Anda di halaman 1dari 21

Kelimpahan Karbon, Nitrogen, dan

Oksigen di Alam serta Pembuatan


Unsur dan Senyawa
Kelompok 4
Annisa Noviasari
Damelia Lestari
Milania Ulfa
M. Erick
Nita Fadilah
Yeni Elmi
XII IPA 5
A. KELIMPAHAN KARBON,
NITROGEN, DAN OKSIGEN DI
ALAM
0,08% di bumi
sebagai karbonat, sebagai
senyawa organik
contoh: arang
grafit altrop
intan
1. KARBON
a. Arang
Dibuat dari kayu atau serbuk gergaji yang
dipanaskan pada suhu tinggi tanpa udara
Merupakan kristal halus yang memiliki
struktur lapisan
Satu gram arang dapat menyerap 380 ml
gas SO2 atau 235 ml gas Cl2 pada suhu
kamar
Arang tidak dapat menyerap gas oksigen
b. Grafit

Mempunyai struktur yang mirip dengan


arang
Titik leleh dan titik didih grafit sangat
tinggi.
Grafit dapat menghantarkan arus listrik
Beberapa penggunann grafit antara lain
untuk anode pada baterai dan berbagai
proses industri
c. Intan
Merupakan zat padat bening yang berkilau dan
bersifat sangat keras.
Dalam tiap molekul intan, atom karbon terikat
secara kovalen dengan empat atom karbon lainnya
membentuk struktur tetrahedron
Penggunaan intan misalnya sebagai alat pemotong
kaca, gerinda, dan mata bor.
Sifatnya yang mengilap digunakan untuk perhiasan
Intan dapat dibuat dengan cara memanaskan grafit
pada temperatur 3.300 C pada tekanan
125.000atm
Kegunaan senyawa karbon

Senyawa karbon yang ada dalam


kehidupan sehari-hari, antara lain batu
bara, kokas, karbon monoksida, dan
karbon dioksida.
a. Batu bara dan kokas
Batu bara banyak mengandung senyawa
hidrokarbon, belerang, dan nitrogen.
Jika berbentuk briket, batu bara digunakan
sebagai bahan bakar rumah tangga.
Mengandung belerang yang dalam
pembakarannya dapat menghasilkan belerang
oksida yang dapat mencemari lingkungan
kokas terbuat dari batu bara yang dipanaskan
pada suhu tinggi.
Proses itu biasa disebut distilasi destruktif.
b. Karbon monoksida

Lebih dikenal sebagai zat beracun


daripada kegunaannya, karena dapat
bereaksi dengan hemoglobin darah
sehingga dapat menghalangi fungsi
utama darah mengikat oksigen
Kegunaannya antara lain sebagai
reduktor pada pengolahan beberapa
logam, misalnya besi.
c. Karbon dioksida

Tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu


besar, dapat menyebabkan pingsan dan
merusak sistem pernapasan.
Sebagian karbon dioksida larut dalam air,
terutama air laut yang bersifat sedikit basa.
Bersifat seperti kaca
Gas karbon dioksida tidak dapat dioksidasi
Rapat jenis karbon dioksida lebih besar dari
pada udara, sehingga mampu mengusir udara
di sekitar kebakaran
d. Natrium bikarbonat
(NaHCO3)
Disebut juga soda kue karena garam
tersebut digunakan untuk
mengembangkan kue.
Bahan pengembang kue terdiri atas
campuran soda kue dengan suatu zat
yang bersifat asam.
Soda kue dan zat asam itu tidak bereaksi
dalam keadaan kering
e. Natrium karbonat dan kalsium
karbonat
Natrium karbonat disebut juga soda pembersih
Digunakan untuk membuat gelas dan untuk
melunakkan air sadah
Kalsium karbonat terdapat dalam bentuk batu kapur
dan marmer.
Bentuk kalsium paling banyak adalah batu kapur
Batu kapur digunakan sebagai bahan bangunan,
sebagai fluks pada peleburan besi, dicampur dengan
natrium karbonat untuk membuat gelas, dipanaskan
dengan tanah liat membentuk semen, dan
dipanaskan dalam tanur membentuk kapur (CaO)
2. NITROGEN

