Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam
terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu
dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur. Mineral adalah suatu
bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik. Di alam mineral dijumpai
bermacam dengan berbagai bentuk yang bervariasi, terkadang hanya terdiri dari
sebuah kristal atau gugusan kristal-kristal dalam rongga-rongga atau celah batuan,
tetapi umumnya mineral dijumpai sebagai kumpulan butiran kristal yang tumbuh
bersama memebntuk batuan. Mineral memiliki beberapa golongan, salah satunya
golongan mineral silikat. Mineral Silikat adalah mineral yang mendominasi
permukaan bumi. Hampir 95% mineral yang pernah ditemukan di kerak bumi
merupakan mineral silikat yang terdiri dari feldspar dan kuarsa. Kehadirannya
yang melimpah menyebabkan mineral silikat menjadi kelompok mineral paling
utama dari mineral-mineral pembentuk batuan.

Silikat adalah mineral yang tersusun atas silika dan alumunium silica.
Melimpahnya mineral ini sebagai dampak akibat melimpahnya unsur oksigen,
silikon, dan alumunium di kerak bumi (O = 47%, Si = 28% dan Al 8%). Ion silika
(Si+4) dan ion oksigen (O-2) saling berikatan membentuk tetrahedral silica (SiO4)-4.
Dalam penggambungannya, ikatan yang terjadi dalam tetrahedral silikat antara ion
silika dan oksigen adalah ikatan setengah kovalen, dan setengah ionik.

Silika merupakan senyawa logam oksida yang banyak terdapat di alam,


namun keberadaannya di alam tidak dalam kondisi bebas melainkan terikat
dengan senyawa lain baik secara fisik maupun kimia. Silika memiliki sifat
hidrofilik atau hidrofobik sesuai dengan struktur atau morfologinya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan makalah tentang mineral silikat ini yaitu untuk


memenuhi tugas mata kuliah kristalografi dan mineralogi. Selain itu pembuatan
makalah ini memiliki maksud agar makalah yang dibuat ini dapat membantu
pembaca dalam memahami materi tentang mineral, lebih khususnya materi
mineral silikat.

Tujuan dari makalah ini, yaitu:

1. Agar mahasiswa dapat dengan mudah mempelajari tentang mineral silikat.


2. Dapat memahami pembagian dalam mineral, utamanya yaitu pembagian
dalam mineral silikat
3. Menambah wawasan bagi pembaca tentang mineral dan mineral silikat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mineral

Kerak bumi tersusun dari bahan padat dan keras yang disebut mineral dan
batuan. Pada umumnya, orang mempersamakan mineral dengan bahan galian atau
batu mulia yang dapat di tambang, sedangkan batuan merupakan segala sesuatu
yang keras. Anggapan tersebut sangat jauh dari keadaan sebenarnya, karena tidak
semua yang keras adalah batuan, dan tidak hanya batu mulia yang termasuk
mineral.

Mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami,
bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus kimia tertentu.
Dalam ilmu geologi, mineral adalah suatu zat atau benda persenyawaan kimia asli
atau yang tersusun oleh alam, memiliki sifat-sifat kimia dan fisik tertentu, dan
biasanya berbentuk padat.

2.2 Sifat Fisik Mineral

Ada beberapa sifat mineral, yaitu sifat fisik secara teoritis dan sifat fisik secara
determinasi (laboratorium). Sifat fisik mineral yaitu meliputi:

 Warna
Warna Mineral dapat dilihat mata apabila terkena cahaya. Ada beberapa
mineral yang dinamakan berdasarkan warna seperti azurite biru, malachite
hijau, erythrite merah-ungu.
 Kilap
Kilap mineral adalah sifat optik dari mineral yang berhubungan dengan
refleksi dan refraksi dari pantulan cahaya di permukaannya. Kilap dapat
dibagi menjadi 2 yaitu: kilap logam, dan kilap non logam
 Cerat
Adanya cerat dapat digunakan untuk membedakan dua jenis mineral yang
warnanya terlihat sama namun warna ceratnya (bentuk bubuknya) berbeda.
Warna cerat lebih stabil dan tidak berubah sehingga lebih dapat dipercaya
 Belahan
Belahan atau terbelah adalah sifat fisik dari mineral jika mengalami
tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Tidak semua mineral
memiliki sifat ini karena ada yang mudah dibelah, ada yang sulit, dan ada
yang tidak bisa dibelah
 Pecahan
Apabila mineral tidak dapat membelah, maka ia akan pecah secara
tidak teratur. Pecahan dibagi menjadi 6 yaitu:
A. Konkoidal: pecahan yang memperlihatkan gelombang lengkung di
permukaannya, misalnya kwarsa.
B. Splintery/fibrous: pecahan yang terlihat seperti serat.
C. Uneven: pecahan yang memberi kesan permukaan kasar tidak
teratur.
D. Even: permukaan pecahan halus dan rata
E. Subconchoidal: permukaan halus namun bersudut tidak beraturan.
F. Hackly: adalah pecahan yang mengesankan permukaan tidak
teratur dengan ujung runcing. Contoh emas native dan
perak native.
 Kekerasan
Kekerasan menunjukkan tingkat kerasnya suatu mineral. Skala yang
digunakan adalah skala “Mohs” dengan 10 tingkat kekerasan. Yang paling
rendah adalah kapur (talk) dan yang paling keras adalah intan.
 Sifat Dalam
Sifat dalam merupakan sifat mineral yang berhubungan dengan daya tahan
mineral apabila patah, hancur, bengkok. Adapun pembagiannya yaitu:
Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bisa dipotong-potong. Mineral yang
bersifat rapuh contohnya kuarsa, orthoklas, kalsit, pirit. Mudah ditempa
(malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas, dan
tembaga; Dapat diiris (sectile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan
rapuh, seperti gypsum. Fleksible: dapat menjadi lapisan tipis, bisa di
bengkokkan namun tak patah, tetapi tidak dapat di kembalikan lagi seperti
semula. Contoh : mineral kapur (talk), dan selenite. Blastik: adalah
mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan dapat di
kembalikan keposisi semula. Contoh: muskovit.
 Berat Jenis
Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh
unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsru-unsur
tersebut dalam susunan kristalnya.
 Sifat Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Jika ia
mudah sekali ditarik magnet maka dinamakan ferromagnetik. Sebaliknya
jika menolak daya tarik magnet dinamakan diamagnetik.

