GOLONGAN BORON 3A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2014
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
GOLONGAN BORON 3A
Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur
lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama. Unsur-unsur pada golongan IIIA
menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam,
aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia
dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam.
Meskipun keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk
semua unsur golongan IIIA, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam senyawaan
semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan untuk thallium keadaan tersebut merupakan
keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak
unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus di
antara unsur-unsur lainnya.
1) BORON
Boron merupakan unsur non-logam dan merupakan satu-satunya non-logam dari
kelompok 13 tabel periodik unsur. Boron berada dalam kondisi kekurangan elektron karena
memiliki p-orbital kosong. Unsur ini memiliki beberapa bentuk, dengan yang paling umum
adalah boron amorf berwujud bubuk gelap, tidak reaktif terhadap oksigen, air, asam dan
basa. Boron bereaksi dengan logam untuk membentuk borida. Pada suhu kamar, boron
adalah konduktor listrik yang buruk tetapi merupakan konduktor yang baik pada suhu
tinggi.
Gambar 1. Boron
B) ISOLASI BORON
Boron (B) tidak terlalu banyak diproduksi dalam laboratorium karena telah dapat
diperoleh secara komersial. Secara umum, Boron (B) berasal dari tourmaline, borax
[Na2B4O5(OH)4.8H2O], dan kernite [Na2 B4 O5 (OH)4 .2H2 O]. Unsur ini susah diperoleh
dalam bentuk murni karena titik lelehnya yang tinggi (2250 ˚C) dan sifat korosif cairannya.
Ia dibuat dalam kemurnian 95 – 98% sebagai bubuk amorf dengan reduksi B2 O3 dengan
Mg, diikuti dengan pencucian produknya dengan larutan NaOH, HCl, dan HF.
B2O3 + 3Mg → 2B + 3MgO.
C) KEGUNAAN BORON
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan
warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini digunakan
dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation
fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach). Asam borik
digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam
pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada
radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat
digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa
ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah
dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.
Permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan
sebagai struktur pesawat antariksa.
Pyrex kaca adalah kaca borosilikat pertama yang diproduksi oleh Perusahaan Kaca
Corning Pekerjaan. Hal ini dibuat dengan memanaskan bahan baku seperti pasir silika dan
oksida borat untuk temperatur yang sangat tinggi untuk waktu yang lama. Bahan cair
kemudian diproses menjadi berbagai jenis barang pecah belah. Pertama dirumuskan selama
awal abad kedua puluh, Pyrex telah menjadi bahan penting untuk berbagai aplikasi yang
memerlukan panas dan tahan kimia.
Untuk memahami bagaimana Pyrex unik penting untuk memahami sifat dari kaca itu
sendiri. Kaca adalah keadaan materi yang memiliki karakteristik mirip dengan kedua
padatan kristal dan cairan. Pada kaca tingkat makroskopik tampak seperti padatan. Ini
adalah kaku dan tetap utuh ketika dikeluarkan dari wadah. Namun, pada tingkat molekuler,
kacamata lebih seperti cairan. Dalam padatan kristal, molekul tersebut diatur secara teratur.
Dalam cairan mereka diatur secara acak. Susunan acak juga merupakan karakteristik dari
kaca.
Kaca biasanya dibuat dengan memanaskan senyawa kristal pada suhu cukup tinggi
untuk melelehkan mereka. Lebur memecah struktur molekul teratur, meninggalkan mereka
dalam keadaan teratur. Ketika bahan cair didinginkan, molekul menjadi terkunci di tempat
sebelum mereka bisa mereformasi dalam struktur kristal teratur. Properti dari kaca khusus
seperti kekerasan, kerapuhan, kejelasan kimia, dan dan tahan panas tergantung pada
komposisi kimianya.
termometer, dan peralatan laboratorium. Pyrex juga memiliki kandungan alkali rendah
yang memberikan ketahanan korosi yang tinggi.
Pembentuk utama yang digunakan untuk membuat Pyrex termasuk pasir silika dan
asam borat. Pasir silika ini juga dikenal sebagai silikon dioksida. Ini adalah bahan kristal
dan mungkin merupakan komponen utama dari kaca pertama kali digunakan oleh manusia.
