Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Pengoperasian bangunan sumur bor dan jaringan air tanah untuk sumber air baku
memerlukan adanya aktifitas pendataan, monitoring dan evaluasi. Aktifitas ini dimaksudkan
untuk menunjang kegiatan pelaksanaan operasi prasarana air bersih. Pada tahap awal operasi
kegiatan pendataan yang perlu dilakukan adalah tersedianya data as built drawing. Data
tersebut merupakan gambaran yang utuh mengenai infrastruktur yang telah dibangun.
Pada tahap selanjutnya dilakukan monitoring terhadap berbagai perubahan penting
yang terjadi pada kondisi sumur dan bangunan. Beberapa aspek yang perlu dicatat, meliputi
kondisi yang ada serta berbagai persoalan yang muncul. Berdasarkan berbagai data dan
informasi tersebut dapat dilakukan evaluasi terhadap fungsi dan kinerja sumur bor dan
bangunan pelengkapnya.

4.1 PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Pelaksanaan operasi pada dasarnya adalah berbagai aktiifitas yang dimaksudkan untuk
membuat infrastruktur dapat berfungsi dan memberikan pelayanan seperti yang diharapkan.
Pelaksanaan operasi bangunan penyediaan air baku yang direncanakan meliputi (1) operasi
Sumur, (2) operasi jaringan perpipaan, dan (3) operasi tampungan.
Pelaksanaan pemeliharaan sistem penyediaan air baku dapat dikelompokan menjadi 3
(tiga) kategori, yaitu pemeliharaan yang bersifat preventif, pemeliharaan korektif dan
pemeliharaan darurat. Pemeliharaan yang bersifat preventif/ pencegahan dimaksudkan untuk
melestarikan fungsi prasarana dan sarana secara optimal. Pemeliharaan pencegahan terdiri
dari 3 (tiga) jenis, yaitu pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan perbaikan kecil.
1. Pemeliharaan rutin-keseluruhan pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang setiap tahun
diatur berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Pemeliharaan berkala-kegiatan yang dijadualkan berlangsung dari waktu ke waktu dan
berjalan menurut interval waktu terputus-putus dengan tujuan melestarikan/ memelihara
fungsi dari sarana-sarana yang tersedia.

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-1
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

3. Pekerjaan perbaikan kecil-kegiatan berskala kecil yang dibutuhkan untuk memperbaiki


bangunan agar kondisinya sesuai dengan kapasitas rencana yang disebabkan oleh
kerusakan kecil.
Pemeliharaan korektip merupakan pekerjaan pemeliharaan yang harus dikerjakan
untuk mendapatkan bangunan seperti kondisi waktu dibangun. Terdapat 3 (tiga) jenis
pekerjaan pemeliharaan korektif, yaitu pemeliharaan khusus (special maintanance),
rehabilitasi dan rektifikasi.

1. Pemeliharaan khusus dilakukan jika fungsi bangunan berada dalam kisaran antara 50 %
sampai dengan 70%.
2. Rehabilitasi dilakukan apabila fungsi bangunan kurang dari 50%.
3. Rektifikasi dilakukan apabila bangunan tidak berfungsi dengan baik akibat perencanaan
yang kurang sesuai.

Pemeliharaan darurat dilakukan apabila kerusakan yang terjadi atau kerusakan yang
hampir terjadi dimana pekerjaan yang diperlukan penting untuk melindungi keutuhan dan
kekuatan bangunan (dalam skala besar). Operasi pada dasarnya adalah berbagai aktifitas yang
dimaksudkan untuk membuat infrastruktur dapat berfungsi dan memberikan pelayanan seperti
yang diharapkan.
Komponen sarana dan prasarana air baku yang memerlukan kegiatan operasi dan
pemeliharaan meliputi :
Tabel 4. 1 Rekap Operasi dan Pemeliharaan Komponen Sumur Bor
Pemeliharaan
No Komponen Operasi
Rutin Berkala
1 Sumur Bor   
2 Pompa Submersible   
3 Tangki Air   
4 Genset   
5 Panel Genset   
7 Solar Cell   

4.2.1 Operasi dan Pemeliharaan Sumur Bor


Aktifitas operasi dan pemeliharaan sumbur bor dan jaringan air tanah, antara lain
meliputi beberapa kegiatan berikut ini.
(1) Pengamatan kondisi sumur.
(2) Pembersihan terhadap lingkungan di sekitar sumur.
(3) Pengukuran kedalaman sumur.
LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-2
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Kegiatan operasi dan pemeliharaan tersebut dilakukan secara rutin dan berkala, setiap
bulan, setiap awal musim hujan dan 5 tahun sekali. Kegiatan operasi dan pemeliharaan sumur
bor dilaksanakan petugas yang bertanggungjawab atas pengkondisian operasi dan pemeliharaan
sumur bor. Aktivitas operasi dan pemeliharaan sumur bor dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 2 Operasi dan Pemeliharaan Sumur Bor
Aktivitas Periode Maksud Keterangan
Pengamatan Bulanan Mengetahui kondisi sumur serta Dilakukan oleh petugas yang
kondisi menemukan persoalan/ kondisi diberi wewenang dan
sumur yang memerlukan perbaikan bertanggungjawab atas
pengkondisian operasi dan
pemeliharaan sumur bor
Pembersihan Bulanan Mengetahui kondisi sekitar Dilakukan oleh petugas yang
terhadap sumur serta menemukan diberi wewenang dan
lingkungan persoalan/kondisi yang bertanggungjawab atas
di sekitar memerlukan pembersihan pengkondisian operasi dan
pemeliharaan sumur bor
sumur.
Pengukuran 1 tahun Diperoleh kondisi kedalaman Dilakukan oleh petugas yang
kedalaman sekali/saat sumur atau sumur menghasilkan diberi wewenang dan
sumur. diperlukan debit air kurang bertanggungjawab atas
pengkondisian operasi dan
pemeliharaan sumur bor

4.2.2 Operasi dan Pemeliharaan Pompa Summersuble


Aktifitas operasi pompa submersible pada sumur bor antara lain kegiatan operasi
pompa, sedangkan kegiatan pemeliharaan pompa meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala dan pemeliharaan tahunan.
1. Petunjuk Pengoperasian Pompa Submersible
a. Sebelum menjalankan untuk yang permulaan :
i. Ukur tahanan isolasi motor pompa air bersih sumur dalam
 Gunakan alat insulasi tes (megger test 500 V DC) pada pompa baru harga
tahanan isolasi lebih besar dari 200 m Ohm (catatan; makin besar tahan
isolasi motor, kualitas motor makin baik). Tahanan isolasi yang diijinkan
sesuai dengan brosur pabrik. Lakukan selanjutnya pengukuran tahanan
isolasi secara periodik tiap bulan.
ii. Ukur pula tahanan antar kumparan motor pompa :
 Gunakan alat avometer (multy tester) yang baik. Pada pompa baru tahanan
antar kumparan motor lebih kecil dari 0,5 Ohm (antara 0,2 – 0,4 Ohm)
sebelum kabel ke motor di terminal blok dibuka dahulu.