Merupakan komponen utama udara, yaitu


sekitar 78% dari volume udara.
Gas nitrogen tidak berwarna, tidak
berasa, dan tidak berbau.
Mengembun pada -195 C dan membeku
pada -210 C
Termasuk unsur yang sukar bereaksi
3. OKSIGEN
Merupakan unsur yang diperlukan untuk
pernapasan dan proses pembakaran,
misalnya pembakaran bahan bakar dalam
mesin kendaraan
Gas oksigen tidak berwarna dan tidak berbau
Mengembun pada temperatur -183 C dan
membeku pada temperatur -218,4 C
Digunakan untuk pernapasan para penyelam,
astronot, dan penderita penyakit tertentu,
untuk proses industri yang berhubungan
dengan pembakaran.
B. PEMBUATAN UNSUR DAN
SENYAWA
Sebagian unsur dan senyawa
memiliki peran penting bagi
kehidupan manusia. Karena berperan
penting, unsur-unsur dan senyawa
tersebut perlu disintesis di dalam
industri untuk mencukupi kebutuhan
yang makin meningkat.
1. PEMBUATAN UNSUR
NATRIUM
No Unsur/ Proses Pembuatan Kegunaan
. Senyawa

1. Natrium (Na) Proses Down: Sebagai cairan


Dengan elektrolisis pendingin pada reaktor
NaClNa+ (l) + Cl- (l) nuklir
Katode : Na+ (l) + e Na Sebagai lampu
(l) penerangan jalan
Anode : 2Cl- (l) Cl2 (g) +
2e
2. Pembuatan Senyawa Natrium
Hidroksida
No Unsur/ Proses Pembuatan Kegunaan
. Senyawa

2. Natrium NaOH dibuat dengan Soda kaustik


Hidroksida elektrolisis larutan NaCl. digunakan dalam
Katoda : 2H2O(l) + 2e pembuatan sabun,
(NaOH)
2OH(aq) + H2(g) detergen, tekstil,
kertas, pewarnaan, dan
Anoda : 2Cl(aq) Cl2(g) +
2e menghilangkan
Hasil : 2H2O(l) + 2Cl(aq) belerang dari minyak
bumi
2OH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Na+ dalam larutan
bergabung dengan OH di
katoda membentuk
NaOH.
3. Pembuatan Oksigen dan
Nitrogen
Oksigen dan nitrogen diperoleh dari distilasi udara
cair.
Selain dengan distilasi udara cair, oksigen juga dapat
diperoleh dengan cara elektrolisis air
H2O(l) H2(g) + O2(g)
Pemisahan nitrogen dan oksigen dari udara dilakukan
berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Titik didih notrigen lebih rendah daripada oksigen,
akibatnya, nitrogen mendidih terlebih dahulu
sehingga terpisah dari komponen udara yang lain
Secara laboratorium, nitrogen diperoleh dengan
memanaskan larutan garam amonium (NH 4Cl) dan
garam nitrit (NaNO2)
NH4+(aq) + NO2-(aq) N2(g) + 2H2O(l)
4. Pembuatan Asam Sulfat

Asam sulfat merupakan senyawa


terpenting dari belerang
Pembuatan asam sulfat dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu
proses kontak, dan proses kamar
timbel
a. Menurut Proses Kontak

Bahan baku asam sulfat adalah belerang


Prosesnya terdiri atas tiga tahap, yaitu
produksi SO2, konversi SO2, menjadi SO3,
dan konversi SO3 menjadi H2SO4
Gas panas hasil reaksi dialirkan melalui
sebuah konverter yang terdiri atas empat
lapisan yang dicamput katalis vanadium(V)
penta oksida.
Setelah konverter keempat, 98% belerang
dioksida diubah menjadi belerang trioksida
Agar dapat mencapai konversi 98,5%,
belerang trioksida yang dihasilkan
didinginkan dan dilarutkan dalam asam
sulfat 98%
Setelah dilarutkan maka akan menjadi
asam sulfat 98,5% dan disebut juga
asam sulfat berasap atau oleum
Selanjutnya, asam sulfat berasap
diencerkan dengan air sehingga
menjadi asam sulfat pekat.
H2S2O7(l) + H2O(l) 2H2SO4(l)
b. Menurut Proses Kamar
Timbal
Menggunakan katalis campuran gas NO dan
NO2. katalis tersebut diperlukan untuk
pengubahan SO2 menjadi SO3.
SO2(g) + NO2(g) SO3(g) + NO(g)
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Gas NO2 yang terbentuk bereaksi dengan
gas SO2 menghasilkan gas SO3 secara terus
menerus.
Gas SO3 tersebut kemudian dilarutkan
dengan air dan menghasilkan asam sulfat
dengan kadar 80%

Anda mungkin juga menyukai