Dalam komposisi kaca Pyrex khas, silikon dioksida membuat sampai sekitar 60-80% berat.
Pyrex memiliki tetesan fase dalam struktur matriks. Silikon dioksida menciptakan
matriks dasar. Bahan borat menciptakan tetesan dalam struktur itu. Para mantan borate
dapat berasal dari bahan seperti tetraborate natrium. Sebelum memproduksi, senyawa ini
secara kimia dikurangi dengan asam sulfat untuk membuat asam borat. Ketika asam borat
dicampur dengan silikon dioksida dan dipanaskan, itu mengoksidasi ke oksida borat. Borat
oksida bertanggung jawab atas struktur Pyrex unik molekul. Oksida borat membentuk
mana saja dari 5% sampai 20% dari gelas Pyrex.
Bahan sekunder yang digunakan dalam produksi kaca meliputi fluks, stabilisator, dan
pewarna. Fluks termasuk dalam campuran kaca karena mereka menurunkan suhu leleh
kaca borosilikat. Fluks yang dapat digunakan dalam pembuatan termasuk soda abu, kalium,
dan karbonat lithium. Mereka membuat sekitar 5% dari komposisi kaca Pyrex.
Sayangnya, fluks juga menyebabkan kaca menjadi lebih tidak stabil secara kimia.
Untuk alasan ini stabilisator seperti karbonat barium dan oksida seng disertakan. Dalam
pembuatan Pyrex, sekitar 2% aluminium oksida ditambahkan untuk membuat kaca kaku
ketika cair. Akhirnya, untuk memproduksi kaca dengan warna yang berbeda, senyawa
perak dapat ditambahkan.
Manufaktur Proses
Proses manufaktur dapat dibagi menjadi dua tahap. Pertama, batch besar komposisi gelas
cair dibuat. Selanjutnya, kaca dimasukkan ke mesin untuk membentuk membuat berbagai
jenis barang pecah belah. Proses ini bergerak dengan kecepatan luar biasa dan sangat
efisien.
Batching
* 1 batch besar Pyrex kaca diproduksi di daerah peracikan tertentu dari pabrik produksi.
Di sini, glassmakers mengikuti instruksi formula dan menambahkan bahan baku yang
diperlukan dalam proporsi yang benar ke dalam tangki besar. Sebelum digunakan, bahan
baku bubuk dan butiran dengan ukuran partikel yang seragam. Mereka disimpan dalam
menara batch. Bahan-bahan dicampur bersama dan dipanaskan sampai suhu lebih dari
2.912 ° F (1.600 ° C). Ini suhu tinggi mencair bahan dan memungkinkan mereka untuk
benar-benar campuran untuk membuat gelas cair. Namun, campuran biasanya memerlukan
lagi pemanas-hingga 24 jam untuk menghilangkan gelembung-kelebihan yang dapat
menyebabkan struktur lebih lemah.
Pembentukan
* 2 Tank-tank batch dirancang sehingga gelas cair akan mengalir perlahan-lahan menjelang
akhir kerja tangki. Ini akhir dari tangki terhubung ke mesin continous feed pembentukan.
Sebagai kaca bergerak dari tangki terlihat seperti sirup, tebal merah-oranye. Mesin-mesin
pembentuk materi bekerja cepat karena karena cools menjadi kaku dan tidak bisa
dijalankan. Pengolahan kaca khas mesin pukulan, tekan, menggambar, dan gulung ke
dalam berbagai bentuk.
* 3 Proses pembentukan yang digunakan tergantung pada produk akhir. Meniup kaca yang
digunakan untuk membuat berdinding tipis produk seperti botol. Sebuah gelembung kaca
cair dimasukkan ke dalam cetakan dua potong. Udara dipaksa ke dalam cetakan, yang
menekan kaca terhadap sisi-sisinya. Kaca mendingin di dalam cetakan dan sesuai dengan
bentuk. Kaca menekan digunakan untuk membuat potongan lebih tebal dari kaca. Kaca
cair yang dimasukkan ke dalam cetakan dan plunger yang diturunkan yang memaksa kaca
untuk menyebarkan dan mengisi cetakan. Menggambar digunakan untuk membuat pipa
atau batang. Dalam proses ini gelas cair ditarik ke bawah kerucut berongga disebut sebuah
Mandrel. Udara ditiupkan melalui itu untuk menjaga tabung dari runtuh sampai kaca
menjadi kaku. Untuk lembaran kaca, seperti jendela, proses rolling digunakan.
