidang ini dapat disebabkan karena sifat sumber
horizontal. Sudut diam berkaitan dengan asam yang digunakan. Dimana asam
sifat alir granul yang akan dihasilkan. tartrat memiliki sifat yang lebih
Bila sudut diam lebih kecil atau sama higroskopis dibandingkan asam sitrat.
dengan 30° menunjukkan bahwa bahan Sehingga hal ini menyebabkan nilai
dapat mengalir bebas , bila sudutnya kadar air pada F1 lebih tinggi
lebih besar atau sama dengan 40° dibandingkan F2 dan F3 [4].
biasanya sifat alirnya kurang baik. Data Granul effervescent ekstrak daun
hasil sudut diam yang di dapat nangka yang dihasilkan bersifat sedikit
menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 asam dengan rentang Ph 5,18-5,45. Sifat
berdasarkan tabel hubungan sudut diam asam ini diperoleh dari sifat asam sitrat
dan sifat alir granul memenuhi syarat, yang lebih asam dibandingkan dengan
menghasilkan sudut diam kurang dari asam tartrat sehingga pada F3 memilki
25° sehingga sifat alir yang dihasilkan nilai pH yang lebih asam dibandingkan
sangat baik. Perbedaan besar kecilnya F2 dan F3. Selain itu sifat dari ekstrak
sudut diam pada ke tiga formula daun nangka juga mempengaruhi pH
dipengaruhi oleh konsentrasi asam sitrat pada sediaan dimana dalam ekstrak daun
dan asam tartrat dimana pada F1 nangka terkandung senyawa flavonoid,
memiliki nilai sudut diam yang lebih yaitu senyawa turunan fenol yang bersifat
kecil dibandingkan F2 dan F3 hal ini asam. Rasa asam dikarenakan banyaknya
dikarenakan asam tartrat memiliki bobot ion hidrogen dari flavonoid yang
molekul yang besar dan berpengaruh terionisasi [13].
terhadap ukuran partikel. Dimana Hasil yang didapat menunjukkan
semakin besar ukuran partikel maka bahwa variasi konsentrasi asam sitrat dan
kohesivitas partikel semakin kecil dan asam tartrat mempengaruhi waktu larut
akan meningkatkan kecepatan alir sediaan granul effervescent dimana pada

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 54


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

F1 memiliki waktu larut yang lebih cepat Jurnal ilmu-ilmu MIPA. ISSN: 1411-
dibandingkan dengan F2 dan F3. Hal ini 1047.
dapat disebabkan oleh sifat dari sumber [4] Davies, Philip R. And Michael
asam dimana asam tartrat memiliki sifat Bowker. 2009. Scanning Tunneling
yang lebih higroskopis dibandingkan Microscopy In Surface Science,
dengan asam sitrat sehingga lebih mudah Nanoscience and Catalysis. United
menyerap air dan bereaksi lebih cepat Kingdom. Cardiff University.
dibandingkan dengan F2 dan F3 yang [5] Departemen Kesehatan RI. 1980.
jumlah asam tartratnya lebih sedikit. Materia Medika Indonesia Jilid IV.
Persyaratan waktu larut yang baik yaitu Direktorat Jenderal Pengawasan
kurang dari 5 menit [12]. Obat dan Makanan. Jakarta.
[6] Departemen Kesehatan Republik
KESIMPULAN Indonesia. 2000. Parameter Standar
Berdasarkan penelitian yang telah Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Edisi I. Direktorat Jenderal
Ekstrak daun nangka memiliki sifat fisika Pengawasan Obat dan Makanan,
berwujud kental, berwarna hijau Direktorat Pengawasan Obat
kehitaman, dan beraroma kuat dengan Tradisional. Jakarta.
kadar air, senyawa larut air dan senyawa [7] Egeten, Krysta Riani dkk., 2016.
larut etanol berturut-turut adalah sebesar Formulasi dan Pengujian Sediaan
6,60%; 29,31%; dan 36,76% serta hasil Granul Effervescent Sari Buah Nanas
perbedaan variasi konsentrasi asam sitrat (Ananas comosus L.(Merr.)). Jurnal
dan asam tartrat berpengaruh terhadap Ilmiah Farmasi –UNSRAT Vol.5
sifat fisik granul effervescent ekstrak No.3. ISSN: 2302-2493.
daun nangka menghasilkan F1 yang [8] Marianne, Yuandani, dan Rosnani,
paling memenuhi persyaratan sifat fisik 2011. Antidiabetic Activity From
granul dibandingkan F2 dan F3 yaitu Ethanol Extract Of Kluwih’s Leaf
pada nilai laju alir, sudut diam, pH (Artocarpus heterophyllus L), Jurnal
larutan dan waktu dispersi. Natural, 11 (2): 64-68
[9] Mindawarnis dan Desti Hasanah.
DAFTAR PUSTAKA 2017. Formulasi Sediaan Tablet
[1] Adnyani, Ni Made Rica Dwi dkk. Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus
Potensi Ekstrak Daun Nangka heterophyllus L.) Dengan Variasi
(Artocarpus heterophyllus Lam.) Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai
Sebagai Antioksidan Alami. Jurnal Pengikat Dan Evaluasi Sifat
Kimia 10 (2), JULI 2016: 162-167. Fisiknya. Jurnal Kesehatan VoL. 12
[2] Anam, C., Kawiji., & Setiawan, R., No. 1.
2013, Kajian Karakteristik Fisik dan [10] Omar, Haidy S, et al. Antioxidant
Sensori Serta Aktivitas Antioksidan Activity of Artocarpus heterophyllus
dari Granul Effervescent Buah Beet Lam. (Jack Fruit) Leaf Extract:
(Beta Vulgaris) Dengan Perbedaan Remarkable Attenuations of
Metode Granulasi Dan Kombinasi Hyperglycemia and Hyperlipidemia
Sumber Asam, Jurnal Tekno Sains in Streptozotocin-Diabetic Rats. The
Pangan, 2(2), 2302-0733. Scientific World JOURNAL. (2011)
[3] Apsari, Puput Andi dkk., 2017. 11. 788-800 ISSN 1537-744X; DOI
Formulasi Tablet Effervescent 10.110/tsw. 2011. 71.
Ekstrak Melinjo (Gnetum gnemon [11] Prakash, Om., K, Rajesh., M,
L.) Menggunakan PEG 6000 Sebagai Anurag., and G, Rajiv. 2009.
Lubrikan dan Asam Sitrat-Asam Artocarpus heterophyllus (Jackfruit):
Tartrat Sebagai Sumber Asam.

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 55


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent dari Ekstrak Daun Nangka
(Artocarpus heterophyllus L.)

An overview, india : Review Article, [13] Wijayanti, Muthmaina dkk., 2014.


23 (6): 353-358. Formulasi Granul Effervescent Sari
[12] S, Yameela dan Suprapto. 2016. Kering Lidah Buaya Sebagai
Pengaruh Penggunaan Polivinil Makanan Tambahan. Vol.1
Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan No.1.IJPST.
Pengikat Terhadap Sifat Fisik dalam
Formulasi Sediaan Granul
Effervesecnt Ekstrak Buah Asam
Gelugur (Garcinia atroviridisGGriff.
Et Anders). ISSN: 2557-533X.

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 56


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018

Anda mungkin juga menyukai