Anda di halaman 1dari 5

Sebetulnya yang pertama di tentukan oleh rasa.

Bila hati kita merasa nggak minat jangan dipaksa.


Sedangkan untuk usia, belum tentu yg sepuh jadi mahal dan yang baru jadi murah.
Yang jelas pakai rumus TUH SI RAP (UTUH BES...I GARAP)
yang paling tepat jadi pertimbangan saat masih pemula.
Untung-untung dapat yang MOR JO SI NGUN (PAMOR WOJO WESI WANGUN)....

Dalam memperkirakan nilai suatu keris ada suatu istilah yang disebut TANGGUH - S
EPUH - WUTUH
Tangguh artinya perkiraan pada masa apa keris itu dibuat, misalnya Tangguh Majap
ahit, Tangguh Pajajaran, dsb.
Sepuh arti harfiahnya adalah tua, namun bisa juga merujuk pada usia keris. Keris
Sepuh (keris tua) umumnya dikatakan periode sebelum Periode Kartasura dan keris
Nom-noman (keris muda) dikatakan periode sesudahnya yaitu periode Surakarta dan
Yogyakarta (setelah perjanjian Giyanti)
Wutuh ya keutuhan keris. Jadi makin Tua kerisnya dan makin utuh, maka makin bern
ilai.

Tetapi sekarang itu bukan menjadi patokan utama karena ada istilah lagi TuhSiRap
yang artinya Utuh, Wesi, dan Garap, wesi berkaitan dengan material pembuatnya d
an garap adalah kerapihan pembuatannya.
Ada lagi istilah YAMORJASINGUN, yang berarti guwaYA, paMOR, waJA, weSI, dan waNG
UN.
Guwaya kesan yang didapat dari melihat sebuah keris. Ada yang kesannya angker /
serem, ada yang biasa biasa saja.
Pamor berarti bahan pamor dan jenis pamor. Bila terbuat dari meteor dan berpamor
miring / pamor langka maka makin indah.
Waja adalah baja sebagai slorok / ati atau bagian tengah lapisan keris. Bila baj
anya wasuhan alias menempa sendiri maka akan bercahaya biru kehijauan dan ini di
anggap memiliki nilai lebih daripada baja buatan Krakatau Steel.
Wesi adalah besi, kualitas besi akan nampak berbeda bila telah diwarangi, besi y
ang baik akan berwarna hitam, sementara yang tidak baik akan berwarna selain hit
am, mis: abu abu, dsb,
wangun adalah ketepatan perbandingan ukuran2 keris. Misalnya panjang bilah, cond
ong leleh (kemiringan), panjang greneng, dalamnya sogokan, dsb.

