Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

PROSES PEMBUATAN UNSUR

PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi
1. Menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen,alkali,alkali
tanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,kromium dan tembaga
2. Mendiskusikan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen,alkali,alkali
tanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,kromium dan tembaga
3. Mengaitkan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen,alkali,alkali
tanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,kromium dan tembaga

B. Manfaat Materi
Dalam mempelajari materi kimia unsur ini kita dapat mendapatkan manfaat dapat mengetahui proses
pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen,alkali,alkali
tanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,kromium dan tembaga dalam
kehidupan sehari hari

C.Tujuan Bahan Ajar

1. Melalui diskusi dan kerja sama dengan bantuan literatur,peserta didik dengan
rasa ingin tahu dan cermat dapat menjelaskan unsur-unsur dan senyawa
halogen,alkali,alkalitanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,krom
ium dan tembaga

2. Melalui diskusi dan kerja sama dengan bantuan literatur,peserta didik dengan
cermat dan tanggungjawab dapat Mendiskusikan unsur-unsur dan senyawa
halogen,alkali,alkalitanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,krom
ium dan tembaga dengan rasa ingin tahu dan cermat
3. Melalui pembelajaran berkelompok dengan bantuan literatur,peserta didik dengan
cermat dan teliti dapatMengaitkan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawa
halogen,alkali,alkalitanah,alimunium,nitrogen,oksigen,belerang,silikon,besi,krom
ium dan tembaga dengan rasa ingin tahu dan cermat

MATERI

A. Natrium

1.Pembuatan Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam kloridanya
atau NaCl. Misalnya logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan NaCl
dan CaCl2. Fungsi CaCl2 pada proses ini adalah menurunkan titik leleh NaCl.
Reaksi yang terjadi:
Katoda : Na+ (l) + e-  Na (l)
Anoda  : 2Cl- (l)  Cl2 (g) + 2e-
Hasil     : 2Na+ (l) + 2Cl-  2Na (l) + Cl2 (g)               
Dua senyawa natrium yang penting untuk kita pelajari adalah NaOH dan Na2CO3.

NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl.


Katoda : 2H2O(l) + 2e  2OH–(aq) + H2(g)
 Anoda  : 2Cl (aq)  Cl2(g) + 2e

Hasil     : 2H2O(l) + 2Cl–(aq)  2OH–(aq) + H2(g) + Cl2(g)


Na+ dalam larutan bergabung dengan OH– di katoda membentuk NaOH.

Na2CO3 dibuat dengan proses Solvay


Metode pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan oleh Ernest Solvay (1838–1922) dari Belgia
sebagai bahan bakunya adalah batu kapur CaCO3. Batu kapur dipanaskan untuk memperoleh
gas CO2
CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)  (panas)
CO2(g) + H2O(l)  H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + NH3(g)  NH4HCO3(aq)
NH4HCO3(aq) + NaCl(aq) NaHCO3(s) + NH4Cl
Endapan NaHCO3 dipisahkan dengan
penyaringan kemudian dipanaskan
1. NaHCO3(s)  
Na2CO3(s) +H2
O(g)+
CO2(g)  (panas

