Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

PENERAPAN SISTEM KOLOID DALAM PROSES


PEMBUATAN YOGHURT DAN SUSU KEDELAI



Laporan Pratikum Kimia Pembahasan Koloid
Proses Pembuatan Yogurt dan Susu Kedelai
Disusun Tahun 2014







Oleh

1. Andre Wijaya Limbong
2. Asrining Tyas
3. Chintya Nurul Qamara
4. Eti Tamala Ginting
5. Rika May Hajar
6. Syafrida Yanti





SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 RANTAU UTARA
DINAS PENDIDIKAN LABUHAN BATU
RANTAUPRAPAT
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pratikum Kimia Pembuatan
Yogurt dan Susu Kedelai.
Adapun dalam laporan ini kami membahas tentang bagaimana cara
pembuatan yoghurt dan susu kedelai serta penerapan sistem koloid yang terjadi.
Dalam penulisan laporan ini, kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan, baik secara teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Akhirnya kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca
untuk mengetahui cara pembuatan yoghurt dan susu kedelai serta penerapan
sistem koloid yang terjadi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk
membaca laporan kami.


Rantauprapat, 11 Mei 2014


Penulis




DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Pengamatan 2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Koloid 3
2.2 Sifat-sifat Koloid 4
2.3 Pengertian Yoghurt 6
2.4 Proses Pembuatan Yoghurt 6
2.5 Penertian Susu Kedelai 8
2.6 Sejarah Susu Kedelai 9
2.7 Jenis-jenis Susu Kedelai 9
2.8 Kandungan Kalsium Susu Kedelai 9
2.9 Proses Pembuatan Susu Kedelai 10
Bab III Metode Pengamatan
3.1 Lokasi dan Waktu 11
3.2 Alat dan Bahan 11
3.3 Prosedur Pengamatan 12
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan 14
4.2 Pembahasan 14
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan 17
5.2 Saran 18
Daftar Pustaka 19


















BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Yoghurt merupakan salah satu produk pangan dari susu yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan komponen tertentu sehingga
diperoleh kekhasan tekstur, rasa, warna maupun aromanya. Yoghurt tak hanya
memiliki kekhasan fisik saja, didalam yoghurt terdapat unsur atau senyawa yang
perlu kita teliti dan kita ketahui.
Cara pembuatan yoghurt dikenal dengan fermentasi,didalam fermentasi
yoghurt akan mengalami suatu reaksi kimia. Pembuatan yoghurt termasuk salah
satu bentuk koagulasi dalam sistem koloid. Untuk membuktikan proses koagulasi
secara langsung dari sistem koloid, maka kami mengadakan praktik percobaan
cara pembuatan yoghurt serta kaitan dengan sistem koloid.
Susu kacang kedelai (lebih tepatnya adalah Sari kacang kedelai) adalah
semacam minuman yang dibuat dari kacang kedelai, dan disebut susu karena
minuman ini berwarna putih kekuningan mirip dengan susu. Susu ini juga dikenal
sebagai susu kedelai di Indonesia. Susu kacang kedelai lazim sebagai hidangan
sarapan pagi bersama dengan penganan lainnya seperti youtiao. Susu kacang
memiliki komposisi yang mirip dengan susu: 3,5% protein, 2% lemak, serta 2,9%
karbohidrat.
Menurut seorang ahli nutrisi, susu kacang kedelai bukanlah termasuk
kategori susu, karena susu adalah cairan yang hanya diproduksi oleh kelenjar susu
pada mamalia dan manusia.