MENANGGUH SEBUAH KERIS


Dengan ilmu tangguh , kita dapat mengenali nama-nama para Empu dan hasil karyany
a yang berupa bilahan-bilahan keris, pedang, tombak, dan lain-lainnya.
Pertama-tama yang harus kita ketahui adalah tahapan zaman terlahirnya keris itu, k
emudian meneliti bahan keris, dan ciri khas sistem pembuatan keris. Ilmu untuk k
epentingan itu dinamakan Tangguh .
Dengan ilmu tangguh , kita dapat mengenali nama-nama para Empu dan hasil karyany
a yang berupa bilahan-bilahan keris, pedang, tombak, dan lain-lainnya.
Adapun pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah sebagai berikut:
1. Kuno
(Budho) tahun 125 M 1125 M
meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita, Medang Siwanda, medang Kamulan, Tulisan
, Gilingwesi, Mamenang, Penggiling Wiraradya, Kahuripan dan Kediri.
2. Madyo Kuno
(Kuno Pertengahan) tahun 1126 M 1250 M.
Meliputi kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Pajajaran dan Cirebon.
3. Sepuh Tengah
(Tua Pertengahan) tahun 1251 M 1459 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit dan Blam
bangan.
4. Tengahan
(Pertengahan) tahun 1460 M 1613 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram
5. Nom
(Muda) tahun 1614 M. Sampai sekarang
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Kartasura dan Surakarta.
Telah kami ketengahkan tahapan-tahapan zaman Kerajaan yang mempunyai hubungan la
ngsung dengan tahapan zaman Perkerisan, dengan demikian pada setiap zaman keraja
an itu terdapat beberapa orang EMPU yang bertugas untuk menciptakan keris.
Keris-keris ciptaan Empu itu setiap zaman mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. S
ehingga para Pendata benda pusaka itu tidak kebingungan.
Ciri khas terletak pada segi garap dan kwalitas besinya. Kwalitas besi merupakan
ciri khas yang paling menonjol, sesuai dengan tingkat sistem pengolahan besi pa
da zaman itu, juga penggunaan bahan Pamor yang mempunyai tahapan-tahapan pula. Bah
an pamor yang mula-mula dipergunakan batu meteor atau batu bintang yang dihancurka
n dengan menumbuknya hingga seperti tepung kemudian kita mengenali titanium sema
cam besi warnanya keputihan seperti perak, besi titanium dipergunakan pula sebag
ai bahan pamor.
Titanium mempunyai sifat keras dan tidak dapat berkarat, sehingga baik sekali un
tuk bahan pamor. Sesuai dengan asalnya di Prambanan maka pamor tersebut dinamaka
n pamor Prambanan.
Keris dengan pamor Prambanan dapat dipastikan bahwa keris tersebut termasuk bert
angguh Nom. Karena diketemukannya bahan pamor Prambanan itu pada jaman Kerajaan
Mataram Kartasura (1680-1744). Bila kita telah mengetahui tangguhnya suatu keris
maka kita lanjutkan dengan menelusuri Empu-Empu penciptanya.
I.Zaman Tangguh Budho (Kuno) :
1. Zaman Kerajaan Purwacarita, Empunya adalah: Mpu Hyang Ramadi,
Mpu Iskadi, Mpu Sugati, Mpu Mayang, dan Mpu Sarpadewa.
2. Zaman Kerajaan Tulis, Empunya adalah: Mpu Sukmahadi.
3. Zaman Kerajaan Medang Kamulan, Empunya adalah: Mpu Bramakedali.
4. Zaman Kerajaan Giling Wesi, Empunya adalah: MpuSaptagati dan Mpu Janggita.
5. Zaman Kerajaan Wirotho, Empunya adalah Mpu Dewayasa I.
6. Zaman Kerajaan Mamenang, Empunya adalah: Mpu Ramayadi.
7. Zaman Kerajaan Pengging Wiraradya, Empunya adalah Mpu Gandawisesa, Mpu wareng
dan Mpu Gandawijaya.
8. Zaman Kerajaan Jenggala, Empunya adalah: Mpu Widusarpa dan Mpu Windudibya.
II. Tangguh Madya Kuno (Kuno Pertengahan)
1. Zaman Kerajaan Pajajaran Makukuhan, Empunya adalah: Mpu Srikanekaputra, Mpu W
elang, Mpu Cindeamoh, Mpu Handayasangkala, Mpu Dewayani, Mpu Anjani, Mpu Marcu k
unda, Mpu Gobang, Mpu Kuwung, Mpu Bayuaji, Mpu Damar jati, Mpuni Sumbro, dan Mpu
Anjani.
III.Tangguh Sepuh Tengahan (Tua Pertengahan)
1. Zaman Kerajaan Jenggala, Empunya adalah Mpu Sutapasana.
2. Zaman Kerajaan Kediri, Empunya adalah :
3. Zaman Kerajaan Majapahit, Empunya adalah:
4. Zaman Tuban/Kerajaan Majapahit, Empunya adalah: Mpu Kuwung, Mpu Salahito, Mpu
Patuguluh, Mpu Demangan, Mpu Dewarasajati, dan Mpu Bekeljati.
5. Zaman Madura/Kerajaan Majapahit, Empunya adalah: Mpu Sriloka, Mpu Kaloka, Mpu
Kisa, Mpu Akasa, Mpu Lunglungan dan Mpu Kebolungan.
6. Zaman Blambangan/Kerajaan Majapahit, Empunya adalah: Mpu Bromokendali, Mpu Lu
wuk, Mpu Kekep, dam Mpu Pitrang.
IV. Tangguh Tengahan (Pertengahan)
1. Zaman Kerajaan Demak, Empunya adalah: Mpu Joko Supo.
2. Zaman Kerajaan Pajang, Empunya adalah Mpu Omyang, Mpu Loo Bang, Mpu Loo Ning,
Mpu Cantoka, dan Japan.
3. Zaman Kerajaan Mataram, Empunya adalah: Mpu Tundung, Mpu Setrobanyu, Mpu Loo
Ning, Mpu Tunggulmaya, Mpu Teposono, Mpu Kithing, Mpu Warih Anom dan Mpu Madrim.
V.Tangguh Nom (Muda)
1. Zaman Kerajaan Kartasura, Empunya adalah: Mpu Luyung I, Mpu Kasub, Mpu Luyung
II, Mpu Hastronoyo, Mpu Sendang Warih, Mpu Truwongso, Mpu Luluguno, Mpu Brojogu
no I, dan Mpu Brojoguno II.
2. Zaman Kerajaan/Kasunanan Surakarta, Empunya : Mpu Brojosentiko, Mpu Mangunmal
elo, Mpu R.Ng. Karyosukadgo, Mpu Brojokaryo, Mpu Brojoguno III, Mpu Tirtodongso,
Mpu Sutowongso, Mpu Japan I, Mpu Japan II, Mpu Singosijoyo, Mpu Jopomontro, Mpu
Joyosukadgo, Mpu Montrowijoyo, Mpu Karyosukadgo I, Mpu Wirosukadgo, Mpu Karyosu
kadgo II, dan Mpu Karyosukadgo III.