* 4 Setelah produk tersebut terbentuk, didinginkan dan dipoles. Ini kemudian dapat dihiasi
dengan berbagai pencetakan atau tanda dan dilengkapi dengan potongan-potongan plastik
jika perlu. Produk kaca kemudian diperiksa untuk ketidaksempurnaan, dimasukkan ke
dalam kotak pelindung dan dikirimkan ke pelanggan. Tergantung pada ukuran dari tangki
batching, sebanyak £ 700.000 (317.520 kg) produk kaca dapat diproduksi dalam satu tahun.
Quality Control
Karena kualitas kaca tergantung pada kemurnian bahan baku, produsen mempekerjakan
ahli kimia kontrol kualitas untuk menguji mereka. Karakteristik fisik diperiksa untuk
memastikan mereka mematuhi spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai
contoh, partikel
ukurannya diukur menggunakan layar tepat menyatu. Komposisi kimia juga ditentukan
dengan IR atau GC. Pemeriksaan sederhana lainnya yang dilakukan pada bahan baku
meliputi pemeriksaan warna dan evaluasi bau. Selama produksi dari produk kaca, inspektur
menonton produk kaca pada titik-titik tertentu pada garis manufaktur untuk memastikan
bahwa setiap produk sudah benar. Mereka melihat hal-hal seperti retak, cacat atau
ketidaksempurnaan lainnya. Untuk produk tertentu, ketebalan kaca diukur.
Sejak Pyrex terbuat dari senyawa yang menjadi oksida ketika dipanaskan, polusi
udara merupakan masalah potensial. Berbagai produk samping dapat dilepaskan selama
pembuatan termasuk nitrat, sulfat, dan klorin. Bahan kimia ini dapat bereaksi dengan air
untuk membentuk asam. Hujan asam telah terbukti menyebabkan kerusakan yang
signifikan pada struktur buatan manusia serta ekosistem alam. Satu glassmakers metode
gunakan untuk mengurangi polusi adalah dengan membuat komposisi kaca yang memiliki
suhu leleh yang lebih rendah. Suhu yang lebih rendah mengurangi jumlah penguapan
sehingga mengurangi jumlah polutan gas. Lain pengendalian pencemaran adalah
penggunaan debu yang dipasang di cerobong asap. Perangkat ini membantu mengurangi
polusi udara dengan menyaring padatan yang bertahan dalam asap dan uap diciptakan oleh
proses peleburan. Limbah pembuangan saluran air dimonitor untuk memastikan bahwa
jumlah yang diijinkan hanya limbah pabrik yang dilepaskan ke lingkungan. Ini membantu
mencegah polusi air.
teknik yang ramah lingkungan digunakan mencakup penggunaan panas listrik bukan panas
gas, dan penggabungan kaca daur ulang yang rusak selama produksi kaca baru.
2) ALUMINIUM
Aluminium tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik.
Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang
ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di
alam. Tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga
seperti panci, wajan dan lain-lain. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan
sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok. Daya hantar listrik dua kali lebih besar
dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang. Al sebagai zat reduktor untuk oksida
MnO2 dan Cr2O3. Berat jenisnya listrik ringan (hanya 2,7 gr/cm³, Penghantar listrik dan
panas yang baik, mudah di fabrikasi/di bentuk kekuatannya rendah tetapi pemaduan
(alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan. Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh
karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium.
Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan
melting point (titik lebur). Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat
C dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC. Aluminium merupakan
konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat
panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi
batangan dengan bermacam-macam penampang serta tahan korosi.
Gambar 4. Aluminium
A) KELIMPAHAN DI ALAM
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %. Dengan
kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan
silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah. Namun, Aluminium tetap
merupakan logam yang mahal karena pengolahannya sukar. Mineral aluminium yang
bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Kriloit
digunakan pada peleburan aluminium, sedang tanah liat banyak digunakan untuk membuat
batu bata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak ditemukan di pulau Bintan dan di tayan
(Kalimantan Barat).
B) ISOLASI ALUMINIUM
Aluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang ditemukan oleh Charles M. Hall di
Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan bauksit
meliputi 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.
