Anda di halaman 1dari 53

KERTAS KERJA PERSEORANGAN

(KKP)

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENYUSUNAN


PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN RANCANGAN DAN PENGELOLAAN APBDESA
OLEH SUB BAGIAN PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

OLEH :

PESERTA
NO : 06/DIKLAT PIM IV/V/DIY/2013

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIKLAT PIM IV ANGKATAN V
YOGYAKARTA
2013

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dinyatakan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Substansi undang-undang ini menegaskan tentang

janji pemenuhan kebutuhan (demand complience scenario) dalam konteks

pembangunan nasional di tingkat desa.

Selanjutnya Pasal 212 ayat (1-6) undang-undang di atas menyatakan

bahwa pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh kepala desa yang dituangkan

dalam peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa).

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan

uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat

dijadikan milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Hak dan

kewajiban sebagaimana tersebut menimbulkan pendapatan, belanja dan

pengelolaan keuangan desa.

Sumber pendapatan desa dapat berasal dari pendapatan asli desa, bagi

hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, bagian dari dana

perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota,

bantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota,


3

dan hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. Sedangkan belanja desa digunakan

untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa. Pedoman pengelolaan keuangan desa tersebut ditetapkan oleh

Bupati/Walikota dengan berpedoman pada peraturan perudang-undangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, disebutkan bahwa keuangan desa

harus dikelola berdasarkan azas-azas transparan, akuntabel, partisipatif serta

dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Kepala Desa dalam melaksanakan

pengelolaan keuangan desa dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan

Keuangan Desa (PTPKD) yang terdiri dari Sekretaris Desa dan perangkat desa

lainnya.

Proses penyusunan APBDesa dimulai dari tahapan perencanaan yaitu

melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan Rencana

Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) yang disusun oleh Kepala Desa bersama

dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kemudian Sekretaris Desa

menyusun Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) tentang APBDesa berdasarkan

pada RKPDesa sebagai dasar penetapan APBDesa. Seluruh pendapatan dan

belanja dilaksanakan melalui rekening kas desa.

Kabupaten Bantul Provinsi Jawa Tengah secara administratif terdiri dari

16 kecamatan dan 162 desa. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan

kinerja pengelolaan keuangan desa di desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul

maka Pemerintah Kabupaten Bantul diharapkan dapat memberikan petunjuk

teknis yang komprehensif tentang pengelolaan keuangan desa sesuai ketentuan

yang berlaku melalui Peraturan Bupati.


4

B. Isu Aktual

APBDesa merupakan bagian integral dari perangkat kebijakan

pembangunan dan rumah tangga desa. Dalam mendukung pelaksanaan

pembangunan di desa diperlukan kepastian biaya yang berasal dari berbagai

sumber baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat setempat. Oleh karena itu

proses pengelolaan keuangan desa harus dapat dilaksanakan dengan baik dan

benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Namun demikian saat ini pengelolaan keuangan desa di desa-desa di

wilayah Kabupaten Bantul masih belum optimal. Dengan menggunakan analisis

USG (Urgency, Seriousness, Growth), isu aktual yang akan diangkat dalam

penulisan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini adalah sebagai berikut (tabel 1):

Tabel 1.
Analisis USG Isu Aktual
Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Setda Kab. Bantul
Kriteria
No Isu Aktual Total Prioritas
U S G
1. Kurang optimalnya penyusunan 5 5 5 15 I
rancangan APBDesa oleh
Pemerintah Desa di Kabupaten
Bantul
2. Kurangnya kegiatan monitoring 5 4 5 14 II
pemanfaatan aset desa dalam
rangka meningkatkan sumber
pendapatan desa
3. Kurangnya kualitas laporan 5 4 4 13 III
pertanggungjawaban APBDesa oleh
perangkat desa.
Keterangan :
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
5

Berdasarkan analisis USG tersebut maka isu aktual yang dipilih adalah

nomor urut 1 dengan skor tertinggi 15 yaitu Kurang optimalnya penyusunan

rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Untuk

memvalidasi pemilihan isu aktual tersebut maka dilakukan dengan teknik

analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) sebagai berikut:

1. Aktual, karena penyusunan rancangan APBDesa merupakan isu yang sedang

terjadi saat ini di Kabupaten Bantul dan rutin terjadi setiap tahun anggaran.

2. Problematik, karena dalam penyusunan rancangan APBDesa oleh

Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul saat ini masih banyak menemukan

kendala-kendala, khususnya kendala di bidang kualitas sumber daya manusia

yang kurang memadai.

3. Kekhalayakan, karena penyusunan rancangan APBDesa ini menyangkut

kepentingan dan hajat hidup orang banyak yaitu masyarakat desa.

4. Layak, karena penyusunan rancangan APBDesa merupakan hal yang

realistis dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyusun sebagai Kepala

Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa untuk meningkatkan kinerja

penyusunan rancangan APBDesa melalui penyusunan petunjuk teknisnya.

Berangkat dari permasalahan tersebut di atas dan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi dalam organisasi sebagai Kepala Sub Bagian Pendapatan dan

Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat

Daerah Kabupaten Bantul serta berdasarkan tema Diklat Kepemimpinan Tingkat

IV Angkatan V Tahun 2013 yaitu Pengembangan Agropolitan dan Representasi

Gender Berbasis Informasi Data Pelayanan Publik dan Komitmen Pegawai

Menuju Kesejahteraan Masyarakat maka penyusunan Kertas Kerja


6

Perseorangan (KKP) ini mengambil judul : Rencana Kerja Peningkatan

Kinerja Penyusunan Peraturan Bupati Tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa Oleh Sub Bagian

Pendapatan dan Kekayaan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

C. Masalah Pokok

Masalah pokok yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Perseorangan ini

adalah kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

APBDesa di Kabupaten Bantul. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum

tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan

dan Pengelolaan APBDesa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Sub Bagian Pendapatan dan

Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat

Daerah Kabupaten Bantul telah merumuskan permasalahan yang akan dibahas

yaitu Bagaimana cara meningkatkan kinerja penyusunan Peraturan Bupati

tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa di

Kabupaten Bantul?