2.Penggunaan Natrium
1. Natrium
Dewasa ini, penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan
pendingin (coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat,
natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium, kalium,
zirkonium dan logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan untuk membuat
senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida, seperti natrium peroksida
(Na2O2). Sedikit natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai
penerangan jalan raya.
2. Natrium klorida (NaCl)
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium
klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida antara lain
sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa natrium
seperti NaOH dan natrium karbonat (Na 2CO3); dalam industri susu; mengawetkan ikan
dan daging; mencairkan salju di jalan raya di Negara yang bermusim dingin; regenerasi
alat pelunak air; pengolahan kulit; serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
3. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Natrium
hidroksida digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas,
pengolahan bauksit untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian minyak
bumi, serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium hipoklorit (NaClO).
4. Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat melimpah
di Wyoming, Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari NaCl menurut
proses Solvay, dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl(aq) + CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) → NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan, kemudian dipanaskan
sehingga membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s) → Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan utama dari natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca
bejana). Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas,
industri detergen, dan bahan pelunak air.
5. Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay. Natrium
bikarbonat disebut jugasoda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat
dipanggang, senyawa itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan
sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking
powder adalah campuran serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang bersifat asam,
seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6). Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam
keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu berada dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan
menghasilkan gas karbon dioksida yang memekarkan adonan.
2.Almunium
a.Pembuatan Aluminium
Meskipun aluminium tergolong melimpah di kulit bumi, mineral ini dapat dijadikan sumber
komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium yang adalah aluminium
oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium dari bauksit ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap
pertama adalah pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina).
Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit cair
Na3AlF6 pada proses Hall melalui 2 tahap, yaitu:
a.Pemurnian Al2O3 dari bauksit (alumina)
Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al 2O3 larut, sedangkan zat
lain tidak larut. Dipisahkan melalui penyaringan.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq)  2NaAlO2 (aq) + H2O (l)
Larutan NaAlO2 diasamkan.
NaAlO2 (aq) + H2O (l) + HCl (aq)  Al(OH)3 (s) + NaCl (aq)
Endapan Al(OH)3 disaring & dipanaskan sehingga terurai.
Al(OH)3 (s)  Al2O3 (s) + 3H2O (g) (panas)
1. Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair
Al2O3 murni dicampur dengan kriolit
Na3AlF6. Dinding bejana untuk
elektrolisis terbuat dari besi yang
dilapisi grafit (katoda). Anodanya,
batang karbon yang dicelupkan ke
dalam campuran.
Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult, kemudian dialiri
listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2- dioksidasi di anoda
menjadi gas oksigen.
 Reaksi yang terjadi:

Al2O3(l)  2Al3+(l) + 3O2-(l)
Katoda : Al3+(l) + 3e  Al(l)         × 4
Anoda             : 2O2-(l)  O2(g) + 4e      × 3
Hasil    : 4Al3+(l) + 6O2-(l)  4Al(l) + 3O2(g)
Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk
CO2sehingga anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.
Fungsi kriolit adalah untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekitar 2000°C
menjadi 900°C.
2. Penggunaan Aluminium dan Senyawanya
1. Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor
lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen dan jendela.
3. Sektor industri dan makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan
berbagai jenis produk makanan dan minuman.
4. Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida. Termit
digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan
baja, sementara besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas.Persamaan
reaksinya adalah:
2Al +Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe
2. Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium sulfat yang digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat
koagulasi lumpur koloidal.

