Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

“FORMULASI OBAT TETES MATA”

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD YUSUF SIMBALA


PUTRI LESTARI
SHAFIRA RIZKA BADARAB
SURNI SUDIN
SRI RAHAYU RUSLI
NURLAILA USMAN

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH
MANADO
2017
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr wb, segala puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH


SWT, karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Formulasi Obat Tetes Mata” dengan baik dan lancar. Apabila ada yang
salah dari makalah ini silahkan dikritik, dan semua kritikan itu akan membuat
makalah ini akan menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Manado, Desember 2017

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan, terletak
dalam lingkaran bertulang berfungsi untuk member perlindungan maksimal dan
sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Penyakit mata dapat dibagi menjadi 4
yaitu, infeksi mata, iritasi mata, mata memar dan glaucoma. Mata mempunyai
pertahanan terhadap infeksi karena secret mata mengandung enzim lisozim yang
menyebabkan lisis pada bakteri dan dapat membantu mengeleminasi organism
dari mata. Obat mata dikenal terdiri atas beberapa bentuk sediaan dan mempunyai
mekanisme kerja tertentu. Obat mata dibuat khusus. Salah satu sediaan mata
adalah obat tetes mata. Obat tetes mata ini merupakan obat yang berupa larutan
atau suspensi steril yang digunakan secara local pada mata.

Obat biasanya dipakai pada mata untuk maksud efek lokal pada pengobatan
bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya.Dengan defenisi resmi larutan
untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk dimasukkan ke
dlaam mata. Selain steril preparat tersebut memerlukan pertimbangan yang cermat
terhadap faktor-faktor farmasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas
dapar, viskositas, dan pengemasan yang cocok

1.2 RUMUSAN MASALAH

a) Apa itu obat tetes mata ?


b) Keuntungan dan kerugian ?
c) Formulasi obat tetes mata ?
d) Cara kerja pembuatan sediaan tersebut?
1.3 MANFAAT

Agar mahasiswa tahu apa itu obat tetes mata, bagaimana formulasinya,
bagaimana cara pembuatannya.
BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN OBAT TETES MATA

Menurut Farmakope Indonesia edisi III, Obat tetes mata atau Guttae
Opthalmicae adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk
mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak
mata dan bola mata.

Obat mata atau obat tetes mata adalah obat tetes steril, umumnya isotonis atau
isohidris, kita menggunakannya dengan cara meneteskan kedalam teknik mata
atau ke permukaan selaput bening mata

2.2 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

a). Keuntungan

1). Pelepasan bahan obatnya lebih baik daripada obat oral


2). Pemakaian secara lokal dapat meminimalkan efek samping
3). Obat tetes mata tidak menggangu penglihatan ketika digunakan.

b). Kerugian

1). Dosis yang diterapkan sering hilang, akibat tumpahan ke wajah


2). Perlu teknik dan hanya orang tertentu saja yang bisa membuat sediaan ini
2.3 FORMULA

A. FORMULA 1

1. Formula

NO NAMA BAHAN JUMLAH YANG FUNGSI


DIPAKAI
1. Timolol maleate 0.5% Zat Aktif
2. Gelatin 2.0% Pemviskos
3. Glyserin 1.6% Pengisotonis
4. Dapar fosfat 0,138% Pendapar
5. Benzalkonium clorida 0.002% Pengawet
6. Aquadest ad 10 ml Pembawa

2. Uraian Bahan

a) Timolol maleat
Nama resmi : Timolol Maleate
Nama lain : Timolo maleat
Rumus molekul : C13H24N4O3S,C4H4O4
Berat molekul : 432.5
Rumus struktur

Pemeriaan : Putih atau hampir putih, Kristal bubuk atau kristal


berwarna
Kelarutan : Larut dalam air, alcohol dan di metil alkohol; sedikit
larut dalam kloroform dan propilen glikol; larut dalam sikloheksana dan dalam
eter
Penyimpanan : Terlindung dari cahaya

b) Benzalkonium klorida
Nama resmi : Benzalconium chloride
Nama lain : Alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride

Rumus molekul : [C6H5CH2N(CH3)2R]C1


Rumus struktur

Pemeriaan : Gel kental atau potongan seperti gelatin; putih


Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

c) Gliserin
Nama resmi : Glycerin
Nama lain : Gliserin, gliserol
Rumus molekul : C3H8O3
Berat molekul : 92,09
Rumus struktur
Pemeriaan Cairan, : jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah kedap udara

d) Gelatin
Nama resmi : Gelatin
Nama lain : Gelatin
Pemeriaan : Lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk kasar
sampai halus; kuning lemah atau coklat terang; warna bervariasi tergantung
ukuran partikel

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin; mengembang dan lunak bila
dicelup dalam air; menyerap air secara bertahap sebanyak 5-10 kali beratnya;
larut dalam air panas, asam asetat 6 N dan campuran panas gliserin dan air;
tidak larut dalam etanol, kloroform, eter, minyak lemak dan minyak menguap.

