Anda di halaman 1dari 8

Kelompok Mineral Bijih

MINERAL BARIT
Baryte, atau barit, (BaSO4) adalah mineral yang terdiri dari barium sulfat. [2]
Kelompokbaryte terdiri dari baryte, Celestine, anglesite dan anhidrit. Baryte sendiri
umumnya putih atau tak berwarna, dan merupakan sumber utama dari barium. Baryte dan
Celestine membentuk larutan padat (Ba, Sr) SO4.

Bentuk radiasi, kadang-kadang disebut sebagai Bologna Batu, mencapai ketenaran


beberapa di antara alkemis untuk spesimen berpendar ditemukan di abad ke-17 di dekat
Bologna oleh Vincenzo Casciarolo.

Para baryte namanya berasal dari kata Yunani (berat). Para barit ejaan
Amerika[2] digunakan oleh USGS [7] dan lebih sering digunakan dalam jurnal ilmiah
modern termasuk yang diterbitkan oleh Belanda berbasis jurnal Elsevier. Asosiasi mineral
Internasional mengadopsi "barit" sebagai ejaan resmi ketika dibentuk pada tahun
1959[rujukan?], Tapi dianjurkan mengadopsi tua "baryte" ejaan pada tahun 1978, [8]
terutamadiabaikan oleh Masyarakat mineral Amerika. American Petroleum Institute
spesifikasiAPI 13/ISO 13500 yang mengatur baryte untuk tujuan pengeboran tidak mengacu
pada mineral tertentu, melainkan bahan yang memenuhi spesifikasi itu, dalam praktek ini
biasanya baryte mineral.
BAUKSIT

Bauksit merupakan biji utama


alumunium yang terdiri dari alumunium
hidroksida dan alumunium oksida. Bauksit ini
pertama di temukan di tahun 1821 di les baux,
oleh karena itu penamaannya adalah bauxite
atau bauksit. Mineral bauksit merupakan
mineral yang tersusun dari mineral anorganik
dimana merupakan senyawa kimia yang
terbentuk secara alami.

Fungsi Bauksit
Untuk membuat alumunium dari bauksit ini biasanya menggunakan 2 tahap, proses bayer dan
proses hall-heroult. Pembentukan biji bauksit ini terjadi di daerah tropis dan subtropics,
karena daerah tersebut mendukung adanya proses pelapukan. Bauksit sering ditemukan dalam
lapisan datar dan tidak terlalu dalam. Lebih mudah di jumpai di hutan biomas. Oleh sebab itu
penambangannya sering mengorbankan untuk merusak hutan, padahal manfaat hutan sangat
vital juga untuk manusia.

Karakteristik Bauksit
Warna bauksit jika dilihat dengan mata telanjang, mineral bauksit berwarna coklat orange
kekuning-kuningan. Tetapi, jika dilihat dengan menggunakan mikroskop akan nampak
adanya Kristal berwarna kehitaman.

Bagaimana dengan sifat Bauksit? bauksit termasuk sangat lunak dengan angka kekerasan 1-3
skala mohs. Selain itu juga relative ringan dengan berat jenis 2,3-2,7. Bauksit mudah patah
dan tidak dapat larut dalam air serta tidak akan terbakar.

o Pemanfaatan aluminium
o Utamanya biji bauksit akan di lelehkan dan kemudian di olah untuk menjadi alumunium.
Proses tersebut memakan proses yang panjang dan memerlukan tenaga listrik yang banyak
sekali. Sejauh ini Negara yang memproses pengolahan bauksit menjadi alumunium adalah
Australia. Negeri kanguru tersebut menjadi produsen bauksit dan alumina terbesar di dunia.

Sejauh ini Negara tujuan yang membutuhkan alumunium dari Australia adalah Negara-negara
asia seperti jepang dan termasuk Indonesia. Cukup ironi memang, mengingat kita memiliki
bahan biji bauksit namun kita tidak mampu mengolahnya dengan optimal untuk di jadikan
alumunium. Sifat yang dimiliki alumunium sangat khas yaitu mampu mengahantar panas
dengan efisien.