Dibawah ini ciri-ciri sebuah keris dan tangguhnya :


===================================================================
Jenggala
Ganja Pendek, Wadidangnya tegak, ada-ada seperti punggung sapi, besi padat-halus
dan hitam pekat, pamor seperti rambut putih dan sogokan tanpa pamor.
Pajajaran
Ganja Ambatok mengkurep berbulu lembut sirah cecak panjang, besi berserat dan ke
ring, potongan bilah ramping, pamor seperti lemak / gajih, blumbangan atau pejet
an lebar, sogokan agak lebar dan pendek.
Majapahit
Potongan bilah agak kecil/ramping, ganja sebit rontal kecil luwes, sirah cecak p
endek dan meruncing, odo-odo tajam, besi berat dan hitam. Pamor ngrambut bersera
t panjang-panjang. Pasikutan keris Wingit.
Tuban
Ganja berbentuk tinggi berbulu, sirah cecak tumpul, pamor menyebar, potongan bil
ah cembung dan lebar.
Bali
Ukuran bilah besar dan panjang, lebih besar dari ukuran keris jawa, besi berkila
u, pamor besar halus dan berkilau.
Madura Tua
Besi kasar dan berat, sekar kacang tumpul dan pamor besar-besar / agal
Mataram Awal (Senopaten)
Bentuk ganja seperti cecak menangkap mangsa, sogokan berpamor penuh, sekar kacan
g seperti gelung wayang, pamor tampak kokoh, dan atas puyuan timbul/menyembul (u
jung sogokan)
Mataram Kartosura
Besi agak kasar, bila ditimang agak berat, bilah lebih gemuk, ganja berkepala ci
cak yang meruncing
Mataram Surakarta
Bilah seperti daun singkong, besi halus, pamor menyebar, puyuan meruncing, gulu
meled pada ganja pendek, odo-odo dan bagian lainnya tampak manis dan luwes.
Mataram Yogyakarta
Ganja menggantung, besi halus dan berat, pamor menyebar penuh keseluruh bagian b
ilah.

