Anda di halaman 1dari 4

Yonathan Harolds/ 12 IPA 1/ 32

UNSUR PERIODE 3

Sumber : ​Buku cetak kimia kelas 12 Michael purba & Eti Sarwiyati dan wikipedia
Contoh benda :
1. Panci alumunium

Al(OH)3 + 3HCl ----> AlCl3 + 3H2O

Proses pembuatan aluminium dilakukan dalam 2 tahap yaitu, Bayer yang merupakan pemurnian bijih
bauksit untuk memperoleh aluminium oksida dan proses hall-heroult yaitu peleburan aluminium oksida
untuk melepaskan aluminium murni. Proses pembuatan aluminium dengan tahap bayer yang pertama kali
dikerjakan adalah menghancurkan bijih bauksit yang kemudian dicampur dengan soda kaustik, kemudian
setelah bauksit menjadi bubur kemudian dipanaskan selama beberapa jam. Setelah bubur panas ini
menjadi natrium aluminat kemudian dipompa ke dalam tangki pengendapan. Di dalam tangki ini
kotoran-kotoran yang ada akan larut di dalam soda kaustik. Cairan murni yang ada kemudian dipompa
lagi untuk dicuci agar soda kaustik alumina dapat digunakan kembali. Kristal endapan yang ada di bawah
tangki pengendapan kemudian dicuci dan dipindahkan kedalam kiln untuk kalsinasi. Proses pembuatan
aluminium yang kedua adalah proses hall-heroult di dalam proses ini peleburan alumina menjadi
aluminium membuat alumina terbentuk seperti kristal yang kemudian dilarutkan dengan menggunakan
cryolite cair untuk membentuk larutan elektrolit. Proses peleburan inti dilakukan secara terus menerus
dengan menambahkan alumina dan cryolite, melalui proses ini alumunium cair murni akan terakumulasi
di bagian bawah wadah. Setelah dicetak dengan cetakan panjang horizontal aluminium tersebut kemudian
didinginkan agar menjadi aluminium yang dapat digunakan.

Kalau untuk sifat kimia fisikanya udah sama kayak yang ada seperti ringan dan tahan terhadap korosi,
selain itu aluminium merupakan penghantar panas yang baik juga mudah dibentuk dan warna aslinya itu
putih keperakan
2. Kaca

SiO2 + 2C ---> Si + 2CO

Kaca berasal dari bahan yang bersifat cair namun memiliki kepadatan tinggi, dan struktur amorf.
Atom-atom di dalamnya tidak membentuk suatu jalinan yang beraturan, seperti kristal, atau biasa disebut
gelas. Kaca kebanyakan dibuat dari silika (SiO​2​), campuran batu pasir dengan fluks yang menghasilkan
kekentalan dan tilik leleh yang tidak terlalu tinggi, untuk kemudian dicampur lagi dengan bahan
stabilisator supaya kuat.

Untuk sifat sifatnya kaca berwujud padat tpi susunan atomnya seperti pola zat cair, mempunyai viskositas
cukup tinggi , transparan, tahan terhadap serangan kimia kecuali hidrogen fluorida, dan juga sangat efektif
sebagai isolator
UNSUR PERIODE 4

Sumber : ​Buku cetak kimia kelas 12 Michael purba & Eti Sarwiyati dan wikipedia
Contoh benda :
1. Penggaris Besi

Fe2O3 + 3CO ---> 2Fe + 3CO2

1. Pertama, ada beberapa komponen dasar yang perlu diperhatikan. Komponen dasar tersebut
diantaranya adalah iron ore (bijih besi), limestone (tanah kapur), coke (dibuat dari coal,
khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan ke dalam blast furnace.
Coke merupakan bahan bakar untuk furnace, dibuat dari coal dengan proses tertentu.
Cairan besi (molten iron) yang panas di dalam furnace terpisah menjadi 2 bagian. Bagian
atas adalah slag (waste, impurities), dan bagian bawah adalah besi yang hendak dipakai.
Besi yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar karbon dalam pig iron
bisa mencapai 2%.

2. Pig iron dimasukkan ke dalam primary steelmaking furnace, bisa berupa oxygen furnace,
electric arc furnace, atau open hearth furnace. Pada proses ini, berbagai bahan kimia
ditambahkan ke dalam furnace untuk mendapatkan material properties yang diinginkan.
Seringkali, scrap juga dimasukkan ke dalam furnace ini. Di dalam proses dengan oksigen,
karbon di dalam molten iron akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon
monoksida. Gas ini harus keluar. Kalau tidak, bisa membentuk ‘gas pockets’ (rimming) saat
menjadi dingin (rimmed steel). Untuk menghindarinya, bisa menggunakan deoxidizer
seperti silikon dan aluminum.
Untuk sifat fisika dan kimianya mudah bereaksi dengan panas dan mudah dibentuk serta elastis. Tetapi
besi dapat mengalami korosi apabila terkena udara lembab. Juga bisa bereaksi dengan asam.
2. Karet

Zn(OH)2 ---> ZnO + H2O

Seng Oksida bubuk putih yang tidak larut dalam air, dan senyawa ini banyak digunakan sebagai aditif
dalam berbagai material dan produk termasuk ​karet​,dll.
Berbagai metode khusus tersedia untuk memproduksi ZnO untuk studi ilmiah dan aplikasi niche. Metode
ini dapat diklasifikasikan melalui bentuk yang dihasilkan ZnO (ruah, film tipis, ​kawat nano​), suhu
("rendah", yang dekat dengan suhu kamar atau "yang tinggi", yaitu T ~ 1000 °C), jenis proses (deposisi
uap atau pertumbuhan dari larutan) dan parameter lainnya.
Kristal tunggal yang besar (beberapa sentimeter kubik) bisa ditumbuhkan dengan transportasi gas
(deposisi fasa uap), ​sintesis hidrotermal​, ​atau pertumbuhan leleh. ​Namun, karena ​tekanan uap yang tinggi
dari ZnO, pertumbuhan dari lelehan menimbulkan masalah. Pertumbuhan dengan transportasi gas sulit
dikendalikan, meninggalkan metode hidrotermal sebagai preferensi. ​Film tipis dapat diproduksi melalui
deposisi uap kimia, epitaksi fase uap metal organik, elektrodeposisi, deposisi laser berdenyut, ​pemercikan
(​sputtering)​ , sintesis ​sol-gel​, deposisi lapisan atom, ​pirolisis​ semprot, dll
Kebanyakan seng oksida bubuk putih dapat diproduksi di laboratorium dengan ​elektrolisis larutan ​natrium
bikarbonat dengan ​anoda seng. Seng hidroksida serta gas ​hidrogen dihasilkan. Seng hidroksida pada
pemanasan akan terurai menjadi seng oksida.

Sifat sifat nya pun sesuai dengan karet karena karet tidak mudah untuk dibentuk - bentuk pada suhu
ruangan, tapi di suhu tinggi akan mudah untuk dibentuk

Anda mungkin juga menyukai