PIRIT

Pirit adalah emas klasik. Tetapi pirit sangat jauh berbeda dari emas dan pyrite yang paling
umum dan paling sering keliru untuk emas. Pirit adalah favorit di kalangan kolektor
batu karena dapat memiliki kilau kristal yang indah dan menarik. Hal ini sangat umum dalam
kerak bumi yang ditemukan di hampir setiap lingkungan yang mungkin serta pyrite memiliki
sejumlah besar bentuk dan varietas. Pirit adalah polimorf dari marcasite, yang berarti bahwa ia
memiliki komposisi kimia yang sama. FeS2 sebagai marcasite tetapi yang membedakan
adalah struktur, simetri dan bentuk kristalnya.Struktur pirit adalah analog dengan struktur
galena dengan formula PbS. Galena meskipun memiliki simetri yang lebih tinggi. Perbedaan
antara dua struktur adalah bahwa belerang tunggal galena digantikan oleh sepasang sulfur di
pirit. Pasangan sulfur kovalen terikat bersama dalam suatu ikatan unsur dasarnya. Pasangan
ini mengganggu simetri empat kali lipat bahwa atom tunggal belerang akan diawetkan dan
dengan demikian memberikan pirit simetri rendah dari galena. Meskipun pirit mengandung
persentase yang tinggi dari besi, tapi pernah digunakansebagai sumber penting zat besi.
Oksida besi sepertih ematit dan magnetit, adalah bijih besi primer. Pirit akan menjadi sumber
potensial dari besi jika bijih besi harus menjadi langka. Pirit adalah yang paling umum dari
mineral sulfida dan dapat ditemukan di seluruh dunia, pyrite adalah sumber yang paling
penting dari belerang setelah belerang asli. Pirit (FeS2) juga disebut besi belerang. Sering pula
disebut dengan emas orang yang tidak tau karena warnanya yang kuning kecoklatan
cemerlang ketika terkena sinar Matahari. Pirit ini
termasuk kelompok mineral sulfida. Piryte
memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. System : kristalkubus
2. Belahan : tidakada
3. Kekerasan : 6--6,5
4. Berat jenis : 5,015.
5. Kilap : logam(metallic)
6. Warna : kuning
7. Cerat : hitam kehijauan, krem muda dan kuning

KALKOPIRIT

Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide


tembaga yang mengeristal sistem bersudut
empat. Kalkopirit mempunyai komposisi
kimia yaitu (CuFeS2).Kalkopirit seperti
kuningan yang mempunyai warna kuning
keemasan, dan mempunyai skala kekerasan
3,5 4, Lapisan nya adalah diagnostik seperti
sedikit warna hijau kehitam.

Pada saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit akan beroksidasi dengan
berbagai oksida, hidroksid dan sulfates. Rekanan Mineral Tembaga meliputi sulfida bornite
( Cu5FeS4), chalcocite ( Cu2S), covellite ( CuS), digenite ( Cu9S5); karbonat seperti
perunggu dan azurit, dan oksida jarang seperti cuprite ( Cu2O). Kalkopirit jarang ditemukan
bersama-sama tembaga murni. Kalkopirit sering diacungkan dengan pirit. Kolkopirit
kristalnya jarang dan lebih sedikit rapuh. Warna kalkopirit kuning gelap dengan sedikit warna
kehijau hijauan dan kilap berminyak diagnostic. Dalam kaitan dengan warna nya dan isi
tembaga tinggi, kalkopirit telah sering dikenal sebagai tembaga kuningan.
Kalkopirit alami tidak punya rangkaian larutan padat dengan mineral sulfida
lain. Ada penggantian batas Zn dengan Cu di samping kalkopirit mempunyai struktur hablur
yang sama sebagai sphalerite. Bagaimanapun, kalkopirit sering tercemari dengan berbagai
unsur-unsur lain seperti Co, Ni, Mn, Zn iklan Sn yang menggantikan untuk Cu dan Fe. Se, Fe
dan Seperti menggantikan untuk belerang, dan sejumlah unsur Ag, Au, Pt, Pd, Pb, V, Cr, di
dalam, Al dan Sb yang dilaporkan. Kemungkinan banyak dari unsur-unsur ini hadir di dalam
dengan sempurna intergrown mineral di dalam kristal kalkopirit, sebagai contoh lamellae
yang mewakili arsenopyrite, molibdenit yang mewakili Mo, dan sebagainya.

KROMIT

Kromit merupakan salah satu jenis mineral yang


berkomposisi kimia Fe Cr2O3 dan ternyata memiliki nilai
strategis, karena mineral tersebut berasal dari ektrasi
mineral dan sangat di butuhkan dalam perkembangan
industri-industri : rekayasa, pesawat terbang, ruang
angkasa dan kemiliteran serta industri hi-tech lainnya.
Oleh karena mineral tersebut memiliki nilai yang
srtategis, maka sangat perlu di kembangkan dan diteliti lebih rinci terutama di daerah-daerah
yang kemunkinan hadirnya endapan mineral-mineral tersebut.

Kromit yang sering di jumpai di beberapa daerah di Indonesia ini hadir sebagai endapan
primer dan endapan sekunder.

