NIM : 113200091
Prodi : Teknik Perminyakan
Kelas : Geologi Dasar Kelas L
5. Gipsum
Gipsum (CaSO4.2H2O) mempunyai kelompok yang terdiri dari
gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum
umumnya berwarna putih, namun terdapat variasi warna lain,
seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini
tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum.
Gipsum umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 –
2 (skala mohs), berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8
gr/l pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin
tinggi. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum
merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit
dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk
lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam
batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Gipsum
dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya (Berry, 1959), yaitu: endapan danau garam,
berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol volkanik, efflorescence pada tanah atau goa-
goa kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah
batugamping.
6. Grafit
Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga,
kekerasan 1 – 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau
dan tidak beracun, serta tidak mudah larut, kecuali dalam asam
hidroflorik atau aqua regia mendidih. Grafit adalah mineral yang
dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Secara
kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya berkomposisi
karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan dikenal
sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak
lunak, mudah ditemukan, dan opak. Belum ditemukan daerah
yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.
7. Mangan
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak
bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang
mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakan
sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi
dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat
jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-
kadang berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi
oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama
dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan
lithiofori, sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang
berkomposisi silika. Sekitar 90% mangan dunia digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk proses
produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain untuk
produksi baterai kering, keramik dan gelas, kimia, dan lain-lain.
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang
tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
8. Perak
12. Zinc
13. Titanium
Titanium adalah suatu dengan keras, silvery-gray unsur metalik.
Nomor-Atom nya adalah 22 dan lambang nya adalah Ti. Titanium
yang metal mempunyai sejumlah sifat fisis bermanfaat yang sangat
bersifat menentang ke karatan, mempunyai suatu temperatur
peleburan tinggi. Kekuatan nya adalah serupa ke baja, tetapi adalah
45% tongkang/geretan. titanium Campuran logam dapat dua kali
sekuat aluminum campuran logam.
Kebanyakan titanium digunakan dalam oksidanya. TiO2 adalah suatu pigmen putih digunakan di
(dalam) cat, pernis dan pernis ( 49%), plastik ( 25%), catatan/kertas ( 16%), dan produk lain seperti
pabrik, tinta cetak, mengatapi biji/butir halus, dan pabrik dilapisi khusus. Titanium adalah
tongkang/geretan dibanding baja tetapi keheningan adalah [yang] sangat kuat. Juga mempunyai suatu
temperatur peleburan sangat tinggi. Sifat fisis ini membuat titanium dan titanium mencampur logam (
suatu campuran logam adalah suatu campuran batang-batang rel yang sangat bermanfaat di (dalam)
industri atmosphere di mana kebanyakan digunakan untuk membuat mesin/motor dan komponen
struktural untuk pesawat udara, satelit, dan kendaraan angkasa.
14. Kobalt
Unsur kimia/kobalt adalah suatu bluish-gray, unsur metalik rapuh.
Nomor-Atom nya adalah 27 dan lambang nya adalah Co. Sebagai
tambahan terhadap penggunaan tradisional ini, unsur kimia/kobalt
digunakan di (dalam) sejumlah aplikasi industri. Kapan unsur
kimia/kobalt dicampur dengan batang-batang rel lain, magnit [yang]
sangat kuat diciptakan. Superalloys yang berisi unsur kimia/kobalt
digunakan di (dalam) produksi mesin jet dan turbin gas mesin/motor
untuk generasi energi. Ini superalloys meliputi hampir separuh
menyangkut unsur kimia/kobalt menggunakan masing-masing tahun.
Beberapa unsur kimia/kobalt digunakan untuk membuat memotong dan material tahan lama. Suatu
manmade isotop unsur kimia/kobalt, cobalt-60, sinar gamma hasil. Ini digunakan untuk sterilisasi
makanan dan persediaan medis, untuk/karena pengujian industri, dan untuk berjuang/ berkelahi
kanker.
15. Batu Bara
Batubara adalah suatu sumber daya energi yang sangat berbeda
dan kompleks yang dapat bertukar-tukar sangat, bahkan di dalam
deposito yang sama. Secara umum, ada empat variasi dasar
batubara, yang merupakan hasil dari kekuatan mengenai lapisan
material tanah yang diubah dalam jalan berbeda. Variasi ini turun
dari langkah yang pertama di (dalam) pembentukan batubara,
ciptaan tanah gemuk bahan bakar atau material.
Antrasit/Batubara keras gilap: Kadang-Kadang juga disebut “
antrasit,” antrasit/batubara keras gilap membentuk dari batubara
bituminus ketika tekanan agung dikembangkan di (dalam) batu
karang strata dilipat sepanjang ciptaan rangkaian pegunungan. Antrasit/Batubara keras gilap
mempunyai isi energi yang paling tinggi dari semua batubara dan digunakan untuk memanaskan
ruang dan membangitkan listrik.