2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis
Pemurnian bauksit melalui cara :
a. Ba direaksikan dengana NaOH(q) . Aluminium oksida akan larut membentuk
NaCl(OH)4.
b. Larutan disaring lalu filtrat yang mengandung NaAl(OH)4 diasamkan dengan
mengalirkan gas CO2 Al mengendap sebagai Al(OH)3
c. Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair.
Bijih –bijih Aluminium yang utama antara lain:
- bauksit
- mika
- tanah liat
Peleburan Alumina
Peleburan ini menggunakan sel elektrolisis yang terdiri atas wadah dari besi berlapis grafit
yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-) sedang anode (+) adalah grafit. Campuran
Al2O3 dengan kriolit dan AlF3 dipanaskan hingga mencair dan pada suhu 950 C kemudian
dielektrolisis . Al yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu
dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot).
Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti
dari waktu ke waktu. Untuk mendapat 1 Kg Al dihabiskan 0,44 anode grafit. 2Al2O3 +3C
4Al + 3CO2
Beberapa nijih Al yang utama :
1. Bauksit (Al2O3. 2H2O)
2. Mika (K-Mg-Al-Slilkat)
3. Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O)
Aluminium ada di alam dalam bentuk silikat maupun oksida, yaitu antara lain :
- sebagai silikat misal feldspar, tanah liat, mika
- sebagai oksida anhidrat misal kurondum (untuk amril)
- sebagai hidrat misal bauksit
- sebagai florida misal krio
Gamabar 5. Bauksit
C) KEGUNAAN ALUMINIUM
besi waja MKM dan magnet Alnico, sungguhpun aluminium secara sendirinya
adalah tidak bermagnet
Aluminium ketulenan unggul (SPA, 99.980% to 99.999% Al), digunakan dalam
elektronik dan cakera padat.
Serbuk aluminium, agen pemperakan yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan
aluminium juga dimasukkan dalam cat alas, terutamanya kayu cat penyebu —
semasa pengeringan, serpihan akan bertindan lalu membentuk lapisan kalis air.
Aluminium beranod adalah lebih stabil kepada pengoksidaan lanjut, dan digunakan
dalam pelbagai bidang pembinaan.
Kebanyakan penenggelam haba komputer moden dalam unit pemprosesan pusat
adalah diperbuat daripada aluminium kerana ia mudah diperbuat dan mempunyai
kekonduksian haba yang baik. Penenggelam haba tembaga adalah lebih kecil tetapi
adalah lebih mahal dan sukar untuk dikilangkan.
Aluminium oksida, alumina, dijumpai secara semulajadi dalam korundum (delima dan
nilam), emeri, dan digunakan dalam pembuatan kaca. Delima dan nilam sintetik digunakan
dalam laser untuk penghasilan cahaya koheren.
Aluminium teroksida dengan sangat bertenaga dan ini menyebabkannya digunakan dalam
bahan api pepejal roket, termit, dan lain-lain komposisi piroteknik.
Letakkan plat Aluminium sebagai anoda dalam larutan elektrolit, penggunaan tindakan
elektrolitik, jadi permukaannya bentuk film Alumina, ini dipanggil sebagai proses
anodizing oksida pelat Aluminium. Katoda perangkat ini merupakan bahan dengan
stabilitas kimia tinggi dalam larutan elektrolit, seperti timah, baja tahan karat, Aluminium
dll. Prinsip Aluminium anodized pada dasarnya adalah prinsip elektrolisis air. Ketika arus
listrik melalui, pada katoda akan melepaskan hidrogen; Pada anoda, oksigen yang
diendapkan merupakan molekul oksigen, terdiri dari atom oksigen (O)dan ion oksigen,
biasanya dalam reaksi maksudnya molekul oksigen. Aluminium sebagai anoda yang
dioksida oleh oksigen yang diendapkan, juga mengandungi atom O dan ion O,
membentukkan film Alumina anhidrat, oksigen yang dihasilkan tidak sepenuhnya beraksi
dengan Aluminium, sebagian dalam bentuk gas diendapkan.
Persyaratan film oksida anoda merupakan, larutan elektrolit mempunyai fungsi pelarutan
bagi film oksida. Tetapi ini bukan mengatakan bahwa dalam semua larutan elektrolit juga
bisa menghasilkan film oksida sama atau sifatnya sama.
