41
42
air suling pada volume tertentu, dengan berat air suling pada volume yang
sama dan diukur pada temperatur 60 0F. Sedangkan 0API (American
Petroleoum Institute) gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak
bumi tersebut berdasarkan standar dari Amerika. Makin kecil berat jenis (SG)
atau makin besar 0API-nya akan sedikit mengandung lilin atau residu aspal,
atau paraffin. Namun dewasa ini minyak bumi berat dapat dibuat fraksi bensin
lebih banyak dengan menggunakan metode Cracking dalam penyulingan,
namun proses ini memerlukan banyak biaya.
Harga API untuk berat jenis minyak antar lain :
1. Minyak berat : 10 – 20 API
2. Minyak sedang : 20 – 30 API
3. Minyak ringan : 30 – 45 API
4. Kondensat : 45 – 70 API
5. Gas : > 70
43
Keterangan :
1. Sampel 1
2. Sampel 2
Gambar 4.1.
Gelas Ukur 500 ml
(Sumber : Laboratorium Analisa fluida Reservoir)
45
Gambar 4.2.
Hydrometer
(Sumber : Laboratorium Analisa fluida Reservoir)
46
Gambar 4.3.
Thermometer
(Sumber : Laboratorium Analisa fluida Reservoir)
47
= 46,487 oAPI
b. Menghitung korelasi oAPI pada 60/60 oF (oAPI60/60oF )
44,8
43,9
47
46 46,487
44,8 - x 47 - 46,487
=
44,8 - 43,9 47-46
x = 44,3387 ºAPI
= 0,8047
49
= 42,236 oAPI
e. Menghitung SGtrue rata-rata sampel A
Total SGtrue sampel A
SGtrue rata-rata sampel A =
n
10,4478
=
12
= 0,87065
f. Menghitung oAPItrue rata-rata sampel A
oAPI
Total APItrue sampel A
true rata-rata sampel A =
n
377,7418
=
12
` = 31,47848 oAPI
0,025397
=√
11
= 0,048051
h. Menghitung standar deviansi (SD) oAPItrue sampel A
Standar deviansi oAPItrue sampel A
50
2
Σ(APItruesampel A-APItrue mean sampel A)
=√
n-1
896,1127012
=√
11
= 9,02578
• Sampel B
a. Menghitung harga oAPIterukur
141,5
oAPIterukur = -131,5
SGterukur
141,5
= -131,5
0,75
= 57,167 oAPI
55,3
X
54,3
57 57,167 58
55,3 - x 58 - 57,167
=
55,3 - 54,3 58-57
x = 54,4667 ºAPI
c. Menghitung harga SG korelasi pada 60/60°F
141.5
SG60/60oF =
131.5+API
141.5
=
131.5+54,4667
= 0,7608
d. Berdasarkan data analisa,diperoleh harga factor koreksi (Fcorr) dari tabel
sebesar 0.00043,maka:
Menghitung SGtrue
SGtrue = SG60/60oF +{f correction × (T – 60 oF)}
= 0,7608 + {0,00043 × 25}
51
= 0,77155
Menghitung oAPItrue
141,5
oAPI
true = - 131,5
SGtrue
141.5
= - 131.5
0,77155
= 51,897 oAPI
= 0,89042
f. Menghitung oAPItrue rata-rata sampel B
oAPI
Total APItrue sampel B
true rata-rata sampel B =
n
336,4562
=
12
` = 28,03802 oAPI
g. Menghitung standar deviansi (SD) SG true sampel B
Standar deviansi SG true sampel B
2
Σ(SGtruesampel B-SGtrue mean sampel B)
=√
n-1
0,0370625
=√
11
= 0,05805
h. Menghitung standar deviansi (SD) oAPItrue sampel B
Standar deviansi oAPItrue sampel B
2
Σ(APItruesampel B-API true mean sampel B)
=√
n-1
1143,363377
=√
11
= 10,1952
52
4.5.3. Tabel
Tabel IV-2
Hasil Pengukur
53
4.5.4. Grafik
54
55
4.6. PEMBAHASAN
Praktikum minggu pertama, acara ke-3 ini berjudul penentuan specific
gravity minyak. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan specific gravity minyak
mentah dan menentukan jenis minyak yang diproduksi. Specific gravity (SG)
merupakan perbandingan densitas suatu fluida yang diukur pada suhu dan tekanan
standar (60 °F dan 14,7 psi).
Prinsip kerja pada percobaan kali ini yaitu gaya archimedes dan buoyancy
effect. Gaya archimees adalah prinsip yang menyatakan bahwa setiap benda yang
tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan
menerima dorongan gaya ke atas. Penerapan gaya archimedes pada percobaan ini
ialah ketika hydrometer yang dicelupkan pada minyak mengalami gaya angkat ke
atas. Sedangkan buoyancy effect adalah kemampuan mengapung dari sebuah benda
pada cairan tertentu.
