Ditinjau dari pencucian batubara yang telah dilakukan dengan alat chance cone dan
mengambil perbedaan variabel ukuran batubara umpan, densitas relatif media, dan
kecepatan putaran pengadukan diperoleh hasil untuk dilakukan pembahasan terhadap
penurunan kandungan abu dari hasil pencucian yang telah dilakukan.
31
Tabel 4.1 Hasil Uji Endap-Apung Batubara Umpan.
Dengan dilakukannya uji endap apung diketahui perkiraan Yield batubara tercuci dan
kadar abu di dalam fraksi reject berikut dengan fraksi beratnya, kadar abu terbesar
pada batubara bersih dan sulit tidaknya pemisahan diantara densitas relatif pemisah
1,3; 1,4;1,5;1,6;1,7; dan 1,8 dapat dilihat pada lampiran gambar A.
32
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Yield, Kadar Abu, dan Nilai Kalor Washed Coal dan
ROM.
Fraksi Ukuran
Densitas Relatif Batubara Tercuci CV
Batubara
Yield
(mm) Abu (%) (Kcal/Kg))
(%)
ROM
- 100 6.98 5431
(-12,5 +0)
Under 1.30 67.11 3.57 5507
1.30 - 1.40 73.60 4.04 5497
1.40 - 1.50 75.28 4.51 5488
Washed Coal
1.50 - 1.60 75.77 4.70 5484
(-12,5 +0,85)
1.60 - 1.70 77.00 5.30 5471
1.70 - 1.80 77.66 5.72 5461
Over 1.80 79.19 7.03 5430
33
Tabel 4.3 Hasil Percobaan untuk Densitas Relatif Media 1,3
Bila dibandingkan dengan Yield hasil uji endap-apung untuk semua variabel
kecepatan pengadukan dan ukuran batubara umpan, Yield batubara tercuci hasil
percobaan masih berada dibawah Yield seharusnya seperti hasil Yield yang dihasilkan
pada uji endap apung.
Berdasarkan kadar abu batubara tercuci, pengaruh kecepatan pengadukan dan ukuran
batubara umpan untuk densitas relatif media 1,3 dan 1,4 terlihat bahwa dengan
bertambahnya kecepatan putaran pengadukan kadungan abu batubara tercuci juga
semakin bertambah, begitu juga dengan ukuran batubara umpan berpengaruh terhadap
Yield. Semakin halus ukuran umpan maka semakin tinggi Yield.
Berdasarkan hasil percobaan uji endap apung justru sebaliknya. Apabila dalam
keadaan ideal, misalnya digunakan densitas relatif media 1,3 maka material yang
berdesintas kurang dari 1,3 akan terapung sebagai batubara tercuci, sedangkan semua
partikel berdensitas relatif lebih dari 1,3 akan tenggelam. Tetapi pada operasi
pencucian chance cone secara kontinyu, tidak dapat beroperasi sempurna seperti pada
34
uji endap apung, sehingga menyebabkan hasil pencucian selalu kurang baik bila
dibandingkan dengan hasil uji endap apung, maka hal inilah yang terjadi pada
percobaan ini.
Pada gambar kurva 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4 di bawah ditunjukkan pengaruh putaran
pengaduk terhadap Yield dan kadar abu batubara tercuci pada densitas relatif media
1,3 dan 1,4.
35
4.2.1 Hubungan Kecepatan Putaran Pengaduk Dengan Yield Pada Densitas
Relatif Media 1,3
60
50
40
Yield (%)
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran (rpm)
Fraksi -12.5+5 mm Fraksi -5+1.68 mm Fraksi -1.68+0.85 mm
Gambar 4.1 Kurva Pengaruh Kecepatan Putaran Pengaduk Terhadap Yield Batubara
Pada Densitas Relatif Media 1,3
Dari Gambar 4.1 di atas diperlihatkan bahwa Yield batubara tercuci meningkat dengan
bertambah cepatnya putaran pengaduk dari 44 – 120 rpm dan bertambah halusnya
ukuran umpan. Yield terbesar terdapat diputaran 120 rpm pada feraksi -1,68 + 0,85
yaitu sebesar (49,20 %), namun demikian Yield ini masih dibawah Yield uji endap-
apung yaitu sebesar (58,36 %).Peningkatan Yield ini disebabkan suspensi media padat
(pasir besi) dan air semakin mendekati densitas relatif media 1,3. Dengan semakin
cepatnya putaran pengaduk maka media padat akan lebih lama berada dalam suspensi
dimana nantinya media akan turun mengendap bersama riject.