Jenis arus listrik Anodized oksidasi terbagi: anoda DC oksida, anoda AC oksida, pulsa
anoda arus elektrik. Cair elektrolit terbagi: Asam sulfat, asam oksalat, asam kromat, asam
campuran dan asam organik berdasar dengan sulfo untuk oksida anoda pewarna alami.
Berdasar dengan sifat lapisan terbagi: Film biasa, film keras(film tebal), film keramik,
lapisan modifikasi terang, penghalang lapisan semikonduktor seperti anodizing. Antaranya
aplikasi oksida anoda asam sulfat DC merupakan pemakaian yang paling umum.
Film oksida anodik terdiri dari dua lapisan, lapisan luar berpori yang dibentuk daripada
lapisan dalam yang mempunyai sifat elektrik, yang terakhir disebut sebagai lapisan
penghalang(juga dikenal sebagai lapisan aktif). Pemakaian dengan mikroskop elektron,
arah vertikal lapisan hampir semua terbentang lubang tubular yang tegak lurus terhadap
permukaan logam, mereka melalui lapisan penghalang luar sampai ke lapisan oksida dan
antarmuka logam. Berdasar dengan sekitar poros utama berbagai lubang ialah Aluminium
oksida untuk membentuk tubuh heksagonal, disebut sebagai unit sel, lapisan keseluruhan
juga terdiri dengan banyak unit sel. Lapisan penghalang juga terdiri daripada Aluminium
oksida tanpa air, tipis dan padat, mempunyai peran kekerasan tinggi dan penghalangan arus
listrik. Lapisan penghalang ketebalan sekitar 0.03-0.05μm, membentukkan tebal
keseluruhan 0.5%-2.0%. Lapisan luar berpori oksida terutama terdiri daripada Aluminium
oksida dan sedikit Aluminium oksida paduan air, selain itu juga mengandungi kation
elektrolit. Ketika cair elektrolit merupakan asam sulfat, kandungan sulfat dalam lapisan
pada situasi normal sebagai 13%-17%. Kebanyakan lapisan oksida yang bersifat bagus
tergantung pada ketebalan lapisan luar berpori dan porositas, kedua-dua sifat tersebut
mempunyai hubungan erat dengan oksida anodik.
Plat Aluminium oksida anoda yang luas terpakai di komponen mesin, komponen mobil
pesawat, perangkat halus serta material radio, penghiasan konstruksi, penutup mesin,
pencahayaan lampu, bahan konsumsi elektronik, bahan kesenian, mesin listrik rumah
tangga, penghiasan dalam bilik, tanda, furniture, penghiasan mobil dan bidang lain.
(1) A. Sifat pengolahan yang bagus: sifat hiasan plat Aluminium oksida anoda yang kuat,
kekerasan sesuai, bisa mudah bengkok jadi bentuk, jalankan tembakan berlaju tinggi
kontinyu, terus mudah pengolahan produk jadi, tidak butuh jalankan proses permukaan
rumit, banyak mengurangi tempoh penghasilan produk dan merendahkan kos penghasilan
produk.
(2) Sifat ketahanan iklim bagus: plat Aluminium oksida anoda dalam kamar dengan oksida
ketebalan standar (3μm) yang penggunaan lama tanpa perubahan warna, tidak korosi, tidak
oksida, tidak berkarat. Plat Aluminium oksida anoda yang mempunyai lapisan oksida
(10μm) yang tebal bisa diguna luar kamar, bisa terbentang di bawah sinar matahari tapi
tidak berubah warna.
(3) Sifat metalik kuat: Melalui proses anoda sifat kekerasan permukaan plat Aluminium
yang tinggi, mencapai sifat permata, ketahanan gores yang bagus, tiada cat diliputi pada
permukaan, mengekalkan warna metalik plat Aluminium, yang membentang sifat metalik
moden, meningkat perangkat produk dan nilai penambahan.
(4) Sifat tahan api yang tinggi: Pembuatan logam murni, tiada cat dan sebarang material
kimia pada permukaan, tidak terbakar pada suhu tinggi 600 derajah Celsius, tidak
menghasilkan gas toksik, penuh dengan syarat alam sekitar dan pemadaman api.
