Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Teknologi
Sediaan Liquid dan Semi Solid ini tepat pada waktunya.
Dengan harapan makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalam
bagi para pembaca serta dapat memberikan motivasi kepada kita. Kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyelesaian makalah ini. Semoga Allah SWT selalu merestui segala langkah kita.
Penulis
DAFTAR ISI :
SAMPUL / COVER ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Kesimpulan ..............................................................................................12
B. Saran ........................................................................................................12
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja preformulasi bahan Natrium Hialuronate ?
2. Bagaimana formulasi sediaan Natrium Hialuronat dalam sediaan topikal (Gel) ?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Sediaan Liquid dan Semi Solid.
2. Untuk mengetahui apa saja preformulasi dari natrium hialuronate dan bagaimana formulasi
dari bahan natrium hialuronat dalam sediaan topikal (Gel).
BAB II
PEMBAHASAN
1. Zat aktif
a. Struktur:
e. Stabilitas: 1 % larutan stabil pada ph 3,5-9, stabil dibawah suhu 60Oc , sangat
sensitif terhadap radikal bebas
g. Inkompatibilitas: -
2. Farmakologi
c. Mekanisme :
- Meningkatkan kapasitas penyimpanan air stratum korneum dengan pemakaian
bahan yang dioleskan pada kulit menggunakan bahan yang bersifat higroskopis,
secara garis besar disebut humektan.
- Menjerap air dalam stratum korneum dengan membuat lapisan yang tidak dapat
ditembus oleh air dengan menggunakan bahan yang berminyak yang tidak larut
dalam air yang dilapiskan pada permukaan kulit, dan mengisi kembali protein.
d. Toksisitas -
e. Cara pemakaian :Oleskan tipis pada daerah luka bakar yang telah dibersihkan,
gunakan 2x sehari atau sesuai kebutuhan.
3. Sediaan yang berada dipasaran: Natrium hialuronat telah banyak digunakan dalam
berbagai sediaan kosmetik, topikal, parenteral, dan opthalmik karena tidak toksik, tidak
mengiritasi, memiliki viskoelastisitas serta biokompatibilitas yang baik
4. Pemilihan sediaan = sediaan topikal (gel)
5. Alasan pemilihan sediaan : Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal
(non streril) atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata (gel steril). Kemampuan
penyebarannya baik pada kulit dan kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
a. Na Hyaluronat
b. Carbopol
c. Gliserin
d. Propilenglikol
e. Metil paraben
f. Aquadest
7. Fungsi komponen
1. Formulasi Umum:
a. Zat aktif
b. Gelling agent
2. Formula modifikasi
R/ Na Hyaluronat 0,1 %
Carbopol 2,5 %
Gliserin 10 %
Propilenglikol 5 %
Aquadest ad 100 %
4. Prosedur pembuatan
b) Metil paraben dimasukan kedalam beaker glass lalu masukan magnetic stirer kemudian
diletakan di hot plate lalu tambahkan aquadest sedikit demi sedikit
d) Dibeaker glass yang berisi campuran metil paraben ditambahkan gliserin sedikit demi
sedikit aduk ad larutan
5. Perhitungan penimbangan
6. Evaluasi sediaan
a. Evaluasi fisik
Organoleptis
- Tujuan: Untuk mengetahui tampilan gel yang berupa wujud, warna dan
bau sediaan gel, pengujian ini perlu dilakukan karna berkaitan dengan
kenyamanan pemakaian sebagai sediaan topikal
Uji ph
Uji homogenitas
- Prosedur kerja: Ditinjau dari lama waktu gel melekat pada dua lapis kaca
objek pada alat uji daya lekat kemudian diberi beban dan diamkan 1
menit lalu tarik tuasnya dan catat waktunya
- Tujuan: Untuk mengetahui seberapa kuat salep dapat melekat pada
daerah aplikasi (kulit)
Pengukuran viskositas
- Uji identifikasi
Mereaksikan sediaan dengan reagen spesifik sehingga menghasilkan hasil
yang positif
- Penetapan kadar
Dengan cara titrasi sehingga kadar yang dihasilkan dapat dibuktikan sesuai
atau tidak dengan kadar yang diinginkan.
c. Evaluasi biologi
- Uji sterilitas
Dilakukan untuk menetapkan adat/tidaknya bakteri atau jamur yang hidup dalam
sediaan yang dapat dilakukan dengan cara kultur sediaan dalam media, media yng
digunakan dapat media tioglikolat cair, media tioglikolat alternatif, media
soybean. Peanaman sediaan kedalam pembenihan dilakukan diruangan steril
(cawan petri udah diisi media pembenihan). Sediaan yang akan diperiksa
dikeluarkan dari wadah, ditamung dengan batang pengaduk steril. Sediaan
diolskan kedalam media kemudian diinkubasi selama 7 hari.
- Uji endotoksin bakteri
Uji endotoksin untuk memperkirakan kadar endotoksin bakteri yang mungkin ada
dalam sediaan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan LAL (limulus
amubocyt lystate). Penetapan titik akhir reaksi dilakukan dengan membandingkan
enceran darizat uji dengan enceran endotoksin baku. Prosedur meliputi inkubasi
selama waktu yang telah ditetapkan dari endotoksin yang bereaksi dan larutan
kontrol dengan ereaksi LAL, pembacaan serapan cahaya pada panjang gelombang
yang sesuai.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pada makalah yang telah dibahas maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Gel merupakan sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik kecil atau organik besar, terpenetrasi oleh suatu cairan
c. Sediaan yang dibuat berupa sediaan topikal (gel) dengan zat aktif Na Hyaluronat
untuk pengobatan luka bakar
d. Uji evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi fisik, evaluasi kimia dan evaluasi
biologi
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Afianti, H.P., Mimiek, Murrukmihadi. 2015. Pengaruh Variasi Kadar Gelling Agent HPMC
Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanolik
Daun Kemangi (Ocimumbasilicum L. forma citratum Back).Majalah Farmasetik
Vol 11 No 2 Tahun 2015.Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Aponno, J.V., Paulina, V.Y., dan Hamidah, S.S. 2014. Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak
Etanol Daun Jambu Biji (Psidiumguajava Linn) Terhadap Penyembuhan Luka Yang
Terinfeksi Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Kelinci
(Orytolaguscuniculus) .PHARMACON Vol 3 No 3 Agustus 2014. Program Studi
Farmasi FMIPA UNSRAT: Manado.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Depkes. 2014. Farmakope Indonesia, Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Nanda. 2009. Teknologi dan Formulasi Sediaan Semi Padat. Yogyakarta: UGM Press.