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-3
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Catatan ; harga-harga tersebut, sangatlah relatif tergantung dari pabrik


pembuat motor tersebut.
iii. Atur relay pelindung arus beban berlebih (thermal overload relay)
 Atur pada kedudukan lebih kecil dari 0,9 kali besar arus nominal pada plat
nama motor, atau (maksimal) sesuai petunjukkan kapasitas ampere meter
pompa di pabel pompa sesuai pemakaian beban pompa.
 Untuk daya output pompa 4 KW.
iv. Periksa bahwa muka air cukup tingginya pada sumur dalam air tanah, yaitu
sbb :
 Gunakan alat ukur biasa yang di bagian bawahnya ada pemberat atau alat
duga air khusus dan dilakukan pada pipa penduga air sumur dalam.
b. Menjalankan uji coba operasi :
i. Uji coba sistem kontraktor dari level kontrol penduga air dengan
penjelasan sebagai berikut :
 Saklar otomat (MCCB) untuk pompa harus berada pada posisi tidak
tersambung (Off).
 Kencangkan semua terminal yang pakai baut-mur pada kontaktor, sekering,
saklar dan lain-lain yang terletak didalam panel.
 Periksa cara kerja magnetik kontaktor :
 Periksa apakah sudah sempurna (untuk sistem start delta atau sistem direct
on line/DOL) kemudian tekan tombol “jalan” pada panel utama.
 Lepaskan kabel elektroda pada terminal blok sambungan pada unit float
less electronic switch
 Untuk memeriksa kerja level kontrol penduga air, kabel elektroda pada
level kontrol pada panel dilepaskan dan jika sistem tersebut bekerja secara
sempurna maka semua kontaktor segera Off, kemudian kabel LC tersebut
dipasangkan kembali.
ii. Uji coba pompa :
 Saklar/pembatas arus otomat (MCCB) untuk pompa di keposisikan
jalan/tersambung (On).
 Buka katup kempa/katup sekat pada pipa tekan pompa di atas sumur dalam
 Pembukaan katup kempa 2 sampai 3 kali putaran
 Tekan saklar On pada panel pompa sumur dalam (DWPP).

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-4
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Putaran benar apabila tekanan pada katup tertutup rapat berada pada
tekanan tertinggi sesuai dengan karakteristik pompa yang terpasang. Bila
putaran terbalik maka arus listrik akan naik bila katup dibuka perlahan-
lahan dan penunjukkannya kecil sekali (relatif kecil), dan bila betul
penunjukkan arus listriknya akan mendekati arus nominal beban (antara 18
– 24A untuk 4 Kw)
 Jalankan kembali pompa setelah 10 menit berhenti
 Buka katup perlahan-lahan pada saat air sudah jernih. Pasir akan tersedot
dan akan menyumbat pompa apabila katup dibuka cepat.
2. Petunjuk Penanganan Gangguan/Kerusakan Dan Perbaikan Pompa Submersible
Berikut ini petunjuk penanganan gangguan/ perbaikan jika terjadi kerusakan pada
pompa submersible. Petunjuk penanganan tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 3 Penanganan Gangguan/Kerusakan Dan Perbaikan Pompa Submersible
GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN
1 Pompa tidak mau a. Tegangan listrik/arus tidak a. Periksa dan perbaiki tenaga
start/jalan ada listriknya di panel, yaitu pada
NFB,
fuse, magnetik kontaktor, thermal
overload relay dsb, perlu juga
diperiksa ketinggian muka air,
apakah telah mencapai elektroda
bawah
b. Tegangan listrik turun b. Periksa Rpm motor dan frekuensi
drastis listrik
sekali
c. Satu phase dari tenaga listrik c. Periksa dan perbaiki dipanel
tidak ada seperti pada NFB, fuse, magnetik
kontaktor, thermal overload relay,
saklar utama dsb.
d. Thermal overload d. Periksa dan cocokan kapasitas
relay/internal protector arusnya dengan pemakaian arus
bekerja listrik pompa.
e. Bantalan motor rusak e. Ganti dengan yang baru
f. Kumparan motor terbakar f. Gulung kembali oleh ahlinya atau
(di ganti dengan yang baru.
dalam).
g. Alat kontrol elektroda g. Periksa dengan multy tester dan
penduga air E2 tidak periksa keadaan air dalam sumur
terendam air (dalam sumur) dalam
h. Air dalam bak h. Periksa dan bila ternyata air di bak
pengumpul/sump well/bak pengumpul/sump well/bak
booster penuh dengan air. booster,
maka segera pompa sump
well/booster dipompakan
2 Pompa jalan a. Beban pada motor terlalu a. Hentikan operasi pompa, laporkan

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-5
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN


tetapi beberapa besar kepada atasan (kemungkinan ada
saat kemudian gangguan pada impellernya)
mati
3 Pompa tidak a. Putaran terbalik a. Perbaiki putaran dan menukar
mengeluarkan salah satu kabel phasenya (untuk
air/ volume air ke motor)
berkurang b. Tegangan listrik turun ke 3 b. Perbaiki power listriknya pada
phasenya banyak sekali > alternator genset
10%
c. Operasi pompa tidak pada c. Atur kembali, perbaiki bila rusak
frekuensi yang semestinya
d. Discharge head terlalu tinggi d. Hitung kembali dan perbaiki (dan
lakukan pumping test)
Hitung kembali dan perbaiki
e. Kehilangan tekanan di e.
perpipaan besar
f. Permukaan air terlalu f. Bila memungkinkan turunkan
rendah/ pompanya
udara terhisap
g. Benda-benda dapat g. Bersihkan benda-benda padat
mengganggu celah masuk dengan pompa harus diangkat
isapan air (sumur harus dijeting)
h. Pipa tekan tersumbat h. Bersihkan benda-benda padat
i. Benda keras menyumbat i. Bersihkan benda-benda asing
pipa
j. Impeller sudah aus j. Ganti yang baru (dengan terlebih
dahulu dilakukan pumping test)
4 Arus berlebihan/ a. Arus tegangan tidak a. Perbaiki tenaga listriknya
over current seimbang b. Perbaiki tenaga listriknya pada
b. Tegangan listrik turun sekali alternatornya (bila pakai genset)
c. Perbaiki tegangannya/periksa
c. Satu phase tidak bekerja/ penyambung pada magnetik
berfungsi kontaktor NFB, MCB, saklar
utama,
thermal overload relaynya dan
sebagainya
Periksa data teknisnya, atur
d. Operasi pompa tidak ada d. kembali dan perbaiki bila rusak
pada frekuensi yang
semestinya

