Anda di halaman 1dari 7

Nama : Royan Abdi Pamungkas

NIM : C11800186

Kelas : S1 Farmasi 2B

Soal

explain what are called phenol compounds and polyphenols?

 Senyawa fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna
yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C 6 H 5 OH dan strukturnya
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
 Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan zat ini
memiliki tanda khas yang memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.

how is the profile of flavonoids and glycosides along with their types?

Flavonoid

• tersusun atas lima belas atom karbon dan memilki dua cincin benzene yang dihubungkan
melalui cincin piramida heterosiklik.

• Struktur umum senyawa flavonoid terjadi sebagai aglikon, glikosida, dan turunan
alkohol.

• Senyawa flavonoid ada yang berupa aglikon saja dan ada pula yang berbentuk glikosida
(aglikon dan gula). Flavonoid juga ada yang berikatan dengan gugus sulfat yang disebut
flavonoid sulfat dan ada yang terikat dengan flavonoid lainnya disebut bioflavonoid.

• Flavonoid dinyatakan sebagai kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Jenis jenis Flavonoid

1. Aglikon Flavonoid
Aglikon Flavonoid dibagi dalam beberapa golongan dengan struktur dasar seperti flavon,
flavonol, isoflavon, katekin, flavanon, leukoantosianin, auron, kalkon dan dihidroflavonol

2. Flavonoid Glikosida

Flavonoid glikosida adalah flavonoid dimana aglikonnya berikatan dengan satu atau lebih
gugus gula. Flavonoid glikosida dikelompokkan menjadi 2 yaitu flavonoid-Oglikosida dan
flavonoid-C-glikosida

3. Flavonoid Sulfat

Golongan flavonoid ini mudah larut dalam air dan mengandung satu ion sulfat atau lebih,
yang terikat pada hidroksil fenol atau gula. Secara teknis senyawa ini sebenarnya bisulfat
karena terdapat sebagai garam yaitu flavon-O-SO3K, bagian bisulfat ini biasanya terikat pada
hidroksil fenol yang masih bebas atau pada gula (Harborne,1977).Senyawa ini
penyebarannya terbatas sekali yaitu pada angiospermae yang mempunyai hubungan ekologi
dengan habitat air.

4. Biflavonoid

Biflavonoid adalah flavonoid dimer dimana yang biasa terlibat di sini adalah flavon dan
flavanon yang secara biosintesis mempunyai pola oksigenasi yang sederhana 5,7,4’ (kadang-
kadang 5,7,3’,4’) dan ikatan dan ikatan antar flavonoidnya berupa ikatan karbon-karbon atau
kadang-kadang ikatan eter (Gerger & Quinn, 1975)

5. Aglikon Flavonoid yang optik aktif

Sejumlah Aglikon mempunyai atom karbon asimetrik sehingga menunjukkan keaktifan oftik
(memutar cahaya terpolarisasi datar). Yang termasuk flavonoid oftik aktif adalah flavanon,
dihidroflavanol, katekin, rotenoid dan beberapa biflavonoid.

6. Biosintesis Senyawa Flavonoid

Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang tersebar merata dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tidak terdapat pada mikroorganisme, bakteri, alga, jamur dan lumut.
Sebagian besar senyawa flavonoid dalam bentuk glikosida (gula dan aglikon) dan juga
sebagai aglikon.
Glikosida

• senyawa bahan alam yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan
bukan gula.

• Glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada
beberapa tumbuhan.

• Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung
ungu (digitalis).

• Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik
dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

• Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap
terkunci pada konfigurasinya.

• glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis akan terurai menjadi gula (glikon) dan
senyawa lain( aglikon atau genin). Glikosida yang gulanya berupa glukosa disebut
glukosida.

• Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari
posisinya. Perubahan ini disebut mutarotasi.

• Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan banyak glikosida
dikenal seperti ouabain atau amygdalin sangat beracun.Lainnya, seperti oligosakarida
umum dan polisakarida yang ditemukan dalam sel-sel tubuh.

• Glikosida banyak digunakan sebagai obat.

• Glikosida ditemukan pada kebanyakan jaringan tumbuhan dengan jumlah yang sangat
sedikit.