Pembuatan susu kedelai termasuk salah satu bentuk sol (padat dalam cair)
dalam sistem koloid. Untuk membuktikan proses sol secara langsung dari sistem
koloid, maka kami mengadakan praktik percobaan cara pembuatan susu kedelai
serta kaitan dengan sistem koloid.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan yoghurt?
2. Bagaimana kaitan yoghurt terhadap sistem koloid?
3. Apa saja kandunganunsur atau senyawa yang terdapat dalam yoghurt?
4. Bagaimana cara pembuatan susu kedelai?
5. Bagaimana kaitan susu kedelai terhadap sistem koloid?
6. Apa saja kandungan unsur atau senyawa yang terdapat dalam susu
kedelai?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan yoghurt yang baik dan benar.
2. Mengetahui dan memahami dengan baik kaitan yoghurt dengan
koagulasi dalam sistem koloid.
3. Mengetahui kandungan unsur atau senyawa yang terdapat pada
yoghurt.
4. Mengetahui cara pembuatan susu kedelai yang baik dan benar.
5. Mengetahui dan memahami dengan baik kaitan susu kedelai dengan
sol dalam sistm koloid.
6. Mengetahui kandungan unsur atau senyawa yang terdapat pada susu
kedelai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Koloid
Koloid berasal dari kata kolia yang berarti lem dalam bahasa Yunani.
Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh THOMAS GRAHAM berdasarkan
pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi sukar mengalami
difusi. Padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi. Oleh karena itu, zat
semacam gelatin ini disebut koloid.
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-
sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid bukan ciri
dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat
dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita
sehari-hari. Sebagai contoh, cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid,
bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat,
berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem
koloid.
Koloid memiliki ciri-ciri cebagai berikut:
1. Keadaan fisik telihat homogen, tetapi secara mikro heterogen.
2. Relatif stabil (tidak mengendap saat didiamkan)
3. Terdiri dari dua fase yaitu pendisfersi dan terdispersi
4. Dapat disaring dengan saringan ultra
5. Ukuran partikel 1-100 nm
2.2 Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndal
Merupakan efek penghamburan cahaya, sehingga nampak adanya berkas
cahaya bila cahaya dilewatkan ke dalamnya.
Contoh : sorot lampu mobil, lampu proyektor bila ada yang merokok,
berkas sinar matahari melalui celah dedaunan.
2. Gerak Brown adalah gerak zig-zag dan terus menerus dari partikel koloid
Ditemukan pertama kali oleh Robert Brown (ahli biologi dari Inggris).
Terjadi akibat tumbukan antara partikel-partikel medium dengan partikel
koloid.
3. Elektroforesis
Merupakan gerakan partikel koloid akibat pengaruh medan listrik, yang
menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan listrik. Partikel koloid
bermuatan negatif akan bergerak ke arah anoda (elektrode positif).
Sebaliknya, partikel koloid bermuatan positif akan bergerak ke arah katode
(elektrode negatif)
4. Adsorbsi
Kemampuan partikel koloid untuk menyerap ion / partikel lain pada
permukaannya. Adsorbsi ion menyebabkan partikel koloid bermuatan
listrik
a. Sol Fe(OH)3, bermuatan positif akibat adsorbsi ion-ion positif (ion-ion
Fe3+)
b. Sol As2S3, bermuatan negatif akibat adsorbsi ion-ion negatif (ion-ion
S-)
5. Koloid pelindung
Merupakan koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid lain
Koloid liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga koloid
liofil berfungsi sebagai koloid pelindung
Contoh gelatin pada es krim untuk mencegah pembentukan kristal besar es
atau gula
6. Dialisis
Merupakan cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau
molekul sederhana menggunakan selaput semipermeabel (contoh : kertas
selofan, usus kambing)
Contoh :Mesin dialisis dapat digunakan untuk alat cuci darah
7. Koloid liofil dan liofob
Dibedakan berdasarkan afinitas (daya tarik-menarik) antara fasa terdispersi
dan medium pendispersinya. Pada koloid liofil, fasa terdispersi
mempunyai kecenderungan untuk menarik medium pendispersinya. Pada
koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan kecil untuk
menarik (atau bahkan menolak) medium pendispersin
8. Koagulasi
Merupakan peristiwa peristiwa penggumpalan akibat bergabungnya
partikel-partikel koloid membentuk partikel yang lebih besar. Dapat terjadi
jika muatan partikel koloid dilucuti atau penambahan suatu elektrolit,
sehingga muatannya ternetralkan yang berakibat hilangnya kestabilan
koloid. Hilangnya kestabilan koloid berbuntut pada terjadinya koagulasi
(pengendapan).
Contonya adalah yoghurt (penggumpalan susu).
2.3 Pengertian Yoghurt
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yang artinya padat dan tebal.
Penelitian modern membuktikan yoghurt diteliti mengandung probiotik atau
bakteri bermanfaat salah satunya Lactobacillus bulgaricus, sehingga ada juga
yang menduga bahwa yoghurt diciptakan pertama kali di Bulgaria (Anonim,
2012).
Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern
