Oleh :
H.Muhammad Hasbi
1
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui:
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadlirat Allah SWT. Karena dengan
Taufik dan Hidayah-Nya jualah Buku Petunjuk Praktikum mata kuliah Pengelasan Acytiline
ini dapat diselesaikan penulisannya.
Dengan adanya buku ini kiranya dapat membantu para dosen dan mahasiswa dalam
melaksanakan proses belajar mengajar mata kuliah Pengelasan Acytiline dan bagi mahasiswa
dapat memperlancar pelaksanaan praktikum mata kuliah tersebut.
Buku petunjuk praktikum mata kuliah Pengelasan Acytiline ini memuat tujuh judul
percobaan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan buku petunjuk praktikum ini. Akhirnya menyadari keterbatasan penulis,
dimana masih terdapat kekurangan pada buku ini, penulis mohon saran dan kritik demi
perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga buku ini bermanfaat bagi penggunanya.
Aamiin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
1. Tujuan .................................................................................................................................1
2. Dasar Teori .........................................................................................................................1
A. Pendahuluan ................................................................................................................1
B. Peralatan ......................................................................................................................1
C. Pengaturan Nyala........................................................................................................6
D. Teknik Pengelasan ......................................................................................................7
E. CACAT LAS OXY-ACETYLIN ...............................................................................9
4
2. Langkah Kerja..................................................................................................................20
3. Tabel Pengamatan............................................................................................................21
4. Pemeriksaan Hasil............................................................................................................22
5
2. Langkah Kerja..................................................................................................................32
3. Tabel Pengamatan............................................................................................................33
4. Pemeriksaan Hasil............................................................................................................33
6
1. Tujuan
Mahasiswa memahami prinsip kerja dari las oxy-acetylene dan fungsi bagian-bagian
dari perlatan las oxy-acetylene serta keselamatan kerja las oxy-acetylene, sehingga
mahasiswa dapat melakukan penyambungan plat dengan tebal 2 mm pada berbagai jenis
sambungan dengan benar dan aman.
2. Dasar Teori
A. Pendahuluan
Pengertian dari Oxy-Acetylene Welding (Las Karbit) adalah Proses pengelasan
yang menggunakan gas acetylene (karbit). Adapun prosesnya adalah membakar
bahan gas acetylene (C2 H2 ) dengan oxygen (O 2 ) sehingga menimbulkan nyala api
dengan temperature yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.
Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas acetylene, propana atau hidrogen.
Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas acetylene,
sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oxy- acetylene(OAW).
Disamping untuk keperluan pengelasan OAW dapat juga dipakai untuk proses :
- Pembengkokan (bending)
- Pelurusan (straightening)
- Pemanasan awal (preheating)
- Pemanasan lanjut (postheating)
- Pengerasan permukaan (hard facing) dll.
B. Peralatan
Keterangan : 6. Saluran asetilin
1. Tabung Oksigen 7. Tabung Asitelin
2. Kran setelan Asetilin 8. Regulator Asetilin
3. Torch 9. Regulator Oksigen
4. Kran setelan Oksigen 10. Silinder Pressure
5. Saluran Oksigen 11. Adjusting Screw
7
Gambar 1. Peralatan OAW
Tutup penahan katup untuk melindungi dari kerusakan saat silinder dipindahkan
atau kejadian diluar kendali. Katup silinder oksigen terletak diujung atas silinder berguna
untuk membuka atau menutup keluarnya oksigen sesuai keperluan, dalam katup ini terdapat
lubang pengaman dimana jika temperatur naik maka tekanan akan naik,tekanan akan
dikurangi lewat pengaman ini
8
b. Tabung Asitelin (acetylene cylinder)
Tekanan dalam tabung ini tidak setinggi tabung oksigen, asetelin terbuat dari campuran air
dan kalsium karbida, mampu bakarnya sangat tinggi jika dicampur dengan oksigen
menimbulkan panas sekitar 58000 - 63000 F.
c. Regulator oksigen
Tabung oksigen penuh tekanannya adalah 2200 psi, untuk mengelas tidak memungkinkan
dengan tekanan sebesar itu maka perlu regulator. Regulator dibuat 2 buah, satu melihat
tekanan silinder satu lagi tekanan yang digunakan pada brander/torch. Regulator oksigen
mampu menahan tekanan sebesar 3000 psi.
