Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Geofisika

Petunjuk Penggunaan Alat Ukur


Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT UKUR TAHANAN


JENIS NANIURA NRD 22 S

Survey Geolistrik merupakan salah satu metode Geofisika yang


berfungsi untuk menduga bawah permukaan, khususnya macam batuan
berdasarkan sifat-sifat kelistrikan batuan. Dari data sifat klasifikasi batuan
yang berupa besaran tahanan jenis (resistivity), masing-masing
dikelompokkan dan ditafsirkan dengan mempertimbangkan kondisi
geologi setempat.
Perbedaan sifat kelistrikan antara lain karena macam mineral
penyusun, porositas dan permeabilitas batuan serta kandungan air tanah
dan suhu. Dengan demikian dari interpretasi dari beberapa faktor diatas
dapat digunakan sebagai interpretasi kondisi air tanah suatu wilayah.

DASAR TEORI
Tiap-tiap media mempunyai sifat yang berbeda terhadap aliran
listrik yang melaluinya, hal ini tergantung pada tahanan jenisnya. Pada
metode ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus dan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial.
Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak
elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga
hambatan jenis masing-masing lapisan bawah permukaan bumi, dibawah
titik ukur (sounding point).
Metoda tahanan jenis (resistivity sounding) yaitu mempelajari
perbedaan resistivity batuan dengan cara menentukan perubahan
resistivitas terhadap kedalaman.

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

Gambar 1
Ilustrasi Elektroda

Arus yang diinjeksikan pada media bertahanan jenis (r) melalui


elektroda arus A dan B, menimbulkan beda potensial (V) yang diukur
oleh potensiometer melalui elektroda potensial M dan N adalah (VM –
VN).

1∫  1 1 
VM =  − 
2π  AM MB 

1∫  1 1 
VN =  − 
2π  AN NB 

Diperoleh :


(VM −VN) = ∫ = V .
1 1/ AM −1/ MB−1/ AN −1/ NB

Harga tersebut merupakan fungsi geometris daripada jarak arus


elektroda potensial yang juga disebut :

π ( AB 2 − MN 2 )
(k ) =
4MN
2

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

Setiap medium pada dasarnya mempunyai sifat kelistrikan yang


dipengaruhi oleh batuan penyusun (komposisi mineralogi), serta faktor
homogenitas batuan, kandungan mineral, permeabilitas tekstur, suhu dan
umur geologi. Geolistrik – resistivity memanfaatkan sifat konduktifitas
batuan untuk mendeteksi keadaan bawah permukaan.

Sifat resistivity atau tanahan jenis batuan dibagi menjadi :


1. Medium Konduktif, yang mudah menghantarkan arus listrik,
resistivitas 10-8 sampai 1 ohm meter.
2. Medium Semikonduktor, cukup mengantarkan arus listrik,
resistifitas sampai dengan 107 ohm meter.
3. Medium Resesif, sukar mengantarkan arus listrik, resistivitasnya
lebih besar dari 107 ohm meter.

Dalam batuan, atom-atom terikat secara kovalen, maka batuan


mempunyai sifat menghantarkan arus listrik. Aliran arus listrik dalam
batuan/mineral juga dapat digolongkan menjadi tiga macam, yakni :
1. Konduksi secara elektronik, yang terjadi jika batuan/mineral
mempunyai banyak elektron bebas, sehingga arus listrik yang
terjadi mengalir karena adanya elektron bebas tersebut.
2. Konduksi elektrolitik, terjadi jika batuan/mineral bersifat
porous dan pori-pori tersebut terisi oleh cairan-cairan elektrolit.
Pada elektrolit ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitit
secara perlahan.
3. Konduksi dielektrik, terjadi jika batuan/mineral bersifat
dielektrik terhadap aliran arus listrik, yaitu terjadi saat bahan
dialiri listrik.

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

Beberapa rumus dasar dari listrik adalah sebagai berikut :


a. Resistifitas ∫ = E / J (ohm)
b. Resistensi R = V / I (ohm meter)
c. Konduktifitas δ = I / ∫ (ohm meter-1)
d. Medan Listrik E = V / L (volt meter-1)
e. Hukum Ohm R = (L / A)

Keterangan :
V = beda potensial dua buah arus
I = besar arus listrik yang mengalir
E = medan listrik
J = rapat arus listrik
L = panjang silinder
A = luas penampang konduktor.

DATA-DATA TEKNIS
 Pemancar (Transmiter)
 Catu daya (power supply) : 12/ 24 volt, minimal 6 AH
(untuk power maksimum
gunakan aki basah)
 Daya (power output) : 200 watt untuk catu daya 12 volt
dan 300 watt untuk catu daya 24
volt (otomatis)
 Tegangan keluar (output voltage) : 350 Volt maksimum untuk catu
daya 12 volt dan 450 volt untuk
catu daya 24 volt.
 Arus keluar ( output current) : 2000 mA maksimum.
4

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

 Ketelitian arus (current accuracy) : 1 mA.


 Sistem pembacaan : Digital
 Catu daya digital meter : 9 volt, batere kering.
 Fasilitas : current loop indivator.

 Penerima (Receiver)
 Impendensi masukan (input) : 10 M-ohm
 Batas ukur pembacaan (range) : 0,1 mV hingga 500 volt
 Ketelitian : 0,1 m Volt
 Kompensator kasar : 10 x putar (precission multi turn
potensiometer)
 Kompensator halus : 1 x putar (wire wound resistor)
 Sistem pembacaan : Digital (auto range)
 Catu daya digital meter : 3 volt (2 buah baterai kering
ukran AA)
 Fasilitas pembacaan data : HOLD
 Berat alat : 10 Kg

 PEMANCAR
Daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh alat ini sekitar 200
watt dan 300 watt dan untuk mencapai daya maksimum dianjurkan
menggunakan aki dengan kapasitas arus yang lebih besar (minimal 24
AH). Untuk tegangan 24 Volt, aki dihubungkan secara seri (gambar 1).
Tegangan aki ditunjukkan oleh indikator Volt (jika menggunakan
satu aki jarum akan menunjukkan disekitar pertengahan).
Jika jarum menunjukkan kurang dari 24 Volt alangkah baiknya aki
diisi kembali.
5

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

Gambar 2
Penghubungan Baterai Secara Seri (24 Volt)

Tegangan keluar terbagi kedalam 5 bagian, yaitu :


0 : 0 Volt
1 : 25 Volt
2 : 50 Volt
3 : 100 Volt
4 : 250 Volt
5 : 350 Volt
6 : 450 Volt

Arus maksimum yang dapat dihasilkan sekitar 2000 mA,


tergantung dari tahanan jenis batuan tersebut.
Pemancar ini dilengkapi dengan indikator “current loop”, yang
dapat membantu untuk mengecek kesinambungan elektroda arus.
Sebaiknya jarum indikator menunjuk di daerah merah dan jika jarum
menunjuk jauh dari daerah merah berarti posisi elektroda masih kurang
baik (perlu diperdalam lagi).
Catu daya dilengkapi sekering sebesar 15 Ampere dan disarankan
tidak menggunakan yang lebih dari 20 Ampere.

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

 PENERIMA
Impendensi masukan alat ini cukup tinggi (10 M-ohm) sehingga
tidak akan terpengaruh oleh tahanan jenis batuan yang diukur. Jangkauan
pengukuran dari 0,1 mVolt hingga 500 Volt dengan ketelitian 0,1 mVolt.
P em b a c a an dilengkapi dengan fasilitas “HOLD”. Sistem
pembacaan alat ini adalah Auto Range, yaitu skala dari mVolt ke Volt akan
berubah secara otomatis (tidak menggunakan saklar batas ukur).
Fasilitas kompensator yang bertujuan untuk menetralisir potensial
diri (SP) dapat menetralisir hingga 350 mVolt. Potensiometer kasar
dengan 10x putaran untuk mengatur hingga mendekati nol (0), misal 1
mV, kemudian potensiometer halus dengan 1x putaran untuk mengatur
hingga angka nol (0).
Data dapat disimpan dengan menggunakan saklar tekan/tombol
“HOLD” yang tersedia di panel. Pemakaian baterai cukup untuk 1000 jam
operasi. Catu daya bagian penerima juga dilengkapi dengan sistem Auto
Power Off. Dengan ini alat akan mati secara otomatis jika tidak digunakan
selama 15 menit. Bagian ini dapat dihidupkan lagi setelah saklar di off-kan
lebih dahulu baru kemudian di-on kan kembali.

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

 KETERANGAN PANEL (Gambar 3)


 Power :
“Untuk menghidupkan digital voltmeter.”
 Tombol “Start” :
“Untuk mengirim rus.”
 Tombol “Hold” :
“Untuk menyimpan data potensial”
 Compensator :
“Menetralisir SP alam sebelum arus dikirim.”
 Terminal P1 dan P2 :
“Hubungan ke elektroda potensial.”
 Terminal C1 dan C2 :
“Hubungan ke elektroda arus.”
 Display Potensial :
“Berguna untuk menampilkan nilai potensial secara autorange.”
 Display Arus :
“Untuk menampilkan nilai arus.”
 Saklar ON/OFF :
“Untuk menghidupkan amperemeter/voltmeter.”
 DC IN :
“Terminal catu daya masukan (iinput power).”
 Fuse :
“Sekering catu daya masukan.”
 Indikator Batt :
“Penunjuk tegangan aki (power supply).”
 Saklar Volt :
“Untuk menaikan tegangan/arus keluar.”
 Current Loop :
“Untuk menunjukkan tahanan antara kedua elektroda arus.”
8

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

Gambar 3
Panel Muka
9

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

 CARA PENGGUNAAN ALAT


 Persiapan
1. Hidupkan alat (saklar power pada sis ON).
Di Indikator bagian pemancar akan menunjukkan tegangan 24 volt
(tanda merah untuk tegangan masukan 24 volt) dan disekitar
pertengahan untuk tegangan masukan 12 volt.
Jika indikator kurang dari 24 volt, maka aki harus segera diisi
kembali.
2. Hubungkan elektroda arus (stainless) ke terminal current (gambar
2). Indikator current loop akan menyimpang ke arah kanan.
Usahakan agar tahanan kontak antara elektroda sekecil mungkin
dengan memperdalam elektroda dan diusahakan di daerah merah.
3. Hubungkan elektroda potensial (tembaga atau poros pot) ke terminal
potensial (gambar 2). Digital meter akan menunjukkan angka
tertentu. Atur kompensator sehingga angka menunjukkan nol
dengan mengatur potensiometer kasar dan halus.
Potensiometer halus (fine) dibuat di posisi tengah, kemudian atur
potensiometer kasar (course) hingga angka mendekati nilai nol (0)
semisal 1 dan 2 mV, lalu dengan potensiometer halus diatur hingga
angka menunjukkan nol.

Gambar 4
Hubungan ke Elektroda Arus dan Potensial
10

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

Keterangan :
A–B : elektroda arus
M–N : elektroda potensial
T : titik ukur
AB / 2 = AT = T B
a = M N/ 2 = M T = T N

 Pengukuran
1. Arus dimulai dari yang kecil (saklar volt) diposisi 1.
Tekan tombol start, besarnya arus akan muncul pada display.
Pada saat membaca nilai arus ini, tombol HOLD ditekan (tidak
perlu membaca nilai potensialnya), lalu arus dimatikan. Jadi pada
saat pengiriman arus, cukup membaca besarnya arus, sedangkan
besarnya nilai potensial dapat dibaca setelah arus dimatikan.
Biasanya pada posisi AB/2 masih kecil, misal 1,5 meter atau 2
meter, pembacaan potensialnya dalam skala volt sehingga harus
dikalikan 1000 untuk besaran mVolt.
Contoh : 125 volt menjadi 125 mV.
Skala V dan mV akan terlihat di belakang angka digital meter.

Gambar 5
Penunjukan skala V (volt) dan mV (mVolt)

2. Setelah nilai potensial dibaca, tombol HOLD ditekan. Maka nilai


potensial akan hilang.
11

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

3. Nilai tegangan dan arus ditulis dalam table yang sudah tersedia,
kemudian dihitung besarnya tahanan jenis semu (rho). Untuk
memudahkan perhitungan, besarnya tegangan dibuat dalam
satuan mV dan arus dalam mA.
4. Dianjurkan agar setiap hasil pengukuran langsung diplot dalam
kertas logaritmis.
5. Untuk pembacaan berikutnya sama dengan point 1 hingga 3.
Sebelum pengiriman arus, angka dibagian penerima harus selalu
nol. Besarnya arus dapat diperbesar dengan menaikkan tegangan
(volt) ke posisi yang lebih tinggi (posisi 2 atau 3), tapi selama
pembacaan potensial masih cukup baik tidak perlu dilakukan
penaikkan arus. Hal ini bertujuan untuk menghemat catu daya.
6. Setelah pengukuran dilakukan beberapa kali dengan posisi
elektroda potensial a = 0,5 meter sesuai dengan tabel yang tersedia
atau nilai potensial sudah sangat kecil, posisi elektroda potensial
dapat dipindahkan ke a = 2,5 meter dan dalam hal ini harus
dilakukan pengukuran overlap, yaitu pengukuran AB/2 yang
sama untuk dua harga a.
7. Pengukuran selanjutnya dapat dilakukan dengan posisi elektroda
potensial (a) yang berikutnya sesuai dengan yang kita inginkan.
Setiap perubahan harga “a” selalu dilakukan pengukuran overlap.
8. Dianjurkan setiap hasil pengukuran langsung di plot dalam kertas
logaritmis untuk membantu mengetahui kualitas dari data yang
kita peroleh. Jika kurva yang diperoleh bentuknya tidak halus,
akan dapat dianalisa penyebabnya sehingga pengukuran dapat
diulangi. Hasil yang tidak halus dapat disebabkan oleh :
 Jarak elektroda arus yang tidak sama di kiri-kanannya.

