Anda di halaman 1dari 8

PENGOLAHAN BIJI BESI

PADA DAPUR TINGGI


Dibuat oleh :
 Dafi Hisba Muhammad (06)
 Kevin Arka Prasetya (15)
 Raihan Indra Aji Laksana Putra (24)
Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut mengenai pengolahan biji besi pada dapur tinggi.
Kita akan memahami terlebih dahulu, apa itu Dapur Tinggi atau yang biasa disebut Blast
Furnace.
Dapur Tinggi

Dapur Tinggi atau Blast Furnace adalah sebuah


jenis tanur metalurgi yang dipakai untuk melebur biji besi sehingga
menghasilkan besi utuh. Dapur tinggi juga sering disebut sebagai
tanur tiup yang merujuk kepada pemasukan udara yang “dipaksa”
atau disuplai di atas tekanan atmosfer.

Tanur adalah suatu alat sejenis oven berukuran besar. Tanur berupa


ruangan dengan penyekat termal yang dapat dipanaskan hingga
mencapai suhu tertentu, untuk menyelesaikan proses-proses tertentu
seperti pengeringan, pengerasan, atau perubahan kimiawi.
Urutan Proses Pengolahan Biji Besi

1. Memasukkan Bahan-bahan
2. Memasukkan Udara Panas
3. Pembentukan Gas
4. Pereduksian Biji Besi
5. Pengaliran Besi Cair
6. Batu Kapur Terurai
7. Pembentukan Terak
8. Penurunan Besi Cair
Memasukkan Bahan-bahan
Langkah pertama adalah dengan memasukkan bahan-bahan melewati puncak tanur. Bahan-bahan yang dimaksud
antara lain :
 Biji besi sebagai bahan utama yang masih berupa hematif atau Fe2O3. Biji ini juga masih bercampur dengan pasir
dan oksida asam lainnya yang akan melalui proses reduksi.
 Karbon (kokas), berperan sebagai bahan pereduksi.
 Batu Kapur atau CaCO3, sebagai bahan tambahan yang berguna untuk mengikat zat pengotor.

Memasukkan Udara Panas


Langkah selanjutnya dalam pengolahan biji besi adalah memasukkan udara panas ke bagian bawah tanur. Proses
inilah yang akan menyebabkan karbon terbakar.
Dalam proses kimia, reaksi ini dituliskan menjadi :
C(s) + O2(g)CO2(g) H = - 394 kJ
Reaksi ini menghasilkan panas yang kemudian dibebaskan sehingga suhu bawah tanur akan meningkat sampai 1900
PEMBENTUKAN GAS CO2
Selanjutnya, Langkah yang terjadi dalam pengolahan biji besi adalah pembentukan gas CO2. Gas ini
awalanya terbentuk dibagian bawah tanur, kemudian melewati lapisan lapisan kokas yang telah
panas.
Kemudian, gas inii akan bereaksi dengan kokas sehingga terbentuklah gas CO. Karena reaksi ini
memerlukan panas, maka suhu tanur pun terpakai dan berkurang menjadi 1300 derajat Celsius.
Dalam proses kimianya, ini dituliskan menjadi:
CO2(g) + C(s) 2 CO(g) H = +173 kJ
PEREDUKSIAN BIJI BESI

Setelah gas CO terbentuk dalam reaksi sebelumnya, kokas pun siap untuk melakukan proses reduksi terhadap
biji besi. Ada pun tahapan reduksi tersebut, yakni:
• Besi atau Fe203 direduksi di atas tanur sehingga berubah menjadi Fe304 di suhu 500 derajat Celsius.
• Dibagian yang lebih rendah lagi, Fe304 yang sudah terbentuk akan melalui proses reduksi dan berubah
menjadi FeO dengan suhu 850 derajat Celsius
• Di bagian yang lebih rendah lagi, FeO yang baru saja terbentuk akan melalui proses reduksi lagi menjadi
logam besi dengan suhu 1000 derajat Celsius.
PENGALIRAN BESI
CAIR
Dari proses sebelumnya akan dihasilkan besi cair. Besi cair ini akhirnya akan mengalir sampai ke bagian dasar tanur

BATU KAPUR TERURAI

Dalam serentetan prosesnya, bagian tengah tanur kini sudah bersuhu sangat tinggi. Karena itulah batu kapur
menjadi terurai. Dalam proses kimianya, reaksi ini ditulis menjadi :

CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)ng

Anda mungkin juga menyukai