9
d. Regulator asitelin
sama seperti regulator oksigen tetapi ada 2 perbedaan yaitu: regulator ini menggunakan
jenis ulir kiri dan ini penting diperhatikan untuk menghindari kerusakan, kemudian
kemampuan regulator ini lebih kecil dari regulator oksigen yaitu dibuat sampai 500 psi, tekanan
kerja dibuat maksimum 15 psi.
e. Torch
Tempat bercampurnya oksigen dan asetilen dalam proporsi yang sesuai untuk pengelasan.
Ada dua katup untuk mengatur pencampuran gas. Ada dua jenis ulir yaitu ulir kiri untuk
asetilen dan kanan untuk oksigen.
10
f. Weld Tip/nozzle
Ukuran nozzle disesuaikan dengan torch, terdapat pencampur dan lubang untuk memberikan
ukuran nyala api yang berbeda-beda. Ukuran nozzle yang dipakai tergantung pada tebalnya
material.
g. Pematik (Sparklighter)
Digunakan untuk menyalakan torch. Jangan memakai sumber api yang lain seperti korek api
dll.
Gambar 7. Pematik
11
h. Pembersih Tip (Tip Cleaner)
Digunakan untuk membersihkan lubang pada tip yang kotor/tersumbat oleh kotoran.
C. Pengaturan Nyala
Proses penyalaan torch tidak akan terjadi bila mana tanpa oksigen dan asetilin. Panas yang
diperoleh dari proses penyalaan akibat reaksioksidasi dari gas asetilin (C2 H2 ). Untuk
penyalaan pertama gunakan komposisi oksigen dan asitelin 1:2. Hal ini bertujuan agar torch
cepat untuk menyala.
12
Gambar 10. Nyala Netral (Neutral Flame)
D. Teknik Pengelasan
a. Teknik dari Kanan ke Kiri (Forehand welding technique)
Umumnya teknik ini digunakan untuk pengelasan material dengan ketebalan sampai 3
mm (plat tipis). Dengan teknik ini lebar cairan logam (weld metal) dapat/mudah dikontrol,
yaitu dengan mengatur jarak antara logam induk dengan ujung inti nyala (Inner Cone Flame).
13
Gambar 13. Forehand welding technique
b. Teknik dari Kiri ke Kanan (Backhand welding technique)
Umumnya teknik ini digunakan untuk pengelasan material dengan ketebalan 4 mm – 8 mm.
Untuk pengelasan plat tipis bila menggunakan teknik ini harus menaikkan kecepatan las
dan kontrol yang baik untuk menghasilkan hasil pengelasan yang baik.
c. Keamanan (Safety)
➢ Jangan menggunakan gas asitelin pada tekanan lebih dari 15 psi!
➢ Jangan menggunakan peralatan yang rusak!
➢ Jangan ada oli atau grease disekitar peralatan OAW!
➢ Jangan menggunakan oksigen untuk membersihkan pakaian atau peralatan yang
kotor/berdebu!
➢ Jangan menggunakan korek api atau yang lain untuk menyalakan torch. Selalu
gunakan pematik (sparklighter)!
14
➢ Selalu gunakan APD (kacamata, sarung tangan dan pakaian kerja) ketika melaksanakan
pengelasan OAW!
➢ Jangan membawa korek api, lighter dan benda-benda yang mudah terbakar di saku ketika
melaksanakan pengelasan OAW!