2.Magnesium

a.Pembuatan Magnesium
Di antara logam alkali tanah, magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti pembuatan
natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Dalam industri,magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai berikut. Mula-
mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap sebagai
magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
CaO(s) + H2O(l) → 2Ca2+(aq) + 2OH-
(aq)
Mg2+(aq) + 2OH-(aq) → Mg(OH)2(s)
         Adapun CaO dibuat dari batu kapur
atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s) → CaO(s) +CO2(g)
         Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk, disaring kemudian direaksikan dengan
larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
         Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium
klorida (Mg Cl2). Kristal itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l) +2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
b.Penggunaan Magnesium
Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam-campur. Paduan magnesium
dengan aluminium yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan,
resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan itu digunakan untuk
membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya. Oleh
karena merupakan reduktor kuat, sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam
tertentu. Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur
itu digunakan untuk membuat kembang api.
Besi
a.Pembuatan Besi
Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast furnace). Tanur
tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian tengah
sekitar 8 m.
Bahan yang digunakan pada pengolahan
besi, selain bijih besi adalah kokas (C) dan batu
kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai
reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi
sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi
dengan pengotor dalam bijih besi dan
memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan
kental yang disebutterak (slag). Komposisi
bahan-bahan tersebut bergantung pada pengotor
dalam bijih besi. Bijih besi mengandung
pengotor, baik yang bersifat basa seperti CaO,
MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya pengotor
yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu
ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu
CaCO3.
Proses/reaksi yang terjadi pada
pengolahan besi scara garis besar sebagai berikut. Bijih besi, kokas, dan batu kapur
diumpankan dari puncak tanur, sementara dari bagian bawah ditiupkan udara panas. Kokas
terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan kalor, sehingga suhu di daerah itu
dapat mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor
Ketika bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang
bergerak turun membentuk CO.
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah yang akan mereduksi bijih besi secara bertahap.
(+3) (+3/+2) (+2) (0)
Fe2O3 → Fe3O4 → FeO → Fe
Tahap 1 : 3Fe2O3 +CO → 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4 +CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena suhu tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk berupa lelehan. Reaksi
pembentukan terak yang menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal (pig iron) atau besi kasar,
mengandung kira-kira 95% besi, 3-4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan
P. Besi gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar besi gubal langsung
diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan sehingga
diperoleh besi tuang (cast iron). Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan mengurangi
kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak rapuh.
b.Penggunaan Besi
Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaannya, yaitu sekitar 14 kali
total penggunaan semua logam lainnya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan berikut.
1. Bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
2. Pengolahan besi relatif mudah dan murah.
3. Sifat-sifat besi mudah dimodifikasi.
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua logam campur (aliase) dari besi. Jenis baja sangat beragam, sehingga
penggunaannya sanagt luas, mulai dari mainan anak-anak, perkakas dapur, industri
kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan sebagainya. Salah satu contoh
baja yag paling terkenal adalah baja tahan karat (stainless steels), yang merupakan paduan
besi dengan kromium (14-18%) dan nikel (7-9%). Baja tahan karat digunakan untuk
membuat perkakas seperti gunting, obeng, dan kunci; perkakas dapur seperti sendok, dan
panic; dan sebagainya.
Baja
a.Pembuatan Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja. Perubahan yang harus dilakukan pada
pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. Menurunkan kadar karbon dari 3-4% menjadi 0-1,5%,
2. Menghilangkan pengotor seperti Si, Mn, dan P,
3. Menambahkan logam-logam campur seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan
dibuat.
Teknologi pembuatan baja secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry Bessemer dari
Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat. Pada tahun 1860,
dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh William Siemens, juga dari
Inggris. Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku oksigen (basic oxygen process).
Tungku oksigen adalah silinder baja raksasa dengan pelapis yang bersifat basa pada bagian
dalamnya. Tungku ini berkapasitas sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas, dan 18 ton
kapur (CaO) sebagai fluks. Ke dalam campuran yang berupa cairan yang sangat panas ini
ditiupkan oksigen murni melalui pipa berpendingin. Gas oksigen akan mengoksidasikan
karbon menjadi karbon monoksida (CO), sedangkan pengotor lainnya dipisahkan ke dalam
terak. Proses pembuatan baja dengan tungku oksigen hanya memerlukan waktu sekitar 22
menit.
Beberapa jenis baja diberikan pada Tabel 3.18.
Nama Komposisi Sifat Khas Penggunaan
Baja mangan 10-18% Mn Keras, kuat, dan Rel kereta api,
awet lapis baja
kendaraan perang,
mesin penghancur
batu
Baja silikon 1-5% Si Keras, kuat, sifat Magnet
magnetnya kuat
Durion 12-15% Si Tahan karat, tahan Pipa, ketel,
asam kondensor dan
lain-lain
Invar 36% Ni Koefisien mulai Alat pengukur
rendah (meteran)
Baja kromium- 1-10% Cr Kuat, tahan As kendaraan
vanadium 0,15 V terhadap
tekanan/beban
Baja tahan karat 14-18% Cr Tahan karat Alat-alat
7-9% Ni pemotong,
perkakas dapur,
alat-alat lain

TEMBAGA
a.Pembuatan Tembaga
Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit(CuFeS2). Sebenarnya tembaga mudah
direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan
tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi,
pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalui pengapungan dapat
diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang
untuk mengubah besi sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan tersebut mencair
dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah disebut “copper matte” yang mengandung
Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain
mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte”dipindahkan ke dalam tungku lain dan
ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister
copper).
2Cu2S + 3O2 → 2Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku. Tembaga lepuh
mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan
platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode,
sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah
larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan
menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
b.Penggunaan Tembaga
Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif.
Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya menjadi
cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan menjadi berwarna
hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. Hal seperti itu sering
terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan untuk
membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn). Perunggu
banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak), lonceng, dan alat
musik. Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga banyak digunakan untuk
perhiasan.

