TAHAP PERSIAPAN
METALLURGI
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
Untuk logam definisi yang tepat masih belum ada, baik sifat fisik
maupun sifat kimianya belum mengidentifikasikan suatu logam. Dengan
demikian istilah tersebut digunakan untuk unsur unsur kimia yang secara
tradisional dinamakan logam.
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
PREPARASI KIMIA
2. Kalsinasi
Kalsinasi merupakan suatu proses dengan temperatur tinggi tanpa
terjadi peleburan dan tanpa penambahan reagen, dengan tujuan mengubah
bentuk senyawa yang terkandung dalam konsentrat / bijih. Sehingga terjadi
penguraian senyawa kimia (karbonat, air kristal, hidroksida).
a. Penguraian karbonat
Reaksi :
MCO3(p) MO(p) + CO2(g)
CaCO3 CaO + CO2 (900C)
FeCO3 FeO + CO2 (200C)
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
Kalsinasi terhadap kalamin (ZnCO3) harus dilakukan secara terpisah, hal ini
disebabkan :
a. kalamin tidak membutuhkan panas yang tinggi sehingga dengan
menggunakan panas buangan saja suda dapat dilakukan kalsinasi
(menghemat bahan bakar).
b. perlu penghilangan sebagian besar CO2, sebab akan mengganggu proses
reduksi.
Reaksi :
ZnCO3 ZnO + CO2
ZnO + CO Zn + CO2
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
– Lanjut – ‘an
Pertemuan yang lalu
3. Pemanggangan (Roasting)
1) Macam pemanggangan
Didasarkan tujuannya ada 4 :
a. Pemanggangan Oksida
Untuk mengubah mineral sulfida menjadi oksida agar mudah
direduksi oleh karbon pada temperatur relatif rendah, atau menghasilkan
sulfat gunanya mudah dilarutkan oleh air dalam proses hydrometallurgy.
Reaksi pemanggangan :
2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO2
2FeO + 5,5 O2 Fe2O3 + 4SO2
Didasarkan untuk produk yang dihasilkan : pemanggangan
menghasilkan oksida, temperatur pemanggangan temperatur penguraian
sulfat.
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
▬ Pemanggangan Metalisasi
Pemanggangan terhadap sulfida agar didapat logam dengan cara
oksida pada suhu tinggi.
Syarat pemanggangan metalisasi :
Logam yang akan dipanggang harus lebih stabil daripada logam oksida
maupun sulfat.
HgS + O2 Hg + SO2
Hg lebih stabil dari HgO maupun HgSO4
Tekanan uap logam harus cukup tinggi
Hg pada temperatur 500 ºC – 800 ºC berupa uap. Pemisahan uap
Hg dari gas dengan cara kondensasi.
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
b. Pemanggangan Reduksi
Pemanggangan dengan penambahan reduktor (C, H2, CH4) dengan tujuan
menurunkan derajat oksidasi atau menurunkan oksida dengan logam.
Reaksi besi spon dengan proses HYL dengan reduktor gas alam CH4
CH2 + H2O CO + 3H2
CO + H2O CO2 + H2
Fe2O3 + 3H2 2Fe + 3H2O
Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
d. Pemanggangan Khusus
Penerapan pada proses pemanggangan nikel dengan cara “Mond Process”
pada temperatur menghasilkan gas CO pada temperatur 43 ºC membentuk uap nikel
karbonil. Ni + 4CO Ni(CO)4 (Reaksinya bersifat eksotermis)
c) Peralatan Roasting
Multiple hearth roasting furnace, suspension roaster, dwihgt lloyd sintering machine,
fluidized bed reaktor for roasting.
PREPARASI FISIK
Agar preparasi fisik memenuhi persyaratan proses maka umpan
untuk blast furnace harus berbutir kasar dan porous. Jika butirannya halus
akan terjadi penggumpalan dan akan berhamburan, maka itu perlu
dilakukan agglomerasi (penggumpalan).
Macam macam agglomersi :
a. Sinterisasi (sintering)
Untuk memproduksi “spongy coke” : campuran antara besi dengan coke.
Prinsip kerja :
Material, bahan bakar dan air dicampur menjadi satu kemudian
dipanaskan sampai dibawah titik lelehnya (hanya permukaan saja yang
leleh), apabila didinginkan akan saling mengikat.
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
Sintering Plant
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
Grate Sintering
b. Pembriketan (briquetting)
Pembriketan adalah material halus yang tercampur dengan bahan
pengikat (binder) yang berupa : oil, ter, dan coke (organik). Bahan
anorganik : lime, clay, dan semen.
Binder organik digunakan untuk memproduksi metal oksida.
Contoh : 2ZnS + C + 4O2 2ZnO + CO2 + 2SO2
c. Peletisasi (pelletizing)
Proses penggumpalan material halus berukuran 200 # (mesh)
menjadi ukuran 10 – 30 mm atau paling kecil 3 mm.
BAB III. TAHAP PERSIAPAN
d. Nodulasi (nodulizing)
Pengerjaannya seperti pembuatan klinker semen, dengan cara
pemanasan didalam tanur putar.
2Zn(OH)4 ZnO + H2O
halus kasar
ZnO dipanaskan agar kulitnya meleleh sehingga terjadi penggumpalan yang
porous.
BAB III. TAHAP PERSIAPAN