➢ Selalu letakkan kunci pembuka tabung pada tabung asitelin ketika digunakan. Buka hanya
1 ½ putaran saja!
15
b. Kurangnya Peleburan
Cacat las ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi peleburan diantara logam las dan
permukaan dari base metal. Biasanya diakibatkan oleh kecepatan pengelasan terlalu lambat.
Terkadang juga diakibatkan pengaturan tekanan gas yang rendah.
16
e. Keretakan Membujur
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan-panas dan keretakan-dingin. Keretakan
panas dapat terjadi ketika weld bead berada antara temperatur meleleh dan membeku.
17
MEMBUAT RIGI- ME 201
RIGI TANPA BAHAN TAMBAH
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
➢ Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, bebas karat, cat dan oli. Untuk
➢ Atur posisi benda kerja di atas meja kemudian nyalakan brander/pembakar dan
➢ Tentukan posisi sudut dari brander/pembakar, panaskan benda kerja pada posisi
awal hingga mencair. Jika sudah terjadi kawah dorong brader pembakar maju
18
➢ Selama proses pencairan berlangsung yang harus diperhatikan adalah :
4. Hasil Pemeriksaan
Score Score
Aspek Yang Di
No Kriteria Min.
Ukur 4 3 2 1
Lulus
1 Lebar alur las 5 2
Bagian yang
2 Maksimal 5% 2
tidak mencair
Penyimpangan
3 Maksimal 30 2
kelurusan alur
Tidak melampaui
4 Penetrasi 2
permukaan bawah
Keberhasilan Tidak ada terak dan
5 hasil percikan logam 2
19
MEMBUAT RIGI- ME 202
RIGI DENGAN BAHAN TAMBAH
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. Langkah kerja
➢ Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, bebas karat, cat dan oli. Untuk
membersihkan dapat dilakukan dengan sikat kawat baja.
➢ Lukis / garis pada bagian yang akan dilas.
➢ Siapkan perlengkapan Las Oxy-Acetylene dan perlengkapan keselamatan kerja.
➢ Atur posisi benda kerja di atas meja kemudian nyalakan brander/pembakar dan atur
hingga nyala apinya netral.
➢ Tentukan posisi sudut dari brander/pembakar dan sudut bahan tambah.
➢ Panaskan benda kerja pada posisi awal hingga mencair. Jika sudah terjadi kawah
dorong brader pembakar maju sesuai dengan garis yang sudah dibuat bersamaan dengan
itu masukkan bahan tambah ke kawah.
20
➢ Gerakan bahan tambah naik turun dan mundur sesuai dengan gerakan
brander/pembakar.
➢ Selama proses pencairan berlangsung yang harus diperhatikan adalah :
• Gerakan brander/pembakar tetap lurus atau diayun.
• Sudut brander/pembakar tetap.
• Jarak inti nyala ke benda kerja 2 – 3 mm
• Lebar kawah tetap sama sampai akhir.
➢ Setelah selesai bersihkan benda kerja dari terak dan percikan-percikan logam
(spatter). Siap untuk dievaluasi oleh pengajar.
3. Pengamatan Proses
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
21
4. Pemeriksaan hasil
Score
No Aspek Yang Diukur Kriteria
5 4 3 2 1
1 Lebar deposit las 6
2 Tinggi deposit las 1
3 Beda permukaan las Maksimal 1 mm
4 Kelurusan Maksimal 50
5 Keberhasilan hasil Bersih 4
Tidak 2
22
SAMBUNGAN TUMPUL (BUTT JOINT) ME 203
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
➢ Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, bebas karat, cat dan oli. Untuk
membersihkan dapat dilakukan dengan sikat kawat baja.
➢ Siapkan perlengkapan Las Oxy-Acetylene dan perlengkapan keselamatan kerja.
➢ Nyalakan brander/pembakar dan atur hingga nyala apinya netral.
➢ Atur posisi benda kerja di atas meja sesuai dengan gambar kerja, kemudian
lakukan pengelasan ikat pada ujung-ujungnya.
