Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS MAKANAN DAN KOSMETIK

“ANALISIS ASAM RETINOAT”

Dosen Pengampu: Adita Silvia F. S.Si.,M.Si

Disusun Oleh :

Habib Fatah Roniawan (170105028)


Madya Ratri Nur Fadilah (170105040)
Nisa Nur Fadilah (1701050645

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah Analisis Makanan dan Kosmetik  yang berjudul “Analisis Asam

Retinoat”.

Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita

Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-Qur’an dan sunnah untuk

keselamatan umat di dunia. Terima kasih kepada Dosen yang telah membantu memberikan

arahan dan petunjuk untuk pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Asam Retinoat...........................................................................................................3
B. Review Jurnal............................................................................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................................10


A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kosmetik merupakan suatu komponen sandang yang sangat penting


peranannya dalam kehidupan masyarakat, dimana masyarakat tertentu sangat
bergantung pada sediaan kosmetika pada setiap kesempatan. Di pasaran pada
umumnya, banyak beredar sediaan kosmetika yang berperan untuk keindahan kulit
wajah. Dalam perkembangan selanjutnya, suatu sediaan kosmetika akan ditambahkan
suatu zat ikutan atau tambahan yang akan menambah nilai artistik dan daya jual
produknya, salah satunya dengan penambahan bahan pemutih (Widana danYuningrat,
2007).
Asam retinoat merupakan sebuah retinoid aktif turunan vitamin A dalam
bentuk asam yang dibentuk dari all-trans retinol (retinoid dalam bentuk alkohol).
Bahan ini sering digunakan sebagai preparat untuk kulit, terutama dalam pengobatan
jerawat, untuk mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari (sundamage),
serta sebagai pemutih. Asam retinoat hanya boleh digunakan dengan resep dokter,
namun pada kenyataannya asam retinoat seringkali dijual bebas di pasaran.
Penggunaan asam retinoat memiliki efek samping bagi kulit sensitif, yaitu kulit
menjadi gatal, memerah dan terasa panas serta jika pemakaian yang berlebihan
khususnya pada wanita yang sedang hamil dapat menyebabkan cacat pada janin yang
dikandungnya. Asam retinoat boleh digunakan untuk pengobatan jerawat dan photo
aging dengan syarat konsentrasi sebesar 0,05%, dan 0,1%.
Tahun 2009 Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan
public warning terkait penarikan krim wajah yang mengandung asam retinoat yang
beredar di pasar-pasar tradisional. Pada tahun 2013 BPOM kembali mengeluarkan
public warning terkait 17 merek kosmetik perawatan khusus berupa krim wajah yang
mengandung bahan berbahaya, dan 7 diantaranya positif mengandung asam retinoat.
Oleh karena itu, pemelitian terkit identifikasi dan kuantifikasi kandungan asam
retinoat penting dilakukan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat
sehingga dapat terhindar bahan berbahaya, salah satunya asam retinoat.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana analisis asam retinoat pada kosmetik?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui analisis asam retinoat pada kosmetik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asam Retinoat
1. Pengertian asam retinoat
Asam retinoat atau tretinoin adalah bentuk asam dari vitamin A. Fungsi
vitamin A asam ini adalah berperan pada proses metabolisme umum
(Hardjasasmita, 1991).
Menurut Menaldi (2003), asam retinoat merupakan zat peremajaan non
peelingkarena merupakan iritan yang menginduksi aktivitas mitosis sehingga
terbentuk stratum korneum yang kompak dan halus, meningkatkan kolagen dan
glikosaminoglikan dalam dermis sehingga kulit menebal dan padat,serta
meningkatkan vaskularisasi kulit sehingga menyebabkan kulit memerah dan
segar.
2. Sifat fisika kimia asam retinoat
Menurut Ditjen POM (1995), sifat fisika dan kimia asam retinoat adalah
sebagai berikut:

Gambar 1 : Struktur asam retinoat


Rumus Molekul : C2OH28O2
Berat Molekul : 300,44
Pemerian : Serbuk hablur, kuning sampai jingga muda
Kelarutan : Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dan dalam
kloroform
3. Kegunaan asam retinoat
Asam retinoat mampu mengatur pembentukan dan penghancuran sel-sel kulit.
Kemampuannya mengatur siklus hidup sel ini juga dimanfaatkan oleh kosmetik
anti aging atau efek-efek penuaan (Badan POM, 2008).