TIMAH, KROMIUM, DAN EMAS


A. Pembuatan
Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih perak dan tahan karat. Timah
terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti untuk roti, susu, cat, dan
buah. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat logam campur, misalnya perunggu
(paduan timah, tembaga, dan zink) dan solder (paduan timah dan timbel).
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat. Lebih dari
separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar seperti lainnya
sebagai refraktori terutama karena mempunyai titik leleh yang tinggi (1875⁰C) dan
koefisien muai yang tidak terlalu besar. Dalam industri logam, kromium terutama
digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt. Penambahan
kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat tahan karat pada paduan logam.
Baja tahan karat (stainless steel) mengandung sekitar 14% kromium. Oleh karena
kekerasannya, paduan kromium dengan kobalt dan tungsten (wolfram) digunakan untuk
membuat mesin potong. Kromium digunakan dalam membuat berbagai macam pernik
kendaraan bermotor karena sangat mengkilap.
Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilap, tahan karat, mudah
ditempa dan dapat diukur. Pada umumnya, emas ditemukan sebagai unsur bebas. Emas
mempunyai massa jenis yang relatif besar, sehingga pemisahannya dilakukan dengan
mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya
dapat dipisahkan dengan pemanasan sehingga raksa menguap dan dapat digunakan
kembali.
B. Penggunaan
1. Timah
Penggunaan Logam Timah
   Kaleng (besi yang dilapisi timah)
   Timah solder: ada tiga jenis timah solder, yaitu antimonial tin solder (95% Sn
dan 5% Pb), tin silver solder (95% Sn dan 5% Ag) dan soft solder (70% Sn dan
30% Pb)
   Perunggu (70-95% Cu, 1-25%Zn, dan 1-18%Sn)
   Pewter (92% Sn, 6% Sb, dan 2% Cu) digunakan untuk perhiasan dan
cinderamata
Penggunaan Senyawa Timah
  Timah (II) klorida, SnCl2
  Digunakan sebagai pereduksi dlam pembutan zat warna
  Timah (II) flourida, SnF2
  Digunakan dalam pasta gigi (odol) yang mengandung flourin untuk menguatkan
gigi karena SnF2 larut dalam air
2. Krom
a. Krom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan
membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan
digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan
logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi(Cromium
platting). Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca.
b. Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena
khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan
kestabilan struktur kristal.
Beberapa senyawa kromium digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips
katalis untuk produksi polietilen adalah campuran dari kromium dan silikon
dioksida atau campuran dari krom dan titanium dan aluminium oksida.
Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan sebuah magnet senyawa
c. Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles
menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan
sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan,
seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti
emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas
putih.
d. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan
dalam performa tinggi dan standar kaset audio.
e. Asam kromat adalah agen oksidator yang kuat dan merupakan senyawa yang
bermanfaat untuk membersihkan gelas laboratorium dari setiap senyawa
organik. Hal ini disiapkan dengan melarutkan kalium dikromat dalam asam
sulfat pekat, yang kemudian digunakan untuk mencuci aparat. Kalium dikromat
merupakan zat kimia reagen, digunakan dalam membersihkan gelas
laboratorium dan sebagai agen titrating.
3. Emas:
—  Jaman dahulu, emas dugunakan untuk pembuatan koin.
—  Untuk menabung dan mendapatkan keuntungan
—  Untuk perhiasan, dan macam-macam.
—  Untuk melapisi piala dalam ibadat misa ekaristi.

Anda mungkin juga menyukai