Anda di halaman 1dari 8

Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit bumi.

saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan merupakan


Mineral yang menjadi sumber komersial aluminium adalah bauksit. penambangan terbesar di Indonesia (Gana, 2010).
Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida
(Al2O3) (Abynoel, 2010). Gambar 3. bauksit (Al2O3.nH2O) (Gana, 2010)

Aluminium adalah logam yang berwarna putih perak dan tergolong Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka
ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm–3. Sifat-sifat yang diawali dengan land clearing. Setelah pohon dan semak dipindahkan
dimilki aluminium antara lain (Abynoel, 2010): dengan bulldozer, dengan alat yang sama diadakan pengupasan
tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump
digunakan untuk alat rumah tangga truck untuk diangkut ke instalansi pencucian.
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai
pembungkus makanan, obat, dan rokok. Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian dimaksudkan untuk
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al meningkatkan kualitasnya dengan cara mencuci dan memisahkan
digunakan sebagai kabel tiang listrik. bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tidak diinginkan, missal
4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuarsa, lempung dan pengotor lainnya. Partikel yang halus ini dapat
kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk dibebaskan dari yang besar melalui pancaran air (water jet) yang
pembuatan badan pesawat. kemudian dibebaskan melalui penyaringan (screening). Disamping
5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3. itu sekaligus melakukan proses pemecahan (size reduction) dengan
menggunakan jaw crusher.
Gambar 1. Bauksit (Al2O3.2H2O) (Anonymous, 2010)
Permasalahan
Beberapa manfaat dari isolasi alumunium antara lain :
1. Bagaimana cara mengisolasi Al dari bauksit?
1. Meningkatkan ketahanan korosi.
Aluminium murni dari bauksit dapat dilakukan melalui dua tahap
2. Meningkatkan adhesi cat. yaitu (Abynoel, 2010):

3. Sebagai alat untuk pelapisan lebih lanjut. 1. Tahap pemurnian bauksit (metode Bayer) sehingga
diperoleh aluminium oksida murni (alumina)
4. Memperbaiki penampilan.
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor
5. Meningkatkan isolasi listrik. utama dalam bauksit. Pengotor tersebut harus dihilangkan untuk
mendapatkan aluminium berkualitas karena kotoran tersebut dapat
membuat aluminium rapuh dan cenderung korosi. Pengotor utama
6. Memungkinkan penggunaan lithografi dan photografi.
bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah
dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida
7. Memperbesar emisivitas. (NaOH). Suhu yang digunakan adalah 1400 C sampai 240OC dengan
tekanan mencapai 35 atmosfer.
8. Meningkatkan ketahanan abrasi.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) —> 2NaAl(OH)4(aq)
9. Mendeteksi daerah peka retakan.
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak
Gambar 2.Diagram alir pengolahan bauksit (Gana, 2010) larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses
penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa
mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) —> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%,
Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%,dan H2O 14 – 36%. Bijih bauksit terjadi di Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan
daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sehingga diperoleh aluminium oksida murni
sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang
mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa
2Al(OH)3(s) —> Al2O3(s) + 3H2O(g)
(SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali.
Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari
batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan Gambar 4. Tahapan proses pemurnian
tersebut akan mengalami proses lateritisasi,yang kemudian oleh baiksit menjadi alumina (Daryus, 2008)
proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat
ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di 1. Tahap peleburan alumina (Metode
kedalaman tertentu. Di Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan Hall Heroult)
dan sekitarnya, Pulau Bangka, Riau dan Kalimantan Barat. Hingga
Tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses alumunium dan minyak silikon digunakan sebagai anoda yang
elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. sel elektrolisis yang membentuk lapisan paling bawah dalam sel. Lapisan tengah terdiri
digunakan disebut sel Hall’s cell. dari cairan campuran fluorida, natrium aluminium dan barium
(cryolite + BAF2). Lapisan paling atas terdiri dari aluminium cair.
Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950oC. Dalam proses Batang grafit dicelupkan ke dalam aluminium cair berfungsi sebagai
Hall-Heroult, aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit katoda (Anonymous, 2010).
(Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi
sebagai katode. Gambar 6. Pemurnian dari aluminium oleh sel Hoopes

Elektrolit terdiri dari campuran leburan alumina (cair) dan cryolite. Ketika aliran ion aluminium dari perpaduan elektrolit  yang dilepas di
Cryolite berfungsi sebagai fluks dan membantu dalam menurunkan katoda dan aluminium murni dikumpulkan di lapisan atas.
titik leleh alumina. Alumina memiliki titik lebur yang sangat tinggi, Sementara itu, jumlah yang setara dari aluminium dari minyak  di
2045oC, sehingga terlarut dalam cryolite, Na 3 Alf 6, untuk bagian bawah masuk ke dalam elektrolit di lapisan tengah. Crude
menurunkan titik lebur menjadi sekitar 970oC. Serangkaian batang aluminium ditambahkan dari waktu ke waktu dan  aluminium murni
grafit dicelupkan ke dalam elektrolit berfungsi sebagai anoda. Ketika dilepas dari bagian atas (Anonymous, 2010).
listrik mengalir melalui sel, alumina cair berdissosiasi membentuk
ion Al3+ dan O2-, 1. Mengapa aluminium lebih sering digunakan dibandingkan
unsur logam lain dalam golongan 13?

Aluminium banyak digunakan didalam semua sektor utama industri


electricity seperti angkutan, konstruksi, listrik, peti kemas dan kemasan, alat
rumah tangga serta peralatan mekanis. Penggunaan aluminium yang
luas disebabkan aluminium memiliki sifat-sifat yang lebih baik dari
Al2O3(l)     —>    2Al3+(l) + 3O2-(l) logam lainnya seperti (Daryus, 2008) :

Pada katode terjadi reaksi reduksi, ion aluminium (yang terikat - Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau
dalam aluminium oksida) menerima electron menjadi atom tembaga dan karenanya banyak digunakan dalam industri
aluminium. Selanjutnya, sebagai anode digunakan batang grafit. transportasi seperti angkutan udara.
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi terbentuk gas O2 dan CO2, dimana
ion-ion oksida melepaskan elektron menghasilkan gas oksigen dan - Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untuk
sejumlah karbon dioksida dan karbon monoksida juga dibebaskan, pembuatan produk yang memerlukan kekuatan tinggi seperti :
karena reaksi atom oksigen dengan anoda grafit. Logam aluminium pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lain-lain.
terdeposit di keping katoda dan keluar melalui saluran yang telah
disediakan. Jumlah aluminium yang dihasilkan dapat dihitung
menggunakan Hukum Faraday Elektrolisis. Keseluruhan reaksi - Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah
redoks memerlukan masukan energi yang sangat besar, yaitu antara dirakit karena dapat disambung dengan logam/material lainnya
100.000 dan 320.000 amp. melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan
mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
Persamaan Hukum Faraday  :    massa Al
- Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk
lingkungan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur seperti air, udara,
Dimana e : massa ekuivalen, i: arus listrik (A), t : waktu (s) suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau
bahkan sampai ke dasar laut.
Katode :    4 Al3++ 12 e ————–> 4 Al
- Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat
Anode :    6 O2- ——————> 3 O2 + 12 e menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan
dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan,
3C(s) + 6O2-(l) —> 3CO2(g) + 12e maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead
maupun bawah tanah.
Keseluruhan Reaksi : 2Al 2 O 3(l) + 3C (s) —> 4Al (l) + 3CO 2(g)
- Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada
mesin-mesin/alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan
Skema proses elektrolisis
penghematan energi.

Gambar 5. Elektrolisis Aluminium (Charles E. Ophart, 2003)


- Memantulkan sinar dan panas : Dapat dibuat sedemikian rupa
sehingga memiliki kemampuan pantul yang tinggi yaitu sekitar 95%
Pemurnian aluminium (proses Hoopes) dibandingkan dengan kekuatan pantul sebuah cermin. Sifat pantul
ini menjadikan aluminium sangat baik untuk peralatan penahan
Logam yang diperoleh langkah diatas adalah sekitar 99% murni dan radiasi panas.
untuk sebagian besar pemanfaatan perlu dimurnikan lagi.
Pemurnian lebih lanjut dari aluminium dapat dilakukan melalui - Non magnetik : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada
proses Hoopes. Sel terdiri dari sebuah tangki berlapis besi dengan peralatan listrik/elektronik, pemancar radio/TV. dan lain-lain,
karbon di bagian bawah. Perpaduan cairan antara tembaga, dimana diperlukan faktor magnetisasi negatif.
- Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada persenyawaan yang terbentuk antara silica reaktif dengan Na2O dan
industri makanan, minuman, dan obat-obatan, yaitu untuik peti Al2O3.
kemas dan pembungkus.
5. Penyaringan larutan Al2O3 dari koloid – koloid dan benda padat
- Memiliki ketangguhan yang baik : dalam keadaan dingin dan tidak lainnya sehingga diperoleh larutan Al2O3 yang bening.
seperti logam lainnya yang menjadi getas bila didinginkan. Sifat ini
sangat baik untuk penggunaan pada pemrosesan maupun 6. Endapan benda padat, sebelum dikumpulkan ketempat
transportasi LNG (Liquid Natural Gas) dimana suhu gas cair LNG ini penimbunan terlebih dahulu diusahakan mengambil larutan –
dapat mencapai dibawah -150 oC. larutan Al2O3 dan caustic soda yang masih terdapat bersama benda
padat tersebut.
- Menarik : dan karena itu aluminium sering digunakan tanpa diberi
proses pengerjaan akhir. Tampak permukaan aluminium sangat 7. Terhadap larutan Al2O3 bening dilanjutkan dengan proses
menarik dan karena itu cocok untuk perabot rumah (hiasan), bahan presipitasi Al2O3 melalui tangki besar yang dinamakan presipitator
bangunan dan mobil. Disamping itu aluminium dapat diberi surface dan dengan menambahkan seed yang terdiri dari hidrat Al 2O3 yang
treatment, dapat dikilapkan, disikat atau dicat dengan berbagai halus, proses presipitasi dipercepat dan membangun partikel –
warna, dan juga diberi proses anodisasi. Proses ini menghasilkan partikel Al2O3 yang lebih besar akan tetapi tidak mudah pecah.
lapisan yang juga dapat melindungi logam dari goresan dan jenis
abrasi lainnya.
8. Endapan hidrat Al2O3 yang terjadi, selanjutnya diseleksi, hidrat
Al2O3 yang berukuran besar diambil sebagai produksi, sedangkan
- Mampu diproses ulang guna yaitu dengan mengolahnya kembali hidrat Al2O3 yang masih halus dikembalikan ke dalam proses
melalui proses peleburan dan selanjutnya dibentuk menjadi produk presipitasi sebagai seed.
seperti yang diinginkan Proses ulang-guna ini dapat menghemat
energi, modal dan bahan baku yang berharga.
9. Hidrat Al2O3 yang berukuran besar, selanjutnya melalui putaran
(rotary) dikalsinasi (dipanggang) sedemikian rupa untuk
3 . Mengapa aluminium bertindak sebagai katoda dan carbon mengeluarkan kadar air dan molekul air yang terikat dalam partikel
bertindak sebagai anoda? Al2O3..

Logam aluminium dibuat melalui reduksi elektrolitik alumina murni 10. Alumina hasil dari kalsinasi adalah hasil akhir dari pabrik alumina,
(Al2O3) di dalam penangas kriolit lebur. Alumina tidak dapat yang siap untuk dikapalkan ke pabrik peleburan untuk dileburkan
direduksi dengan karbon, karena adanya pembentukan Al4C3 menjadi logam aluminium.
(aluminium karbida), dan reaksi balik antara uap aluminium dengan
CO2 di dalam kondensor akan menyebabkan terjadinya
Adapun reaksi yang terjadi dalam proses bayer ini adalah :
pembentukan aluminium oksida sebagaimana semula. Perubahan
entalpi yang terjadi dalam reaksi itu adalah sebagai berikut:
Al2O3 + 3H2O + 2NaOH + panas → 2NaAl(OH)4
Al2O3 + 1,5C –> 2Al + 1,5CO2
Fe2O3 tidak larut dalam basa yang dihasilkan, sehingga bisa
dipisahkan melalui penyaringan. SiO2 larut dalam bentuk silikat
Karbon yang diperlukan untuk reduksi berasal dari anode dan untuk
Si(OH)62-. Ketika cairan yang dihasilkan didinginkan, terjadi endapan
itu diperlukan antara 0,5 sampai 0,6 kg karbon per kilogram logam.
Al(OH)3, sedangkan silikat masih larut dalam cairan tersebut. Al(OH)3
Walaupun secara teoritis yang diperlukan sebetulnya hanyalah 0,33
yang dihasilkan kemudian dipanaskan
kg, namun karena karbon dioksida yang keluar itu mengandung 10%
sampai 15% karbon monoksida (CO), maka jumlah yang diperlukan
dalam praktik tentu lebih besar. 2Al(OH)3 + panas → Al2O3 + 3H2O

1. Bagaimana prinsip kerja metode bayer? Al2O3 yang terbentuk adalah alumina.

Prinsip kerja dari proses bayer adalah sebagai berikut : 1. Mengapa sebelum dilakukan elektrolisis harus dilakukan
metode Bayer terlebih dahulu?
1. Bauksit mengandung berbagai mineral dengan kadar bervariasi,
bila kandungan Al2O3 dominan baru dinamakan bauksit. Metode Bayer adalah suatu metode yang digunakan untuk
memisahkan Al2O3 dari pengotornya dalam bauksit. Pemisahan
dilakukan dengan menambahkkan NaOH pada bauksit. Al2O3 mampu
2. Dilakukan proses penggilingan sampai ukuran <35 mesh atau
larut dalam NaOH sedangkan pengotor tidak larut dalam NaOH.
0,417 mm
Larutan campuran selanjutnya diasamkan dengan CO2 sehingga
terbentuk aluminium hidroksida. Aluminium hidroksida yang
3. Proses melarutkan Al2O3 yang terdapat pada bauksit dengan mengandung air kemudian dipanaskan sehingga air mengalami
larutan soda api pada konsenttrasi dan suhu tertentu dengan penguapan dan alumina terbebas dari air.
menggunakan uap sebagai media penghantar panas dalam tabaung
baja yang tahan terhadap tekanan yang ditimbulkan uap.
2Al(OH)3(s) —> Al2O3(s) + 3H2O(g)

4. Proses untuk memisahkan larutan Al2O3 dari benda – benda padat


Jadi dengan metode bayer maka hidrat akan hilang membentuk
yang tidak larut dan disilication product, endapan dari
aluminium anhidrat.
Suatu senyawa yang mengandung hidrat saat dielektrolisis maka 2. Meningkatkan adhesi cat.
dikatode akan terjadi reduksi air menjadi gas hydrogen. Reaksi yang
terjadi: 3. Sebagai alat untuk pelapisan lebih lanjut.

2H2O                        H2 + 2OH- 4. Memperbaiki penampilan.

Hal tersebut terjadi karena potensial reduksi dari air lebih besar dari 5. Meningkatkan isolasi listrik.
pada potensial reduksi Aluminium (Abynoel, 2010).
6. Memungkinkan penggunaan lithografi dan photografi.
PENDAHULUAN
7. Memperbesar emisivitas.
Aluminium berasal dari bahasa latin alumen/alum. Orang-orang
Yunani dan Romawi kuno menggunakan alum sebagai cairan
8. Meningkatkan ketahanan abrasi.
penutup pori-pori dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada
tahun 1761 de Morveau mengajukan nama alumine untuk basa alum
dan Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini adalah oksida 9. Mendeteksi daerah peka retakan.
logam yang belum ditemukan. Wohler berhasil mengisolasi logam ini
pada 1827, meskipun aluminium tidak murni telah berhasil Gambar 2.Diagram alir pengolahan bauksit (Gana, 2010)
dipersiapkan oleh Oersted dua tahun sebelumnya (Greenwood, N.N.
and A. Earnshaw, 1997). Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral
dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa
Pada 1807, Davy memberikan proposal untuk menamakan logam mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara
aluminum ini (walaupun belum ditemukan saat itu), walaupun pada umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%,
akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama yang Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%,dan H2O 14 – 36%. Bijih bauksit terjadi di
terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan
dengan “ium”. Logam aluminium dibuat melalui pemanasan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang
amonium klorida dengan amalgam kalium raksa. Pada tahun 1854, mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa
Henri Sainte dan Claire Deville membuat aluminium dari natrium (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali.
aluminium klorida dengan cara memanaskannya dengan logam Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari
natrium. Pada tahun 1886, Charles Hall mulai memproduksi batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan
aluminium dengan proses skala besar seperti sekarang, yaitu melalui tersebut akan mengalami proses lateritisasi,yang kemudian oleh
elektrolisis alumina di dalam kriolit lebur. Pada tahun itu pula Paul proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat
Herault mendapat paten Perancis untuk proses serupa dengan ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di
proses Hall (Greenwood, N.N. and A. Earnshaw, 1997). kedalaman tertentu. Di Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan
dan sekitarnya, Pulau Bangka, Riau dan Kalimantan Barat. Hingga
ALUMINIUM saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan merupakan
penambangan terbesar di Indonesia (Gana, 2010).
Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit bumi.
Mineral yang menjadi sumber komersial aluminium adalah bauksit. Gambar 3. bauksit (Al2O3.nH2O) (Gana, 2010)
Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida
(Al2O3) (Abynoel, 2010). Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka
diawali dengan land clearing. Setelah pohon dan semak dipindahkan
Aluminium adalah logam yang berwarna putih perak dan tergolong dengan bulldozer, dengan alat yang sama diadakan pengupasan
ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm–3. Sifat-sifat yang tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel
dimilki aluminium antara lain (Abynoel, 2010): loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump
truck untuk diangkut ke instalansi pencucian.
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak
digunakan untuk alat rumah tangga Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian dimaksudkan untuk
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai meningkatkan kualitasnya dengan cara mencuci dan memisahkan
pembungkus makanan, obat, dan rokok. bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tidak diinginkan, missal
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al kuarsa, lempung dan pengotor lainnya. Partikel yang halus ini dapat
digunakan sebagai kabel tiang listrik. dibebaskan dari yang besar melalui pancaran air (water jet) yang
4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kemudian dibebaskan melalui penyaringan (screening). Disamping
kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk itu sekaligus melakukan proses pemecahan (size reduction) dengan
pembuatan badan pesawat. menggunakan jaw crusher.
5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
Permasalahan
Gambar 1. Bauksit (Al2O3.2H2O) (Anonymous, 2010)
1. Bagaimana cara mengisolasi Al dari bauksit?
Beberapa manfaat dari isolasi alumunium antara lain :
Aluminium murni dari bauksit dapat dilakukan melalui dua tahap
1. Meningkatkan ketahanan korosi. yaitu (Abynoel, 2010):
1. Tahap pemurnian bauksit (metode Bayer) sehingga ion-ion oksida melepaskan elektron menghasilkan gas oksigen dan
diperoleh aluminium oksida murni (alumina) sejumlah karbon dioksida dan karbon monoksida juga dibebaskan,
karena reaksi atom oksigen dengan anoda grafit. Logam aluminium
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor terdeposit di keping katoda dan keluar melalui saluran yang telah
utama dalam bauksit. Pengotor tersebut harus dihilangkan untuk disediakan. Jumlah aluminium yang dihasilkan dapat dihitung
mendapatkan aluminium berkualitas karena kotoran tersebut dapat menggunakan Hukum Faraday Elektrolisis. Keseluruhan reaksi
membuat aluminium rapuh dan cenderung korosi. Pengotor utama redoks memerlukan masukan energi yang sangat besar, yaitu antara
bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah 100.000 dan 320.000 amp.
dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida
(NaOH). Suhu yang digunakan adalah 1400 C sampai 240OC dengan Persamaan Hukum Faraday  :    massa Al
tekanan mencapai 35 atmosfer.
Dimana e : massa ekuivalen, i: arus listrik (A), t : waktu (s)
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) —> 2NaAl(OH)4(aq)
Katode :    4 Al3++ 12 e ————–> 4 Al
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak
larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses Anode :    6 O2- ——————> 3 O2 + 12 e
penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya
dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
3C(s) + 6O2-(l) —> 3CO2(g) + 12e

2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) —> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)


Keseluruhan Reaksi : 2Al 2 O 3(l) + 3C (s) —> 4Al (l) + 3CO 2(g)

Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan


Skema proses elektrolisis
sehingga diperoleh aluminium oksida murni

Gambar 5. Elektrolisis Aluminium (Charles E. Ophart, 2003)


2Al(OH)3(s) —> Al2O3(s) + 3H2O(g)

Pemurnian aluminium (proses Hoopes)


Gambar 4. Tahapan proses pemurnian
baiksit menjadi alumina (Daryus, 2008)
Logam yang diperoleh langkah diatas adalah sekitar 99% murni dan
untuk sebagian besar pemanfaatan perlu dimurnikan lagi.
1. Tahap peleburan alumina (Metode
Pemurnian lebih lanjut dari aluminium dapat dilakukan melalui
Hall Heroult)
proses Hoopes. Sel terdiri dari sebuah tangki berlapis besi dengan
karbon di bagian bawah. Perpaduan cairan antara tembaga,
Tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses alumunium dan minyak silikon digunakan sebagai anoda yang
elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. sel elektrolisis yang membentuk lapisan paling bawah dalam sel. Lapisan tengah terdiri
digunakan disebut sel Hall’s cell. dari cairan campuran fluorida, natrium aluminium dan barium
(cryolite + BAF2). Lapisan paling atas terdiri dari aluminium cair.
Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950oC. Dalam proses Batang grafit dicelupkan ke dalam aluminium cair berfungsi sebagai
Hall-Heroult, aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit katoda (Anonymous, 2010).
(Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi
sebagai katode. Gambar 6. Pemurnian dari aluminium oleh sel Hoopes

Elektrolit terdiri dari campuran leburan alumina (cair) dan cryolite. Ketika aliran ion aluminium dari perpaduan elektrolit  yang dilepas di
Cryolite berfungsi sebagai fluks dan membantu dalam menurunkan katoda dan aluminium murni dikumpulkan di lapisan atas.
titik leleh alumina. Alumina memiliki titik lebur yang sangat tinggi, Sementara itu, jumlah yang setara dari aluminium dari minyak  di
2045oC, sehingga terlarut dalam cryolite, Na 3 Alf 6, untuk bagian bawah masuk ke dalam elektrolit di lapisan tengah. Crude
menurunkan titik lebur menjadi sekitar 970oC. Serangkaian batang aluminium ditambahkan dari waktu ke waktu dan  aluminium murni
grafit dicelupkan ke dalam elektrolit berfungsi sebagai anoda. Ketika dilepas dari bagian atas (Anonymous, 2010).
listrik mengalir melalui sel, alumina cair berdissosiasi membentuk
ion Al3+ dan O2-,
1. Mengapa aluminium lebih sering digunakan dibandingkan
unsur logam lain dalam golongan 13?

Aluminium banyak digunakan didalam semua sektor utama industri


electricity seperti angkutan, konstruksi, listrik, peti kemas dan kemasan, alat
rumah tangga serta peralatan mekanis. Penggunaan aluminium yang
luas disebabkan aluminium memiliki sifat-sifat yang lebih baik dari
Al2O3(l)     —>    2Al3+(l) + 3O2-(l) logam lainnya seperti (Daryus, 2008) :

Pada katode terjadi reaksi reduksi, ion aluminium (yang terikat - Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau
dalam aluminium oksida) menerima electron menjadi atom tembaga dan karenanya banyak digunakan dalam industri
aluminium. Selanjutnya, sebagai anode digunakan batang grafit. transportasi seperti angkutan udara.
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi terbentuk gas O2 dan CO2, dimana
- Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untuk Logam aluminium dibuat melalui reduksi elektrolitik alumina murni
pembuatan produk yang memerlukan kekuatan tinggi seperti : (Al2O3) di dalam penangas kriolit lebur. Alumina tidak dapat
pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lain-lain. direduksi dengan karbon, karena adanya pembentukan Al4C3
(aluminium karbida), dan reaksi balik antara uap aluminium dengan
- Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah CO2 di dalam kondensor akan menyebabkan terjadinya
dirakit karena dapat disambung dengan logam/material lainnya pembentukan aluminium oksida sebagaimana semula. Perubahan
melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan entalpi yang terjadi dalam reaksi itu adalah sebagai berikut:
mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
Al2O3 + 1,5C –> 2Al + 1,5CO2
- Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk
lingkungan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur seperti air, udara, Karbon yang diperlukan untuk reduksi berasal dari anode dan untuk
suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau itu diperlukan antara 0,5 sampai 0,6 kg karbon per kilogram logam.
bahkan sampai ke dasar laut. Walaupun secara teoritis yang diperlukan sebetulnya hanyalah 0,33
kg, namun karena karbon dioksida yang keluar itu mengandung 10%
- Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat sampai 15% karbon monoksida (CO), maka jumlah yang diperlukan
menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dalam praktik tentu lebih besar.
dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan,
maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead 1. Bagaimana prinsip kerja metode bayer?
maupun bawah tanah.
Prinsip kerja dari proses bayer adalah sebagai berikut :
- Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada
mesin-mesin/alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan 1. Bauksit mengandung berbagai mineral dengan kadar bervariasi,
penghematan energi. bila kandungan Al2O3 dominan baru dinamakan bauksit.

- Memantulkan sinar dan panas : Dapat dibuat sedemikian rupa 2. Dilakukan proses penggilingan sampai ukuran <35 mesh atau
sehingga memiliki kemampuan pantul yang tinggi yaitu sekitar 95% 0,417 mm
dibandingkan dengan kekuatan pantul sebuah cermin. Sifat pantul
ini menjadikan aluminium sangat baik untuk peralatan penahan
3. Proses melarutkan Al2O3 yang terdapat pada bauksit dengan
radiasi panas.
larutan soda api pada konsenttrasi dan suhu tertentu dengan
menggunakan uap sebagai media penghantar panas dalam tabaung
- Non magnetik : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada baja yang tahan terhadap tekanan yang ditimbulkan uap.
peralatan listrik/elektronik, pemancar radio/TV. dan lain-lain,
dimana diperlukan faktor magnetisasi negatif.
4. Proses untuk memisahkan larutan Al2O3 dari benda – benda padat
yang tidak larut dan disilication product, endapan dari
- Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada persenyawaan yang terbentuk antara silica reaktif dengan Na2O dan
industri makanan, minuman, dan obat-obatan, yaitu untuik peti Al2O3.
kemas dan pembungkus.
5. Penyaringan larutan Al2O3 dari koloid – koloid dan benda padat
- Memiliki ketangguhan yang baik : dalam keadaan dingin dan tidak lainnya sehingga diperoleh larutan Al2O3 yang bening.
seperti logam lainnya yang menjadi getas bila didinginkan. Sifat ini
sangat baik untuk penggunaan pada pemrosesan maupun
6. Endapan benda padat, sebelum dikumpulkan ketempat
transportasi LNG (Liquid Natural Gas) dimana suhu gas cair LNG ini
penimbunan terlebih dahulu diusahakan mengambil larutan –
dapat mencapai dibawah -150 oC.
larutan Al2O3 dan caustic soda yang masih terdapat bersama benda
padat tersebut.
- Menarik : dan karena itu aluminium sering digunakan tanpa diberi
proses pengerjaan akhir. Tampak permukaan aluminium sangat
7. Terhadap larutan Al2O3 bening dilanjutkan dengan proses
menarik dan karena itu cocok untuk perabot rumah (hiasan), bahan
presipitasi Al2O3 melalui tangki besar yang dinamakan presipitator
bangunan dan mobil. Disamping itu aluminium dapat diberi surface
dan dengan menambahkan seed yang terdiri dari hidrat Al 2O3 yang
treatment, dapat dikilapkan, disikat atau dicat dengan berbagai
halus, proses presipitasi dipercepat dan membangun partikel –
warna, dan juga diberi proses anodisasi. Proses ini menghasilkan
partikel Al2O3 yang lebih besar akan tetapi tidak mudah pecah.
lapisan yang juga dapat melindungi logam dari goresan dan jenis
abrasi lainnya.
8. Endapan hidrat Al2O3 yang terjadi, selanjutnya diseleksi, hidrat
Al2O3 yang berukuran besar diambil sebagai produksi, sedangkan
- Mampu diproses ulang guna yaitu dengan mengolahnya kembali
hidrat Al2O3 yang masih halus dikembalikan ke dalam proses
melalui proses peleburan dan selanjutnya dibentuk menjadi produk
presipitasi sebagai seed.
seperti yang diinginkan Proses ulang-guna ini dapat menghemat
energi, modal dan bahan baku yang berharga.
9. Hidrat Al2O3 yang berukuran besar, selanjutnya melalui putaran
(rotary) dikalsinasi (dipanggang) sedemikian rupa untuk
3 . Mengapa aluminium bertindak sebagai katoda dan carbon
mengeluarkan kadar air dan molekul air yang terikat dalam partikel
bertindak sebagai anoda?
Al2O3..
10. Alumina hasil dari kalsinasi adalah hasil akhir dari pabrik alumina, Lalu mengapa sekarang orang-orang terutama ilmuwan meributkan
yang siap untuk dikapalkan ke pabrik peleburan untuk dileburkan gas tak bersalah ini ??! Sebenarnya gas CO2 memang tak bersalah,
menjadi logam aluminium. tapi kitalah yang membuat kesalahan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sering kali tidak sejalan dengan
Adapun reaksi yang terjadi dalam proses bayer ini adalah : kehendak alam. Sejak dimulainya revolusi industri di Inggris hingga
revolusi telekomunikasi jaman sekarang telah terjadi peningkatan
persentase CO2 di muka bumi akibat aktivitas produksi dan
Al2O3 + 3H2O + 2NaOH + panas → 2NaAl(OH)4
konsumsi. Mulailah dikenal istilah “Green House Effect“, yaitu
meningkatnya kadar CO2 di atmosfer menjadikan bumi tambah
Fe2O3 tidak larut dalam basa yang dihasilkan, sehingga bisa panas, memberikan efek “Global Warming” dan selanjutnya “Global
dipisahkan melalui penyaringan. SiO2 larut dalam bentuk silikat Climate Change“. Lha, apa hubungan CO2 dengan panas ?, Begini,
Si(OH)62-. Ketika cairan yang dihasilkan didinginkan, terjadi endapan Karena kebetulan sifat CO2 yang menyerap energi panas dari radiasi
Al(OH)3, sedangkan silikat masih larut dalam cairan tersebut. Al(OH)3 sinar infra merah yang dipancarkan matahari, akibatnya makin
yang dihasilkan kemudian dipanaskan terakumulasilah energi panas tersebut dimuka bumi bahkan bisa
mencairkan es kutub lho ! Ditambah lagi penggunaan senyawa CFC
2Al(OH)3 + panas → Al2O3 + 3H2O (Chloro Fluoro Carbon) sebagai pelarut, material gas pendingin
dalam refrigerator dan foaming agent dalam industri polimer
Al2O3 yang terbentuk adalah alumina. ternyata malah “memakan” ozone yang melindungi bumi dari
radiasi sinar ultra violet matahari yang berenergi tinggi. Ironisnya
fakta lain tentang CFC menjadikan orang tetap menggunakan CFC,
1. Mengapa sebelum dilakukan elektrolisis harus dilakukan yaitu dia ternyata gas yang tidak terlalu berbahaya terhadap mahluk
metode Bayer terlebih dahulu? hidup, tidak mudah terbakar, dan punya sifat-sifat unik karena
variasi kandungan atom klor dan fluornya. Tapi bumi sudah panas
Metode Bayer adalah suatu metode yang digunakan untuk ditambah lagi bumi semakin terbuka terhadap pancaran energi
memisahkan Al2O3 dari pengotornya dalam bauksit. Pemisahan tinggi UV yang mematikan, menjadikan kalangan terutama para
dilakukan dengan menambahkkan NaOH pada bauksit. Al2O3 mampu ilmuwan kalang kabut mencari solusi agar bumi ini tetap menjadi
larut dalam NaOH sedangkan pengotor tidak larut dalam NaOH. tempat yang nyaman dihuni paling tidak sampai menjelang kiamat.
Larutan campuran selanjutnya diasamkan dengan CO2 sehingga
terbentuk aluminium hidroksida. Aluminium hidroksida yang Sejelek-jeleknya CO2, masih lebih jelek orang yang tidak perduli
mengandung air kemudian dipanaskan sehingga air mengalami lingkungan dan hanya mengeruk keuntungan dengan menyiksa alam
penguapan dan alumina terbebas dari air. serta korupsi gila-gilaan. Yang paling menderita dari dampak di atas
adalah penduduk bumi awam yang tidak mengerti apa-apa, padahal
2Al(OH)3(s) —> Al2O3(s) + 3H2O(g) kita punya hak hidup yang sama. Nah, patutlah kita cukup berterima
kasih kepada beberapa ilmuwan yang mencurahkan hidupnya bagi
Jadi dengan metode bayer maka hidrat akan hilang membentuk penyelamatan bumi ini. Akhirnya ditemukan fakta-fakta lain dari CO 2
aluminium anhidrat. yang kemungkinan bisa dimanfaatkan demi kebaikan.

Suatu senyawa yang mengandung hidrat saat dielektrolisis maka Akhir-akhir ini mulai luas dikenal istilah “Green Chemistry” atau lebih
dikatode akan terjadi reduksi air menjadi gas hydrogen. Reaksi yang menarik lagi “Green, Benign and Sustainable Chemistry“. Istilah itu
terjadi: sebenarnya adalah gerakan pembaharuan dalam dunia riset
dipelopori oleh para ilmuwan setengah gila yang melawan arus
aliran trend riset, karena pada awalnya riset lebih banyak berkutat
2H2O                        H2 + 2OH-
pada eksploitasi sumber daya bumi daripada menyelamatkannya.
Seiring dengan semakin ditekannya penggunaan material CFC
Hal tersebut terjadi karena potensial reduksi dari air lebih besar dari sebagai pelarut, maka dicarilah alternatif pengganti yang memiliki
pada potensial reduksi Aluminium (Abynoel, 2010). sitaf-sifat serupa tapi lebih ramah terhadap lingkungan. Mulailah
ilmuwan melirik manfaat lain dari CO2 dari sekedar gas tak berdosa
Fakta tentang karbon dioksida menjadi gas yang tak berdosa sekaligus bermanfaat yaitu sebagai
pelarut superkritis. CO2 sebagai fluida superkritis ??? Wah, buat kita-
Karbon dioksida atau CO2, semua orang mengenal senyawa ini kita yang awam mungkin sulit membayangkan, nah akan diulas
sebagai gas, tak berbau, tak berwarna, tak beracun dan berasal dari sedikit tentang sifat-sifatnya. CO2 sebagai fluida superkritis
setiap mekanisme pembakaran maupun metabolisme. Gas Karbon sebenarnya adalah gas yang dinaikkan temperaturnya mencapai
dioksida pertama kali diamati keberadaannya oleh Van Helmont, temperatur kritis (temperatur tertinggi yang dapat mengubah fase
tahun 1577. Secara statistik alamiah, gas ini tidak melimpah di muka gas menjadi fase cair dengan cara menaikkan tekanan), dan memiliki
bumi dan konstan persentasenya. Sejak lama orang tidak memberi tekanan kritis (tekanan tertinggi yang dapat mengubah fase cair
perhatian terhadap sifat-sifat gas tersebut. Pemanfaatan gas CO2 menjadi fase gas dengan cara menaikkan temperatur) sehingga sifat-
salah satunya adalah dapat diubah fasenya menjadi padat dan sifatnya berada di antara sifat gas dan cairan. Nah, bingung
disebut “dry ice“, digunakan dalam industri pengawetan hingga bukan ??! Biar lebih jelas silahkan lihat diagram supercritical fluids
industri film maupun sinetron (memberi efek kabut di film serem (SCF) ini.
atau sinetron misteri).
Sebagai pelarut superkritis, CO2, telah cukup banyak dimanfaatkan
Cerita dibalik si misterius CO2 dibidang penelitian dan industri. Keuntungan lain adalah kita tidak
perlu membuat CO2 melainkan cukup menyaringnya dari udara
sekitar kita. Walaupun teknologinya masih mahal, bukan berarti
tidak bisa dimanfaatkan secara nyata. Dibidang isolasi dan
pengolahan bahan alam, CO2 superkritis dimanfaatkan sebagai
pelarut dalam proses ekstraksi maupun de-ekstraksi senyawa-
senyawa aktif dari tumbuhan untuk pengobatan, atau senyawa-
senyawa penting untuk industri makanan, misalnya ekstraksi minyak
atsiri lemon, jahe, beta-carotene dari tumbuh-tumbuhan atau de-
ekstraksi caffein pada kopi. Namun pengembangan lebih lanjut
rupanya masih terhambat oleh miskinnya pengetahuan tentang
sifat-sifat maupun fasa-fasa campuran CO2 superkritis dengan bahan
terlarut dan perilaku senyawa terlarut di dalamnya.

Dibidang pertambangan minyak bumi, bahkan penggunaan CO2 yang


dicairkan sangat besar. Fluida ini dialirkan ke dalam sumber-sumber
minyak yang mulai menipis cadangannya untuk mengangkat
cadangan minyak tersisa. Masalah utamanya adalah fluida ini
kekentalannya rendah sehingga tidak mampu mengangkat minyak
secara maksimum. Pengembangan aditif yang mampu meningkatkan
kekentalan (viscosity) fluida CO2 belum mampu bekerja optimum
karena kelarutan aditif-aditif tersebut yang sulit diperkirakan.

Suatu perkembangan lebih menggembirakan dalam industri polimer


kembali mengangkat kepopuleran CO2. Dupont, sebuah perusahan
terkemuka dalam inovasi industri kimia telah mampu memproduksi
semacam busa atau dikenal ‘foamed thermoplastic’ yang populer
disebut ‘fluoropolimer’ berkat ditemukannya polimer ‘perfluoroalkil
akrilat’ oleh Desimone dan rekan tahun 1992. Fluoropolimer ini
benar-benar larut dalam CO2 setelah sebelumnya digunakan pelarut
dan surfaktan berbasis fluor. Permasalahannya adalah
pengembangan ‘foamed polymer’ yang benar-benar menggunakan
CO2 sebagai agen pembuih tidak terlalu berhasil. Walaupun Dow,
suatu perusahaan terkemuka juga dibidang industri polimer, telah
memproduksi polistiren berbasis keseluruhan CO2 sebagai agen
pengembang, namun muncul kesulitan teknis lain dalam polimer
berbasis keseluruhan CO2, misalnya pecahnya gelembung akibat
cepatnya difusi CO2 di dalam larutan polimer atau soal bagaimana
membuat polimer yang memiliki daya hantar panas rendah.

Sesungguhnya masih banyak kegunaan yang bisa digali dari gas CO2
sebagai material ramah lingkungan. Misalnya dalam industri
pelapisan material menggunakan polimer yang dapat larut dalam CO
atau pembuatan partikel koloid dalam industri farmasi
menggunakan pelarut CO2. Kenyataan bahwa gas CO, O2 dan H2
benar-benar dapat bercampur dan larut dalam CO2 sebenarnya
memberikan kemungkinan untuk melakukan reaksi karbonilasi,
oksidasi maupun hidrogenasi dalam pelarut CO2. Namun kendala
dalam aplikasi teknologi-teknologi tersebut secara massal membuat
kaum industriawan masih enggan untuk benar-benar beralih
menggunakan CO2.

Anda mungkin juga menyukai