D. Pengertian dan Lingkup Bahasan

Untuk mendapatkan pengertian dan kesatuan pendapat dalam memahami

Kertas Kerja Perseorangan ini penyusun memberikan batasan pengertian istilah

pokok yaitu sebagai berikut:


7

1. Rencana Kerja adalah rancangan kerja dalam rangka pencapaian target atau

tujuan yang diharapkan dengan menggunakan berbagai metode maupun

analisis (LAN, 2008).

2. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, pencapaian

hasil kerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

3. Penyusunan adalah proses, cara, perbuatan menyusun (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2008).

4. Peraturan Bupati adalah peraturan yang dibuat oleh Bupati untuk

melaksanakan kewenangan dan tugas sebagaimana diamanatkan oleh

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi (Permendagri No. 15 Tahun

2006 tentang Jenis dan Produk Hukum Daerah).

5. Petunjuk Teknis adalah ketentuan teknis untuk memberi arah, ketentuan atau

bimbingan bagaimana suatu program/kegiatan harus dilakukan

(Kemendiknas, 2008).

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) adalah rencana

keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama

oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan

dengan peraturan desa (Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa).

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini

terbagi ke dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode

pengumpulan data yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:


8

1. Data Primer

a. Observasi

Yaitu pengamatan langsung berdasarkan pengalaman kerja sehari-hari

sebagai Kepala Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian

Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

sehingga mengetahui permasalahan yang ada terkait dengan penyusunan

rancangan APBDesa.

b. Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait yang

dapat memberikan informasi berkaitan dengan tema penyusunan Kertas

Kerja Perseorangan ini.

2. Data Sekunder

a. Metode Kepustakaan

Yaitu pengumpulan teori dan peraturan-peraturan yang terkait dengan

tema dan pokok masalah dengan cara mempelajari buku-buku literatur /

referensi.

b. Metode Dokumentasi

Yaitu pencatatan dokumen serta arsip yang berupa sumber informasi

mengenai penyusunan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten

Bantul.

c. Perolehan materi di kelas, khususnya pada materi Pola Kerja Terpadu

(PKT), Kertas Kerja Perseorangan (KKP), dan Pemecahan Masalah dan

Pengambilan Keputusan (PMPK).


9

F. Alur pikir

Alur pikir disusun berdasarkan prinsip Pola Kerja Terpadu agar

diperoleh gambaran permasalahan yang sesungguhnya sesuai dengan tema yang

diangkat. Alur pikir ini dimulai dari masalah utama yang dihadapi saat ini oleh

Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa yaitu Masih terlambatnya

penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul.

Keadaan sekarang yang menggambarkan tingkat kinerja saat ini yaitu

Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

APBDesa, sehingga keadaan yang diinginkan di masa mendatang yaitu

Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan

rancangan APBDesa. Untuk mewujudkan hal tersebut maka sasaran yang ingin

dicapai adalah Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui pelaksanaan

kegiatan alternatif yang ditetapkan yaitu Menyusun Peraturan Bupati tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.

Untuk lebih jelasnya alur pikir tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut (gambar 1):

KEADAAN
SEKARANG
10

Kurangnya
pemahaman
perangkat desa
tentang
MASALAH SASARAN
penyusunan
UTAMA KEGIATAN
rancangan Tersusunnya
APBDesa Peraturan
Masih Menyusun
terlambatnya Bupati tentang Peraturan Bupati
penyusunan KEADAAN Petunjuk tentang Petunjuk
rancangan YANG Teknis Teknis
APBDesa oleh DIINGINKAN Penyusunan Penyusunan
Pemerintah Rancangan Rancangan dan
Desa di Terwujudnya dan Pengelolaan
Kabupaten pemahaman Pengelolaan APBDesa
Bantul perangkat desa APBDesa
yang memadai
tentang
penyusunan
rancangan
UMPAN BALIK
APBDesa

Gambar 1.
Bagan Alur Pikir

G. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini

disusun sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah penulisan Kertas Kerja

Perseorangan (KKP), isu aktual, masalah pokok, alur pikir,

pengertian dan ruang lingkup, metode pengumpulan data dan

sistematika penyajian.

BAB II. KEADAAN SEKARANG


11

Berisi uraian tentang visi dan misi, struktur organisasi, tugas pokok

dan fungsi serta gambaran kondisi umum obyek yang ada saat ini.

BAB III. KEADAAN YANG DIINGINKAN

Berisikan uraian tentang gambaran keadaan yang diinginkan pada

masa mendatang apabila sasaran terwujud.

BAB IV. MASALAH DAN PEMECAHANNYA

Berisi uraian tentang masalah-masalah yang ada dan mencoba

untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang dijabarkan

dalam matrik rincian kerja beserta paket kerja dan jadwal kegiatan

serta pengendalian status kemajuan.

BAB V. KESIMPULAN

Berisi uraian hal-hal penting yang ditemukan dalam keseluruhan

pembahasan Kertas Kerja Perseorangan.


BAB II

KEADAAN SEKARANG

A. Gambaran Umum

1. Visi dan Misi Organisasi

Pengertian visi menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN-RI)

adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan

berisikan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul telah menetapkan visi organisasi yang

mengacu pada visi daerah dalam RPJMD Kabupaten Bantul sebagaimana

tertuang dalam Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2009-2013 yaitu Terwujudnya profesionalisme dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

administrasi menuju terwujudnya Bantul yang tentram, demokratis dan

sejahtera.