2.3 Mineral Silika

Hampir 90% Mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur
metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90% dari berat kerak bumi
terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100% dari mantel bumi. Silikat merupakan
bagian utama yang membentuk batuan sedimen, batuan beku, maupun malihan.
Adapun kelompok mineral silikat dibedakan dalam 6 kelompok yaitu:
A. Nesosilikat
Neso= pulau, adalah mineral silikat yang dicirkan oleh tetrahedra silika
tunggal yang tidak saling membagi ion oksigen dengan tetrahedra silika
lainnya. Dengan kata lain tetrahedral silika yang belum bergabung satu
sama lain, hanya berupa gugus-gugus silika yang terdiri dari 1 atom
oksigen, dikelilingi 4 atom Si. Perbandingan ion silika (Si4+) terhadap ion
oksigen (O2-) dalam bangun tetrahedra adalah 1 : 4. Perbandingan ini
mencerminkan rumus mineral nesosilikat, yang selalu tersusun oleh
komponen (SiO4)4- sebagai tetrahedra tunggal. (SiO4)4- tidak berikatan
dengan (SiO4)4- secara langsung, dihubungkan oleh ikatan ionic dari
kation-kation terrestrial.

B. Sorosilikat
Dua tetrahedral saling berikatan membentuk satu unit, pada setiap
tetrahedron satu O dipakai bersama dengan tetrahedron lainnya
membentuk struktur menyerupai “ikatan dasi kupu-kupu”. Perbandingan
ion silica (SiO4)4- terhadap ion oksigen (O2-) adalah 2 : 7, mencerminkan
rumus dasar sorosilikat yang selalu mengandung unsur (Si2O7)-6.
C. Siklosilikat
Kikos = lingkaran, bila dua atau lebih tetrahedral silica berikatan dengan
menggunakan 2 atom O nya dan membentuk struktur tertutup seperti
lingkaran. Perbandingan ion silika (Si4+) terhadap ion (O2-) adalah 1 : 3.
Dalam siklosilikat, struktur yang terbentuk adalah cincin, dengan tiga
bentuk dasar, yaitu: segitiga, segiempat Si4O12, dan heksagonal Si6O18.
D. Inosilikat
Ino = benang, dalam inosilikat tetrahedral dalam jumlah tak terhingga atau
terhingga dihubungkan melalui ion oksigen yang dipergunakan bersama
membentuk struktur rantai.
E. Filosilikat
Phillon = daun, ketika beberapa rantai tetrahedra silika dihubungkan
melalui ion oksigen bersama. 3 atom O dipakai bersama oleh satu
tetrahedral dengan tetrahedral lain. Rantai-rantai tersebut akan membentuk
lembaran dalam dua dimensi, yang merupakan penciri mineral filosilikat.
Silikat ini lazim disebut silikat lembaran, memiliki rasio Si/O 2 : 5 atau 4 :
10. Karena dominasi (SiO4) tak terhingga dalam struktur, maka pola
serpihan mineralnya cukup datar dan ada celah nyata, lembut dan memiliki
spesifik gravity yang rendah, fleksibel dan elastic.
F. Tektosilikat
Mineral tectosilikat tersusun oleh tetrahedra silika yang terhubungkan
melalui seluruh anion oksigen kepada tetrahedra di dekatnya dalam bentuk
struktur kerangka tiga-dimensi. Mineral tektosilikat, seringkali disebut
silikat kerangka, memiliki rasio Si/O 1 : 2. Dua kelompok utama mineral
tektosilikat adalah kelompok silika SiO2 dan kelompok silikat aluminium
feldspar. Kelompok tektosilikat penting lainnya mencakup: kelompok
feldspatoid yang miskin silika namun kaya aluminium, dan kelompok
zeolit yang kaya aluminium terhidrasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mineral adalah suatu padatan yang bersifat homogen, yang terbentuk


secara alami dialam dari benda anorganik, dan memiliki struktur dan tekstur.
Dalam pengidentifikasiannya, dapat dilihat melalui sifat fisik dari mineral tersebut
melalui warna, kilap, pecahan, belahan, kekerasan, berat jenis, cerat, sifat
kemagnetan, dan sifat dalam. Mineral silikat merupakan persenyawaan antara
silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal yang dibagi menjadi 6
kelompok yaitu, nesosilikat, sorosilikat, siklosilikat, inosilikat, filosilikat, dan
tektosilikat.

3.2 Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
mineral silikat.
TUGAS KELOMPOK

MINERAL SILIKAT

OLEH:
MUHAMMAD IRSHAD ISMAIL (D061231091)
ANDI MUHAMMAD RISNANDI SUDIRMAN (D061231089)
MUH. ABI’Y ARHAB (D061231087)

PRORAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023

Anda mungkin juga menyukai