Endapan primer ini dapat ditafsirkan berasal dari proses kristalisasi satu fase kromit dari
suatu massa magma yang bersifat basa sedangkan endapan sekunder merupakan hasil proses
pelapukan batuan yang mengandung kromit. Ditinjau dari penggunaannya jenis ini dikenal
sebagai kromit metelurgi, refraktori dan kromit kimia.
EMAS ( AU )

Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan


mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5
3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung
pada jenis dan kandungan logam lain yang
berpadu dengannya. Mineral pembawa emas
biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan
(gangue minerals). Mineral ikutan tersebut
umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar,
dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan
endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas
nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur
belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas native, hanya
kandungan perak di dalamnya >20%.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa


endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan
pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer)

HEMATIT

Hematit adalah bentuk mineral besi (III) oksida (Fe2O3). Hematit


mengkristalisasi dalam sistem rombohedral, dan memiliki struktur
kristal yang sama dengan ilmenit dan korundum. Hematit dan ilmenit
membentuk larutan padat pada suhu 950 C.

Hematit merupakan mineral yang berwarna hitam hingga abu-abu


perak atau baja, coklat hingga merah kecoklatan atau merah. Dalam
skala kekerasan, hematit berada dalam skala 5 dari 6.
GALENA

Galena atau galenit merupakan mineral berwarna abu-


abu kebiruan dengan kilap logam yang tersusun
atas senyawa Pbs. Kristalnya berbentuk kubus. Terdapat
sebagai himpunan dalam batu gamping, batu pasir,
atau batuaan sedimen lain. Galena merupakan
bijih timbal terpenting, juga merupakan sumber utama
logam perak.

Apabila unsur sulfida dominan pada batuan galena, aroma sulfida akan terasa dilokasi batuan
tersebut. Mineral yang dapat ditemukan disekitar galena antara
lain sphalerit, pirit dan kalkopirit. Mineral galena ini banyak berguna dalam industri
pengolahan besi dan baja, terutama bila terdapat unsur tembaga (Cu) di dalamnya. Batuan
galena Indonesia saat ini kebanyakan diekspor untuk memenuhi kebutuhan industri di China.

ILMENIT

Mineral ilmenit adalah mineral yang penting dan bisa bernilai ekonomi tinggi bila dapat
diolah dan digunakan sebagai bahan baku pigmen rutil untuk pewarna berkualitas tinggi.
Pigmen ini banyak digunakan pada industri cat, pulp dan pewarna lainnya. Pigmen ini juga
tidak beracun, korosif dan tahan terhadap sinar uv. Selain itu, rutil adalah bahan baku
pembuatan Titanium metal. Data perkiraan penggunaan produk Titanium selalu meningkat
sekitar 10 persen s/d 15 persen. Di alam TiO2 (rutil) juga ditemukan sebagai mineral
tersendiri, namun saat ini bisa dikatakan habis, sehingga industri beralih ke rutil sintetik yang
dibuat dari ilmenite (dengan kadar 45 70 persen TiO2) sebagai bahan baku pembuatan TiO2
(rutil). Melihat potensi tersebut maka ekstraksi titanium dioksida dari mineral ilmenit dengan
proses kloride sebagai bahan baku material maju (advanced material) menjadi cukup menarik.
Advanced material adalah material yang mempunyai spesifik yang dibutuhkan pasar
(customer) dengan beberapa keunggulan pada produk yang dihasilkan. Sedangkan proses
ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer
difusi komponen terlarut dari padatan inert ke
dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses
yang bersifat fisik karena komponen terlarut
kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula
tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi
dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan
yang diinginkan dapat larut dalam solven
pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam
pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya. [Lucas,
Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry. Beberapa faktor
yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah: Tipe persiapan sampel; Waktu
ekstraksi;Kuantitas pelarut; Suhu pelarut; Tipe pelarut. Faktor-faktor tersebut perlu
diperhatikan untuk menghasilkan TiO2 dengan spesifikasi yang diinginkan. Tujuan :
Penguasaan teknologi proses ekstraksi titanium dioksida dari mineral ilmenit menggunakan
pelarut organic (Non-hydrolytic sol gel/ solvent extraction).

MOLIBDENUM

Molibdenum merupakan logam transisi


berwarna putih keperakan dan lebih lunak
dibandingkan tungsten. Scheele menemukan
molibdenum pada tahun 1778. Logam ini
sering sulit dibedakan dengan grafit dan
bijih timah.Molibdenum memiliki modulus
elastisitas tinggi, dengan hanya tungsten dan
tantalum yang terdapat lebih melimpah,
memiliki titik leleh lebih tinggi.Molibdenum tidak mudah larut dalam tanah asam dan lebih
mudah larut dalam tanah basa. Hal ini membuat tanaman dapat memiliki hingga 500 ppm
molibdenum ketika tumbuh di tanah basa.

Anda mungkin juga menyukai