Benda asing/keras e. Bersihkan/singkirkan benda asing


e. menyumbat pompa tersebut
f. Bearing motor sudah f. Ganti dengan yang baru
aus/rusak
5 Pompa bergetar, a. Putaran terbalik a. Perbaiki putarannya dengan
suara pada menukarkannya salah satu phase
waktu operasi pada kabel input motor
tidak “biasa”. b. Pompa tersumbat oleh b. Singkirkan benda-benda tersebut
benda-benda asing
c. Perpipaan ikut bergetar c. Perbaiki perpipaannya
d. Katup tertutup terlalu lama d. Buka katupnya, dengan

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-6
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN


memperhatikan penunjukkan di
manometer.

4.2.3 Operasi dan Pemeliharaan Tangki Air


Aktifitas operasi dan pemeliharaan tangki air antara lain meliputi beberapa kegiatan
berikut ini.
(1) Pengamatan Kondisi Tangki Air.
(2) Pembersihan Tangki Air.
(3) Pengamatan Kondisi Perpipaan.
Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan pada saat-saat yang diperlukan. Kegiatan
operasi dan pemeliharaan tangki air dilaksanakan petugas yang bertanggungjawab atas
pengkondisian operasi dan pemeliharaan sumur bor. Aktivitas operasi dan pemeliharaan sumur
bor dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 4 Operasi dan Pemeliharaan Tangki Air
Aktivitas Periode Maksud Keterangan
Pengamatan Kondisi Bulanan atau Mengetahui kondisi Dilakukan oleh petugas yang diberi
Tangki Air saat diperlukan Tangki Air serta wewenang dan bertanggungjawab atas
menemukan pengkondisian operasi dan pemeliharaan
persoalan/kondisi Sumur Bor
yang memerlukan
perbaikan
Pembersihan Tangki Bulanan Dilakukan Dilakukan oleh petugas yang diberi
Air pengurasan sehingga wewenang dan bertanggungjawab atas
diperoleh kondisi pengkondisian operasi dan pemeliharaan
Tangki Air yang Sumur Bor
bersih
Pengamatan Kondisi Saat Tidak ada bagian- Dilakukan oleh petugas yang diberi
Perpipaan diperlukan bagian pipa maupun wewenang dan bertanggungjawab atas
peralatan yang tidak pengkondisian operasi dan pemeliharaan
berfungsi/bocor Sumur Bor

4.2.4 Operasi dan Pemeliharaan Genset


Aktifitas operasi genset antara lain kegiatan persiapan operasi genset, kegiatan operasi
genset, pengamatan operasional visual genset, cara pemberhentian operasi genset dan
pencatatan operasi genset. sedangkan kegiatan pemeliharaan genset meliputi pemeliharaan
rutin, pemeliharaan berkala dan pemeliharaan tahunan.
Kegiatan pengoperasian genset adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Operasi Pembangkit Tenaga Listrik (Genset)
a. Periksa dan siapkan pelumasan mesin Genset dengan prosedur sebagai berikut :
 Cabut pengukur persediaan pelumas di bak diesel (carter).

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-7
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Pengukur dilap sampai kering


 Pengukur dimasukkan lagi ke tempatnya
 Cabut lagi pengukur dan lihat bagian yang basah oleh minyak pelumas.
 Raba dengan ibu jari dan telunjuk, periksa daya lekat minyak pelumas.
 Periksa ada tidaknya butir-butir terang pada pelumas
 Masukkan lagi pengukur persediaan minyak ke tempat semula.
b. Periksa dan siapkan bahan bakar minyak solar dengan penjelasan sebagai berkut :
 Periksa isi tangki harian bahan bakar melalui pipa duga transparan
 Buang endapan-endapan dan air pada dasar tangki penyimpanan dan tangki
harian melalui pencerat masing-masing.
 Tambah/penuhkantangki harian dengan bahan bakar dari tangki penyimpanan
dengan mengoperasikan pompa pengisi tangki harian.
 Buka katup penyalur bahan bakar masuk ke mesin diesel
 Periksa melalui pipa duga, keadaan saringan solar pada pompa edar solar (bila
dilengkapi).
 Buang udara dari dalam pipa-pipa BBM solar sesudah pompa edar.
c. Periksa dan siapkan pendingin mesin diesel dengan penjelasan sebagai berikut :
 Periksa isi radiator melalui lubang pengisian
 Penuhkan/tambahkan air bersih ke dalam radiator
 Periksa tempat-tempat aliran air
 Periksa sirip-sirip radiator
 Periksa saluran udara pendingin
 Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator dari kotoran-kotoran, debu dan
sebagainya.
d. Periksa dan siapkan ban penggerak (V-belt) sebagai berikut :
 Tekan ban penggerak di bagian tengah-tengah bentangkan dengan ibu jari
 Atur ketegangan bila kendor (lenturannya ±2 Cm)
 Periksa keutuhan ban penggerak
e. Periksa dan siapkan perlengkapan penjalan, sebagai berikut :
 Periksa motor penjalan (motor starter)
 Periksa kabel-kabel dan hubungannya pada kutub dan keadaannya harus
kencang dan baik

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-8
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Periksa baterai (accu)