Untuk mewujudkan visi tersebut dilaksanakan melalui penetapan

strategi dalam misi organisasi. Menurut Lembaga Administrasi Negara

(LAN-RI), misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi

pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu

melalui penerapan strategi yang telah dipilih. Adapun misi Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul tahun 2009-2013 yaitu sebagai berikut:

a. Mengembangkan sistem penyelenggaraan pemerintahan umum, desa

dan kelurahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang akuntabel

dan transparan;

12
13

b. Meningkatkan pembinaan dan perumusan peraturan perundang-undangan,

bantuan dan pelayanan hukum, kesadaran hukum serta dokumentasi dan

informasi hukum;

c. Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien

serta peningkatan kinerja perangkat daerah;

d. Mengembangkan sistem informasi manajemen, jaringan komunikasi data,

telekomunikasi dan informatika guna mewujudkan pelaksanaan e-

Government.

e. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan pengamalan agama,

peningkatan kualitas pendidikan, pelestarian kebudayaan, pemberdayaan

perempuan, pemuda dan olah raga, pengembangan serta kemitraan,

wawasan kebangsaan dan kepedulian sosial;

f. Mewujudkan tertib administrasi dan pengendalian kualitas pembangunan

guna tercapainya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan

daerah;

g. Meningkatkan kemampuan perusahaan daerah, kemandirian

perekonomian rakyat, pengelolaan energi dan sumber daya mineral serta

daya saing produk daerah;

h. Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang jelas, tertib, transparan

dan akuntabel;

i. Mewujudkan pengelolaan sarana dan prasarana pemerintah daerah secara

profesional, akuntabel dan transparan;

j. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan,

kerumahtanggaan, hubungan masyarakat (humas) dan protokol, serta

dokumentasi.
14

Dari 10 (sepuluh) misi tersebut, yang dilaksanakan oleh Bagian

Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

adalah misi nomor 1 yaitu Mengembangkan sistem penyelenggaraan

pemerintahan umum, desa dan kelurahan, pembangunan, dan kemasyarakatan

yang akuntabel dan transparan.

2. Struktur Organisasi

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Bantul merupakan unsur staf pimpinan Pemerintah Daerah yang

dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati.

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul memiliki susunan organisasi

sebagai berikut:

a. Sekretaris Daerah;

b. Asisten Pemerintahan, membawahi:

1) Bagian Pemerintahan Umum, membawahi:

a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum;

b) Sub Bagian Pertanahan dan Ketertiban;

c) Sub Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama.

2) Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan, membawahi:

a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

b) Sub Bagian Perangkat dan Lembaga Desa dan Kelurahan;

c) Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa.


15

3) Bagian Hukum, membawahi:

a) Sub Bagian Perundang-undangan;

b) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum; dan

c) Sub Bagian Pelayanan Hukum dan Hak Azasi Manusia.

4) Bagian Pengelolaan Data Elektronik, membawahi:

a) Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi Manajemen;

b) Sub Bagian Pendayagunaan Sistem Informasi Manajemen;

c) Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi.

c. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat,

membawahi:

1) Bagian Administrasi Pembangunan, membawahi:

a) Sub Bagian Penyusunan Program;

b) Sub Bagian Pengendalian;

c) Sub Bagian Pelaporan.

2) Bagian Perekonomian, membawahi:

a) Sub Bagian Perekonomian Rakyat;

b) Sub Bagian Sumber Daya Alam;

c) Sub Bagian Perusahaan Daerah.

3) Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi:

a) Sub Bagian Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan;

b) Sub Bagian Pemuda, Olah Raga, Peranan Wanita dan Tenaga

Kerja;

c) Sub Bagian Sosial.

d. Asisten Administrasi, membawahi:


16

1) Bagian Perlengkapan dan Keuangan, membawahi:

a) Sub Bagian Pengadaan;

b) Sub Bagian Pemeliharaan;

c) Sub Bagian Keuangan.

2) Bagian Organisasi dan Kepegawaian, membawahi:

a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;

b) Sub Bagian Ketatalaksanaan;

c) Sub Bagian Kepegawaian.

3) Bagian Umum, membawahi:

a) Sub Bagian Tata Usaha;

b) Sub Bagian Rumah Tangga;

c) Sub Bagian Protokol dan Hubungan Masyarakat.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Sumber Daya Manusia

Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul mempunyai sumber daya manusia (SDM) per Agustus

2013 sebanyak 9 orang PNS. Komposisi SDM Bagian Pemerintahan Desa

dan Kelurahan Setda Kabupaten Bantul untuk mendukung tugas pokok dan

fungsi adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pangkat/golongan

1) Golongan IV : 2 orang

2) Golongan III : 7 orang

3) Golongan II : - orang

4) Golongan I : - orang
17

b. Berdasarkan jenjang pendidikan

1) Pasca sarjana (S.2) : 3 orang

2) Sarjana (S.1) : 4 orang

3) Diploma 3/Akademi : - orang

4) SLTA : 2 orang

Sedangkan jumlah SDM yang ada di Sub Bagian Pendapatan dan

Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat

Daerah Kabupaten Bantul adalah sebanyak 3 orang dengan rincian sebagai

berikut:

a. Berdasarkan pangkat/golongan

1) Golongan IV : - orang

2) Golongan III : 3 orang

3) Golongan II : - orang

4) Golongan I : - orang

b. Berdasarkan jenjang pendidikan

1) Pasca sarjana (S.2) : - orang

2) Sarjana (S.1) : 2 orang

3) Diploma 3/Akademi : - orang

4) SLTA : 1 orang

4. Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran pencapaian tujuan/hasil tidak lepas dari

tersedianya sarana dan prasarana yang berfungsi untuk mendukung kinerja

SDM di Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Adapun sarana dan prasarana

yang dimiliki Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian
18

Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

adalah sebagai berikut:

a. Kendaraan roda dua : 1 unit

b. Komputer : 2 unit

c. Laptop : 2 unit

d. Printer : 2 unit

e. Mesin ketik : 1 unit

f. Meja kerja : 4 buah

g. Kursi kerja : 4 buah

h. Almari : 2 buah

i. Filing cabinet : 2 buah

5. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2009 tentang

Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul, disebutkan bahwa Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan

Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan di bidang

pendapatan dan kekayaan desa.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Pendapatan

dan Kekayaan Desa mempunyai fungsi/uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program kegiatan Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;


19

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan

memberi petunjuk / arahan baik secara lisan maupun tertulis guna

kelancaran pelaksanaan tugas;

d. menyiapkan data dan mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan kerja

sama antar Desa, perselisihan antar Desa, monitoring pemanfaatan aset

Desa dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan desa;

e. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan dan

kekayaan Desa dan bantuan keuangan kepada Kelurahan;

f. menyiapkan bahan, pembinaan dan fasilitasi penyusunan, pelaksanaan

dan pertanggungjawaban APBDesa dan Kelurahan;

g. melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan, pendapatan

dan kekayaan desa;

h. melaksanakan inventarisasi dan pelelangan tanah bekas bondo Desa yang

Desanya menjadi Kelurahan;

i. menyiapkan bahan dalam rangka memfasilitasi permasalahan-

permasalahan yang timbul berkenaan dengan tanah kas Desa dan tanah

bekas bondo Desa yang Desanya menjadi Kelurahan;

j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang

tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;