36
4.2.2 Hubungan Kecepatan Putaran Pengaduk Dengan Kadar Abu Batubara
Yield Pada Densitas Relatif Media 1,3
5
4.5
4
3.5
3
Abu (%)
2.5
2
1.5
1
0.5
0
44 53 72 96 120
Putaran (rpm)
-12.5+5 -5+1.68 -1.68+0.85
Gambar 4.2 Kurva Pengaruh Kecepatan Putaran Pengaduk Terhadap Abu Batubara
Yield Pada Densitas Relatif Media 1,3
Pada Gambar 4.2 di atas terlihat bahwa pengaruh kecepatan pengadukan terhadap
Yield kadar abu batubara tercuci untuk densitas 1,3 ukuran batubara umpan -12,5 + 5
mm untuk putaran pengaduk 120 rpm sebesar (1,89 %) memperlihatkan kadar abu
lebih rendah dari kadar abu uji endap-apung sebesar (4,43 %) dan pada fraksi -5 +
1,68 mm untuk putaran 120 rpm juga merupakan kadar abu yang tertinggi
diferaksinya dengan kadar abu (2,80 %) disini terlihat bahwa kadar abu chance cone
melebihi dari hasil kadar abu uji endap-apung sebesar (2,37%). Sedangkan pada
ukuran fraksi -1,68 + 0,85 untuk putaran pengadukan 120 rpm kandungan abu
batubara tercuci hasil percobaan dengan chance cone juga lebih besar dari kandungan
abu hasil uji endap – apung. Di sini terlihat bahwa hanya pada fraksi
-12,5 + 5 kadar abu chance cone lebih rendah dari kadar abu uji endap-apung.
37
pada masing-masing putaran naik secara linear, sedangkan Yield pada ukuran fraksi -
1,68 mm + 0,85 mm lebih besar dari kedua fraksi lainnya pada masing- masing
putaran. Dari hasil Yield tersebut terlihat bahwa pada densitas relatif media1,4 ini juga
sama halnya dengan densitas relatif 1,3 selain putaran maka ukuran umpan juga
berpengaruh terhadap Yield.
80
70
60
50
Yield (%)
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran (rpm)
Fraksi -12.5+5 mm Fraksi -5+1.68 mm Fraksi -1.68+0.85 mm
Gambar 4.3 Kurva Pengaruh Kecepatan Putaran Pengaduk Terhadap Yield Batubara
Pada Densitas Relatif Media 1,4
Untuk densitas relatif media 1,4 dan ukuran batubara umpan -12,5 + 5 mm, Yield pada
putaran 120 rpm yaitu (52,50 %) dengan kadar abu 4,70 %. Berdasarkan hasil uji
endap-apung, Yield seharusnya (92,62 %) dengan kandungan abunya 4,91 %, ukuran
batubara umpan -5 mm + 1,68 mm pada putaran 120 rpm Yield sebesar (59,45 %)
dengan kadar abu 4,84 % sedangkan pada hasil uji endap-apung, Yield seharusnya
(93,46 %) dengan kandungan abunya 2,84 %. Dan untuk ukuran batubara umpan -
1,68 mm + 0,85 mm pada putaran 120 rpm Yield sebesar (69,00 %) dengan
kandungan abunya 6,39 %, sedangkan pada hasil uji endap-apung, Yield seharusnya
(92,84 %) dengan kandungan abunya 3,51 %. Di sini terlihat bahwa hasil Yield uji
endap-apung lebih baik dari hasil Yield chance cone.
38
4.2.4 Hubungan Kecepatan Putaran Pengaduk Dengan Kadar Abu Batubara
Yield Pada Densitas Relatif Media 1,4
5
Abu (%)
3
2
0
44 53 72 96 120
Putaran (rpm)
-12.5+5 -5+1.68 -1.68+0.85
Gambar 4.4 Kurva Pengaruh Kecepatan Putaran Pengaduk Terhadap Abu Batubara
Yield Pada Densitas Relatif Media 1,4
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa jumlah abu batubara chance cone pada ukuran -12,5
mm + 5 mm pada putaran 120 rpm (4,79 %) merupakan jumlah abu tertinggi pada
fraksi tersebut tetapi lebih kecil dari kadar abu uji endap-apung (4,91 %) dan pada
fraksi -5 mm + 1,68 mm jumlah abu batubara chance cone pada putaran 120 rpm
(4,84 %) melebihi dari jumlah abu uji endap-apung sebesar (2,84 %). Sedangkan pada
fraksi -1,68 mm + 0,85 mm jumlah abu batubara chance cone pada putaran 120 rpm
(6,39 %) juga melebihi jumlah abu uji endap-apung sebesar (3,51 %). Dari gambar
kurva diatas terlihat bahwa kecepatan putaran pengadukan dan ukuran umpan
batubara baik pada densitas 1,3 dan 1,4 berpengaruh terhadap kadar abu hasil
pencucian yang dilakukan menggunakan alat chance cone, semakin cepat putaran dan
semakin halus ukuran kandungan abu juga meningkat berbeda dengan uji endap-
apung dimana kandungan abu semakin rendah pada ukuran umpan yang lebih kecil.