f. Periksa dan siapkan panel kontrol genset sebagai berikut :
 Saklar utama harus dalam posisi “Off”, bila alat-alat indikator listrik dipasang
pada bagian outgoing saklar utama (MCCB), maka MCCB tersebut harus
dalam keadaan posisi “On”.
 Catat jam operasi yang terbaca pada petunjuk jam operasi (di panel kontrol
generator).
2. Operasi/mengoperasikan Genset
a. Lakukan pelumasan pendahuluan, dengan penjelasan sebagai berikut :
 Buka katup kompresi (jika dilengkapi katup kompresi)
 Kontakkan kunci motor penjalan ke kanan dan biarkan buzer berbunyi sampai
mati sendiri.
 Setelah itu baru kunci kontak dikontakkan pada posisi jalan, dan biarkan
sampai mesin hidup selama 5 menit dengan frekuensi listrik menunjuk pada 47
Hz (pada panel kontrol generator).
b. Operasikan mesin diesel sebagai berikut :
 Tutup katup kompresi (jika genset dilengkapi katup kompresi).
 Atur kedudukan tuas pengatur kecepatan putaran (governor). Kontakkan kunci
motor penjalan (starter motor) pada posisi jalan (On).
 Biarkan mesin diesel berjalan selama 5 menit dengan frekuensi meter pada
panel kontrol genset menunjuk pada 47 Hz.
c. Siapkan pembebanan dan perhatikan pada panel kontrol gensetnya, sebagaimana
penjelasan berikut :
 Atur frekuensi dengan mengatur tuas pengatur kecepatan putaran, frekuensi
listrik yang diperlukan 50 – 51 Hz.
 Periksa tegangan (tegangan listrik yang diperlukan berkisar 380 – 400 volt).
 Atur saklar utama (MCCB/NFB) pada posisi menyambung (On) pada panel
genset.
d. Lakukan pembebanan genset, sebagai berikut :
 Atur/masukkan unit saklar (COS) di panel utama pada posisi untuk genset.
 Atur saklar utama otomat (MCCB/NFB) dan saklar/MCCB untuk masing-
masing beban/panel pompa satu demi satu pada posisi menyambung (On).

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4-9
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Atur kembali governor genset, agar frekuensi listrik tetap menunjuk 50 Hz.,
setelah beban (pompa-pompa) dijalankan/dioperasikan sesuai keperluannya.

3. Amati Jalannya Genset (secara visual)


a. Amati sistem pelumasan mesin diesel dengan ketentuan sebagai berikut :
 Tekanan tidak boleh menurun sampai di bawah tekanan minimal yang
ditetapkan (harus diatas 2 bar).
 Tidak boleh ada kebocoran minyak pelumas
b. Amati sistim pendingin dengan melihat alat ukur, penunjuk suhu dari mesin
diesel :
 Suhu maksimum mesin adalah 80ºC
 Tidak boleh ada kebocoran
 Isi radiator harus penuh
c. Amati gas buang yang keluar dari pipa knalpot
 Apabila hitam, berarti pembakaran mesin tidak sempurna.
d. Amati hasil kerja alternator/generator 3 fasa :
Bila terdapat perbedaan yang mencolok segera diperbaiki sebagaimana mestinya,
yaitu frekuensi tetap 50 Hz, tegangan listrik fase-fase adalah 380/390 volt.

4. Menghentikan Genset
a. Lepaskan genset dari beban-beban/pemakaian daya dengan satu
persatu :
 Matikan masing-masing beban pompa dengan menekan tombol push button
Off, setelah itu matikan saklar otomat masing-masing beban dan saklar
utamanya pada panel distribusi utama (MDP).
 Turunkan putaran mesin diesel dengan mengatur putaran kecepatannya sampai
frekuensi meter menunjuk pada 47 Hz.
 Biarkan genset berputar tanpa beban selama 5 – 7 menit.

b. Matikan diesel sebagai berikut :


 Dengan mengatur putaran selenoid diesel pada posisi nol (Off) dan buka katup
kompresi (untuk genset yang dilengkapi katup kompresi).

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 10
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

c. Tutup katup sekat (stop valve) saluran solar masuk ke diesel


 Dengan diputar sampai habis ke sebelah kanan (katup sekat pada tangki solar
harian).

d. Catat jam operasi pada “Hour meter” dipanel kontrol genset.


 Dicatat pada buku catatan harian pengoperasian genset (logbook).

5. Kumpulkan Data-data yang diminta oleh atasan tiap 8 jam sekali (harus
dicatat) sebagai berikut :
a. Catat tegangan yang dihasilkan
b. Catat kuat arus yang keluar/yang dipergunakan
c. Catat daya yang digunakan
d. Jumlah pemakaian bahan bakar
e. Gangguan yang dialami :
 Yang sudah bisa diatasi
 Yang belum bisa diatasi
f. Selain itu catat pemakaian bahan bakar dan pemakaian oli dalam buku harian
sebab buku harian sebab buku ini dapat menunjukkan efisiensi dan perkembangan
keausan dari mesin itu. Jika dijaga secara benar, buku harian ini sangat menolong
dalam menilai keadaan dari generator set itu dan juga untuk mencari kesalahan-
kesalahan apabila terjadi gangguan berikut ini :
g. Hal-hal berikut ini harus dicatat antara lain :
 Jam jalannya mesin (running hours)
 Pemakaian bahan bakar
 Pemakaian oli
 Tekanan oli
 Suhu oli
 Suhu air pendingin
 Suhu gas buang dan warna asap
 Keterangan mengenai sifat-sifat yang tidak normal, getaran, suara

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 11
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Kwh yang dihasilkan oleh alternator (kalau dipasang) dan bila tidak ada cukup
dengan penunjukkan ampere meter daya listrik 3 phase, yaitu :
U .I . 3 .Cos  .t
Kwh
P= 1000
dimana :
P = daya listrik dalam satuan Kw/w
U = tegangan listrik antara phase-phase dalam volt
Cos = faktor tenaga = 0,8 (constanta)
T = waktu operasi (jam)
 Voltage dan frekuensi dari alternator/generator 3 phase

6. Kegiatan pemeliharaan genset meliputi :


Perawatan Rutin
i. Periksa sesuai dengan unsur dasar pemeriksaan, yaitu :
 Untuk pemeriksaan yang bersifat operasional lihat petunjuk menyiapkan
genset.
 Periksa sesuai dengan unsur dasar pemeriksaan

ii. Periksa sesuai dengan unsur dasar pembersihan, yaitu :


 Bersihkan bagian luar diesel dan alternator dari debu atau kotoran yang
melekat dengan menggunakan lap bersih
 bersihkan ruang genset dari debu, sampah dengan menyapu dan membuang
sampah-sampah pada tempat khusus.

iii. Periksa sesuai dengan unsur dasar pelumasan, yaitu :


 Untuk saringan udara tipe basah, periksa isi minyak pelumas di rumah
saringan udara, tambah bila kurang sampai batas yang ditentukan.
 Caranya adalah :
- Lepas ikatan tabung saringan dari tempatnya
- Lepas elemen saringan
- Isi minyak sampai batas tertentu
- Pasang saringan dan elemen saringan ke dalam tabung saringan
- Pasang tabung saringan pada tempat semula

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 12
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

 Klem catu daya listrik pada baterai, harus dilumasi dengan stempet agar
tidak terjadi oksidasi akibat bahan kimia/air accu.

