Gambar 1
Prinsip Kerja Blast Furnace/ Dapur Tinggi
Gambar 2
Proses yang terjadi dalam Blast Furnace
Gambar 3
Proses Blast furnace/ Dapur Tinggi
Prinsip kerja dari dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses
ini unsur karbon monoksida dapat menyerap unsur asam dari ikatan-ikatan
besi unsur asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800oC
dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan
reduksi tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses berlangsung
maka diberi batu kapur sebagai bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat
asam apabila bijih besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan
tambahan diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam.
Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar
melalui bagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes ke
bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang dimasukkan,
terak ini kemudian dipisahkan. Proses reduksi di dalam dapur tinggi tersebut
berlangsung sebagai berikut: Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi : C +
O2 CO2 sebagian dari CO2bersama dengan zat arang membentuk zat yang
berada ditempat yang lebih atas yaitu gas CO. CO2 + C → 2CO Di bagian
atas dapur tinggi pada suhu 3000 sampai 8000 C oksid besi yang lebih tinggi
diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO
tersebut menurut prinsip : Fe2O3 + CO → 2FeO + CO2
Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi
reduksi tidak langsung menurut prinsip : FeO+CO FeO+CO2. Reduksi ini disebut
tidak langsung karena bukan zat arang murni yang mereduksi melainkan
persenyawaan zat arang dengan oksigen. Sedangkan reduksi langsung terjadi
pada bagian yang terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus.
Reduksi ini berlangsung sebagai berikut. FeO + C → Fe + CO. CO yang
terbentuk itulah yang naik ke atas untuk mengadakan reduksi tidak langsung tadi.
Setiap 4 sampai 6 jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan
baru kemudian besi.
Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah
yang digunakan untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau dituang
menjadi balok-balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik pembuatan baja
sebagai bahan baku. Besi cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam
bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk
pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair
dipindahkan pada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin).
Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi
bahan pembuatan pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagai
bahan campuran semen. Besi cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi
sebelum dituang menjadi balok besin kasar sebagai bahan ancuran di pabrik
penuangan, perlu dicampur dahulu di dalam bak pencampur agar kualitas dan
susunannya seragam.
Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair dari bermacam-
macam dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama dan
merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung belerang di
dalam bak pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas dapur tinggi.
Gambar 4
Konversi Pada Proses Blast Furnace
Gambar 5
Blast Furnace di Youngstown,Ohio 1983
DAFTAR PUSTAKA
satriopage.blogspot.com/2012/12/makalah-blast-furnace-dapur-tinggi.html
www.scribd.com/doc/206893232/Blast-Furnace