20

k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan;

l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun

tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

B. Gambaran Khusus

Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Sub Bagian

Pendapatan dan Kekayaan Desa masih banyak dijumpai hambatan. Permasalahan

utama yang dihadapi saat ini oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten

Bantul adalah masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa oleh

Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Hal tersebut disebabkan oleh:

1. Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa

Dalam kegiatan penyusunan rancangan APBDesa diperlukan adanya

koordinasi yang baik antar pihak yang terkait sehingga terjalin kerjasama

yang baik pula. Dengan terciptanya koordinasi yang baik dalam penyusunan

rancangan APBDesa tersebut, maka diharapkan tercapainya tujuan

penggunaan APBDesa secara tepat sasaran atau timbulnya efektivitas dalam

penggunaan APBDesa. Adapun pihak-pihak terkait dalam penyusunan

rancangan APBDesa adalah Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa

(BPD), Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Ketua RT, Ketua RW, Kepala

Dusun, dan perangkat pemerintahan desa lainnya. Pihak-pihak terkait tersebut


21

harus memiliki kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan, memiliki

tanggung jawab dan memiliki strategi yang bisa diterapkan untuk mencapai

tujuan yang sudah direncanakan yang dalam hal ini tercapainya seluruh

perencanaan dalam penyusunan APBDesa.

Saat ini pelaksanaan koordinasi antar Pemerintah Desa dalam penyusunan

APBDesa tersebut belum berjalan dengan optimal sehingga mengakibatkan

masih adanya penyusunan rancangan APBDesa yang belum sesuai dengan

aturan atau ketentuan administrasi yang berlaku.

2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

APBDesa

Penyusunan rancangan APBDesa harus mengacu pada ketentuan dan

peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37

Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan

Bupati Bantul tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa yang ditetapkan setiap tahun anggaran.

Namun karena kurangnya sosialisasi peraturan dan petunjuk teknis serta

kurangnya pembinaan dalam penyusunan rancangan APBDesa kepada

perangkat desa yang ada di wilayah Kabupaten Bantul sehingga

menyebabkan masih banyak perangkat desa yang belum memahami dengan

baik tentang tata cara penyusunan rancangan APBDesa tersebut.

3. Kurangnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan

APBDesa

Dalam penyusunan rancangan APBDesa dibutuhkan dukungan dan peran

leadership dari seorang Kepala Desa sebagai pemimpin di tingkat desa.


22

Namun pada kenyataannya masih banyak Kepala Desa yang kurang memiliki

kepedulian dalam proses penyusunan rancangan APBDesa dan bahkan tidak

sedikit pula Kepala Desa yang kurang memahami tata cara penyusunan

APBDesa.

4. Kurangnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

Disamping Kepala Desa, perangkat desa yang terdiri dari Bendahara Desa,

Kepala Dusun, Kepala Urusan dan perangkat desa lainnya cenderung kurang

memiliki kepedulian terhadap proses penyusunan rancangan APBDesa.

Mereka pada umumnya hanya berorientasi pada besaran nilai uang/anggaran

yang dapat diperoleh dari APBDesa tanpa memahami tata cara administrasi

dan pelaporan pertanggungjawabannya.

Untuk memilih masalah pokok yang menjadi prioritas dari keempat

masalah tersebut di atas maka dilakukan dengan menggunakan analisis USG

(Urgency, Seriousness, Growth) sebagai berikut (tabel 2):

Tabel 2.
Masalah Pokok yang Dipilih
(Model USG Skala Nilai 1-5)
Prioritas
No Masalah Pokok Total Rangking
U S G
1 Kurangnya koordinasi antar 5 4 4 13 II
Pemerintah Desa
2 Kurangnya pemahaman perangkat 5 5 5 15 I
desa tentang penyusunan rancangan
APBDesa
3 Kurangnya kepedulian Kepala Desa 4 4 4 12 III
dalam penyusunan rancangan
APBDesa
4 Kurangnya kepedulian perangkat 4 4 3 11 IV
desa terhadap rancangan APBDesa
Keterangan:
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
23

3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

Berdasarkan pada tabel hasil analisis USG di atas dapat diketahui bahwa

masalah pokok prioritas yang dihadapi Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan

Desa dalam upaya meningkatkan kinerja penyusunan rancangan APBDesa di

Kabupaten Bantul adalah nomor urut 2 yaitu Kurangnya pemahaman

perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa. Hal tersebut

disebabkan oleh:

1. Masih rendahnya kualitas SDM di pemerintahan desa

Secara umum kualitas SDM di pemerintahan desa yang ada di Kabupaten

Bantul masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan SDM di

pemerintahan desa yang sebagian besar merupakan lulusan SLTA atau lebih

rendah sehingga berpengaruh terhadap pemahamannya dalam proses

penyusunan rancangan APBDesa.

2. Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

Dalam penyusunan rancangan APBDesa diperlukan petunjuk teknis

penyusunan rancangan dan pengelolaan APBDesa dalam bentuk Peraturan

Bupati (Perbup) Bantul. Penyusunan Perbup tersebut sudah harus ditetapkan

pada tahun berjalan sebagai pedoman penyusunan rancangan APBDesa di

tahun berikutnya. Namun sampai dengan saat ini Perbup tentang petunjuk

teknis penyusunan rancangan dan pengelolaan APBDesa masih belum

tersedia sehingga menjadi salah satu penghambat dalam penyusunan

rancangan APBDesa di Kabupaten Bantul.


24

3. Kurangnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan

rancangan APBDesa

Untuk meningkatkan pemahaman aparatur pemerintahan desa dalam

penyusunan rancangan APBDesa di Kabupaten Bantul dapat dilakukan

melalui pembinaan dan bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

APBDesa. Namun dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, baik

sumber daya manusia maupun anggaran maka intensitas pelaksanaan

pembinaan tersebut masih sangat sedikit.

4. Kurangnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan

APBDesa

Hal-hal yang mempengaruhi motivasi perangkat desa dalam penyusunan

rancangan APBDesa antara lain yaitu karakteristik perorangan (umur, masa

kerja), karakteristik pekerjaan (tanggung jawab pekerjaan dan variasi tugas)

serta karakteristik situasi pekerjaan (supervisi, hubungan antar manusia,

insentif, pelatihan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan lebih

lanjut). Faktor insentif, umur dan variasi tugas merupakan penyebab dominan

rendahnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

di Kabupaten Bantul.

Untuk menentukan masalah spesifik prioritas dari keempat masalah tersebut

di atas digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala

penilaian dari 1 sampai 5 sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 3):


25

Tabel 3.
Masalah Spesifik yang Dipilih
(Model USG Skala Nilai 1-5)
Prioritas
No Masalah Spesifik Total Rangking
U S G
1 Masih rendahnya kualitas SDM di 5 4 4 13 II
pemerintahan desa

2 Belum tersusunnya Peraturan Bupati 5 5 4 14 I


tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Rancangan dan Pengelolaan
APBDesa
3 Kurangnya pembinaan / bimbingan 4 4 4 12 III
teknis tentang penyusunan rancangan
APBDesa
4 Kurangnya motivasi perangkat desa 4 3 4 11 IV
dalam penyusunan rancangan
APBDesa

Keterangan:
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

Berdasarkan pada tabel hasil analisis USG di atas dapat diketahui bahwa

masalah spesifik prioritas adalah nomor urut 2 dengan nilai total USG 14 yaitu

Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.


BAB III

KEADAAN YANG DIINGINKAN

A. Gambaran Umum

Kebijakan yang dilakukan Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul adalah dengan meningkatkan

program/kegiatan di bidang peningkatan kapasitas dan kesejahteraan aparatur dan

perangkat desa guna mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan desa dan

kelurahan yang akuntabel dan transparan. Penetapan indikator kinerja atau ukuran

kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

program/kegiatan dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana

kinerja sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum rencana kinerja yang telah

ditetapkan oleh Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Setda Kab. Bantul

mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kab. Bantul, yaitu:

1. Meningkatkan pendapatan daerah dan pelayanan umum.

2. Meningkatkan kesejahteraan aparat Pemerintah Desa.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi aparat Pemerintah Desa.

4. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan administrasi desa.

5. Memberikan/menyalurkan bantuan dalam rangka peningkatan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan desa.

Sedangkan program/kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan

rencana kinerja tersebut antara lain yaitu:

1. Penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa.

2. Pengisian perangkat desa se-Kabupaten Bantul.

26
27

3. Pembekalan perangkat desa baru.

4. Fasilitasi pelaksanaan penyaluran bantuan tunjangan dan kesejahteraan kepada

Kepala Desa dan Perangkat Desa.

5. Penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tentang

Pemerintahan Desa.

6. Evaluasi rancangan APBDesa.

7. Fasilitasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa.

8. Monitoring bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa.

9. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa.

10. Inventarisasi tanah kas desa.

Berdasarkan visi dan misi dan dengan melihat kenyataan yang ada pada

saat ini sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, perlu adanya upaya untuk

meningkatkan ke arah yang lebih baik agar terwujud hal yang diharapkan di masa

yang akan datang. Adapun keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang

adalah terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang

penyusunan rancangan APBDesa sehingga diharapkan akan dapat memperlancar

pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul.

B. Gambaran Khusus

Untuk mewujudkan sasaran utama yang ingin diwujudkan di masa yang

akan datang yaitu Terlaksananya penyusunan rancangan APBDesa secara tepat

waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul maka Sub Bagian Pendapatan

dan Kekayaan Desa telah menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung

pencapaian sasaran tersebut yaitu:

1. Terwujudnya koordinasi yang baik antar Pemerintah Desa


28

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan koordinasi yang

baik antar Pemerintah Desa yaitu dengan melaksanakan rapat koordinasi rutin

bidang pemerintahan desa yang difasilitasi oleh Bagian Pemerintahan Desa dan

Kelurahan. Dengan adanya rapat koordinasi rutin tersebut maka diharapkan

kendala-kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan

rancangan APBDesa dapat terselesaikan dengan baik.

2. Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang

penyusunan rancangan APBDesa

Dengan meningkatnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan

rancangan APBDesa maka diharapkan proses penyusunan APBDesa menjadi

lebih tepat waktu dan secara legal formal sesuai dengan ketentuan dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa dan peraturan lainnya.

3. Terwujudnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan

APBDesa

Dengan adanya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan

APBDesa maka diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi aparatur

pemerintah desa dan perangkat desa lainnya sehingga proses penyusunan

rancangan APBDesa menjadi lebih lancar dan tepat waktu.

4. Terwujudnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

Dengan adanya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa maka

diharapkan kinerjanya makin meningkat sehingga rancangan APBDesa yang

dihasilkan juga semakin berkualitas.


29

Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas dapat dilihat bahwa sasaran

pokok yang ingin dicapai oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa,

Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

adalah Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang

penyusunan rancangan APBDesa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai berikut:

1. Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa

Dengan tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa maka

diharapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi lebih optimal,

termasuk dalam penyusunan rancangan APBDesa.

2. Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

Dengan tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa maka diharapkan akan dapat dijadikan

pedoman bagi Kepala Desa dan perangkat desa lainnya dalam penyusunan

rancangan APBDesa sehingga rancangan APBDesa yang dihasilkan menjadi

lebih tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

3. Terwujudnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan

rancangan APBDesa

Dengan adanya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

APBDesa maka diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan aparatur pemerintahan desa dalam penyusunan rancangan

APBDesa.
30

4. Terwujudnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan

APBDesa

Dengan adanya motivasi yang tinggi dari perangkat desa dalam penyusunan

rancangan APBDesa maka diharapkan akan dapat mewujudkan kerjasama dan

koordinasi yang baik antar perangkat desa dalam proses penyusunan rancangan

APBDesa.

Dari keempat sasaran tersebut, sasaran spesifik yang ingin diwujudkan oleh

Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa adalah Tersusunnya Peraturan

Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

APBDesa. Untuk mencapai sasaran tersebut maka alternatif kegiatan yang dapat

dilaksanakan antara lain :

1. Melakukan identifikasi permasalahan dalam penyusunan rancangan APBDesa.

2. Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan

dan Pengelolaan APBDesa.