(5) Sifat tahan kotor kuat: Tidak meninggal kesan tangan, tiada titik kotor, mudah
membersih, tidak menghasilkan titik kotor korosi.
(6) Sifat kesesuaian yang kuat: Penggunaan yang luas, sesuai untuk plat langit Aluminium,
dinding tirai, panel plastik Aluminium, papan tahan api, papan Aluminium seluler, veneer
Aluminium, panel mesin listrik, panel lemari, panel furniture dll.
3) GALLIUM
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga
dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan
benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu
kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan
bijih seng. Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat
berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada
termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi
yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses
seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi. Galium yang sangat murni bewarna
keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk
padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam
karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan
terhadap serangan asam-asam mineral.
Gambar 7. Gallium
B) ISOLASI GALLIUM
Unsur ini diprediksi dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan
secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang
sama berhasil mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi hidroksida di KOH.
Galium (Ga) biasanya adalah hasil samping dari produksi Aluminium pemurnian bauksit
dengan proses bayer. Elektrolisis menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan
elektrolisis menggunakan katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan
logam Galium (Ga).
C) KEGUNAAN GALLIUM
Pemanfaatan Gallium sebagai bahan utama Copper Indium Gallium Selenide (CIGS)
dalam pembuatan Solar Cell Generasi Kedua.
Generasi kedua solar sel adalah solar sel tipe lapisan tipis (thin film). Ide pembuatan
jenis solar sel lapisan tipis adalah untuk mengurangi biaya pembuatan solar sel mengingat
tipe ini hanya menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan
dengan bahan baku untuk tipe silikon wafer. Dengan penghematan yang tinggi pada bahun
baku seperti itu membuat harga per KwH energi yang dibangkitkan menjadi bisa lebih
murah.
Metode yang paling sering dipakai dalam pembuatan silikon jenis lapisan tipis ini
adalah dengan PECVD dari gas silane dan hidrogen. Lapisan yang dibuat dengan metode
ini menghasilkan silikon yang tidak memiliki arah orientasi kristal atau yang dikenal
sebagai amorphous silikon (non kristal). Selain menggunakan material dari silikon, solar
sel lapisan tipis juga dibuat dari bahan semikonduktor lainnya yang memiliki efisiensi solar
sel tinggi seperti Cadmium Telluride (Cd Te) dan Copper Indium Gallium Selenide
(CIGS).
Efisiensi tertinggi saat ini yang bisa dihasilkan oleh jenis solar sel lapisan tipis ini
adalah sebesar 19,5% yang berasal dari solar sel CIGS. Keunggulan lainnya dengan
menggunakan tipe lapisan tipis adalah semikonduktor sebagai lapisan solar sel bisa
dideposisi pada substrat yang lentur sehingga menghasilkan divais solar sel yang fleksibel.
Kedua generasi dari solar sel ini masih mendominasi pasaran solar sel di seluruh dunia
dengan silikon kristal tunggal dan multi kristal memiliki lebih dari 84% solar sel yang ada
dipasaran.
4) INDIUM
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih
keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk
dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok
p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding
dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah
dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih
seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih
lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan
terbakar. Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi
secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
C) KEGUNAAN INDIUM
Indium digunakan sebagai bahan campuran logam, campuran logam poros, transistor
germanium, termistor dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada logam dan diuapkan pada
gelas untuk membentuk kaca sebagus yang tebuat dari perak tetapi tidak rentan korosi
atmosfir.
Layar televisi LCD adalah panel display yang menggunakan pemantulan cahaya dari
luar dalam proses penampilan gambar. Layar TV LCD menggunakan back-light sebagai
pemberi pantulan cahaya. Pada TV LCD, layar diterangi oleh lampu belakang sehingga
relatif tidak terpengaruh silau karena pantulan cahaya dan memberikan gambar-gambar
modulasi yang halus dan terang bahkan dalam ruangan yang bercahaya terang atau dekat
jendela dimana sinar matahari masuk. Rata-rata TV LCD memiliki rasio kontras mulai dari
400:1 hingga 800:1. TV plasma mulai dari 600:1 sampai yang tercanggih memiliki
kemampuan 1.500:1. TV LCD ini ringan dan dapat dipindahkan dengan mudah, yang
berarti dapat ditempatkan hampir dimana saja yang dikehendaki si pengguna.