3
Penggunaan tretinoin yang sebagai obat keras, hanya boleh dengan resep
dokter, namun kenyataannya ditemukan dijual bebas kosmetik yang mengandung
tretinoin (Badan POM, 2006).
4. Efek samping asam retinoat
Asam retinoat atau tretinoin juga mempunyai efek samping bagi kulit yang
sensitif,seperti kulit menjadi gatal, memerah dan terasa panas serta jika
pemakaian yang berlebihan khususnya pada wanita yang sedang hamil dapat
menyebabkan cacat pada janin yang dikandungnya (Badan POM, 2008).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, produk krim
pemutih yang dilarang penggunaannya dan mengandung asam retinoat, antara
lain RDL Hydroquinon Tretinoin Baby Face Solution 3dan Maxi-Peel Papaya
Whitening Soap.
Asam retinoat di label produk kadang ditulis sebagai tretinoin. Asam retinoat
ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik (cacat pada
janin). Asam retinoat adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A
(retinol).Asam retinoat ini sering dipakai sebagai bentuk sediaan vitamin A
topikal, yang dapat diperoleh dengan resep dokter. Bahan ini sering dipakai pada
preparat untuk kulit terutama untuk pengobatan jerawat, dan sekarang banyak
dipakai untuk mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari
(sundamage) dan untuk pemutih (Andriyani, 2011).

B. Review Jurnal

Judul Analisis Kandungan Asam Retinoat Pada Sediaan Krim Malam Yang

Beredar Di Toko X Kota Klaten Dengan Spektrofotometri UV-Vis


Penulis Yenni Kusuma Wardhani , Anita Agustina Styawan, Choril Hana

Mustofa
Jurnal Ilmu Farmasi

Vol & Hal Vol. 10. No.2, Hal. 61 – 66

Tahun Desember 2019

a. Pendahuluan

4
Kosmetika merupakan suatu komponen sandang yang sangat penting

peranannya dalam kehidupan masyarakat, dimana masyarakat tertentu sangat

bergantung pada sediaan kosmetika pada setiap kesempatan. Di pasaran umumnya,

banyak beredar sediaan kosmetika yang berperan untuk keindahan kulit wajah.

Perkembangan selanjutnya, suatu sediaan kosmetika akan ditambahkan suatu zat

tambahan yang akan menambah nilai artistik dan daya jual produknya, salah satunya

dengan penambahan bahan pemutih (Widana dan Yuningrat, 2007).

Kosmetik telah menjadi sebuah lahan perdagangan yang mempunyai omzet

yang memuaskan. Kosmetik sendiri sudah menjadi bagian kebutuhan primer

kebanyakan masyarakat. Banyak dari para produsen yang tidak mementingkan

kesehatan para konsumen dengan mengesampingkan kualitas. Artinya, banyak produk

yang kini beredar di pasaran mengandung beberapa zat yang tidak memenuhi syarat

kelayakan pemakaian (Azhara dan Khasanah, 2011).

Beberapa kosmetik masih ditemukan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit,

seperti Merkuri, Hidroquinon, Asam Retinoat dan zat warna sintetis seperti Rhodamin

B dan Merah K3. Bahan-bahan ini sebetulnya telah dilarang penggunaannya sejak

tahun 1998 melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998.

Sejauh ini bahan-bahan kimia tersebut belum tergantikan dengan bahan-bahan lainnya

yang bersifat alami (Anonim, 2008).

Asam retinoat di pasaran kadang ditulis sebagai tretinoin. Asam retinoat

adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A (retinol). Asam retinoat ini sering

dipakai sebagai bentuk sediaan vitamin A topikal, yang hanya dapat diperoleh dengan

resep dokter. Bahan ini sering dipakai pada preparat untuk kulit terutama untuk

pengobatan jerawat, dan sekarang banyak dipakai untuk mengatasi kerusakan kulit

akibat paparan sinar matahari (sundamage) dan untuk pemutih (Andriyani, 2011).