Hal tersebut diatas terjadi mungkin karna adanya salah penempatan matrial, yang
seharusnya keluar sebagai reject akan tetapi ikut bersama batubara tercuci (washed
coal).
39
4.3 Pengaruh Putaran Pengaduk Terhadap Media
Pada percobaan yang dilakukan pasir besi sebagai media yang berukuran - 200 #
(mesh) tersuspensi bersama air, pada percobaan ini khususnya pada putaran 120 rpm
dimasing-masing fraksi ikut terbawa bersama batubara tercuci (Yield) rata-rata < 0,3
%. Media yang terikut bersama dengan batubara (Yield) harus dipisahkan, dengan
kata lain media harus diambil kembali dari batubara tercuci (Yield) karena dapat
menaikan kadar abu batubara tersebut melebihi kadar abu mula-mula (anomali).
Pemisahan batubara (Yield) dengan media yang ikut bersama batubara tercuci dengan
memanfaatkan densitas dan ukuran partikelnya yang lebih kasar. Pasir besi lebih
mudah tenggelam mengendap didalam air bersih sedangkan batubara tercuci ( Yield)
akan mengapung.
Tabel 4.5 Media yang ikut bersama batubara tercuci (Yield)
-12,5 + 5 0.23
-5 + 1,68 120 0,26
-1,68 + 0,85 0,27
40
Tabel 4.6 Perbandingan Yield Batubara Untuk Media Hematite dan Pasir Besi
Pada putaran pengadukan 44 dan 96 (rpm) persen Yield yang menggunakan pasir besi
sebagai media pemisahannya lebih besar, sedangkan untuk putaran pengadukan 53;
72 dan 120 (rpm) persen Yield yang menggunakan hematit sebagai mdia
pemisahannya lebih besar. Dari percobaan dengan menggunakan densitas pemisahan
1,3 ini dapat disimpulkan bahwa pencucian batubara menggunakan pasir besi sebagai
media pemisah pada fraksi ukuran -12.5 + 5 lebih baik dari hematite, sedangkan pada
fraksi ukuran -5 +1.68 hematit lebih baik sebagai media pemisah bila dibandingkan
dengan pasir besi. Sedangkan untuk densitas 1,4 persen Yield yang menggunakan
pasir besi sebagai media pemisah pada fraksi ukuran -12.5 + 5 lebih baik dari yang
menggunakan hematit sebagai media pemisahannya dan sebaliknya untuk fraksi
ukuran -5 + 1.68 hematit sebagai media pemisah lebih baik bila dibandingkan dengan
41
yang menggunakan pasir besi sebagai media pemisahannya. Untuk fraksi ukuran -
1.68 + 0.85 memperlihatkan persen Yield yang berpariasi antara pasir besi dan hematit
sebagai media pemisahannya . Dari gambar kurva 4.5 ; 4.6; 4.7; 4.8 ; 4.9; dan 5 dapat
dilihat perbandingan persen Yield antara pasir besi dan hematit sebagai media
pemisah.