3. Mengumpulkan ketentuan peraturan tentang penyusunan rancangan APBDesa.


BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Identifikasi Masalah

Kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas tentunya perlu dicari bentuk

yang tepat dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mencapai hasil

yang diinginkan dari beberapa masalah yang ada harus diidentifikasi secara cermat

dan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Dengan

demikian perlu adanya perencanaan yang matang dengan mengedepankan masalah

yang paling dianggap dominan dan perlu prioritas penanganan dengan mencari

alternatif pemecahannya.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dalam rangka melaksanakan

tugas dan tanggung jawab ditemui beberapa masalah maupun hambatan yang

terjadi dan harus segera diselesaikan demi meningkatkan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan

Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Untuk lebih mempermudah dalam menganalisis perlu dirumuskan menjadi

satu masalah utama yang dianggap paling mendesak dan diprioritaskan untuk

ditindaklanjuti. Masalah utama yang dihadapi oleh Sub Bagian Pendapatan dan

Kekayaan Desa adalah Masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa

oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Hal ini disebabkan oleh:

1. Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa

2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

APBDesa

31
32

3. Kurangnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

4. Kurangnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

Dari keempat faktor penyebab terjadinya masalah tersebut, yang paling

dominan adalah Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan

rancangan APBDesa, hal ini disebabkan oleh :

1. Masih rendahnya kualitas SDM di pemerintahan desa

2. Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

3. Kurangnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

APBDesa

4. Kurangnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

Dari keempat masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan

adalah Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa. Secara sistematik gambaran tersebut pada

analisis situasi dapat ditunjukkan dalam pohon masalah seperti berikut (gambar 2):
33

POHON MASALAH
(Pernyataan negatif)

4 Pendistribusian bantuan anggaran kepada


desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul
terlambat

AKIBAT

1 Masih terlambatnya penyusunan rancangan


APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten
Bantul

SEBAB
2
a b c d
Kurangnya Kurangnya
pemahaman kepedulian Kurangnya
Kurangnya perangkat desa Kepala Desa kepedulian
koordinasi antar tentang dalam perangkat desa
Pemerintah Desa penyusunan penyusunan terhadap rancangan
rancangan rancangan APBDesa
APBDesa APBDesa

3
a b c d
Belum
tersusunnya Kurangnya
Kurangnya
Peraturan Bupati pembinaan /
motivasi perangkat
Masih rendahnya tentang Petunjuk bimbingan teknis
desa dalam
kualitas SDM di Teknis tentang
penyusunan
pemerintahan desa Penyusunan penyusunan
rancangan
Rancangan dan rancangan
APBDesa
Pengelolaan APBDesa
APBDesa

Gambar 2.
Bagan Pohon Masalah
Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa
34

B. Sasaran

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka langkah

selanjutnya adalah merumuskan sasaran utama yaitu : Terlaksananya penyusunan

rancangan APBDesa secara tepat waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten

Bantul. Setelah dilakukan analisis dan identifikasi sasaran, maka ditemukan 4

(empat) sasaran pokok yang dapat mewujudkan sasaran utama yaitu:

1. Terwujudnya koordinasi yang baik antar Pemerintah Desa

2. Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan

rancangan APBDesa

3. Terwujudnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

4. Terwujudnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

Dari keempat faktor di atas yang sangat dominan adalah Terwujudnya

pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan rancangan

APBDesa. Untuk bisa mewujudkan hal di atas, perlu didukung beberapa faktor :

1. Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa

2. Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

3. Terwujudnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

APBDesa

4. Terwujudnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

Dari keempat faktor ini yang paling dominan adalah Tersusunnya

Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan

Pengelolaan APBDesa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pohon sasaran

sebagai berikut (Gambar 3):


35

POHON SASARAN
(Pernyataan Positif)

4
Terwujudnya pendistribusian bantuan
anggaran yang tepat waktu kepada desa-desa
di wilayah Kabupaten Bantul

AKIBAT

1
Terlaksananya penyusunan rancangan
APBDesa secara tepat waktu oleh Pemerintah
Desa di Kabupaten Bantul

SEBAB
2
a b c d
Terwujudnya
Terwujudnya
pemahaman
kepedulian Terwujudnya
Terwujudnya perangkat desa
Kepala Desa kepedulian
koordinasi yang yang memadai
dalam perangkat desa
baik antar tentang
penyusunan terhadap rancangan
Pemerintah Desa penyusunan
rancangan APBDesa
rancangan
APBDesa
APBDesa

3
a b c d
Tersusunnya
Terwujudnya
Peraturan Bupati Terwujudnya
pembinaan /
tentang Petunjuk motivasi perangkat
Tersedianya SDM bimbingan teknis
Teknis desa dalam
yang berkualitas di tentang
Penyusunan penyusunan
pemerintahan desa penyusunan
Rancangan dan rancangan
rancangan
Pengelolaan APBDesa
APBDesa
APBDesa

Gambar 3.
Bagan Pohon Sasaran
Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa
36

C. Alternatif Kegiatan

Dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada, baik tenaga, biaya,

waktu yang disesuaikan dengan tugas wewenang dan tanggung-jawab, maka

ditetapkan alternatif kegiatan untuk meningkatkan penyusunan Peraturan Bupati

tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi permasalahan dalam penyusunan rancangan

APBDesa

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan

yang selama ini ditemukan dalam penyusunan rancangan APBDesa. Dari hasil

identifikasi tersebut selanjutnya akan dirumuskan strategi dan langkah-langkah

yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja penyusunan rancangan

APBDesa di Kabupaten Bantul. Kelebihan alternatif kegiatan ini yaitu biaya

yang dibutuhkan relatif rendah, sedangkan kelemahannya yaitu dampak /

manfaat yang dihasilkan masih belum optimal untuk mewujudkan sasaran yang

diinginkan.

2. Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

Penyusunan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan

dan Pengelolaan APBDesa bertujuan untuk memberikan pedoman dan

petunjuk teknis kepada aparatur pemerintahan desa se-Kabupaten Bantul

dalam proses penyusunan rancangan APBDesa sehingga diharapkan rancangan

APBDesa yang dihasilkan menjadi lebih tepat waktu dan tepat mutu.