Perawatan Berkala
Untuk perawatan berkala, waktu antara yang digunakan sebagai patokan
adalah jumlah jam operasi yang disesuaikan dengan petunjuk operasi dan
perawatan dari pabrik pembuat (Buku Petunjuk dari Pabrik).
Lakukan Pelumasan
Tiap 200 s/d 250 jam operasi, ganti minyak pelumas mesin diesel dengan
oli (pelumas) baru sesuai dengan petunjuk dari pabriknya, dengan
penjelasan sebagai berikut :
- Siapkan kaleng penampung dan kaleng berisi minyak baru
- Buka baut pembuangan minyak pelumas
- Biarkan minyak menetes sampai habis
- Pasang lagi baut pembuang
- Isi ruang minyak dengan minyak pelumas yang baru melalui lubang isian
- Jangan isi lebih banyak dari ketentuan
- Tutup lagi lobang isian

Perawatan Tahunan
i. Lakukan Service Major Overhoul
Dilakukan sesuai petunjuk operasi dari pabrik pembuatnya dan dilakukan
setelah genset operasi 6.000 – 10.000 jam operasi.

ii. Lakukan Service General Overhoul


Dilakukan sesuai petunjuk operasi dari pabrik pembuatnya dan biasa
dilakukan setelah genset operasi 20.000 – 30.000 jam operasi (hal ini
dilakukan bila perawatan berkala dilaksanakan sebagaimana mestinya).

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 13
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

7. Petunjuk Penanganan Gangguan/Perbaikan Pembangkit Tenaga Listrik Genset


Berikut ini petunjuk penanganan gangguan/ perbaikan jika terjadi kerusakan
pada genset. Petunjuk penanganan tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 4. 5 Petunjuk Penanganan Gangguan/Perbaikan Pembangkit Tenaga Listrik Genset


No GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN
1 Mesin tidak mau a. Tombol macet pada keadaan a. Setelan putaran dan solenoid pemati
hidup stop di periksa dan dilumasi
b. Tidak ada bahan bakar b. Isi bahan bakar
c. Bahan bakar ada udaranya c. Buang udara yang terjebak itu
d. Gerak bebas katup tidak sesuai d. Setelah katup diperiksa/disesuaikan

e. Saat penyemprotan tidak cocok e. Saat penyemprotan diperiksa disetel


kembali
f. Kompresi rendah f. Lapor pada atasan
g. Pengatur macet g. Lapor pada atasan
2 Mesin berhenti a. Bahan bakar habis a. Isi bahan bakar solar
mendadak b. Bahan bakar ada udaranya b. Buang udara yang terjebak itu
c. Gerak bebas katup tidak sesuai c. Setelan katup diperiksa/disesuaikan
d. Pengatur putaran macet d. Lapor pada atasan
3 Mesin tersendat- a. Saringan bahan bakar kotor a. Isi saringan bahan bakar diganti
sendat b. Bahan bakar habis b. Isi bahan bakar
c. Bahan bakar ada udaranya c. Buang udara yang terjebak itu
d. Katup penyemprot tidak sesuai d. Katup-katup penyemprot diperiksa
e. Gerak bebas tidak sesuai e. Setelan katup diperiksa/disesuaikan
4 Katup a. Terlalu banyak minyak a. Periksa minyak pelumas &
penyemprot pelumas tekanannya
tidak sesuai b. Bahan bakar solar sebelum b. Buang udara yang terjebak
injector ada udara
c. Jenis minyak pelumas yang c. Ganti minyak pelumas tersebut
digunakan salah
d. Katup penyemprotan tidak d. Katup-katup penyemprot diperiksa
sesuai
e. Gerak bebas katup tidak sesuai e. Setelan katup disesuaikan/di check
f. Saringan udara buntu f. Bersihkan saringan udara
g. Saat penyemprotan tidak sesuai g. Saat (timing) penyemprotan
dipersiksa
h. Kompresi rendah h. Lapor pada atasan.
5 Tekanan minyak a. Saringan minyak pelumas kotor a. Ganti isi saringan minyak dan
pelumas terlalu bersihkan pembersih sentrifugal.
rendah b. Kerusakan pada katup pengatur b. Lapor pada atasan
minyak
c. jenis minyak pelumas yang c. Ganti minyak pelumas itu
digunakan salah
d. pendingin minyak kotor d. Lapor pada atasan
6 Asap minyak a. Jenis minyak yang a. Ganti minyak pelumas itu
keluar dari dipergunakan salah
lubang napas b. Kompresi rendah b. Lapor pada atasan
7 Putaran mesin a. Bahan bakar ada udaranya a. Buang udara yang terjebak itu
tidak merata (matikan mesin segera).
b. Saringan BBM solar kotor/ b. Ganti saringan solarnya
tersumbat
8 Mesinterlalu panas a. Air pendingin kurang penuh a. Periksa air pendingin sebelum mesin
dijalankan & periksa suhu air sewaktu

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 14
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

No GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN


mesin jalan
b. Thermostat rusak b. Perbaiki thermostat atau diganti
c. Pompa air rusak c. Lapor pada atasan (diperbaiki oleh
ahlinya/montir)
d. Ban kipas rusak d. Penggerak ban diperiksa dan pompa
air kotor diberi pelumas
e. Pendingin minyak kotor e. Lapor pada atasan
f. Katup penyemprotan tidak f. Katup-katup penyemprot diperiksa
sesuai
g. Gerak bebas katup tidak sesuai g.
Setelan katup diperiksa/disesuaikan
h. Kerusakan mekanis h.
Lapor pada atasan
i. Saringan udara buntu i.
Bersihkan saringan udara
j. Saat penyemprotan tidak tepat j.
Saat penyemprotan diperiksa/disetel
9 Mesin berketok a. Katup penyemprotan tidak a.
Katup-katup penyemprotan diperiksa/
sesuai disetel
b. Kerusakan mekanis b. Lapor pada atasan, untuk diperbaiki
oleh ahlinya/montir
10 Pemakaian a. Jenis minyak pelumas yang a. Ganti minyak pelumas yang sesuai
bahan bakar digunakan salah
boros b. Katup penyemprotan tidak b. Katup-katup penyemprot diperiksa
sesuai
c. Saringan udara buntu c. Bersihkan saringan udara
d. Saat penyempotan tidak sesuai d. Saat penyemprotan diperiksa/disetel
e. Kompresi rendah e. Lapor pada atasan
11 Pemakaian minyak a. Terlalu banyak minyak a. Periksa minyak pelumas &
pelumas boros pelumas tekanannya
b. Jenis minyak pelumas yang b. Ganti minyak pelumas yang sesuai
digunakan salah dengan spesifikasi teknis
c Kompresi rendah c Lapor pada atasan untuk dilakukan
perbaikan oleh ahlinya/montir

4.2.5 Operasi dan Pemeliharaan Panel Genset


Aktifitas operasi dan pemeliharaan panel genset antara lain :
1. Saklar utama otomatis (MCCB/NFB) harus pada posisi Off, sebagaimana
penjelasan sebagai berikut :
a. Handle yang terletak di bagian tengah (warna hitam) pada MCC/NFB,
kedudukannya ada mengarah ke bawah (di bagian bawah). Dan lampu indikator
(pilot lamp) 3 buah tidak menyala dan volt meternya yang tidak jalan, maka
MCCB/NFB di panel genset handlenya diposisikan jalan/tersambung (On).
b. Pada saat genset dijalankan :
i. Lihat dan periksa pada lampu tanda arus listrik untuk tiap phase pada pintu
panel genset/panel kontrol generator sebagai berikut :
ii. Lampu tanda adanya arus (pilot lamp) ketiganya harus menyala (warna merah,
kuning dan hijau).