5
b. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui kadar asam retinoat yang terkandung dalam krim malam.

c. Alat dan bahan

1. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain erlenmeyer, gelas kimia, labu

ukur, corong, pipet volume, pipet tetes, pipa kapiler, batang pengaduk, alumunium

foil, kertas saring Whatman No.41, timbangan analitik, Spektrofotometer UV-Vis

dan kuvet. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain asam retinoat,

metanol dan krim pemutih wajah.

2. Pembuatan Larutan Baku 1000 ppm Asam Retinoat

Menimbang sebanyak 0,1 g asam retinoat, dimasukkan ke dalam gelas kimia,

kemudian dilarutkan dalam 100 mL methanol.

3. Pembuatan Larutan Baku 500 ppm Asam Retinoat

Mengambil 25 mL larutan asam retinoat 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu

ukur 50 mL, lalu ditambahkan metanol sampai garis tanda.

4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Asam Retinoat

Dipipet 3 mL larutan asam retinoat 500 ppm dan dimasukkan ke dalam labu ukur

10 mL (konsentrasi 30 ppm), lalu ditambahkan metanol sampai garis tanda dan

dihomogenkan. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 200-400 nm

dengan menggunakan blanko. Blanko yang digunakan adalah methanol.

5. Penetapan Kadar Sampel

Menimbang 3 g sampel uji, masukkan ke dalam gelas kimia, bungkus dengan

alumunium foil, tambahkan 10 mL metanol dan kocok hingga homogen.

Dinginkan dalam es selama 15 menit dan saring melalui kertas saring Whatman

6
No. 41. Filtrat ditampung dalam labu ukur 50 mL, lalu tambahkan metanol sampai

garis tanda dan homogenkan. Dipipet 5 mL filtrat hasil pengenceran sampel

kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, lalu tambahkan metanol sampai

garis tanda dan homogenkan.

d. Hasil dan pembahasan

1. Uji Kualitatif

Standar yang dipakai adalah standar baku asam retinoat dengan harga Rf 0,97.

Pada hasil nilai Rf antara sampel (krim malam) dalam krim A mempunyai nilai Rf

0,94; krim B 0,90; krim C 0,92; krim D 0,94 dan krim E 0,89.

2. Panjang Gelombang

Data panjang gelombang dapat dilihat pada tabel 2.

Hasil table 2., didapat absorbansi maksimum yaitu 0,4532 dengan panjang

gelombang 341 nm.

3. Operating Time

7
Dari hasil percobaan tidak dilakukan pembacaan Operating Time dikarenakan

tidak ada penambahan reagen sehingga tidak mengalami perubahan warna dan

warna larutannya sudah stabil.

4. Data Kurva Baku

Hasil konsentrasi dan absorbansi larutan baku dapat dilihat pada table 3.

Berdasarkan tabel 3. larutan baku asam retinoat dibuat menggunakan 5 seri

konsentrasi yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm. Variasi konsentrasi digunakan untuk

mengetahui perbedaan absorbansi, dimana semakin tinggi konsentrasi maka nilai

absorbansi semakin tinggi.

Berdasarkan tabel 4. kurva baku tersebut dibuat menggunakan 5 seri

konsentrasi yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm diperoleh y = 0,087x + 0,1494 dengan nilai

koefesien korelasi (r2 ) = 0,9998. Menunjukkan bahwa nilai tersebut linear yaitu

grafik yang membentuk garis lurus.

8
5. Perhitungan Penetapan Kadar Asam Retinoat

Hasil penetapan kadar asam retinoat pada sampel krim malam dapat dilihat

pada tabel berikut :

Dari tabel 5 pada sampel replikasi 1, 2, 3 diperoleh hasil rata-rata sampel A

0,021%; sampel B 0,014%; sampel C 0,016%; sampel D 0,025% dan sampel E

0,023%.

e. Kesimpulan

Penetapan kadar asam retinoat pada krim malam diperoleh hasil rata-rata yaitu

sampel A (0,021%); sampel B (0,014%); sampel C (0,016%); sampel D (0,025%);

sampel E (0,023%) dan semua melebihi batas yang diperkenankan. Dinyatakan bahwa

krim A, krim B, krim C, krim D, dan krim E positif mengandung asam retinoat.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun . Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk
memperbaiki atau memperdalam kajian ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai