PETUNJUK:
Bacalah materi pertemuan ke-1 dengan topik: “Pengenalan Bahan / Material”.
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara berurutan.
Kirimkan ke Uji Pemahaman Materi.
PERTANYAAN:
Jawaban :
1. Untuk mendapatkan sifat-sifat mekanik suatubahan, yaitu kelakuan atau respon
material terhadap pembebanan mekanik.
Pengujian mekanik terdiri dari :
•Pengujian tarik
•Pengujian kekerasan
•Pengujian tumbuk
•Pengujian kelelahan
•Pengujian mulur
Sifat kimia. Sifat kimia atau teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk
atau diproses. Sifat kimia termasuk ke dalam sifat instrinsik. Contoh kereaktifan
zat, proses perkaratan.
3. Ikatan ion (Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan
kimia yang dapat terbentuk antara ionion logam dengan non-logam (atau ion
poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan
kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang
berbeda muatan.) - Ikatan kovalen (Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia
yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang saling terbagi (kongsi
elektron) di antara atom-atom yang berikatan.) - Ikatan logam natrium (Logam
cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga memberikan
kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya.)
b. Tahap kedua dari proses Bayer adalah tahap pemisahan natrium aluminat
dengan red mud. Larutan natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkan
red mud. Red mud ditambahkan flokulan untuk meningkatkan settling
rate, kemudian dipindahkan dengan menggunakan thickener yang
berdiameter besar. Partikel – partikel padat yang terkandung dalam red
mud dipisahkan dengan filter press. Sedangkan, aluminium yang masih
terdapat di dalam red mud didaur ulang dengan menggunakan counter
current 18 decantation. Red mud ditambah dengan kapur (Ca(OH)2)
untuk causticization supaya terbentuk natrium hidroksida dan kalsium
karbonat.
Nikel
1. Kominusi suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian
menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan
bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.
2. Sizing merupakan proses pemilahan bijih yang telah melalui proses
kominusi sesuai ukuran yang dibutuhkan. Kegiatan Sizing meliputi
Screening yaitu Salah satu pemisahan berdasarkan ukuran adalah proses
pengayakan (screening).
3. Drying proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang
berasal dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/
evaporation).
4. Calcining tujuannya untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih,
mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
Setelah proses drying, bijih nikel yang tersimpan di gudang bijih kering
pada dasarnya belumlah kering secara sempurna, karena itulah tahapan
ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air bebas (Moisture
Content) dan air kristal (Crystalized Water) yang biasa dijumpai adalah
Serpentine (3MgO.2SiO2.2H2O) dan Goethite (Fe2O3.H2O) serta
mereduksi nikel oksida menjadi nikel logam. Proses ini berlansung dalam
tanur reduksi. Bijih dari gudang dimasukkan dalam tanur reduksi dengan
komposisi pencampuran menggunakan ratio tertentu untuk menghasilkan
komposisi silika magnesia dan besi yang sesuai dengan operasional tanur
listrik. Selain itu dimasukkan pula batubara yang berfungsi sebagai bahan
pereduksi pada tanur reduksi maupun pada tanur pelebur.
5. Peleburan di tanur listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/ reduksi
sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan Slag. Kalsin panas yang keluar
dari tanur reduksi sebagai umpan tanur pelebur dimasukkan kedalam
surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke tempat
penampungan. Furnace bertujuan untuk melebur kalsin hingga terbentuk
fase lelehan matte dan slag. Dinding furnace dilapisi dengan batu tahan
api yang didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. Matte dan
slag akan terpisah berdasarka berat jenisnya. Slag kemudian diangkut
kelokasi pembuangan dengan kendaraan khusus.
6. Pengkayaan di tanur pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte
dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen. Matte yang memiliki
berat jenis lebih besar dari slag diangkut ke tanur pemurni / converter
untuk menjalani tahap pemurnian dan pengayaan. Proses yang terjadi
dalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan penambahan sililka.
Silika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan yang
memiliki berat jenis lebih rendah dari matte sehingga menjadi mudah
untuk dipisahkan.
7. Granulasi dan pengemasan mengubah bentuk matte dari logam cair
menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan
dikemas. Matte dituang kedalam tandis sembari secara terus menerus
disemprot dengan air bertekanan tinggi. Proses ini menghasilkan nikel
matte yang dingin yang berbentuk butiran-butiran halus. Butiran-butiran
ini kemudian disaring, dikeringkan dan siap dikemas.
8. Penggunaan Nikel digunakan dalam: campuran logam-logam bukan besi
(non ferrous alloys), baja tahan karat (stainless stell), baja jenis lain,
melapisi logam-logam (electroplating), campuran yang tahan akan listrik
dan suhu tinggi, besi tuang, katalisator, keramik, magnet, dan lain-lain.
Tembaga
5. Baja karbon adalah material logam yang Baja karbon adalah material logam yang
terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat-
sifatnya kedua yang berpengaruh pada sifat sifatnya adalah karbon.