➢ Tentukan posisi sudut dari brander/pembakar dan sudut bahan tambah.
➢ Panaskan benda kerja pada posisi awal hingga mencair. Usahakan inti nyala api
diarahkan pada plat yang bawah supaya mencair lebih dahulu.
➢ Jika sudah terjadi kawah dorong brader pembakar maju sesuai dengan garis
sambungan bersamaan dengan itu masukkan bahan tambah ke kawah.
23
➢ Gerakan bahan tambah naik turun dan mundur sesuai dengan gerakan
brander/pembakar.
➢ Selama proses pencairan berlangsung yang harus diperhatikan adalah :
• Gerakan brander/pembakar tetap lurus atau diayun.
• Sudut brander/pembakar dan bahan tambah tetap.
• Jarak inti nyala ke benda kerja 2 – 3 mm
• Lebar kawah tetap sama sampai akhir.
➢ Setelah selesai bersihkan benda kerja dari terak dan percikan-percikan logam
(spatter). Siap untuk dievaluasi oleh pengajar.
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
24
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5 2
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm 2
3 Perpaduan - Minimal 80 % 2
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50 2
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil 2
Percikan Logam
25
ME 204
SAMBUNGAN TUMPANG (OVERLAP JOINT)
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
➢ Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, bebas karat, cat dan oli. Untuk
membersihkan dapat dilakukan dengan sikat kawat baja.
➢ Siapkan perlengkapan Las Oxy-Acetylene dan perlengkapan keselamatan kerja.
➢ Nyalakan brander/pembakar dan atur hingga nyala apinya netral.
➢ Atur posisi benda kerja di atas meja sesuai dengan gambar kerja, kemudian
lakukan pengelasan ikat pada ujung-ujungnya.
➢ Tentukan posisi sudut dari brander/pembakar dan sudut bahan tambah.
➢ Panaskan benda kerja pada posisi awal hingga mencair. Usahakan inti nyala api
diarahkan pada plat yang bawah supaya mencair lebih dahulu.
➢ Jika sudah terjadi kawah dorong brader pembakar maju sesuai dengan garis
sambungan bersamaan dengan itu masukkan bahan tambah ke kawah.
26
➢ Gerakan bahan tambah naik turun dan mundur sesuai dengan gerakan
brander/pembakar.
➢ Selama proses pencairan berlangsung yang harus diperhatikan adalah :
• Gerakan brander/pembakar tetap lurus atau diayun.
• Sudut brander/pembakar dan bahan tambah tetap.
• Jarak inti nyala ke benda kerja 2 – 3 mm
• Lebar kawah tetap sama sampai akhir.
➢ Setelah selesai bersihkan benda kerja dari terak dan percikan-percikan logam
(spatter). Siap untuk dievaluasi oleh pengajar.
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
1 -Sikat baja, tang
Alat bantu
penjepit, pematik
2 -kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
4 -oksigen= 5kgf/cm2
Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
9 - nozle = 900 /500 -600
Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
10 -Di dinginkan dan
Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
27
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las -1+- 0,5 2
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm 2
3 Perpaduan - Minimal 80 % 2
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50 2
- Kedalaman 0 +0,25
6 Undercut 2
- Panjang 0+5%
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil 2
Percikan Logam
28
ME 205
SAMBUNGAN CORNER JOINT
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
➢ Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, bebas karat, cat dan oli. Untuk
membersihkan dapat dilakukan dengan sikat kawat baja.
➢ Siapkan perlengkapan Las Oxy-Acetylene dan perlengkapan keselamatan kerja.
➢ Nyalakan brander/pembakar dan atur hingga nyala apinya netral.
➢ Atur posisi benda kerja di atas meja sesuai dengan gambar kerja, kemudian
lakukan pengelasan ikat pada ujung-ujungnya.
➢ Tentukan posisi sudut dari brander/pembakar dan sudut bahan tambah.