Penyimpanan : Disimpan pada suhu tidak lebih dari 50℃

e) Aquadest
Nama resmi : Aqua destilata
Nama lain : Aquadest, aqua destilata, air murni,
Rumus molekul : H2O
Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau
Kelarutan : Terlarut campur dengan sebagian besar pelarut polar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
f) Sodium fosfat
Nama resmi : Sodium phosphate monobasic
Nama lain : Natrium dihidrogen fosfat
Rumus molekul : NaH2PO4
Berat molekul : 119.98
Pemeriaan : Tidak berbau, tidak berwarna atau putih, kristal
sedikit deliquescent

Kelarutan : Larut 1 di 1 air; sangat sedikit larut dalam etanol


(95%).

Penyimpanan : Disimpan dalam wadah kedap udara, di tempat yang


sejuk dan kering

3. Cara Kerja

a. Dilarutkan timolol maleat 0.05 mg dengan menggunakan dapar fospat sedikit


demi sedikit
b. Diencerkan benzalkonium klorida 0.002 mg dan hasil pengenceran 1 ml
ditambahkan kelarutan, dihomogenkan
c. Ditambhakan gelatin 0.2 mg dan glyserin 0.02 mg lalu diaduk hingga
homogeny
d. Diperiksa pH larutan yaitu pH antara 5.2-8.3
e. Dicukupkan volume larutan dengan aqua pro injeksi sampai 100 mL dan
selanjutnya disaring
f. Dimasukkan kedalam botol plastik (wadah tetes mata) steril sebanyak 10 mL
dengan menggunakan buret, setelah itu dilakukan penutupan
g. Disterilkan botol yang berisi sediaan tetes mata dengan cara pemanasan
h. Diberi wadah, etiket dan brosur.

B. FORMULA 2

1). Formula

NO NAMA BAHAN JUMLAH YANG FUNGSI


DIPAKAI
1. Atropine sulfat 1% Zat aktif
2. Benzalkonium Chloridum 0,01% Pengawet
3. Natrii Chloridum 0,76% Pengisotoni
4. Dinatrii Edetas 0,05% Stabilisator
5. Aquadest Ad 10ml Pembawa

2). Uraian Bahan


a) Atropine sulfat
Nama Resmi : Atropine sulfate
Nama lain : Atropinisulffaat
Rumus molekul : (𝐶17 𝐻23 𝑁𝑂3 ), 𝐻2 𝑆𝑂4 𝐻2 O
Bobot molekul : 694,8
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, mengembang di udara kering, perlahan-lahan terpengaruh oleh
cahaya

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam


etanol, terlebih dalam etanol mendidih, mudah larut dalam gliserin

b) Benzalkonium klorida
Nama resmi : Benzalconium chloride
Nama lain : Alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride
Rumus molekul : [C6H5CH2N(CH3)2R]C1
Rumus struktur

Pemeriaan : Gel kental atau potongan seperti gelatin; putih


Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

c) Natrium Chloridum
Nama resmi : Sodium chloride
Nama lain : Natrium klorid
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 58,44
Pemerian : Kristal putih, serbuk putih
Kelarutan : Dapat larut dalam air dan alkohol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

d) Natrium Edetat
Nama resmi : Sodium edentate
Nama lain : Natrium edetat
Rumus molekul : 𝐶10 𝐻14 𝑁2 𝑁𝑎2 𝑂8 2 𝐻2 O
Pemerian : Serbuk kristal putih tidak berbau dengan sedikit rasa asam
Kelarutan : Larut dalam air (1:11), Praktis tidak larut dalam kloroform
dan eter, larut dalam etanol (95%)
Penyimpanan : harus disimpan diwadah bebas alkali, tertutup rapat dan
ditempat sejuk dan kering.

g) Aquadest
Nama resmi : Aqua destilata
Nama lain : Aquadest, aqua destilata, air murni,
Rumus molekul : H2O
Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau
Kelarutan : Terlarut campur dengan sebagian besar pelarut polar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

3). Cara Kerja

a) Larutkan atropine sulfat dalam sebagian aquadest


b) Larutkan NaCl dalam sebagian aquadest
c) Kedua campuran dicampur
d) Tambahkan larutan benzalkonium chloridum
e) Tambahkan larutan natriium edetas
f) Larutan ditambahkan aquadest mendekati volume akhir. Cek ph = 3,5-6
g) Larutan ditambahkan a.p.i ad 10ml
h) Larutan disaring dan filtrate pertama dibuang
i) Tamping larutan atropine dengan menggunakan bakteri filter dan masukkan ke
dalam 2 botol tetes mata sebanyak 10,5 ml secara aseptic (sterilisasi akhir)
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Obat mata atau obat tetes mata adalah obat tetes steril, umumnya isotonis atau
isohidris, kita menggunakannya dengan cara meneteskan kedalam teknik mata
atau ke permukaan selaput bening mata. Obat biasanya dipakai pada mata untuk
maksud efek lokal pada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian
dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta : Depkes RI

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat.Jakarta : Depkes RI

Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi Kelima.Jakarta : Depkes RI

Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug ReferenceThirty-


sixthedition.London:Pharmaceutical Press
Lukas, stephanus. 2011. Formulasi Steril Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi
David jones. 2008. “FAST TRACK”. American pharmaceutical association

Anda mungkin juga menyukai