Vertical filter film untuk mempolarisasikan cahaya ketika masuk. Glass substrate
dengan ITO (Indium tin oxide ) electrodes. Bentuk elektroda ini akan menetukan
(membentuk) elemen gelap yang akan tampak ketika LCD dinyalakan atau dimatikan.
Twisted nematic liquid crystals. Glass substrate dengan common electrode film (ITO)
dilengkapi horizontal ridges sehingga menjadi satu baris dengan filter horisontal
Horizontal filter film untuk memblokir dan meloloskan cahaya. Reflective surface untuk
memantulkan kembali cahaya ke depan.(pada backlit LCD, layer ini diganti dengan sumber
cahaya) Ukuran rasio aspek menggambarkan perbandingan antara lebar layar dengan
tingginya. TV konvensional memakai format 4:3, sedangkan TV layar lebar menggunakan
perbandingan 16:9. Rasio ini tidak berbeda jauh dengan format yang dipakai industri film
bioskop, sehingga film DVD sangat nyaman ditonton pada layar lebar, mengingat
perbandingnya 1,85:1 tidak berbeda jauh dengan 16:9. Dalam memilih TV sebaiknya
dipertimbangkan juga aspek resolusi. Produk TV plasma dan LCD sudah memakai
teknologi fixedpixel arrays. Artinya, produk ini sudah memiliki baris dan kolom yang tetap
untuk format gambar tertentu. Secara umum kualitas TV yang bagus digolongkan sebagai
high definition, bila memiliki nilai resolusi lebih dari satu juta, yaitu mulai dari 1280 x 720,
1366 x 768 dan 1024 x 1024. Resolusi asli minimum dari layar haruslah 720 garis fisik
pada rasio 16:9. Layar tersebut harus dapat menerima input HD melalui: Antena dalam
untuk menerima sinyal HDTV dari stasiun TV yang sudah memancarkan program High-
Definition HDMI (High Definition Multimedia Interface) atau DVI (DigitalVisual
Interface) Sementara itu, Input-input HD harus memiliki format video HD : 1280×720 @
50Hz progression (720p) 1920×1080 @50Hz interface (1080i) Gejala burn in atau dikenal
juga dengan screen image retention (jejak bayangan) merupakan penuaan pospor yang
tidak merata pada layar terjadi pada semua layar yang menggunakan pospor termasuk CRT
TV dan Plasma TV. Ada dua jenis jejak gambar yaitu jejak gambar sementara dan
permanen. Jejak gambar sementara secara otomatis akan dihilangkan dengan screen-saver
yang sudah ada pada Plasma. Jejak gambar permanen hanya akan terjadi jika gambar yang
sama (foto) ditampilkan pada layar dalam waktu yang sangat lama, yaitu seminggu.
Dimana hal ini hampir tidak mungkin terjadi. Jadi Tidak ada yang perlu dikhawatirkan
pada jejak gambar.
5) TALIUM
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81.
Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong
dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti
logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat
memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium
berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada
thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Oksida akan
terbentuk jika membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur
dengan air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong denganpisau.
Talium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen
ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan
Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan. Thalium adalah unsur kimia dengan
simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan
hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites. Manganes nodules, ditemukan di dasar samudera
juga mengandung talium.
B) ISOLASI TALIUM
Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites
dan diambil dengan cara memanggang bijih ini. Talium juga dapat diambil dengan cara
melebur bijih timbal dan seng. Proses pengambilan talium agak kompleks dan tergantung
sumbernya
C) KEGUNAAN TALIUM
Talium biasanya digunakan untuk pembuatan bahan bakar roket dan kembang api, juga
sebagai bahan dasar kaca terfraksi.
Kembang api umumnya terbuat dari kertas atau tanah liat berbentuk silinder atau bola.
Kembang api berbentuk silinder didalamya kemungkinan terdapat silinder-silinder kertas
lagi, dan disusun sedemikian rupa sehingga apabila kembang api tersebut disulut maka
akan diperoleh bentuk, warna, dan suara yang diinginkan kembangapi.
Terdapat 5 komposisi utama kembang api yaitu: Binder, Oksidator, Reduktor, Agen
Pemberi Warna, dan Regulator. Fungsi masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
Binder
Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat kembang api dapat
dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.