Kelebihan dari alternatif kegiatan ini yaitu dari segi biaya cukup rendah,
37

sedangkan dampak/manfaat yang diperoleh sangat tinggi dan sesuai dengan

sasaran yang diinginkan dimasa yang akan datang.

3. Mengumpulkan ketentuan peraturan tentang penyusunan rancangan

APBDesa

Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan referensi peraturan perundangan

yang terkait dalam proses penyusunan rancangan APBDesa. Dengan adanya

referensi yang memadai maka diharapkan Raperbup yang dihasilkan juga lebih

berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Kelebihan

alternatif kegiatan ini yaitu biayanya yang relatif rendah, sedangkan

kelemahannya yaitu dampak/manfaat yang diperoleh relatif kecil apabila

dibandingkan dengan 2 (dua) alternatif kegiatan lainnya.

Dari ketiga alternatif tersebut yang dianggap paling dominan untuk

dilaksanakan adalah Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa. Untuk memberikan

penegasan alternatif yang dipilih maka digunakan metode Cost Benefit Analysis

(CBA) sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 4):

Tabel 4.
Analisis Alternatif Pemecahan Masalah
Benefit Cost
No Alternatif Rasio Rangking
(Manfaat) (Biaya)
1 Melakukan identifikasi 4 2 2 II
permasalahan dalam penyusunan
rancangan APBDesa
2 Menyusun Peraturan Bupati 5 2 2,5 I
tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rancangan dan
Pengelolaan APBDesa
3 Mengumpulkan ketentuan 3 2 1,5 III
peraturan tentang penyusunan
rancangan APBDesa
Keterangan Skala Penilaian:
1 : Sangat Rendah, 2 : Rendah, 3 : Sedang, 4 : Tinggi, 5 = Sangat Tinggi
38

Rangking I adalah alternatif kegiatan prioritas

Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan

dalam gambar pohon alternatif (gambar 4):

POHON ALTERNATIF

Terwujudnya pendistribusian
bantuan anggaran yang tepat
waktu kepada desa-desa di
wilayah Kabupaten Bantul

Terlaksananya penyusunan
rancangan APBDesa secara
tepat waktu oleh Pemerintah
Desa di Kabupaten Bantul

Terwujudnya pemahaman
perangkat desa yang memadai
tentang penyusunan
rancangan APBDesa

Tersusunnya Peraturan Bupati


tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rancangan dan
Pengelolaan APBDesa

Melakukan identifikasi Menyusun Peraturan Bupati Mengumpulkan


permasalahan dalam tentang Petunjuk Teknis ketentuan peraturan
penyusunan rancangan Penyusunan Rancangan dan tentang penyusunan
APBDesa Pengelolaan APBDesa rancangan APBDesa

Gambar 4
Bagan Pohon Alternatif
D. Langkah-Langkah Tindakan
39

Untuk lebih meningkatkan efektifitas serta akurasi pelaksanaan semua

kegiatan yang sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan diperlukan

ketepatan atau parameter berupa bagan jadwal kegiatan, apakah tepat waktu atau

sebaliknya dan juga sekaligus sebagai tolok ukur untuk mengevalusi semua

kegiatan yang telah menjadi program. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan

baik maka perlu dibuat langkah-langkah penyusunan sebagai berikut:

1. Matrik Rincian Kerja (MRK)

Merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan

dan sumber yang diperlukan secara sistematis, antara lain menggambarkan

tentang sasaran, kegiatan pokok kerja, serta pokok akhir yang memuat seluruh

fungsi manajemen bahkan termuat kejelasan siapa mengerjakan apa, bila mana,

dimana dan bagaimana, yaitu:

a. Sasaran Umum

Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui penyusunan Peraturan

Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

APBDesa.

b. Sasaran Khusus

Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui penyusunan Peraturan

Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 Maret 2014 dengan

biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah) yang berasal dari dana

APBD tahun 2014 bertempat di ruang rapat dilaksanakan oleh Sub Bagian
40

Pendapatan dan Kekayaan Desa Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan

Sekretariat Daerah Kab. Bantul.

c. Kegiatan

Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Rancangan dan Pengelolaan APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19

20 Maret 2014 dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah)

yang berasal dari dana APBD tahun 2014 bertempat di ruang rapat

dilaksanakan oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Bagian

Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kab. Bantul.

d. Pokok Kerja

Kegiatan ini dibagi menurut proses kerja yang meliputi persiapan,

pelaksanaan dan pengendalian:

1). Persiapan : 5 pokok akhir

2). Pelaksanaan : 2 pokok akhir

3). Pengendalian : 3 pokok akhir

e. Pokok Akhir

Menguraikan secara rinci kegiatan pokok kerja dikaitkan dengan

penanggung jawab yang terlibat sebagai berikut :

1) Pokok akhir dalam kegiatan ini berjumlah 10 (sepuluh) kegiatan.

2) Penanggung jawab dalam kegiatan ini sebanyak 6 (enam) orang.

f. Penanggung Jawab

Adalah pelaku/pelaksana yang terlibat langsung dengan penyelesaian

pokok akhir, untuk lebih jelas dapat dilihat dari Matrik Rincian Kerja.

2. Paket Kerja Penjadwalan


41

Paket kerja adalah matrik yang memuat rincian kerja, pokok akhir,

yang memuat siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang penanggung

gugat, apa yang dikerjakan, bila mana (waktunya) akan dilaksanakan, dimana

pekerjaan itu akan dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan untuk mencapai

sasaran khusus yang direncanakan. Adapun paket kerja yang disusun dalam

pelaksanaan kegiatan ini adalah terdiri dari :

a. Pembentukan tim

b. Pencairan dana

c. Penyusunan draf Raperbup

d. Pembuatan undangan

e. Penyiapan tempat

f. Pelaksanaan FGD (Focused Group Discussion) Pembahasan Raperbup

g. Penyempurnaan Raperbup

h. Pemantauan

i. Penilaian

j. Pelaporan

3. Penjadwalan

Langkah selanjutnya adalah membuat jadwal kegiatan yang

menggambarkan kapan kegiatan tersebut akan dimulai dan kapan direncanakan

selesai. Penjadwalan dibuat dalam bentuk peta garis, menggambarkan kapan

kegiatan dimulai dan kapan direncanakan selesai.


