2.1 Lulur
Lulur merupakan bentuk sediaan cair maupun setengah padat yang berupa
emulsi untuk mengangkat kotoran sel kulit mati yang tidak terangkat sempurna
oleh sabun dan memberikan kelembaban serta mengembalikan kelembutan kulit,
seperti kelenjar rambut dan keringat, untuk mendapatkan efek maksimal lulur
digunakan selama 30 menit pada kulit tubuh agar dapat meresap dengan baik
kedalam kulit (Hari, 2015)
.
2.2 Bpom Lulur (1994)
a. Uji angka
b. Staphylococcusaureus
c. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri pathogen
nosokomial di dunia. Infeksi yang disebabkan oleh organisme ini sering sulit
diobati karena resisten intrinsik. Pada cemaran mikroba pada kosmetika,
persyaratan maksimum lulur tidak diperbolehkan adanya bakteri Pseudomonas
aeruginosa karena dapat menyebabkan beberapa penyakit infeksi yaitu dermatitis,
otitis eksterna, folikulitis, infeksi, dan infeksi pada luka bakar (Strateva and
Yordanov, 2009)
d. Candida albicans
a. Tepung beras
b. Kopi
berguna untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga memperbaiki sel-sel
rusak, menetralkan kulit yang teriritasi sekaligus memberi nutrisi pada kulit,
menghilangkan bau badan, merevitalisasikan sel-sel kulit baru (Aak, 1980)
c. Vco
VCO memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan antara lain
dapat mencegah radikal bebas karena mengandung antioksidan berupa vitamin E,
dapat meningkatkan metabolism tubuh, dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
mempercepat penyembuhan dan menggantikan sel-sel yang rusak dengan cepat
(Hapsari, 2007).
d. Propil Glikol
e. Asam Stearat
Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari
lemak. Merupakan zat padat, keras mengkilat, menunjukkan susunan hablur, putih
atau kuning pucat, mirip lemak lilin, praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20
bagian etanol (95%)P, dalam 2 bagian kloroform P, suhu lebur tidak kurang dari
54ºC. Asam stearat dalam sediaan topikal digunakan sebagai bahan pengemulsi.
Dalam pembuatan basis krim netral (nonionik) dinetralisasi dengan penambahan
alkali. Kombinasi agen pengemulsi digunakan untuk meningkatkan sifat fisik dan
stabilitas fisik suatu krim (Elfiyani dkk, 2013). Menurut Sharon penggunaan
kombinasi emulgator asam stearat dan TEA dengan konsentrasi 12%:3%. Asam
stearat digunakan umumnya karena tidak toksik dan tidak mengiritasi.
Konsentrasi asam stearat pada formulasi topikal 1-20% (Rowe, 2009: 697)
f. Metil Paraben
1.1Alat
a Spatula
b. Beaker glass
c. Hot Plate
d. Termometer
e. Pengaduk
1.2 Bahan
a Tepung beras (4 g)
b. Kopi (4 g)
c.VCO (2,5 g) (5 g)
d. Cetil alkohol (1 g) Fase Minyak
e. Propil paraben (0,1 g)
f. Asam stearat (3 g)
g. Propilen glikol (0,1 g)
h. Metil paraben (0,1 g) Fase Air
i. Aquadest (10 mL)
j. Plastik klip
k. Kertas label
2.2 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan
+ Propilen glikol
+ Propil paraben + Metil paraben
Lulur
4.1.1 Kekentalan
Kode Sampel
No. Nama Panelis
475 754
1. Zitni 3 3
2. Dini 3 5
3. Annisa 4 4
4. Fauziana 4 3
5. Dhea 4 3
6. Lingga 4 3
7. Zulvi 4 3
8. Jean 3 4
9. Iren 4 4
10. Zainab 4 4
11. Andini 3 4
Keterangan :
1 :Cair
2 : Agak cair
3 :Kental
4 :Agak kental
5 :Sangat kental
Kode Sampel
No. Nama Panelis
475 754
1. Zitni 3 4
2. Dini 4 5
3. Annisa 3 4
4. Fauziana 3 5
5. Dhea 2 4
6. Lingga 1 4
7. Zulvi 2 4
8. Jean 2 4
9. Iren 2 4
10. Zainab 3 4
11. Andini 3 4
Keterangan :
1 :Sangat sulit menyebar
2 :Sulit menyebar
3 :Agak sulit menyebar
4 :Mudah menyebar
5 :Sangat mudah menyebar
4.1.3 Daya Lekat
Kode Sampel
No. Nama Panelis
475 754
1. Zitni 2 2
2. Dini 3 4
3. Annisa 4 4
4. Fauziana 3 4
5. Dhea 1 4
6. Lingga 2 2
7. Zulvi 2 4
8. Jean 2 3
9. Iren 4 3
10. Zainab 2 3
11. Andini 4 3
Keterangan :
1 :Sangat sulit melekat
2 :Sulit melekat
3 :Agak sulit melekat
4 :Mudah melekat
5 :Sangat mudah melekat
4.2 Pembahasan
Daya lekat merupakan kemampuan dari sediaan untuk melekat pada kulit
dalam jangka waktu lama saat dipakai. Semakin lama daya lekat suatu sediaan,
maka semakin lama waktu penetrasi obat ke kulit sehingga absorbsi obat akan
lebih maksimal. Tujuan uji daya lekat yaitu untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan oleh lulur untuk melekat di kulit Berdasarkan data di atas dapat
disimpulkan bahwa sampel 754 memiliki waktu daya lekat yang lebih lama
dibandingkan sampel 475. Berdasarkan pengamatan uji daya lekat pada sampel
754 lebih cepat daya lekatnya hal ini dikarenakan pada saat pembuatan basis lulur
tidak terlalu kental sehingga mempengaruhi daya lekat dan daya lekatnya pun
menjadi lebih besar.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran untuk praktikum pembuatan lulur adalah lebih teliti dalam proses
penimbangan bahan agar diperoleh data yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1980. Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius: Yogyakarta.
Gozali, D., Abdassah M., Subghan, A., & Lathiefah S.A., 2009, Formulasi Krim
Pelembab Wajah Yang Mengandung Tabir Surya Nanopartikel Zink
Oksida
Salut Silikon, Farmaka, 7 (1), 37-47.
Maysuhara, S, 2009, Rahasia Cantik, Sehat dan Awet Muda. Edisi 1. Yogyakarta:
Pustaka Panacea.
Pramuditha, N. 2016. ‘Uji Stabilitas Fisik Lulur Krim Dari Ampas Kelapa (cococ
nucifera L.) dengan Menggunakan Emulgator dan Nonionik’.
Septiana Indratmoko, M. W. 2017. Formulasi dan Uji Sifat Fisik Llulur Serbuk
Kulit Buah Manggis. (Garcinia Mangostana Linn) Dan Serbuk Kopi
(Coffea Arabica Linn) Untuk Perawatan Tubuh Formulation’, X(1), pp.
18–23.
Williams, A. C., dan Barry, 2004, Penetration Enhancer, Advanced Drug Delivery
Review, No. 56, 603-618.