80
70
60
50
Yield, %
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran, rpm
Gambar 4.5 Kurva Perbandingan Persen Yield untuk Media Yang Berbeda Pada
Fraksi Ukuran Batubara Umpan -12.5 + 5 Untuk Densitas Relatif 1,3
42
Perbandingan Yield untuk media yang berbeda
(Ukuran batubara -5 +1,68 mm; densitas relatif 1,3)
80
70
60
50
Yield, %
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran, rpm
Gambar 4.6 Kurva Perbandingan Persen Yield untuk Media Yang Berbeda Pada
Fraksi Ukuran Batubara Umpan -5 + 1.68 Untuk Densitas Relatif 1,3
43
Perbandingan Yield untuk media yang berbeda
(Ukuran batubara -1,68 +0,85 mm; densitas relatif 1,3)
80
70
60
50
Yield, %
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran, rpm
Gambar 4.7 Kurva Perbandingan Persen Yield untuk Media Yang Berbeda Pada
Fraksi Ukuran Batubara Umpan -1.68 + 0.88 Untuk Densitas Relatif 1,3
44
Perbandingan Yield untuk media yang berbeda
(Ukuran batubara -12,5 +5 mm; densitas relatif 1,4)
80
70
60
50
Yield, %
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran, rpm
Gambar 4.8 Kurva Perbandingan Persen Yield untuk Media Yang Berbeda Pada
Fraksi Ukuran Batubara Umpan -12.5 + 1.68 Untuk Densitas Relatif 1,4
45
Perbandingan Yield untuk media yang berbeda
(Ukuran batubara -5 +1,68 mm; densitas relatif 1,4)
80
70
60
50
Yield, %
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran, rpm
Gambar 4.9 Kurva Perbandingan Persen Yield untuk Media Yang Berbeda Pada
Fraksi Ukuran Batubara Umpan -5 + 1.68 Untuk Densitas Relatif 1,4
46
Perbandingan Yield untuk media yang berbeda
(Ukuran batubara -1,68 +0,85 mm; densitas relatif 1,4)
80
70
60
50
Yield, %
40
30
20
10
0
44 53 72 96 120
Putaran, rpm
Gambar 5.0 Kurva Perbandingan Persen Yield untuk Media Yang Berbeda Pada
Fraksi Ukuran Batubara Umpan -1.68 + 0.85 Untuk Densitas Relatif 1,4
47
Tabel 4.7 Effisiensi Yield Untuk Densitas Relatif Media 1,3
Fraksi Ukuran Putaran Batubara Tercuci % Wt
CV
Batubara Pengaduk dari Effisiensi
Berat (%) Abu (%) (Kcal/Kg)
(mm) (rpm) grafik
44 6.45 1.31 5548 55.20 11.69
-12.5 +5 53 11.70 1.78 5540 61.63 18.98
% berat: 72 15.80 1.80 5540 61.89 25.53
49,54 96 27.10 1.84 5539 62.41 43.42
120 38.25 1.89 5538 63.06 60.65
44 7.40 1.80 5540 88.84 8.33
-5 +1.68 53 14.80 1.96 5537 89.66 16.51
% berat: 72 23.05 2.00 5536 89.88 25.64
32,11 96 31.10 2.56 5526 92.44 33.64
120 41.20 2.86 5521 93.67 43.98
44 17.20 2.25 5532 87.40 19.68
-1.68 +0.85 53 22.60 2.85 5521 90.28 25.03
% berat: 72 34.20 3.18 5515 91.71 37.29
7,34 96 47.20 3.95 5499 94.60 49.89
120 49.90 4.68 5484 96.78 51.56
44 7.68 - - - 11.14
Composite 53 13.72 - - - 18.59
-12.5 +5 72 19.93 - - - 26.54
96 30.20 - - - 40.43
120 40.28 - - - 53.89
48
Dari ekstrapolasi grafik Cumulative Ash Curve diperoleh effisensi tertinggi batu bara
umpan untuk densitas relatif media 1,3 pada ukuran fraksi -12,5 + 5 mm putaran 120
rpm sebesar 60,65 % dan untuk densitas relatif 1,4 diperoleh pada ukuran fraksi -1,68
+ 0,85 mm putaran 120 rpm sebesar 69,18 %.
Dari hasil percobaan seperti terlihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 dapat diambil
kesimpulan bahwa peralatan chance cone ideal digunakan untuk mencuci batubara
dengan ukuran fraksi -12,5 + 5 mm pada putaran 120 rpm, pada putaran dan ukuran
tersebut dengan densitas relatif media 1,3 dihasilkan batubara bersih (Yield) sebesar
38,25 % dan kadar abu 1,89 % dengan effisiensi 60,65 %, sedangkan untuk densitas
relatif media 1,4 pada ukuran -1,68 + 0,85 mm pada putaran 120 rpm diperoleh
batubara bersih (Yield) sebesar 69,00 % dengan kadar abu 6,39 dan effisiensi 69,18 %
Dari hasil pencucian batubara menggunakan chance cone menghasilkan kadar abu
lebih rendah dari hasil uji endap-apung pada densitas 1,3. Sedangkan pada densitas
1,4 kadar abu hasil pencucian batubara menggunakan chance cone lebih tingi dari
kadar abu uji endap-apung.
49