Peralatan yang digunakan pada percobaaan ini antara lain adalah
hydrometer, thermometer, dan gelas ukur 500 ml. sedangkan untuk bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah minyak mentah yang dibagi menjadi dua yaitu
minyak sampel A dan minyak sampel B dengan masing masing 500 ml.
Langkah kerja pada percobaan ini yang pertama ialah dengan memasukkan
minyak sampel A dan minyak sampel B dengan masing masing sebanyak 500 ml
ke dalam gelas ukur, kemudian masukkan hydrometer ke dalam masing-masing
sampel dengan mencobanya satu persatu mulai dari skala hydrometer yang paling
kecil hingga ke besar (0,8 - 0,9) sampai menemukan skala hydrometer yang tepat
(yang tidak tenggelam). Hal ini bertujuan untuk menentukan pembacaan
hydrometer yang tepat saat hydrometer tidak mengapung atau tenggelam secara
keseluruhan, semakin kental sampel minyak yang digunakan maka skala
hydrometer yang dipakai akan semakin besar. Setelah ditemukan hydrometer yang
tepat, maka dilakukan pengukuran temperatur pada setiap sampel dengan
menggunakan thermometer. Masing-masing sampel ditentukan temperaturnya
dalam satuan derajat fahrenheit.
Berdasarkan percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan
temperatur yang sudah dikonversikan dalam fahrenheit, pada sampel A dan sampel
56
B sebesar 85 °F. Lalu untuk SGterukur untuk sampel A sebesar 0,795 dan sampel B
sebesar 0,75. Kemudian dilakukan pengukuran °API terukur dari masing masing
sampel, didapatkan °API terukur sampel A sebesar 46,487 °API dan sampel B
sebesar 57,167 °API. Kemudian dilakukan pengukuran °API 60/60 °F
menggunakan perhitungan interpolasi yang mana untuk menentukan nilai
perbandingannya dapat dicari pada tabel data °API correction. °API 60/60 °F pada
perhitungam ini didapatkan pada sampel A sebesar 44,3387 dan sampel B sebesar
54,4667. Kemudian dilakukan perhitungan SG 60/60 °F, perhitungan SG 60/60 °F
dilakukan untuk menentukan nilai faktor koreksi yang akan digunakan. Nilai SG
60/60 °F pada sampel A sebesar 0,8047 dan pada sampel B sebesar 0,7608 sehingga
faktor koreksi yang di dapat adalah 0,00039 untuk kedua sampel. Kemudian
perhitungan dilanjuntkan denga menghitung SG true dan didapatkan hasil pada
sampel A sebesar 0,81445 dan sampel B 0,77155. Perhitungan SGtrue digunakan
untuk menghitung nilai °APItrue dari kedua sampel yang digunakan, maka
didapatkan hasil perhitungan dari °API true untuk sampel A sebesar 42,236 °API dan
sampel B sebesar 51,897 °API. Didapatkan nilai standar deviasi SG true pada sampel
A sebesar 0,048051 dan sampel B sebesar 0,05805. Sedangkan standar deviasi
°APItrue pada sampel A sebesar 9,02578 dan sampel B sebesar 10,1952. Berdasarkan
klasifikasi minyak menurut standar API sampel minyak A termasuk minyak ringan
karena °API berada di antara 30-50 °API. Sedangkan sampel B termasuk jenis
kondensat karena harga °API berada di antara 50-70 °API. Berdasarkan analisa dari
grafik °API vs plug, Kurva hasil dari nilai °API dari semua plug untuk kedua sampel
minyak ialah fluktuatif.
Hubungan antar SG dengan °API adalah berbanding tebalik, dimana jika
SG minyak besar, maka °API yang dihasilkan akan kecil. Nilai °API yang di dapat
pada perhitungan ini digunakan untuk menentukan golongan jenis minyak mentah
yang akan di produksi. Penggolongan jenis minyak menurut nilai °API diantaranya
yaitu bitumen (<10 °API), minyak berat ((10-20 °API), minyak sedang (20-30
°API), minyak ringan (30-40 °API), gas kondensat (40-50 °API), gas basah (50-70
°API), dan gas kering (>70 °API).
Selain dari SG dan °API, cara menentukan minyak berat/ringan dapat
57
4.7. KESIMPULAN
1. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan berat jenis atau
specific gravity minyak mentah dan menentukan jenis minyak yang
diproduksi.
2. Prinsip kerja pada percobaan kali ini yaitu gaya archimedes dan
buoyancy effect.
3. Hasil percobaan dan perhitungan yang didapat pada praktikum kali ini
yaitu :
a. Sampel A (85 °F)
• SGtrue = 0,81445