34
35
35
36
36
37
2
1
Keterangan :
1. Sampel 1
2. Sampel 2
Gambar 4.1.
Gelas Ukur 500 ml
(Sumber : Laboratorium Analisa fluida Reservoir)
37
38
Gambar 4.2.
Hydrometer
(Sumber : Laboratorium Analisa fluida Reservoir)
38
39
Gambar 4.3.
Thermometer
(Sumber : Laboratorium Analisa fluida Reservoir)
39
40
40
41
= 82,4,4 0F
SG terukur sampel = 0,873
Sampel B :
Volume sampel = 500 ml
9
Temperatur sampel = 28,70C = (5 x 38 0 C) + 32 0F
= 83,660F
SG terukur sampel = 0,892
41
42
4.5.2. Perhitungan
Sampel A :
1) Menghitung harga 0API terukur :
0 141,5
API = - 131,5
SG terukur
141,5
= – 131,5
0,873
= 30,58 0API
2) Menghitung koreksi 0API pada 60/60 0F
Dengan bantuan tabel yang tersedia, koreksi 0API pada 60/60 0F
dihitung dengan mengintrapolasi data tersebut :
29,31
28,6
30 30,58 31
29,31− X 31− 30,58
=
29,31−28,6 31−30
X = 29,01
= 0,881
42
43
0 141,5
5) API = - 131,5
SG true
141,5
= - 131,5
0,889
= 27,66 0API
Sampel B :
1) Menghitung harga 0API terukur :
0 141,5
API = - 131,5
SG terukur
141,5
= – 131,5
0,892
= 27,130API
26,5
25,5
27 27,13 28
26,5− X 28−27,13
=
26,5 − 25,5 28−27
X = 25,63 0API
3) Menghitung harga SG koreksi pada 60/60 0F
141,5
SG 60/600 F = 131,5 + 0 API
43
44
141,5
= 131,5+25,63
= 0,9
4) Berdasarkan data analisa, diperoleh harga faktor koreksi (Fcorr) dari
tabel sebesar 0,00035
SG true = SG 60/600 F + {Fcorr x (T – 60 0API)}
= 0,9 + {(0,00035 x (83,66 - 60 0F)}
= 0,908
0 141,5
5) API = - 131,5
SG true
141,5
= - 131,5
0,908
= 24,30API
Standard Deviasi
Sampel A :
∑ SG
SG (mean) = jumlah data
10,9
= 12
= 0.90834
∑(SG−SGmean )2
Standar Deviasi SG = √ n−1
0.009524
=√ 11
= 0.02942
0 ∑ 0API
API (mean) = jumlah data
293.08
= 12
= 24,4233 0API
∑( 0API− 0APImean )2
Standar Deviasi 0API = √ n−1
44
45
262,1859833
= √ 11
= 4,88212
Sampel B :
∑ SG
SG (mean) = jumlah data
11,3927
=
12
= 0.94939
∑(SG−SGmean )2
Standard Deviasi SG = √ n−1
0.009764973
=√ 11
= 0.02979
0 ∑ 0API
API (mean) = jumlah data
240.0645756
= 12
= 17.6768 0API
∑( 0API− 0APImean )2
Standard Deviasi 0API =√ n−1
240.0645756
= √ 11
= 4.67162
45
46
46
47
Tabel IV-2
Tabulasi Hasil Analisa Spesific Gravity dan API Sampel B
47
48
4.6. PEMBAHASAN
Praktikum ini berjudul penentuan specific gravity. Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk menentukan specific gravity atau berat jenis minyak mentah atau
gas pada temperatur 60oF. Alat dan bahan yang digunakan yaitu gelas ukur,
hydrometer dan thermometer. Prinsip kerja hydrometer adalah menggunakan
hukum archimedes dan bouyancy factor serta perbedaan densitas.
Praktikum ini menggunakan dua sampel yang masing-masing memiliki
volume 500 ml. Pertama-tama masukan hydrometer dengan skala SG yang terkecil.
Apabila hydrometer tidak tenggelam sama sekali maka gunakan hydrometer yang
SG nya yang lebih besar sampai dia mengambang pada sampel. Saat hydrometer
mengambang akan didapat SG terukur dari sampel tersebut.
Dari praktikum ini didapat SG terukur sampel A sebesar 0,873 dan sampel
B 0,892. Percobaan ini juga mengukur temperatur, pada sampel A didapati
temperatur 28oC atau 82,4oF dan temperatur sampel B 28,7oC atau 83,66oF.
Selanjutnya kita dapat menghitung harga oAPI terukur, oAPI terukur pada sampel
A sebesar 30,58 oAPI dan sampel B 27,13 oAPI. Setelah itu kita menghitung harga
o
API koreksi atau oAPI pada temperatur 60oF. Harga oAPI koreksi sampel A sebesar
29,01 oAPI dan sampel B 25,63 oAPI. Setelah didapat oAPI koreksi kita dapat
menghitung SG koreksi atau SG pada temperatur 60oF. SG koreksi pada sampel A
sebesar 0,881 dan sampel B 0,9. Langkah terakhir adalah menentukan SG true dan
o
API true dengan bantuan harga faktor koreksi. SG true pada sampel A sebesar
0,889 dan sampel B sebesar 0,909. Lalu didapat oAPI true pada sampel A sebesar
27,66 oAPI dan sampel B sebesar 24,16 oAPI. Dari harga oAPI true dapat kita
tentukan bahwa minyak pada sampel A dan sampel B merupakan jenis minyak
sedang.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah mengetahui specific gravity
dari minyak yang diproduksi dimana specific gravity disini merupakan parameter
untuk menentukan jenis minyak yang diproduksi, seperti halnya sampel yang
digunakan merupakan jenis minyak sedang.
Problem produksi yang dapat terjadi adalah minyak tidak dapat mengalir
dikarenakan jika minyak itu termasuk jenis minyak berat maka viskositas minyak
48
49
tersebut besar dan minyak akan sulit mengalir. Hal ini dapat dicegah dengan
mengetahui terlebih dahulu jenis minyak yang kita produksi sehingga dapat
ditentukan treatment yang sesuai dengan jenis minyak yang diproduksi dan dapat
ditanggulangi dengan memasang heat exchanger pada pipa produksi.
49
50
4.7. KESIMPULAN
1. Dari praktikum ini didapat hasil sebagai berikut :
a) Sampel A
Specific Gravity = 0,889
oAPI = 27,66 oAPI
b) Sampel B
Specific Gravity = 0,909
oAPI = 24,16 oAPI
2. Dari praktikum ini dapat dinyatakan bahwa sampel A dan sampel B
merupakan jenis minyak sedang karena memiliki oAPI sekitar 20-30 oAPI.
3. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah menggunakan alat hydrometer yang
menerapkan hukum archimedes, yaitu gaya apung yang terjadi di fluida.
4. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah mengetahui specific gravity
dari minyak yang diproduksi dimana specific gravity disini merupakan
parameter untuk menentukan jenis minyak yang diproduksi.
5. Problem produksi yang dapat terjadi adalah minyak tidak dapat mengalir.
Hal ini dapat ditanggulangi dengan memasang heat exchanger pada pipa
produksi.
50