• Selain pada pada sel tumbuhan, glikosida juga terdapat pada sel jamur, bakteri, dan
hewan

Klasifikasi glikosida
Antrakuinon glikosida fungsi Katartik

Saponin glikosida membentuk larutan koloidal dalam air ketika dikocok, hasilnya aglikon
sapogenin

Sianopora glikosida fungsi precursor glukokortikoid

Isotiosianat glikosida fungsi rubefacient

Flavonol glikosida fungsi dietary suplemen, antioksidan

Alcohol glikosida fungsi Analgesik

Aldehid glikosida fungsi agen perasa

Lakton glikosida (dikumarol, cantharidin, psoralem)

Fenol glikosida fungsi diuretic

look for research on flavonods compounds and glycosides for pharmaceutical


use…..

Judul : Penentuan Kandungan Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daging Buah


Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl)

Nama Jurnal : Jurnal Logika

Edisi : Volume 5-Nomor 1-Agustus 2008

Penulis : Yuli Rohyami

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau,
kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae)
adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida,
flavanon C- dan O-glikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida, dan dihidrokhalkon,
proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida, dan dihidroflavonol O-glikosida.
Golongan flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam
bentuk aglikonnya

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Boerl) merupakan tanaman obat yang sudah
dikenal dan saat ini semakin diminati masyarakat. Tanaman yang berasal dari Papua
berkhasiat untuk mengobati luka, diabetes, lever, flu, alergi, sesak nafas, desentri, penyakit
kulit, diabetes, jantung, ginjal, kanker, darah tinggi, asam urat, penambah stamina,
ketergantungan narkoba, dan pemicu kontraksi rahim.
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelarut n-heksana, n-butanol,
asam asetat, metanol, amoniak, dan standar rutin dari produk E. Merck. Sedangkan bahan
pendukung yang digunakan adalah akuades, dan kertas saring. Peralatan yang digunakan
selama penelitian adalah pisau antikarat, loyang, oven, neraca analitik, blender, seperangkat
soxhlet, kromatografi lapis tipis (KLT) kresgel 60 F 254 E. Merck, Chamber KLT, Lampu UV
254 nm dan 366 nm, Spektrofotometer UV-Vis Hitachi seri U-2800, serta peralatan gelas
laboratorium. Sampel yang digunakan adalah buah mahkota dewa dari koleksi peneliti yang
ditanam di dusun Mangiran, Trimurti, Srandakan, Bantul, Jogjakarta. Sampel yang digunakan
adalah buah yang bentuknya utuh (tidak cacat) dan diambil pada sore hari.
Penelitian tentang uji aktivitas dan karakterisasi senyawa aktif terus dikembangkan,
terutama aktivitasnya sebagai antioksidan yang merupakan senyawa polifenol, flavonoid,
alkaloid, dan saponin. Salah satu senyawa aktif yang ditemukan terdapat dalam ekstrak
metanol daging buahnya yang merupakan senyawa flavonoid. Maka sangatlah perlu untuk
terus digali untuk mengetahui berapa kandungan senyawa flavonoid dalam ekstrak tersebut.
Untuk itu dilakukan penelitian tentang penentuan kandungan flavonoid dari ekstrak metanol
daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl) menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis
Penelitian dilakukan dengan ekstraksi soxhletasi sampel daging buah mahkota dewa
menggunakan pelarut metanol selama 3 - 7 jam. Senyawa non polar dihilangkan dengan
ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Ekstrak metanol yang diperoleh difraksinasi
dengan Kromatografi Lapis Tipis Kresgel G 60 F 254 dengan eluen fase atas n-butanol : asam
asetat : air, 9:2:6(v/v). Jika pemisahan belum optimal dibuat variasi perbandingan volumenya.
Fraksinasi dilakukan dengan KLT preparatif dan setiap fraksi yang diperoleh dilarutkan
dalam metanol. Penentuan kandungan senyawa flavonoid secara kuantitatif dengan metode
Spektrofotometri UV- Vis memakai standar rutin. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa kandungan senyawa flavonoid pada buah masak rata-rata 1,7647 mg.L -1

atau 2,2334 mg.kg-1 atau 0,004463 % dan pada buah mentah rata-rata adalah 2,1535 mg.L -1
atau 2,7559 mg.kg-1 atau 0,005453 %.

REFERENSI

Alat dan Bahan

Metode
hasil

Anda mungkin juga menyukai