TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang “ Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media
Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai
variasi media pendingin 100% air garam dan campuran 50% air garam :
50% oli, dan tempering pada temperatur 600 selama 45 menit. Hasil uji
kekerasan raw material sebesar 42,27 HRc, pada media quenching 100%
campuran 50% air garam : 50% oli sebesar 38,27 HRc. Hasil struktur
mikro pada sampel raw material menunjukkan fasa ferit dan perlit.
fasa ferit, austenit sisa dan martensit temper yang lebih rapat dan
(2016)
adalah 850oC, 900oC dan 950oC. Proses tempering dilakukan pada suhu
4
5
tertinggi diperoleh dari spesimen yang dipanaskan pada suhu 850 oC.
diharapkan dapat memberikan data dan informasi bagi para peneliti dan
memperoleh sifat tahan aus dan kekerasan yang tinggi, dengan proses
perlakuan panas. Kekerasan baja AISI 1045 yang dicapai pada proses
pada volume air 10 liter dengan nilai kekerasan rata-rata 59,62 HRC,
6
sedangkan untuk nilai kekerasan rata-rata pada volume air 15 liter yaitu
58,56 HRC, untuk volume air 20 liter yaitu 57,62 HRC dan untuk volume
air 25 liter yaitu 58,37 HRC. Dari hasil kekerasan yang dihasilkan pada
sampel hasil proses laku panas yang dipengaruhi oleh tebal sampel dan
Material Baja S45C terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro” terkait
mekanik dan struktur mikro dengan tiga variasi pendingin, air garam, air
kelapa, dan air radiator. Temperatur 865 ⁰C untuk proses hardening dan
dan struktur mikro. Dari hasil penelitian menunjukan media pendingin air
disebut kemampuan media pendingin, untuk air garam SOQ nilainya 5,0
dan untuk air kelapa di bawah 2,055. Sementara itu untuk struktur mikro
B. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon
dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur paduan lain yang biasa
karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa
karbon dalam baja adalah pada kekuatan, kekerasan, dan sifat mudah
meningkatnya kekerasan tetapi baja tersebut akan rapuh dan tidak mudah
getaran atau goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan
tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau
membutuhkan oli untuk bekerjanya, dan rangka asli dari pegas ialah besi
1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong',
jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk
bersama untuk mendapatkan efisiensi dari daya lenting yang tinggi seperti
di tunjukan pada gambar 2.1 Komponen ini biasanya terdiri dari beberapa
Tegangan pegas daun (leaf spring ) terjadi pada ujung yang di jepit,
getaaran, Pada pegas, gaya F (N) dalam daerah elastic besarnya sama
konstanta K, dalam hal ini dapat di lihat pada diagram pegas, dimana
gaya F (N), luas yang terletak antara garis dan sumbu mendatar
lengkungan yang putus putus, selisih kerja di ubah menjadi kalor sebagai
akibat dari gesekan bahan pegas. Indra Setiawan, M. Sakti Nur, (2018)
ini sangat keras, kuat namun keuletannya rendah. Baja karbon tinggi yang
sisi potong dari pisau yang membutuhkan sifat tahan aus (wear resistant).
keras dan tahan aus wear resistant. Karena baja karbon tinggi sangat
2. Baja Paduan
Baja paduan mempunyai sifat mekanik yang lebih baik dari baja karbon
karena terdapat unsur paduan selain karbon dalam jumlah tertentu. Pada
baja paduan rendah (low alloy steel) total unsur paduannya antara 1% -
4%, sedangkan baja paduan tinggi (high alloy steel) total unsur paduan
Komposisi %
JENIS
C Mg Cr Others
154 CM 1.05 0.5 14
420 0.15-0.6 1.0 12-14
420 HC 0.5-0.7 0.35-0.9 13.5
440A 0.6-0.75 1.0 16-18
440B 0.75-0.95 1.0 16-18
dan unsur paduan serta presentase jumlah unsur tersebut dalam baja.
(2021) .