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 15
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

2. Periksa : frekuensi meter, volt meter dan hour meter pada panel genset dan
harus menunjuk sesuatu angka tertentu, sebagai berikut :
Bila genset putaran sinkronnya sudah benar, maka frekuensi meter menunjuk 50 Hz,
volt meter menunjuk 380/390 V untuk phase-phase, 220/225 untuk phase neutral dan
hour meter akan jalan (untuk angka dibelakang koma), dan bila sudah demikian
arus listrik dari genset itu siap untuk didistribusikan /dialirkan ke panel utama.

3. Masukan kedudukan MCCB/NFB pada posisi tersambung :


(Buka pintu panel) dan handle di bagian MCCB/NFB di tekan pelan-pelan keatas
pada posisi jalan (kedudukannya berada di bagian atas) dan selanjutnya sekarang
aliran listrik sudah tersambung ke panel utama/panel distribusi utama (MDP).

4. Tutup pintu panel genset dan dikunci


Pintu panel harus selalu dikunci dan ditutup dengan baik demi untuk keamanan,
karena di dalam panel tersebut sudah ada stroom/aliran listriknya.

5. Kegiatan pemeliharaan panel genset meliputi :


Perawatan Rutin
i. Bersihkan bagian luar panel dari debu dan kotoran-kotoran lain yang melekat
pada alat-alat ukur dan sebagainya sebagai berikut :
 Keadaannya harus selalu bersih, bebas dari debu, karat dan kotoran-kotoran
lainnya.
ii. Amati apakah unsur-unsur panel semuanya dapat berfungsi pada saat genset
dijalankan

Perawatan Berkala
i. Bersihkan seluruh bagian panel dari kotoran, debu dan sebagainya :
 Dilakukan apabila genset tidak dioperasikan atau pada saat operasi pompa-
pompa dengan menggunakan daya listrik dari PLN.
 Buka pintu panel dan bersihkan bagian dalam panel dari debu, kotoran-
kotoran serangga, kelembaban-kelembaban dll dengan menggunakan kuas,
bila ada kompresor udara lebih baik pakai kompresor.

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 16
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

ii. Periksa keadaan kabel-kabel listrik dan sambungan-sambungannya :


 Periksa hubungan kabel pada terminal blok dan kencangkan mur/baut bila
longgar termasuk pada sambungan di komponen-komponennya.
 Periksa keutuhan isolasi pada kabel-kabelnya, dimana harus tidak boleh
cacat.
 Periksa sambungan kabel arde di panel dan harus tersambung dengan baik.
 Bila sudah diperiksa dan dibersihkan (pakai kuas) pada bagian dalam panel,
maka tutup kembali pintu panel dan dikunci.
 Dicatatdalam buku pengoperasian setiap waktu, sesuai dengan
pengoperasian dari unit gensetnya.
 Catat hasil pengamatan dalam buku harian pengoperasian dan
pemeliharaan

Perawatan Tahunan
i. Periksa hasil perawatan operator/pelaksana panel listrik :
 Pemeriksaan meliputi :
 Kebersihan panel luar dan dalam
 Keberfungsian unsur-unsur/komponen panel
 Keadaan kabel-kabel
 Pencatatan perawatan pada buku perawatan
 Hasil pengamatan agar dilaporkan

ii. Periksa seluruh unsur/perlengkapan panel dan keadaan panel kontrol genset :
 Pemeriksaan pintu panel dan kuncinya serta keadaan catnya (luar dan
dalam) dan komponen-komponen yang terpasang didalamnya sesuai
dengan as built drawing.

6. Petunjuk Penanganan Gangguan Dan Perbaikan Panel Kontrol Genset


Berikut ini petunjuk penanganan gangguan/ perbaikan jika terjadi kerusakan
pada genset. Petunjuk penanganan tersaji pada tabel berikut ini.

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 17
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Tabel 4. 6 Petunjuk Penanganan Gangguan Dan Perbaikan Panel Kontrol Genset


Gangguan Sebab Perbaikan
1 Lampu sinyal indi-kator 1 Kedudukan lampu a. Buka penutup lampu dari
(pilot lamp) tidak menyala longgar plastiknya dan kencangkan
2 Sekeringnya tidak lampunya.
menyambung dengan b. Periksa sekering (diazed
baik dan atau putus fuse) didalam panel dan bila
betul putus, ganti
sekeringnya dengan yang
baru kapasitasnya
disesuaikan.
2 Frekuensi meter tidak 1 Salah satu a. Periksa sekering mungkin
menunjuk sekeringnya putus longgar dan bila putus ganti
2 Frekuensi meter rusak sekeringnya (kap. 2A).
b. Periksa dahulu dengan multy
tester, bila rusak ganti
dengan yang baru.
3 Volt & frekuensi meter 1 Putaran mesin a. Perbaiki di unit gensetnya,
bergoyang/ turun naik gensetnya tidak stabil mungkin pada saluran bahan
2 A.V.R alternatornya bakarnya atau Nozzle ada
tidak baik/ rusak terjebak udara
b. A.V.R alternator perlu distel
dan bila rusak agar diganti
3 Ampere meter tidak 1 Mungkin tidak ada a. Jalankan pompa/kasih beban
menunjuk beban b. Periksa ampere meternya,
2 Ampere meternya bila rusak ganti dengan yang
rusak baru
3 Trafo (current c. Periksa trafo arusnya dan
transformer) arusnya bila rusak, agar diganti
rusak dengan ukuran kapasitasnya
sama
4 Sekering penga- man volt 1 Kabel a. Periksa dan perbaiki yang
meter, frekuensi & lampu penghubungnya/kontr korsleting atau kabel yang
indikator putus saja ol kabel ada yang terbuka.
korsleting b. Buka lampunya dan perbaiki
2 Lidah hubungan hubungan yang menempel
lampu indikator pada itu (korslet).
tempat lampu
tersambung
menempel bersatu
3 MCCB/NFB sering 1 Ada kabel power a. Periksa dan perbaiki pada
jatuh/turun yang kabel tersebut
terbuka/korsleting b. Ganti MCCB/NFB trsebut
dengan badan atau dengan yang baik/baru
dengan kabel lainnya
2 Bimetal pada MCCB-
nya melemah/rusak

