Anda di halaman 1dari 7

A.

PEMURNIAN UNSUR DARI SENYAWANYA DAN PEMBUATAN SENYAWA


1. Golongan IA (Logam Alkali)
Logam litium dan natrium dapat diperoleh melalui elektrolisis leburan
garamnya. Logan natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl air pada
temperatur suhu 600°C menggunakan elektrode besi (proses Down).
Logam kalium, rubidium, dan sesium tidak mudah diperoleh dengan jalan
elektrolisis karena logam logam tersebut mudah larut dan diperoleh dengan metode
reduksi.
2. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)
Metode yang digunakan untuk menghasilkan logam alkali tanah dengan
mereduksi garamnya menggunakan logam logam yang lebih aktif. Logam magnesium
dihasilkan dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. Proses ini disebut
proses Dow.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
MgCl2(l)
3. Golongan VIIA (Halogen)
Flourin pertama kali diisolasi oleh H. Moissan (1886) dengan cara elektrolisis
yang kemudian dikenal dengan nama metode Moissan. Metode ini meliputi
elektrolisis HF terlarut dalam leburan KHF 2.
4. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Gas mulia diperoleh dengan cara distalasi bertingkat udara cair, dengan cara
sebagai berikut.
a. Udara dicairkan melalui pendinginan dengan tekanan tinggi sampai suhu di
bawah titik didihnya.
b. Setelah itu, suhu dinaikkan perlahan-lahan sehingga gas akan menguap
kembali pada titik didihnya.
5. Almunium
Almunium termasuk logam periode ketiga. Pengolahan logam almunium
dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap pemurnian dan tahap elektrolisis.
a. Tahap pemurnian
Almunium diproduksi dari bauksit yang mengandung pengotor
Fe2O3. Pengotor ini harus dihilangkan dengan cara melarutkan bauksit
tersebut dalam larutan NaOH. Besi(III) oksida (Fe 2O3) yang bersifat basa
tidak larut dalam larutan NaOH.
Larutan kemudian diasamkan untuk mengendapkan Al(OH) 3. Al2O3
murni dapat dihasilkan dengan cara pemanasan Al(OH) 3.
b. Tahap Elektrolisis
1) Al2O3 dicampur dengan kriolit (Na 3ALF6), kemudian dilelehkan
dalam bejana berlapis grafit. Al 2O3 mempunyai titik leleh yang
sangat tinggi sehingga perlu diturunkan dengan mencampurkan
lelehan kriolit yang mempunyai titik rendah.
2) Larutan Al2O3 dalam kriolit dielektrolisis menggunakan karbon
sebagai katode dan anode.
6. Nitrogen dan senyawanya
A. Nitrogen
Gas nitrogen di laboratorium diperoleh dengan beberapa cara berikut.
1. Memanaskan campuran NH4Cl dan NaNO2
2. Mengalirkan gas NH3 pada CuO panas
3. Mereaksikan amina primer dengan asam nitrit
4. Memanaskan natrirum azida
B. Amonia
Amonia diproduksi menggunakan metode Haber-Bosch. Gas NH 3 di
laboratorium diperoleh dengan mereaksikan garam amonium dengan basa kuat
sambil dipanaskan.
C. Asam Nitrat
Asam nitrat dibuat melalui proses Ostwald. Pada proses ini, asam nitrat
dibuat dengan cara mengoksidasi amonia. Secara umum amonia dibakar untuk
menghasilkan gas NO dengan katalis platina (Pt). Gas NO dioksidasi menjadi gas
NO2, lalu dilarutkan ke dalam air menjadi asam nitrat.
7. Belerang dan Senyawanya
A. Belerang
Ada 2 cara untuk mendapatkan cara belerang yaitu:
1) Cara Sisilia
Cara ini dilakukan untuk memperoleh belerang yang ada di
permukaan tanah.
2) Cara Frasch
Cara ini dilakukan untuk memperoleh belerang yang ada di
bawah permukaan tanah.
B. Asam Sulfat
Asam sulfat di perindustrian dibuat dengan 2 cara, yaitu proses kontak dan
bilik timbal. Pada proses kontak bahan baku sulfat berupa SO 2 yang diperoleh
dengan pemanggang print atau pembakaran belerang. Pada reaksi tersebut V 2O5
tidak hanya sebagai katalis tetapi juga bertindak sebagai oksidator.
8. Silikon
Silikon diperoleh dengan mereduksi kuarsa atau sering disebut dengan silika
ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Silikon yang diperoleh kemudian
didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun, silikon yang diperoleh
dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Silikon murni diperoleh dengan
mereaksikan padatan silikon dengan gas klorin (Cl 2).
Gas SiCl4 ini memiliki titik didih 58°C. Uap yang terbentuk kemudian
dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H 2 sehingga terbentuk Si. Padatan
Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut dengan cara
pemurnian zona (zona refining).
9. Besi dan Baja
a. Besi
Besi dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast
furnace). Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain biji besi
adalah kokas (C) dan batu kapur (CaCO 3). Kokas berfungsi sebagai
reduktor sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang
akan bereaksi dengan pengotor dalam biji besi.
b. Baja
Prinsip pengolahan besi menjadi baja sebagai berikut.
1) Menurunkan kadar karbon dari 3-4% dalam besi kasar menjadi 0-
1,5% dalam baja.
2) Membuang Si, Mn, dan P yang kadarnya 1% dalam besi kasar
melalui pembentukan terak bersama pengotor lainnya.
3) Menambah unsur aloi, seperti Cr, Ni, Mn, V, Mo dan W agar Q baja
sesuai dengan yang diinginkan.
10. Krom
Logam krom dapat diperoleh melalui proses Goldschmidt, yaitu dengan
mereduksi biji kromit (Cr2O3) menggunakan almunium (proses aluminothermy). Pada
proses ini menghasilkan kromium dengan kemurnian 97-99%.