Menguji Kesaktian Keris


Banyak pemilik keris yang tidak mengetahui akan hakekat benda pusaka yang dimili
ki. Apa kegunaan keris, bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupannya, bertuah ata
u tidak ? Jika kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut apabila disodorkan pada p
ara pemilik keris tersebut, khususnya yang memiliki keris karena warisan dari or
ang tuanya, pasti akan dijawab dengan gelengan kepala alias tidak tahu. Kenyataa
n semacam ini wajar terjadi, karena para pemilik tersebut tidak terlibat langsun
g dengan proses kepemilikan benda pusakanya. Mereka punya karena warisan, karena
amanah dan bukti bhaktinya pada orang tuanya.
Tidak jarang dari para pemilik keris yang terpaksa memiliki benda pusaka terkena
dampak atas keris yang dimilikinya. Sebagaimana kepercayaan para leluhur keris
adalah salah satu bendak pusaka yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jal
an hidup seseorang bisa berubah setelah memiliki keris. Seseorang yang penakut,
pendiam dan suka mengalah bisa berubah seratus delapan puluh derajat menjadi pem
berani, pemarah dan mau menang sendiri setelah memiliki keris tertentu. Begitu j
uga si miskin bisa berubah menjadi kaya raya karena mendapat keris. Begitu sebal
iknya, orang yang semula kaya, selalu beruntung bisa berubah menjadi miskin dan
selalu buntung..
Merujuk pada catatan sejarah raja-raja di tanah Jawa, rata-rata memiliki keris p
usaka yang memiliki daya kesaktian luar biasa. Sebut Ken Arok, pendiri kerajaan
Singasari ini memiliki keris Empu Gandring yang dibuat oleh empu Gandring. Keris
ini memiliki kesaktian luar biasa, ibarat ditikamkan ke gunung, gunung meletus,
ditikamkan ke samudra, samudranya mengering pun ditikamkan ke baja, bajanya pas
ti akan tembus. Kedahsyatan ( kesaktian ) benda pusaka seperti itu terjadi meman
g sengaja diciptakan oleh empu atas permintaan si pemilik keris. Tentu untuk men
capai tataran seperti itu diperlukan proses. Namun yang perlu digaris bawahi ada
lah, dibalik kedahsyatan keris pusaka, ternyata membawa sifat bawa yang dapat be
rpengaruh negatif pada pemiliknya. Untuk menghindari terjadi hal-hal negatif yan
g dapat menimpa diri kita seharusnya kita mengetahui dengan persis benda-benda p
usaka yang kita miliki.
Cara termudah mengetahui kegunaan, jenis keris maupun dampak yang ditimbulkan, k
ita dapat berkonsulatsi atau meminta bantuan paranormal, empu atau tokoh-tokoh y
ang teruji mampu menguasai ilmu perkerisan untuk menayuh ( menguji ) hakekat ker
is yang kita miliki. Tentu saja cara ini kurang memberikan nilai lebih(tidak ser
u ). Persoalan menjadi lain kalau anda bisa melakukan sendiri. Tulisan ini tidak
sekedar memberikan imformasi atau tips untuk menguji kesaktian keris dari gagra
k ( perwujutan ) yang dapat dilihat oleh mata telanjang.
Seperti diketahui, keris diyakini semua orang memiliki daya linuwih, berkekuatan
gaib dan dapat membantu si empunya untuk menyelesaikan berbagai masalah. Tetapi
sekali lagi tidak semua orang dapat mengetahui apakah benar kekuatan itu ada. S
atu-satunya media yang dapat kita rasakan akan adanya kekuatan gaib tersebut ada
lah, adanya hawa gaib yang mempengaruhi kehidupan kita.