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 18
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

4.2.6 Operasi, Pemeliharaan dan Penanganan Gangguan Genset


Aktifitas operasi, pemeliharaan dan penanganan panel genset antara lain :
1. Petunjuk Pengoperasian Alternator/Generator Arus Bolak Balik 3 Phase
(Generator Genset)
a. Pada saat mula operasi mesin genset
Penyetelan gas mesin diesel tidak boleh terlalu rendah :
Mengingat tegangan arus yang dibangkitkan alternator menggunakan sistem AVR,
maka putaran mesin dieselnya tidak boleh rendah, jadi frekuensi meter dipanel
genset harus menunjukkan 47 atau 48 Hz, pada waktu pemanasan genset tersebut
(5 s/d 10) menit dengan tanpa beban, hal tersebut untuk menghindari kerusakan
pada AVR yang diakibatkan oleh tegangan listrik yang terlalu rendah.
b. Pada waktu operasi mesin genset
i. Periksa tegangan listrik, frekuensi dan arus listrik yang dihasilkan oleh
alternator dipanel genset :
 Frekuensi listrik yang ditunjukkan oleh frekuensi meter dipanel genset
harus menunjukkan 50 Hz (setelah dibebani) dan harus tetap 50 Hz.
 Tegangan listrik pada voltmeter di panel genset yang normal harus
menunjuk pada 380 V untuk phase-phase, dan 220 V untuk phase dengan
netral.
 Besarnya arus listrik pada ampere meter akan menunjuk nilai tertentu
(relatif) sesuai dengan pemakaian bebannya.
ii. Periksa dan amati dengan pendengaran suara yang ditimbulkan oleh
alternator/genarator, dan periksa secara visual serta keadaan panas di bagian
tempat bearing dan pada framenya :
 Suara yang ditimbulkan oleh alternator pada saat jalan yang normal
suaranya halus dan apabila terjadi suara-suara yang tidak seperti biasanya,
agar matikan genset tersebut serta segera dilaporkan ke atasan.
 Pada badan (frame) alternator bila dipegang panas sekali tidak seperti
biasanya (mencapai > 80º C), maka segera matikan genset tersebut dan
dilaporkan ke atasan/pimpinan.
2. Petunjuk pemeliharaan alternator/generator ac. 3 phase
a. Pemeliharaan Rutin
Bersihkan bagian luar/badan alternator arus bolak balik 3 phase dari kotoran-

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 19
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

kotoran yang melekat seperti; kelembaban (air), debu dan kotoran-kotoran


serangga :
 Keadaan harus selalu bersih, bebas dari air, karat-karat dan kotoran-kotoran
lainnya yang menempel.
 Pada bagian ventilasi udara masuk alternator (dibagian ujung luar dan didekat
mesin diesel) harus bebas sama sekali dari kotoran-kotoran, debu, dll.
b. Pemeliharaan Berkala
Periksa/check kelurusan sambungan/coupling generator dengan mesin
dieselnya :
 Keadaannya harus betul-betul lurus sekali dan presisi supaya tidak ada
gangguan kepada bearing alternator.
c. Pemeliharaan Berkala
i. Periksa sambungan-sambungan kabel di terminal pada rumah terminal
kabel (terminal box) di atas badan alternator :
ii. Sambungan-sambungan kabel feeder, harus betul-betul kencang/tidak
boleh longgar, dan pada saat memeriksanya harus pada saat genset tidak
dioperasikan.
iii. Periksa lager (bearing) setiap 2 tahun sekali, kalau-kalau pelumasnya
sudah kering :
 Lumasi lager (bearing) dengan grease untuk lager yang harus selalu
dilumasi. Bagi yang tidak perlu dilumasi (dilumasi langsung dari pabrik),
dan kedapatan sudah kering, maka lager tersebut harus diganti 1 unit
langsung.

3. Petunjuk Penanganan Gangguan Dan Perbaikan Generator Bulak-Balik (Ac) 3


Phase (Generator Set)
Berikut ini petunjuk penanganan gangguan/ perbaikan jika terjadi kerusakan pada
genset. Petunjuk penanganan tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 7 Penanganan Gangguan Dan Perbaikan Generator
GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN
1 Badan (frame) a. Udara masuk (air inlets & a. Periksa dan perbaiki pada bagian
alternator arus outlet) ke alternator kurang ventilasi untuk udara di alternator.
bolak balik 3 atau venti-lasi udaranya
phase panas tertutup oleh kotoran
sekali Tegangan listrik tinggi, lebih b. Stel pada tahanan geser (potensio meter)

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 20
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN


b. dari 105% (A.V.R. berubah) P1 di AVR pada posisi
berlawa-nan arah jarum jam (kekiri)
dengan sedikit pelan sampai sesuai
dengan tegangan yang diinginkan
380 V untuk phase-phase pada volt meter
di panel.
c. Kurangi beban dan beban yang baik
c. Beban (pemakaian) terlalu (normal) adalah 85% dari kapasitas
besar (overloaded) nominal alternator/generator.
2 Bunyi gesekan a. Sambungan coupling a. Perbaiki karet coupling yang aus
keras sekali alternator dengan roda gila (rusak) dan perbaiki bila sambungan
di mesin diesel tidak lurus coupling alternator dengan mesin
atau karet couplingnya dieselnya tidak lurus. (As/shaft
rusak alternator dengan mesin diesel
harus betul-betul lurus sekali &
balance).
3 Tempat lager dan a. Grease (pelumas) bearing a. Beri pelumas pada bearing yang
sekitarnya tempe- kering dan/atau bearingnya khusus untuk bearing yang dapat di lumasi.
raturnya panas aus/rusak. b. Ganti bearing yang aus dengan
sekali (mencapai yang baru/baik.
80ºC)
4 Frekuensi meter di a. Rpm mesin diesel (genset) a. Naikan putaran mesin dieselnya,
panel genset tidak kurang. dgn membesarkan stelan
dapat mencapai 50 governornya sam-pai frekuensi meter
Hz menunjuk 50 Hz.
b. Ada gangguan pada mesin b. Perbaiki kompresi mesin dieselnya.
Dieselnya (kompresinya kurang/
tidak baik).
5 Tegangan listrik a. Tahanan geser/potensiometer P2 a. Stel potensiometer P2 dengan hati- hati
tidak stabil/turun di sampai baik.
naik (oscalation) AVR menggeser kedudukan-nya
dari semula
Satu buah rotaring diode b. Check rotaring diode dengan multy
b. rusak (open circuit). tester, dan bila rusak ganti dengan
yang baru/baik.
Putaran mesin dieselnya c. Perbaiki putaran (Rpm) mesin dieselnya.
c. tidak baik (turun naik)
d. Tahanan coupling/reostat d. Check dan perbaiki (ganti) dengan
rusak yang baru/baik serta sesuai nilai
tahanannya.
e. Kumparan medan utama e. Check dengan multy tester dan
(main fieldwilding) rusak perbaiki bila rusak
f. Kumparan armature exciter rusak f. Check dengan multy tester dan
6 Tegangan listrik Tahanan geser potensiometer di Stel potensiometernya dengan :
rendah dan atau AVR (P1) menggeser dari Bila rendah, stel ke kanan dengan hati-hati
terlalu tinggi kedudukan semula sampai tegangan listrik pada voltmeter
dipanel menunjuk 380 V untuk antara
phase-phase dengan netral.
Bila tinggi sekali, stel ke kiri dgn hati-hati
sampai tegangan listrik yang diinginkan
sesuai (380 V untuk phase-phase) 220 V
untuk phase netral.