11. Tembaga
Proses pengolahan tembaga dilakukan melalui beberapa tahap sebagai
berikut.
a. Pemekatan
Proses pemekatan tembaga dari bijinya dilakukan dengan cara
pengapungan (flotasi). Pada proses ini diperoleh biji pekat yang
mengandung 20-40% Cu.
b. Reduksi
Setelah biji tembaga dipekatkan (tembaga besi sulfida), biji tembaga
selanjutnya dipanggang. Pemanggangan bersifat eksoterm.
Cu2S yang terjadi dipisahkan dari Fe2O3, kemudian dipanaskan dan
dialiri udara sehingga terjadi proses reduksi Cu 2S menjadi logam tembaga
(Cu).
c. Pemurnian
Logam tembaga yang diperoleh dari proses reduksi, dimurnikan
melalui proses elektrolisis. Logam tembaga yang dimurnikan ditempatkan
sebagai anode, sedangkan lempeng tembaga murni ditempatkan sebagai
katode. Elektrolisis dilakukan pada suhu 50-60°C menggunakan larutan
CuSO4 yang diasamkan.

B. KEGUNAAN DAN DAMPAK UNSUR/SENYAWA


1. Kegunaan Unsur dan Senyawa
a. Golongan IA (Logam Alkali)
1) Kegunaan Logam Natrium dan Senyawanya
Beberapa kegunaan logam Na di jelaskan sebagai berikut.
a) Agen pereduksi untuk menghasilkan logam-logam seperti
titanium (Ti), zirkonium (Zr), dan hafnium (Hf).
b) Bahan pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead) untuk menaikkan
angka oktan pada bensin.
c) Cairan pendingin pada reaktor atom.
d) Penerang jalan raya
Adapun senyawa natrium dimanfaatkan dalam berbagai hal
berikut.
 NaCl digunakan sebagai garam dapur, bahan baku
pembuatan klorin, pengawetan ikan dan daging,
pengolahan kulit, serta mencairkan salju.
 Natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan pada
industri sabun, detergen, plastik, tekstil, pulp dan
kertas, serta pengolahan bauksit.
 Natrium karbonat (Na2CO3) digunakan untuk
membuat kaca, sabun, serta untuk melunakkan air
sadah.
 Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau soda kue
digunakan sebagai pengembang adonan kue dan
pemadam kebakaran.
2) Kegunaan Logam Alkali Lain dan Senyawanya
 Litum digunakan sebagai aloi bersama dengan almunium dan
magnesium untuk menghasilkan aloi berkekuatan tinggi serta
Litium juga digunakan sebagai anode pada baterai.
 Logam sesium dan rubidium banyak digunakan sebagai
katode pada lampu-lampu elektronik.
 KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk
 KNO3 digunakan sebagai bahan peledak
b. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)
Salah satu kegunaan logam alkali tanah yaitu, Kaporit (Ca(OCl) 2)
pada air ledeng yang digunakan sebagai disinfektan.
c. Golongan VII A (Halogen)
1) Senyawa-senyawa Flourin
 CCl2F2 atau Chloro Fluoro Carbon banyak digunakan sebagai
zat pendingin pada lemari es dan AC.
 Natrium fluorida (NaF) digunakan sebagai obat pengawet
pada kayu dan bahan campuran pada pasta gigi.
 Asam flourida digunakan untuk mengukir kaca.
2) Senyawa-senyawa Klorin
 Natrium hipoklorit (NaClO) dan kaporit (Ca(OCl) 2)
digunakan sebagai zat pengelantang, serta kaporit juga
digunakan sebagai disinfektan pada air minum.
 Kloroform atau triklorometana (CHCl 3) digunakan sebagai