saat ini di dominasi dari susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan
asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti
gel dan bau yang unik pada yoghurt (Buckle et al, 1987).
Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda
merupakan konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss,
Prancis, Jepang dan negara-negara lainnya. Masyarakat Eropa, Timur Tengah,
dan Jepang lebih menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba hidup
(Everlasting, 2010).
2.4 Proses Pembuatan Yoghurt
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai.
Tetapi produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu
(laktosa) menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk
menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering
dijual apa adanya, bagaimanapun juga rasa buah, vanilla atau coklat juga popular.
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di
bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam
produksi industri. Bakteri erombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat
sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk
membuatnya padat. keasaman meningkat (pH 4-5) juga menghindari proliferasi
bakteri patogen yang potensial. Di AS, untuk dinamai yoghurt, produk harus
berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. hermophilus dan Lactobacillus
bulgaricus.
Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup yang panjang
dan tidakmembutuhkan kulkas. Yoghurt kaya akan protein, beberapa vitamin B,
dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu darimana ia
dibuat. Karena struktur laktosa yoghurt dirusak, maka yoghurt bisa dikonsumsi
orang yang alergi terhadap susu. Yoghurt kaya dengan vitamin B. Reaksi dalam
fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk
yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi
fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan .
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per
mol)
Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) +
Karbon dioksida + Energi (ATP). Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya
bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur
glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian
besar organisme. Jalur terakhiran bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.
Dua jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan yogurt adalah
Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus Bulgaricus. Kedua bakteri inilah
yang dapat memberikan rasa asam pada yogurt menggunakan kultur campuran
antara bakteri adalah Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus Bulgaricus
sebagai starter. Kultur ini dapat menghasilkan enzim yang menjadikan susu
memiliki tingkat keasaman yang rendah. Kerja dari kulter ini adalah salin
melengkapi antara bakteri Streptococcus thermopilus dengan Lactobacillus
Bulgaricus. Kultur ditambahkan setelah susu ipanaskan pada suhu 90 C selama
15-30 menit dan kemudian didinginkan hingga suhu 43 C. fermentasi dimulai
ketika aktifitas dari bakteri Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula
susu) mejadi asam laktat dan menurukan keasaman susu hingga 5-5,5. Bakteri
Lactobacillus Bulgaricus mulai beraktifitas mensekresikan enzimnya untuk
menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4 dan menciptakan cita rasa khas yogurt
setelah keasaman.
2.5 Pengertian Susu Kedelai
Susu kedelai merupakan minuman kaya protein yang terbuat dari kacang kedelai.
Selain banyak digunakan sebagai alternatif susu sapi di negara-negara
Barat, susu kedelai juga banyak dikonsumsi di Asia.
Susu kedelai disebut juga soy milk, soya milk, minuman kedelai, atau jus
kedelai.
Minuman ini dibuat dengan merendam kacang kedelai yang sudah
dimasak ke dalam air, kemudian digiling dan disaring untuk diambil sari patinya.
2.6 Sejarah Susu Kedelai
Sejarah susu kedelai banyak digambarkan pada karya seni China kuno.
Menurut legenda Cina, Liu An, seorang pangeran Cina yang hidup pada tahun
179-122 SM menggunakan susu kedelai untuk tujuan pengobatan. Meskipun
sejarawan mengatakan tidak ada bukti dari kisah tersebut, namun mereka setuju
bahwa susu kedelai berasal dari Cina.
Saat ini susu kedelai telah populer di negara-negara Barat terutama di
kalangan vegetarian, karena digunakan sebagai pengganti susu biasa.
2.7 Jenis-jenis Susu Kedelai
Susu kedelai biasanya tersedia dalam rasa coklat, vanila, dan rasa aslinya.
Susu kedelai ada yang diberi rasa manis maupun tidak, selain itu di Cina tersedia
juga susu kedelai dengan rasa asin.
2.8 Kandungan Kalsium Susu Kedelai
Susu kedelai kaya akan protein dan zat besi dan bentuknya yang kental
bisa menggantikan susu sapi untuk diminum maupun digunakan dalam masakan.
Beberapa orang memilih memberikan susu kedelai untuk bayi mereka daripada
susu sapi, hanya saja kandungan kalsium dalam susu kedelai tidak banyak.
2.9 Proses Pembuatan Susu Kedelai
Susu kedelai dibuat dengan mengambil sari kacang kedelai tersebut.
Dengan pemisahan sari kacang kedelai dan ampasnya.




