29
➢ Panaskan benda kerja pada posisi awal hingga mencair. Usahakan inti nyala api
diarahkan pada plat yang bawah supaya mencair lebih dahulu.
➢ Jika sudah terjadi kawah dorong brader pembakar maju sesuai dengan garis
sambungan bersamaan dengan itu masukkan bahan tambah ke kawah.
➢ Gerakan bahan tambah naik turun dan mundur sesuai dengan gerakan
brander/pembakar.
➢ Selama proses pencairan berlangsung yang harus diperhatikan adalah :
• Gerakan brander/pembakar tetap lurus atau diayun.
• Sudut brander/pembakar dan bahan tambah tetap.
• Jarak inti nyala ke benda kerja 2 – 3 mm
• Lebar kawah tetap sama sampai akhir.
➢ Setelah selesai bersihkan benda kerja dari terak dan percikan-percikan logam
(spatter). Siap untuk dievaluasi oleh pengajar.
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
30
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las -1+- 0,5 2
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm 2
3 Perpaduan - Minimal 80 % 2
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50 2
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil 2
Percikan Logam
31
ME 206
SAMBUNGAN FILLET 1 F
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. LANGKAH KERJA
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan 1 F.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
32
3. Tabel Pengamatan.
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
33
ME 207
SAMBUNGAN FILLET 2 F
TEKNIK MESIN
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan 2 F.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
34
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
35
SAMBUNGAN SUDUT LUAR MIRING
ME 208
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan sudut luar miring.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
36
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
37
SAMBUNGAN SUDUT LUAR MIRING
Bagian 1
ME 209
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan sudut luar miring.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
38
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
39
SAMBUNGAN SUDUT LUAR MIRING
Bagian II
ME 210
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan sudut luar miring.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
40
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
41
SAMBUNGAN SUDUT LUAR MIRING
Bagian III
ME 211
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan sudut luar miring.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
42
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
43
SAMBUNGAN SUDUT LUAR MIRING
Bagian IV
ME 212
1. Gambar Kerja
2. Langkah Kerja
1. Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh Pengajar.
2. Persiapkan alat perlengkapan dan keselamatan kerja.
3. Pergunakan alat keselamatan kerja.
4. Nyalakan api las oksi asetilin
5. Lakukan pengelasan sambungan sudut luar miring.
5. Laporkan pada Pengajar.
6. Matikan las bila telah selesai.
7. Bersihkan tempat kerja.
8. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas.
9. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai.
10. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengajar dalam melaksanakan pekerjaan.
44
3. Tabel Pengamatan
Ceklist
No Aspek Yang Diamati Kriteria
Benar Salah
-Sikat baja, tang
1 Alat bantu
penjepit, pematik
-kaca mata las
Penggunaan alat -pakaian kerja, safety
2
perlindungan shoes
-Apron, sarung tangan.
3 Proses pengelasan -OAW
-oksigen= 5kgf/cm2
4 Tekanan kerja gas
- acyteline= 0,5 kgf/cm2
5 Ukuran nozzle - -No. 2 (1-2mm)
6 Diameter bahan tambah -2 mm
7 Jenis nyala api - nyala normal
8 Arah pengelasan - - maju
- nozle = 900 /500 -600
9 Sudut pengelasan - bahan tambah=900 /300 -
400
-Di dinginkan dan
10 Benda kerja
dibersihkan dengan sikat
4. Pemeriksaan Hasil
Score Score Min.
No Aspek Yang Diukur Kriteria
4 3 2 1 Lulus
1 Tinggi Deposit Las - 1 +- 0,5
2 Beda Permukaan Las - Maksimal 1 Mm
3 Perpaduan - Minimal 80 %
4 Penyimpangan Sudut - Maksimal 50
- Tidak Ada Terak Dan
5 Keberhasilan Hasil
Percikan Logam
45
DAFTAR PUSTAKA
46