1. Kadar Karbon
semakin keras. Baja dengan kadar kabon rendah yaitu dibawa 0,25% C
sangat sulit untuk dikeraskan. Pada baja ini lebih sering dilakukan case
unsur paduan dalam baja tersebut, baja ini dapat secara langsung
mudah untuk diperoleh. Sifat keras pada baja ditentukan oleh struktur
yang lebih cepat dari CR (critical cooling rate) atau laju pendinginan tidak
2. Unsur Paduan
ketangguhan, tahan aus, tahan korosi, dan sifat magnetic. ASM Handbook
(1990)
a. Silikon (Si)
Silikon merupakan unsur paduan yang ada pada setiap baja dengan
(2013)
b. Mangan (Mg)
dalam baja antara 0.2-0.4%, lebih dari jumlah ini akan diperolah austenit
yang tidak stabil pada temperatur kamar dan dapat menyebapkan crack.
c. Nikel (Ni)
15
listrik.
Amanto (2013)
d. Krom (Cr)
krom dalam baja paduan kurang dari 2% maka atom-atom krom akan
(2013)
dan meningkatkan tahan aus pada baja, kemampuan potong dan daya
tahan panas, untuk pahat potong dengan kecepatan tinggi. Amanto (2013)
f. Molidenum (Mo)
dengan baja dalam ikatan bersama-sama Cr, Ni, dan V yang dapat
16
udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai
meningkat.
(non equilibrium) dengan laju pendinginan yang sangat cepat seperti air,
oli, dan larutan polimer sehingga struktur mikro yang diperoleh adalah
martensit. Hal ini dilakukan apabila sifat tahan aus dibutuhkan ada pada
baja dengan kadar karbon tinggi. Kekerasan yang sangat tinggi dapat
Dari gambar 2.3 diatas untuk baja karbon rendah (low carbon steel)
dilakukan pendinginan dengan air. Baja karbon tinggi (high carbon steel)
dan baja paduan (alloy steel) biasanya digunakan oli sebagai media
laju pendinginan harus lebih cepat laju pendinginan kritis (critical cooling
dan kekuataan yang lebih baik pada bahan. Kekerasan yang ingin
dkk, 1999).
4. Quenching
20
yang digunakan, yang kedua adalah komposisi kimia dan hardenbility dari
ukuran butir pada temperatur tertentu. Selain itu, dimensi dari logam juga
1. Jika suatu baja didinginkan dari suhu yang lebih tinggi dan
baja dilakukan secara menerus mulai dari suhu yang lebih tinggi
5. Media Pendinginan
terbentuknya struktur yang lebih lunak seperti perlit atau bainit. Tetapi
berhubung sebagian besar benda kerja sudah berada dalam tahap akhir
dapat menjamin agar tidak timbul distorsi pada benda kerja setelah proses
quench di air; baja paduan di quench di oli dan untuk baja paduan tinggi
6. Manufakturing
karbida. Kekerasan dan sifat tahan aus dari suatu baja paduan ditentukan
manufaktur, dan laku panas yang diberikan dan unsur paduan pembentuk
karbida terdiri yang dari mangan (Mn), kromium (Cr), wolfram (W),
molidenum (Mo), vanadium (V), dan titanium (T). Media Nofri , (2017)
menentukan holding time dari berbagai jenis baja pada yang umum
diantaranya sebagai berikut. Baja Kontruksi dari Baja Karbon dan Baja
benda kerja.
b. Low Alloy Tool Steel memerlukan holding time yang tepat agar
menit.
maksimum 3 jam.
d. Hot Work Tool Steel, mengandung kabrida yang sulit larut , baru
Widodo, 2016 )
Pisau adalah salah satu alat yang sudah ada dalam sejarah peradaban.