Tips Menayuh Keris


Keris dikatakan sakti apabila keris tersebut tidak suwung ( kosong), alias ada s
uatu kekuatan gaib yang ada di dalam keris tersebut. Para empu seperti empu Gand
ring, Empu Supo Mandragi maupun empu-empu lainnya senantiasa memasukan kekuatan
gaib pada bilah keris hasil kreasinya. Ada tiga cara yang dapat anda lakukan unt
uk mengetahui apakah keris tersebut memiliki kekuatan gaib alias ada isinya atau
suwung.
Pertama, menayuh keris dengan cara laku ( tirakat, puasa ). Puasa bisa dilakukan
dengan kaifiat layaknya orang puasa wajib, senin kamis, atau puasa khusus seper
ti mutih, ngalong ( hanya makan buah), atau puasa ngebleng ( berada di tempat ge
lap ). Puasa tersebut setidaknya dilakukan selama tiga hari. Di hari ketiga puas
a dilanjutkan hingga menjelang fajar alias subuh, tanpa tidur. Mulai magrib hend
aknya anda melakukan wirid sesuai dengan kemampuan dan menjauhi perbuatan yang b
ersifat duniawiyah. Insya-Allah menjelang fajar. Wangsit alias ilham biasanya mu
ncul antara pukul 02.00 hingga 04.00 menjelang waktu subuh. Adapun niat puasanya
adalah beribadah pada yang maha kuasa dan niat untuk mengetahui atas hakekat be
nada pusaka yang kita miliki.
Kedua , menayuh keris dengan cara meditasi. Siapkan ruang khusus ( kamar ) beral
askan tikar. Sucikan diri anda dan kuatkan niat untuk metsubudi ( mengeluarkan k
ekuatan batin kita ) untuk melakukan komunikasi gaib dengan si penungu keris. Te
mpatkan keris di depan anda dan nyalakan lilin di sampingnya. Setelah itu dudukl
ah anda dalam posisi bersila, kaki kanan di atas kaki kiri. Padukan kedua telapa
k tangan anda tepat ditengah dada anda. Tataplah nyala lilin yang menyala dihada
pannnya sesuai dengan kemampuan anda tidak berkedip. Kemudian pejamkan mata, mak
a akan tampak dalam pandangan mata yang terpejam perwujutan makhluk gaib yang ad
a dalam keris tersebut ( Keris, Magic. 2009 ).
Ketiga, menayuh keris dengan memanfaatkan kekuatan hewan. Seperti banyak diberik
an kitab suci, satu-satu makhluk kasat mata yang dapat melihat makhluk gaib adal
ah hewan. Oleh karena itu untuk menguji apakah keris yang ada memiliki punya kek
uatan gaib atau tidak kita dapat mengujinya melalui hewan ini. Hewan yang paling
peka terhadap mahkluk gaib adalah ayam. Terutama ayam yang sedang beranak. Indu
k ayam beranak ini sangat peka terhadap ancaman. Sekecil apapun ancaman yang dat
ang, ayam itu langsung bereaksi ( ngabruk). Caranya sederhana, carilah ayam yang
sedang mencari makan bersama anak-anaknya. Kemudian lemparkanlah keris anda ke
sekitar induk ayam tadi. Jika ayam tersebut bereaksi berupaka kemarahan ( ngabru
k ) atau diam, maka dapat dipastikan keris anda kosong alias suwung. Tetapi apab
ila reaksi si induk ayam lari tungang langgang, atau terdiam kemudian berbunyi k
ruuk-kruuk,kruuk, maka dapat diayakini bahwa keris anda ada isinya. Reaksi ayam
yang diwujutkan dalam suara kruuk-kruuk merupakan gambaran akan hadirnya sosok m
ahkluk lain yang tidak sama dengan manusia. Silakan mencoba. ( ragil adi pramono
)

Anda mungkin juga menyukai