BAB III
METODE PRATIKUM
3.1 Lokasi dan Waktu
Waktu pelaksanaan pratikum pembuatan yoghurt :
Hari / Tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014
Waktu : Pukul 16.00 17.00 WIB
Tempat : Jalan Karya Bhakti, Ujung Bandar
Waktu pelaksanaan pratikum pembuatan susu kedelai :
Hari / Tanggal : Minggu, 18 Mei 2014
Waktu : Pukul 16.00 17.00 WIB
Tempat : Jalan Karya Bhakti, Ujung Bandar
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Pembuatan Yoghurt
Alat :
1. Panci
2. Pengaduk
3. Mangkok
4. Kompor
5. Wadah yang tertutup (tupperware)
Bahan :
1. Bibit yoghurt ( Bisa diambil dari 400 ml yoghut plain yang sudah jadi)
2. 2000 ml Susu Full cream
3. Selai stawberry (sebagai perasa)
3.2.2 Pembuatan Susu Kedelai
Alat :
1. Panci
2. Pengaduk
3. Mangkok
4. Kompor
5. Wadah yang tertutup (tupperware)
6. Blender
Bahan :
1. 500 gram kacang kedelai, cuci bersih
2. 1,5 liter air
3. 150 gram gula pasir (bisa ditambah sesuai selera)
3.3 Prosedur Pembuatan
3.3.1 Pembuatan Yoghurt
1. Panaskan susu sapi murni sambil diaduk-aduk selama 30 menit diatas
api kecil, tetapi jangan dibiarkan hingga mendidih. Langkah ini
bertujuan untuk menguapkan air sehingga tidak terbentuk gumpalan
atau solid yoghurt.
2. Kemudian dinginkan hingga hangat kuku.
3. Tambahkan yoghurt plain. Aduk rata.
4. Tuang kedalam wadah tertutup. Tutup rapat.
5. Selimuti wadah menggunakan handuk agar udara hangat.
6. Diamkan selama lebih kurang 9 jam.
7. Setelah berbentuk yoghurt. Yoghurt siap disantap. Agar lebih nikmat
dapat dicampur selai.
8. Simpan yoghurt yang bersisa kedalam kulkas.
3.3.2 Pembuatan Susu Kedelai
1. Pertama-tama cuci kacang kedelai dengan air bersih lalu rendam 10
jam atau semalaman hingga ukurannya membesar dan empuk. Setelah
itu, bersihkan kulit arinya.
2. Masukkan dalam blender kedelai dengan air kira-kira 1 : 3, jika 1
mangkuk kedelai campurkan dengan 3 mangkuk air. Blender hingga
halus lalu saring dengan kain putih atau kain kasa atau saringan yang
lubangnya kecil. Dapat juga dilakukan blender dan penyaringan
berulang dari 3 bagian air agar sari kedelai keluar lebih banyak.
3. Tahap berikutnya adalah perebusan yang bertujuan untuk
menyeterilkan dari kuman, beraroma, menambah khasiat bagi tubuh
serta mengurangi aroma kedelai yang masih langu. Rebus dengan api
sedang sambil diaduk-aduk agar susu tidak pecah. Pada perebusan ini
kita dapat menambahkan bahan-bahan sesuai keinginan, misalnya
daun pandan atau vanili, jahe, bubuk coklat, gula, sedikit garam atau
lainnya. Jika menggunakan vanili, jangan kebanyakan memasukkan
vanili, akan menyebabkan rasa pahit.
4. Minuman ini cocok di sajikan selagi hangat maupun didingankan
dahulu di kulkas.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Pada awalnya saat susu dicampur dengan bibit yoghurt. Susu masih cair.
Setlah didiamkan satu malam, terjadi fermentasi menyebabkan susu mengental
dan menghasilkan aroma yoghurt.
Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi
susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
Pada awalnya susu kedelai yang kami buat sangat kental. Setelah
dilakukan penyaringan berulang-ulang akhirnya susunya lebih cair.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami berhasil membuat yoghurt (susu yang
difermentasi). Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa susu (koloid) dapat
mengalami koagulasi.
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yag terjadi karena
kerusakan stabilitas system koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang
berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat
terjadi karena pengaruh penurunan pH (keasaman), pemanasan, pendinginan,
penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan
atau karena elektroforesis. Koagulasi terjadi karena setiap partikel koloid yang
memiliki muatan yang berlawanan saling menetralkan dengan gaya elektrostatik
hingga membentuk partikel yang besar dan menggumpal.
Dalam pembuatan yoghurt, koagulasi yang terjadi disebabkan oleh
penurunan pH (keasaman). pH yang menurun menyebabkan terbentuknya asam
laktat sehingga partikel-partikel koloid susu menggumpal membentuk partikel
yang lebih besar dan berasa asam.
Dalam proses fermentasi susu dalam pembuatan Yoghurt digunakan
bakteri fermentan penghasil asam laktat, terdiri dari Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus. Bakteri tersebut berperan sebagai pembentuk asam,
sehingga terbentuk Yoghurt dengan aroma yang khas. Asam yang terbentuk
menyebabkan penggumpalan protein susu dan membantu mengawetkan yoghurt.
Bakteri asam laktat juga dapat menekan pertumbuhan bakteri pembusuk susu,
sehingga yoghurt lebih tahan lama selama masa penyimpanan dibandingkan susu.
Lactobacillus lebih berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan
streptococcus lebih berperan dalam pembentukan cita rasa. Komponen susu yang
paling berperan dalam pembuatan yoghurt adalah laktosa dan kasein. Laktosa
yang merupakan carbohydre susu digunakan sebagai sumber energi selama
pertumbuhan biakan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat. Terbentuknya
asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman susu meningkat
atau pH menurun, kasein merupakan komponen terbanyak dalam susu yang sangat
peka terhadap asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka kasein menjadi
tidak stabil sehingga kasein akan terkoaqulasi membentuk padatan yang disebut
yoghurt. Pada umumnya yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85 %
sampai 0,95 % atau derajat keasaman (pH) 4 4.5.
Pada praktikum ini kami berhasil membuat susu kedelai. Pada percobaan
ini dapat dilihat bahwa susu kedelai termasuk sol (padat dalam cair) dalam sistem
koloid. Fase pendispersinya cair, fase terdispersinya padat (kedelai yang
dihaluskan).



