7 Tidak ada tegangan Sekering (fuse) di AVR Check dan perbaiki sekering yang putus
sama sekali, pada putus dengan yang baik
saat genset jalan AVR rusak Check AVR dengan dicoba dipacu pakai
tanpa beban (start accu battery 6 – 12 volt dan bila betul-betul

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 21
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

GANGGUAN SEBAB PERBAIKAN


up) rusak ganti AVR tersebut dengan yang baru
Rotating diode (silicon) Check dengan multy tester dan bila rusak
rusak ganti dengan yang sesuai dan baik

Kumparan exciter armature Periksa dengan menggunakan multy tester


rusak (rotor exciter) dan apabila rusak diperbaiki yaitu
kumparan-kumparan dengan digulung
kembali (diwekel) oleh ahlinya
Kumparan medan exciter Periksa dengan menggunakan multy tester
(exciter field widning rusak) dan apabila rusak diperbaiki yaitu untuk
kumparan- kumparan dengan digulung
kembali oleh ahlinya
Kumparan auxilary Periksa dengan menggunakan multy tester
impedensi rusak dan apabila rusak diperbaiki yaitu
kumparan-kumparan dengan digulung
kembali
Tahanan geser (rheostat Periksa dengan menggunakan multy tester
coupling) rusak dan apabila rusak diganti dengan nilai
tahanan yang sesuai dan voltagenya juga
sesuai
Kumparan utama stator Periksa dengan menggunakan multy tester
rusak dan apabila rusak diperbaiki yaitu untuk
kumparan daya dengan digulung kembali
oleh ahlinya
Kumparan penguat medan Periksa dengan menggunakan multy tester
magnet utama rusak dan apabila rusak diperbaiki yaitu untuk
kumparannya dengan digulung kembali oleh
ahlinya

4.2.7 Operasi dan Pemeliharaan Solar Cell


Aktifitas operasi Solar Cell sebagai operasi suplly daya untuk pompa sumersuble,
sedangkan kegiatan pemeliharaan solar cell meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala
dan pemeliharaan tahunan.
Manual Inverter Pompa Tenaga Surya dan code fault
1. Sebelum Menyalakan Inverter, Pastikan Sumua MCB/SAKLAR Dalam Keadaan
OFF/Mati
2. Naikkan Terlebih Dahulu MCB Untuk Pompa
3. Masukkan Fuse DC Kedalam Cangkang/Rumah Fuse
4. Naikkan MCB DC Untuk Menyalakan Inverter Menggunakan Listrik Solar Panel
5. Jika Ingin Menyalakan Pompa Dengan Genset/Generator, Turunkan Terlebih Dahulu MCB
DC, kemudian Baru Naikkan MCB Untuk Listrik Dari Generator/Genset. begitu Juga
Sebaliknya.
6. Untuk Mematikan Semua Perangkat, Buka Fuse Dari Cangkang, Turunkan Semua MCB
Yang Terdapat Di Dalam Panel.

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 22
BAB IV
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Kode Kode Fault:


1. --00 : Inverter Ready / Tangki Air Sudah Penuh
Jika Display Menunjukkan Kode Tersebut, Bisa Jadi Tangki Air Sudah Penuh
Sensor Sudah Bekerja, atau Air Sumur Habis atau Kering,Sensor Sumur Tidak
Bekerja. Jika Kode Tersebut Masih TETAP Muncul dengan Kondisi Bak
Kosong, Coba Periksa Sensor yang ada diatas Tanki Kemungkinan Sensor
Sudah Rusak/Eror.
2. --11 : Sumber Suply Listrik Kurang
3. F011 : Inverter Terlalu Panas, Pastikan Kipas Inverter Menyala Secara Otomatis.Jika
Kipas Tidak Menyala Hal itu yang menyebabkan Inverter Panas.
4. F013 : Motor Overload, Penyebab Utama Motor Overload Bisa dari kualitas Air Sumur
Yang mengandung Pasir dan Lumpur, Hall itu bisa menyebabkan Motor
Overload, Ampere Tinggi dan Terbakar.
5. F030 : UnderVoltage / Tegangan Rendah dari Solarcell Dikarenakan Cuaca Mendung
atau Hujan

4.2 PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Pengoperasian sistem penyediaan air baku yang dibangun berupa bangunan sumur bor
dan bangunan pelengkapnya memerlukan adanya pemantauan dan evaluasi. Aktifitas ini
dimaksudkan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan operasi prasarana air baku. Kegiatan
pemantauan terhadap berbagai perubahan penting yang terjadi pada bangunan sumur, tangki air,
pompa, solar cell serta bangunan pelengkap. Beberapa aspek yang perlu dicatat dalam
pemantauan, meliputi kondisi yang ada serta berbagai persoalan yang muncul. Berdasarkan
berbagai data dan informasi tersebut dapat dilakukan evaluasi terhadap fungsi dan kinerja
sumur bor. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara kondisi dan fungsi yang
ada dengan yang diharapkan.

LAPORAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Supervisi Pembangunan Sumur dan Jaringan air tanah untuk air baku di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau 4 - 23

Anda mungkin juga menyukai