Regulator
Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang
api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.
Fuel
Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan
melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini
berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk yang
lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi agar reaksinya
berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang
cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga terjadi percikan
api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api.
Oksidator
Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan
oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya
nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering dipakai adalah kalium
nitrat. Penguraian kalium nitrat adalah sebagai berikut:
Tidak semua oksigen dari KNO3 diubah menjadi oksigen, dan reaksi berjalan tidak begitu
ekstrim sehingga mudah di control. Hal ini menyebabkan nitrat dipakai sebagai reaksi awal
penyulutan kembang api agar kembang api sampai di angkasa.
Untuk mendapatkan reaksi yang ekstrim (dalam arti kecepatan dan menghasilkan panas
yang cukup) maka diperlukan oksidator yang lebih kuat dibandingkan nitrat. Ingat agar
kembang api dapat menghasilkan kilatan cahaya maka kita harus membuat ion logam agen
pemberi warna tereksitasi untuk itulah diperlukan suhu yang tinggi.
Klorat merupakan oksidator yang lebih baik dibandingkan dengan nirat, reaksi yang terjadi
sangat ekplosif dan menghasilkan suhu yang tinggi selain itu semua oksigen dalam klorat
dapat diubah menjadi oksigen. Memberikan oksigen dengan jumlah yang cukup untuk
proses pembakaran pada kembang api.
Sayangnya klorat tidak stabil dan diperlukan penanganan khusus dalam proses pembuatan
kembang api, beberapa senyawa klorat dapat meledak ketika dijatuhkan ke tanah. Oleh
sebab itu penggunaan klorat digantikan oleh perklorat. Perklorat sekarang banyak dipakai
pada industri kembag apai karena stabil dan bereaksi sama ekstrimnya dengan klorat.
Reduktor
Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas yang
bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai biasanya
adalah belerang dan karbon.
S + O2 -> SO2
C + O2 -> CO2
Kembangapi
Warna kembang api dihasilkan dari pemanasan senyawa logam tertentu. Atom logam
menyerap energi yang dihasilkan dari reaksi oksidator dan reduktor diatas dan kemudian
dia melepaskan energi itu kembali dalam bentuk cahaya dengan warna tertentu.
Energi yang diserap menyebabkan electron logam melompat dari tingkat energi standarnya
ke tingkat energi yang lebih tinggi, dinamakan dengan istilah tereksitasi kemudian electron
terebut kembali ke tingkat energi semula dengan membebaskan energi cahaya dengan
panjang gelombang tertentu.
Ion logam yang dipakai untuk memberi warna pada kembang api diantaranya adalah:
Merah:
Garam stronsium atau garam talium. Contohnya adalah litium karbonat Ti2CO3 yang
memberikan warna merah dan Stronsium karbonat yang memberikan warna merah cerah.
Oranye
Kuning
Hijau
Garam barium atau senyawa yang dapat menghasilkan gas Cl2. Contoh garam bariumnya
adalah BaCl2.
Biru
Ungu
Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga. Karena stronsium memberikan
warna merah dan tembaga memberikan warna biru maka campuran kedua garam ini akan
menghasilkan warna ungu.
Putih/Silver
Mengapa kita selalu melihat percikan kembang api terlebih dahulu kemudian baru suara
ledakkannya?
Hal ini terjadi dikarenakan kecepatan cahaya lebih cepat satu juta kali dibandingkan
dengan kecepatan suara. Jika kamu melihat kembang api yang jaraknya sekitar 1 kilometer
dari tanah tempatmu berdiri maka diperlukan sekitar 3 detik untuk mendengar suara
ledakan kembang api setelah kamu melihat percikan cahaya kembang api tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bansal, N. P., dan R. H. Doremus. Buku Pegangan Properties Glass. New York:
Academic Press, Inc, 1986.
Kirk-Othmer Ensiklopedi Teknologi Kimia. Vol. 12. New York: John Wiley & Sons,
1994.
Mazurin, 0. V. Handbook Data Glass. New York: Elsevier Science Publishing Co, 1991.
Rogove, S. T., dan M. B. Steinhauer. Pyrex oleh Corning: A Guide Kolektor. Jakarta:
Antique Publications, 1993