12

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

 Kondisi geologi yang tidak homogen.


 Besar potensial yang diukur sangat kecil, misal < 1 mV

Pengukuran besarnya tahanan jenis batuan bawah permukaan


tanah dengan menggunakan Vertical Electrical Sonding (VES) bertujuan
untuk mengetahui variasi susunan lapisan bawah tanah serta di ukur
beda potensialnya. Nilai tahanan jenis batuan yang di ukur langsung
adalah nilai tahanan jenis semu (apparaent resistivity). Oleh karena itu nilai
tahanan jenis di lapangan harus dihitung dan dianalisis untuk
mendapatkan nilai tahanan jenis sebenarnya.
Metode yang digunakan adalah Schlumberger Methode, dengan
menggunakan rumus perhitungan :

 b2 a  v
ρa = π  − 
 a 4 i
Dimana :
Ρa = harga tahanan jenis semu (ohm meter)
v = beda potensial (mili volt)
i = arus (mili ampere)
b = setengah jarak elektroda arus (meter) / A-B
a = jarak elektroda potensial (meter) / M-N

 Perawatan
 Aki yang disediakan bersama alat ini adalah dua buah aki kering 12
volt 6,5 AH. Aki sudah diisi kembali jika jarum indikator Batt
menunjukkan , 24 volt, atau diluar daerah merah dengan
menggunakan pengisi aki (charger) yang tersedia. Alat pengisi aki
hanya dapat digunakan untuk mengisi aki kering bukan aki basah

13

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

(aki mobil ataupun kendaraan bermotor lainnya). Aki kering tidak


boleh diisi dengan menggunakan pengisi aki basah, karena akan
merusak aki.
Dibagian belakang aki ini terdapat saklar 12 V / 24 V. posisi 12 V
digunakan jika mengisi hanya 1 (satu) buah aki saja, sedangkan
posisi 24 V digunakan jika mengisi 2 buah aki yang dihubungkan
secara seri.
 Catu daya untuk digital meter pengukur arus menggunakan baterai
kering 9 volt. Jika angkanya sudah mulai redup atau mati sama
sekali, baterai harus sudah diganti. Panel dibuka dan pada bagian
dalam terdapat tempat baterai kering.
 Catu daya bagian penerima terdiri daroi 3 buah baterai kering
ukuran “AA”. Dua buah untuk catu daya digital meter potensial
dan 1 buah untuk kompenstor. Angka pada digital meter akan
redup jika baterai sudah saatnya diganti. Baterai untuk
kompensator sudah saatnya diganti jika tegangan < 1 volt yang
diukur dengan voltmeter. Biasanya baterai untuk kompensator ini
diganti 1 kali dalam setahun.

14

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

15

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

HALAMAN PENGESAHAN

Diajukan untuk memenuhi syarat atas selesainya Praktikum Geofisika


Dan mengikuti Ujian Akhir Semester pada Tahun Akademik 2007/2008

Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kutai Kartanegara
Tenggarong

Oleh :

Disetujui,
Tenggarong, 2007

Dwi Yoga S. Hadi, A.Md

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara
Praktikum Geofisika
Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
Tahanan Jenis NANIURA NRD 22 S

LAPORAN
PRAKTIKUM GEOFISIKA

GEOLISTRIK
PENGGUNAAN ALAT UKUR TAHANAN
JENIS NANIURA NRD 22 S

Oleh :

LABORATORIUM GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
TENGGARONG
2007
2

Fakultas Teknik create : dwyoga


Program Studi Teknik Geologi Pertambangan
Universitas Kuai Kartanegara

Anda mungkin juga menyukai