Judul Praktikum
Pemisahan Tetrasiklin HCl dan Vitamin B12 secara KLT.
B. Vitamin B12
Nama resmi : Cyanocobalaminum
Nama lain : Sianokobalamina
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; merah tua; tidak
berbau. Bentu anhidrat sangat higroskopik.
Kelarutan : agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%)
P; Praktis tidak larut dalam kloroform P; dalam eter
P dan dalam aseton P.
Khasiat : Penggunaan vitamin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
C. Eluen
1. Asam Asetat
Nama resmi : Acidum Aceticum
Nama lain : Asam asetat, asam cuka.
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau
menusuk; rasa asam; tajam.
Kelautan : dapat campur dengan air, dengan etanol
(95%) P dan dengan gliserol P.
Khasiat : Penggunaan zat tambahan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
2. Air
Nama resmi : Aqua destilata
Nama lain : Air suling.
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Etanol
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol danalkohol.
Pemerian : Cairan tak berwarna, jenih, mudah
menguap dan mudah bergerak, bau khas,
rasa panas. Mudah terbakar memberi nyala
biru yang tidak berasa.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P, dan dalam eter P.
Khasiat : Penggunaaan zat tambahan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala
api.
V. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Lempeng KLT
b. Bejana Pengembang
c. Corong putih
2. Bahan
a. Tetrasiklin HCL
b. Vitamin B12
c. Eluaen
500g
ditimbang 50 mg 50 mg 1 mg 1000 mcg
} ; =
dilarutkandalam 50 mg 50 mL 1ml 1 ml
500 g
x 50 ml=25 ml
1000 g
ditimbang 50 mg 50 mg
} , 500 g
dilarutkandalam 100 ml aquadest 100 mg
3. Hasil pengamatan
VIII. Perhitungan
jarak gerakan zat terlarut /komponen/noda
Rf = jarak gerakan pelarut /eluen/rambat
1. Rf sampel
3,5 cm
=0,53 cm
Rf = 6,5
2. Rf vitamin B12
2,7 cm
=0,41cm
Rf = 6,5 cm
3. Rf baku tetra
2,4 cm
=0,3 cm
Rf = 6,5 cm
IX. Pembahasan
Dalam pratikum Kromatogrfi Lapis Tipis kali ini bertujuan agar
praktikan mampu melakukan pemisahan campuran tetrasiklin HCl
dan vitamin B dalam sediaan menjadi komponen-komponennya secara
KLT. Diantara berbagai jenis teknik kromatografi, kromatografi lapis
tipis adalah yang paling cocok untuk analisis obat di laboratorium
farmasi. Metode ini hanya memerlukan investasi yang kecil untuk
perlengkapan, menggunakan waktu yang singkat untuk menyelesaikan
analisis ( 15-60 menit), dan memerlukan jumlah cuplikan yang sangat
sedikit. Dimana Kromatografi Lapis Tipis (KLT) sendiri merupakan
metode pemisahan fisikokimia.
Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir
butir (fase diam atau lapisan penyerap), ditempatkan pada penyangga
berupa pelat gelas atau penyangga berupa pelat gelas, logam , atau
lapisan yang cocok. Campuran yang akan di pisahkan, berupa
larutan,di totolkan berupa bercak atau pita (awal). Campuran yang
akan dipisahkan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, lebih
menguntungkan jika dipakai pelarut pengembang (fase gerak) atau
pelarut yang kepolarannya sama dengan pengembang
Fase Diam atau lapisan penjerap dibuat dari salah satu
penjerap yang khusus digunakan untuk KLT. Penjerap yang umum
ialah Silika Gel, aluminium oksida, kieselgur, selulosa dan
turunannya, poliamida, dan lain-lain. Dapat dipastikan bahwa silika
gel paling banyak digunakan. Silica gel menghasikan perbedaan
dalam efek pemisahan yang tergantung kepada cara pembuatannya.
Selain itu harus diingat bahwa penjerap seperti aluminium oksida dan
silica gel mempunyai kadar air yang berpengaruh nyata terhadap daya
pemisahnya.