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Yoghurt merupakan salah satu bentuk pengaplikasian konsep koloid dalam
bentuk minuman, dimana fase pendisprsi dan terdispersi adalah cair (emulsi)
yang dibuat berdasarkan sifat koagulasi. Partikel-partikel suatu koloid dapat
mengalami penggumpalan membentuk zat semi-padat. Partikel-partikel koloid
tersebut bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Apabila muatan
listrik itu hilang, maka partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk
gumpalan.
Yoghurt menggumpal karena pada saat susu difermentasi akan terjadi
penurunan pH sehingga terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
Susu kedelai merupakan salah satu bentuk pengaplikasian konsep koloid
dalam bentuk minuman, dimana fase pendisprsi cair dan terdispersi adalah padat
(sol). Partikel-partikel kedelai akan melayang dalam air membentuk cairan putih
kekuningan seperti susu.
6.2 Saran
Pembuatan yoghurt harus memperhatikan betul-betul kebersihan alat-alat
yang digunakan. Alat-alat yang digunakan harus distrilkan dahulu, bila perlu
rendam dalam air panas sebelum digunakan.
Pembuatan susu kedelai jangan menggunkan kedelai terlalu banyak. Untuk
membuat susu kedelai 1000ml hanya menggunakan 0,25 kg kedelai. Perhatikan
baik-baik kebersihan saat pembuatan susu agar hasilnya baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hary. 2010. Cara Membuat Youghrt. [online].
Tersedia: http://haryvedca.wordpress.com/2010/08/23/cara-membuat-yoghurt/-
diakses-10 Mei 2014-05-11
Sudarmo. Unggul. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Surakarta : Phibeta
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo
Amazine. Apa itu Susu Kedelai? Sejarah, Manfaat & Risiko Susu Kedelai
[online]
Tersedia:http://www.amazine.co/12853/apa-itu-susu-kedelai-sejarah-manfaat-
risiko-susu-kedelai/. Diakses 18 Mei 2014













Menuang susu ke panci Pemanasan Susu

Pemanasan susu Pengadukan setelah penambahan bibit
yogurt






Wadah di selimuti kain tebal Hasil Yoghurt









Toping Strawbery

Anda mungkin juga menyukai