pelarut dan obat bius pada pembedahan.
 Kalium klorat (KClO3) digunakan untuk korek api serta
bahan peledak pada petasan.
3) Senyawa-senyawa Bromin
 Metil bromida (CH3Br) digunakan sebagai zat pemadam
kebakaran.
 Etil bromida (C2H4Br2) digunakan sebagai zat untuk
memperbaiki mutu bensin, yaitu untuk menghindari
pengendapan Pb pada silinder.
 Perak bromida (AgBr) digunakan sebagai zat peka cahaya
dalam film fotografi.
4) Senyawa-senyawa Iodin
 Natrium Iodida (NaI) dicampurkan dengan garam dapur
untuk menghindari penyakit kelenjar gondok pada manusia.
 Larutan iodium dalam alkohol (iodium tinctur) digunakan
sebagai obat luka.
 Iodium digunakan dalam industri tapioka untuk mengetes
kadar amilum.
d. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
 Gas helium digunakan untuk mengisi balon udara.
 Gas neon digunakan sebagai pengisi lampu tabung (TL) untuk
penerangan dan lampu reklame.
 Gas helium atau neon cair digunakan sebagai pendingin (misalnya
pada reaktor nuklir).
 Gas xenon dipakai untuk pembiusan pada pembedahan.
 Gas radon bersifat radioaktif, digunakan dalam terapi radiasi bagi
penderita kanker.
e. Periode Ketiga
1) Almunium
 Almunium sulfat (Al2(SO4)3) digunakan pada pewarnaan
tekstil.
 Tawas digunakan untuk menjernihkan air.
 Serbuk almunium digunakan untuk menjalankan roket.

2) Silikon
Silikon bersifat semi konduktor sehingga digunakan sebagai
bahan baku teknologi canggih seperti kalkulator, transistor,
komputer,dan baterai solar (sel surya)
3) Fosfor
 Fosfor merah digunakan pada pembuatan korek api yang
diletakkan pada bidang gesek korek api.
 Asam fosfat digunakan pada pelapisan logam agar tahan
terhadap korosi atau dapat dijadikan lapisan dasar dalam
pengecatan.
 Kalsium fosfat digunakan sebagai pelengkap makanan dan
pada soda kue.
f. Nitrogen
 Membuat pupuk nitrogen seperti urea (CO(NH 2)2) dan
ZA((NH4)2SO4)
 Membuat ruang inert untuk menyimpan zat-zat yang eksplosif.
 Mengisi ruang kosong dalam termometer untuk mengurangi
penguapan raksa.
 Bahan pembeku dalam industri pengolahan makanan.
g. Oksigen
 Pada industri kimia, oksigen digunakan sebagai oksidator untuk
membuat senyawa-senyawa kimia.
 Campuran gas oksigen dan nitrogen cair digunakan untuk bahan
bakar roket.
 Campuran gas oksigen dan hidrogen digunakan sebagai bahan
bakar pesawat luar angkasa (sel bahan bakar)
h. Karbon
 Gas CO2 dalam udara berfungsi untuk menjaga suhu permukaan
bumi agar pada malam hari tidak terlalu dingin.
 Gas CO2 dalam air akan membentuk senyawa H2CO3 (asam
karbonat). H2CO3 berfungsi untuk memberikan rasa tajam yang
menyebar pada minuman dan sebagai bahan baku pembuatan
garam karbonat.
2. Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan

No Unsur/Senyawa Dampak
1. CFC Merusak lapisan ozon
2. Radon Menyebabkan kanker paru-paru
3. NO dan NO2 Menimbulkan kabut asap
4. CO2 Menimbulkan efek gas rumah
kaca
5. SO3 Menyebabkan terjadinya hujan
asam
6. CCl4 Mengakibatkan kerusakan hati
dan ginjal

Anda mungkin juga menyukai