Para manusia Gua mempertajam batu atau batu untuk digunakan sebagai
alat pemotong. Awal pedang yang terbuat dari perunggu dan dengan
baja. Nilai baja perkakas selama periode awal terdiri atas, O-1 O-2, W-1,
W-2, W-3, L-6 dan kecepatan tinggi seperti, M-1 M-2 dan T-1. Dengan
untuk pengenalan nilai fo seperti A-2, A-6, D-2, D-7, S-5, S-7, Vascowear,
Terdapat Banyak sekali jenis bahan yang di gunakan untuk alat potong,
mulai dari baja karbon tinggi, keramik dan berlian, yang digunakan
sebagai alat pemotong dalam industri pengerjaan logam hari ini. Adalah
penting untuk menyadari bahwa perbedaan ada di antara bahan dari alat
27
potong tersebut, apa perbedaannya, dan aplikasi yang benar untuk setiap
(2009)
1. Keras.
1. Baja Karbon
3. Semen Karbida
yang tinggi dan ketahanan aus yang baik. Kerugian utama dari karbida
4. Keramik
5. Diamond
diketahui, pemotong jenis ini paling populer semua bahan. Bahan ini
atau sebagai alat berlian kristal tunggal untuk aplikasi khusus, seperti
29
perlakuan panas dari suatu logam. Dari uraian singkat di atas maka
tersebut terhadap gaya penekanan dari material lain yang lebih keras.
1. Metode Brinell
2. Metode Vickers
3. Metode Rockwell
4. Metode Meyer
30
yang didapatkan dari salah satu metode yang digunakan ini menjadi
diujikan. Akan tetapi semakin keras suatu material maka akan semakin
getas pula material tersebut. Namun sifat kekerasan ini dapat lebih
berguna dalam alat – alat yang mudah aus akibat goresan benda lain
seperti alat berat dalm bidang pertanian, pertambangan dan lainnya. Ketut
Rimpung, (2017)
d1
d2
masing-masing, akan tetapi dalam penelitian ini alat uji dari pegujian
kekerasan yang digunakan adalah uji vickers. Uji kekerasan Vickers ini
metode brinell, dalam proses metode Brinell ini jejak yang dihasilkan
berbentuk bola sedangkan dalam proses metode uji vickers jejak yang
hasil berupa skala kekerasan yang kontinu. Hasil kekerasan uji Vickers
berikut. ASTM E 92
d2 d2
32
…………………………….….2.1
Keterangan :
d = Diagonal (mm)
rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi
spesifikasi bahan. Pada uji tarik, benda uji diberi beban gaya tarik
……………………………............................................................2.2
Keterangan :
P = Beban/Load (KN)
33
perpanjangan panjang ukur (gage length) benda uji, ΔL, dengan panjang
X 100%.………………………………….…….………2.3
Keterangan :
= Regangan
Keterangan
A Penampang Spesimen
2
σ N/mm σB Limit Proporsional
σF Tegangan Putus
σR Tegangan Ultimate
B
σB R Yeild point
σF Y Daerah linear
Y F Y’ Daerah luluh plastis
σR R B Necking
Y’ F fraktur
F’ Daerah getas
F’’ Daerah ulet
A ε%
F’ F’’
34
Struktur mikro dapat diubah dengan suatu perlakuan panas. Ini berarti
yang berbeda dan ini bisa diperoleh dengan cara mengubah struktur
panas suatu material. Beberapa fasa yang sering ditemukan dalam baja
karbon :
1. Ferrite
Fasa ini disebut alpha (α), ruang antar atomnya kecil dan
sebab itu daya larut karbon dalam ferrite rendah < 1 atom C per
35
sampai suhu 768o C. Sifat ferrite lainnya adalah lunak dan liat.
2. Pearite
fasa, yaitu ferrit dengan kadar karbon 0,025% dan semetite dalam
lebih keras dan lebih kuat dari pada ferrite tetapi kurang liat dan
(a) (b)
3. Martensite
Martensite merupakan fasa dimana ferrit dan sementite
interval 0,6% < C < 1, 08%. Sifat dari martensite adalah rapuh
4. Bainit
campuran fasa ferrit dan sementite (Fe3C). Sifat dari bainit adalah
ampelas secara bertahap dimulai dengan grid yang kecil 100 hingga