1. Intan Intan merupakan berlian kasar yang belum diolah, terbentuk dari mineral karbon murni yang mengkristal karena proses kimiawi di dalam perut bumi selama ratusan hingga jutaan tahun. Intan memiliki sifat fisika yang istimewa. Keistimewaan tersebut mengacu pada kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya seperti prisma. Intan berbentuk padat dan keras, memiliki indeks refraksi yang tinggi, dispersi tinggi, dan kilau tinggi. 2. Nikel Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel memiliki ciri tahan karat, mengkilap, bersifat lembek saat murni, termasuk dalam unsur kimia metalik. 3. Bauksit Bauksit merupakan bahan heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 –65%, SiO21 –12%, Fe2O32 25%, TiO2>3%, dan H2O 14 –36%. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Bauksit berbentuk padat dan keras, mengkilap, terdiri dari hydrous aluminium oksida dan aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH) 3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH). 4. Bijih Bijih adalah sejenis batu yang mengandung mineral penting, baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis. Bijih berbentuk padat dan keras, mengkilap, dan dapat ditempa. 5. Tembaga Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.
Ciri-Ciri dari mineral:
1. Merupakan padatan anorganik yang terbentuk secara alami, dengan komposisi kimia yang pasti, dan susunan atom yang teratur. 2. Bersifat abiogenik, artinya tidak diproduksi oleh aktivitas organisme hidup. 3. Tidak berasal dari atau diproduksi oleh makhluk hidup organik tetapi oleh proses geologis. 4. Berbentuk kristal dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994). 5. Atom-atom dari mineral diatur dalam pola teratur yang berulang secara berkala, dengan demikian, dapat direpresentasikan dengan rumus kimia. 6. Stabil dan solid pada suhu kamar. Salah satu pengecualian adalah air mineral (H2O) yang cair pada suhu kamar tetapi mengkristal sebagai es di bawah 0 ° C. 7. Memiliki kilap ketika terkena cahaya. Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas (Danisworo 1994).