Anda di halaman 1dari 4

Nama: Rida amalia

Kelas : VI/C

63th BB 65kg TB 160cm. MRS tgl 17 Juli 2010 dengan cva. Dari hasil penelusuran rekam
medik pasien memiliki riwayat CKD dg riwayat obat Lisinopril 1x10 mg, Allopurinol 2x1
tab, CaCO3 3x1 kaps, Neurovit E 2x1 tab, Nifedipin 3 x 10mg, Lasix 1 x 40mg. Berikut hasil
lab dan observasi:
Parameter 13/4-10 18/5-10 17/7-10 19/7-10

Cr (mg/dl) 5,9 6,5 6,6 5,4

BUN (mg/dl) 59,8 51,6 54,4 47

TD 160/100 150/90 160/90 150/100

Chol (mg/dl) 185

TG (mg/dl) 278

Terapi yang diberikan saat ini Brainact 3 x 500mg iv; Sohobion 2x1 tab; Plavix 1x1 tab;
Zumafib 1 x 300mg
1. Data subyektif adalah:
Tidak ada

2. Data Obyektif yang relevan adalah:


CVA Infark (Stroke Infark)

Riwayat penyakit : CKD


Riwayat pengobatan : lisinopril 1x10 mg, Allopurinol 2x1 tab, CaCO3 3x1 kaps,
Neurovit E 2x1 tab, Nifedipin 3x10mg, Lasix 1x40 mg
Hasil Lab : Cr 13/4/10 : 5,9; 18/5/10: 6,5; 17/7/10: 6,6; 19/7/10: 5,4  nilai normal 0,6-
1,2
BUN : 13/4/10 : 59,8; 18/5/10: 51,6; 17/7/10: 54,4; 19/7/10: 47  normal : 5-25
TD : 13/4/10 : 160/100; 18/5/10: 150/90; 17/7/10: 160/90; 19/7/10: 150/100
Obat yang dikonsumsi saat ini: Brainact (citicoline) 3x500 mg iv; Sohobion 2x1 tab;
plavix 1x1 tab; Zumafib 1x300
Nama Obat Indikasi Aturan Pakai Yang Ketrangan
diresepkan
Brainact Kehilangan 1000-2000 3x500 Terapi dilanjutkan
(Citicoline) kesadaran karena
cedera otak, mg/hari
infark cerebri
Sohobion (Vit Terapi defisiensi 1x1 2x1 Direkomendasikan
B1 100 mg; B1, B6, B12 untuk menurunkan
vit B6 100mg; dosis menjadi 1x
vit 12 sehari
5000mcg)
Plavix Pencegahan 1x1 1x1 Direkomendasikan
(Clopidogrel) kejadian untuk mengganti
aterothrombosis clopidogrel menjadi
pada stroke aspilet (1x81mg)
iskemik
Zumafib hipertrigliserid 300mg/hari 1x300mg Terapi dilanjutkan
(fenofibrate)

2. Terangkan prinsip pemilihan rejimen insulin pada pasien rawat inap. Terangkan berikut
perhitungan dosisnya.
Jawaban :
 Terapi insulin dilakukan dengan cara memberikan insulin eksogen yang dapat
menyerupai pola sekresi insulin endogen sehingga kontrol glukosa darah yang
diinginkan dapat tercapai. Terapi insulin banyak digunakan pada penyandang diabetes
yang disertai komplikasi seperti, gangguan kardiovaskular, stroke, sepsis, gangguan
ginjal, polineuropati, abses dan lain sebagainya, dimana pasien diabetes dengan
komplikasi tersebut memerlukan perawatan secara intensif di rumah sakit. Selain itu,
terapi insulin diberikan pada penanganan DM tipe 2 dengan komplikasi seperti
ketoasidosis diabetik, sindroma hiperglikemi hiperosmolar non-ketotik, gangguan
fungsi hati atau ginjal yang berat, dan pada penderita DM tipe 2 yang alergi terhadap
OHO.
 Teknik pemberian insulin dapat diberikan secara infus (drip) atau injeksi subkutan,
jenis insulin yang digunakan pada terapi DM tipe 2 adalah insulin analog yang terdiri
dari insulin kerja cepat (rapid acting insulin), insulin kerja pendek (short acting insulin),
insulin kerja menengah (intermediate acting insulin), insulin kerja panjang (long acting
insulin).1 Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pola penggunaan insulin pada pasien DM tipe 2 rawat inap di Rumah Sakit X
Pekanbaru tahun 2014.
 Pola Penggunaan Insulin
Jumlah penggunaan insulin pada seluruh subjek adalah 69 kali pemakaian insulin.
Pola penggunaan insulin pada penelitian ini digolongkan berdasarkan lama kerja
insulin, dosis harian dan jenis kombinasi.

Pola penggunaan insulin berdasarkan lama kerja


Jenis insulin Jumlah (N=69) Persentasi (%)
Short-acting insulin 32 46,4
Rapid-acting insulin 11 15,9
Intermediate-acting insulin 0 0
Long-acting insulin 8 11,6
Premixed insulin 16 23,2
Insulin lain 2 2,9

Pola penggunaan insulin berdasarkan dosis harian


Jumlah dosis harian (IU) Jumlah (N=69) Persentasi (%)
Short-acting insulin 31 44,9
<20 IU 20 28,8
21-40 IU 8 11,5
>40 IU 3 4,3

Rapid-acting insulin 11 15,9


<20 IU 8 11,6
21-40 IU 3 4,3
>40 IU - -

Long-acting insulin 9 13,1


<20 IU 9 13,1
21-40 IU - -
>40 IU - -

Premixed insulin 16 23,2


<20 IU 12 17,4
21-40 IU 4 5,8
>40 IU - -

Insulin lain 2 2,9


<20 IU 1 1,4
21-40 IU 1 1,4
>40 IU - -

Pola penggunaan insulin berdasarkan jenis kombinasi


Jenis kombinasi Jumlah (N=63) Persentasi
(%)
Insulin 49 77,8
Insulin tunggal
- Short-acting insulin 25 39,7
- Rapid-acting insulin 5 7,9
- Long-acting insulin 2 3,2
- Premixed insulin 11 17,5

Kombinasi insulin 6 9,5


-Long-acting insulin +Rapid-acting insulin 5 7,9
-Long-acting insulin +Premixed-acting insulin 1 1,6
Kombinasi OHO dengan insulin 14 22,2
- Short-acting insulin + penghambat gluconeogenesis 4 6,3
- Premixed insulin + penghambat gluconeogenesis 4 6,3
- Short-acting insulin + DPP-IV inhibitor 2 3,2
- Short-acting insulin + DPP-IV inhibitor + pemicu 1 1,6
sekresi insulin
- Insulin + DPP-IV inhibitor 1 1,6
- Insulin + penghambat gluconeogenesis 1 1,6
- Rapid-acting insulin + DPP-IV inhibitor 1 1,6

Anda mungkin juga menyukai