Matrik Rincian Kerja
Penyusunan Perbup Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan APBDesa
Oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa
Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul SIABIDIBA

SASARAN KEGIATAN POKOK

Kasubbag PKD
N Penanggung
KERJA

Yosef Anung
O

Narasumber
Jawab

Kabag PDK

Sigit Setiadi
M

Martini

Jumlah
O
Pokok
Akhir
Menyusun R
Peraturan Bupati

PERSIAPAN
1. Pembentukan tim PK PK PK PK PK - 5
1 1 1 1 1
Tersusunnya tentang Petunjuk
Peraturan Bupati tentang Teknis Penyusunan 2. Pencairan dana PK PK PK - - - 3
2 2 2
Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan
3. Penyusunan draf PK PK - PK - - 3
Rancangan dan Pengelolaan Pengelolaan 3 3 3
APBDesa selama 2 Raperbup
APBDesa melalui penyusunan 4. Pembuatan undangan PK PK - PK PK - 4
Peraturan Bupati tentang Petunjuk (dua) hari yaitu 4 4 4 4

PELAKSANAAN
Teknis Penyusunan Rancangan tanggal 19 20 - PK PK PK PK -
5. Penyiapan tempat 4
dan Pengelolaan APBDesa selama Maret 2014 dengan 5 5 5 5

2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 biaya sebesar Rp PK PK PK PK PK PK


6. Pelaksanaan FGD 6
Maret 2014 dengan biaya sebesar 7.000.000 yang Pembahasan Raperbup
6 6 6 6 6 6

Rp 7.000.000 yang berasal dari berasal dari dana 7. Penyempurnaan PK PK - PK - - 3


dana APBD tahun 2014 bertempat APBD tahun 2014 Raperbup
7 7 7

di ruang rapat dilaksanakan oleh bertempat di ruang 8. Pemantauan - PK PK - - - 2


8 8
Sub Bagian PKD Bagian rapat dilaksanakan PK PK PK - - -
9. Penilaian 3
PENGENDALIAN

Pemdes dan Kelurahan Setda oleh Sub Bagian 9 9 9


PKD Bagian 10. Pelaporan PK PK PK PK - - 4
Kab. Bantul 10 10 10 10
Pemdes dan JUMLAH 8 10 7 7 4 1
Kelurahan Setda
Kab. Bantul

Gambar 5

41
42
Bagan Matrik Rincian Kerja
43

Tabel 5.
Pembentukan Tim

Paket Kerja No. 1 Pokok Akhir : Pembentukan Tim


Penyelesaian : 2 hari (3- 4 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengkonsep undangan rapat Kasubbag PKD
pembentukan tim -
2 Mengetik undangan rapat Sigit Setiadi
pembentukan tim -
3 Meneliti dan memaraf undangan Kasubbag PKD
rapat -
4 Meneliti dan menandatangani Kabag Pemdes dan
1 hari -
undangan Kelurahan
5 Mengagenda dan memberi cap Sigit Setiadi
-
surat undangan
6 Menggandakan dan mengirim Sigit Setiadi
10.000
undangan
7 Menyiapkan sarana dan tempat Martini
-
rapat
8 Melaksanakan rapat Kabag Pemdes dan -
pembentukan tim Kelurahan
9 Menyusun daftar nama tim kerja Kasubbag PKD -
dan uraian tugasnya
10 Membuat SK tim pelaksana Kasubbag PKD -
kegiatan
11 Mengesahkan SK tim pelaksana Kabag Pemdes dan -
kegiatan Kelurahan 1 hari
12 Menyediakan konsumsi rapat Yosef Anung 140.000
(14 or x Rp.10.000)
13 Menotulen hasil rapat Martini -
pembentukan tim
14 Mengkaji hasil rapat untuk Kasubbag PKD -
ditindaklanjuti
Jumlah 5 orang 2 Hari 150.000
44

Tabel 6.
Pencairan Dana

Paket Kerja No. 2 Pokok Akhir : Pencairan Dana


Penyelesaian : 2 hari (5-6 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengetik nota pencairan dana Yosef Anung -
kegiatan
2 Meneliti dan memaraf nota Kasubbag PKD -
pencairan dana kegiatan 2 hari
3 Memeriksa dan menanda- Kabag Pemdes dan -
tangani nota pencairan dana Kelurahan
4 Mengajukan nota pencairan Yosef Anung 10.000
dana kepada bendahara
Jumlah 3 orang 2 Hari 10.000

Tabel 7.
Penyusunan Draf Raperbup

Paket Kerja No. 3 Pokok Akhir : Penyusunan Draf Raperbup


Penyelesaian : 3 hari (7-11 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengumpulkan dasar hukum
Kasubbag PKD -
penyusunan Raperbup
2 Mempelajari dasar hukum
Kasubbag PKD -
penyusunan Raperbup
3 Mengidentifikasi permasalahan
Kasubbag PKD -
penyusunan rancangan APBDesa
4 Menyusun draf Raperbup
tentang Petunjuk Teknis 3 hari
Kasubbag PKD -
Penyusunan Rancangan dan
Pengelolaan APBDesa
5 Memeriksa dan memberi paraf Kabag Pemdes dan
-
draf Raperbup Kelurahan
6 Menggandakan draf Raperbup
Sigit Setiadi 200.000
untuk pembahasan
Jumlah 3 orang 3 Hari 200.000
45

Tabel 8.
Pembuatan undangan

Paket Kerja No. 4 Pokok Akhir : Pembuatan undangan


Penyelesaian : 3 hari (12-14 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengetik surat undangan FGD Martini -
pembahasan Raperbup
2 Meneliti dan memaraf surat Kasubbag PKD -
undangan
3 Memeriksa dan menandata- Kabag Pemdes dan 2 hari -
gani surat undangan Kelurahan
4 Menggandakan surat undangan Martini -
FGD pembahasan Raperbup
5 Memberi cap dinas dan Martini -
mengagenda surat undangan
6 Mengirimkan surat undangan Sigit Setiadi 1 hari 50.000

Jumlah 4 orang 3 Hari 50.000

Tabel 9.
Penyiapan Tempat
Paket Kerja No. 5 Pokok Akhir : Penyiapan Tempat
Penyelesaian : 2 hari (17 18 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengkoordinir penyiapan tempat Kasubbag PKD -
FGD pembahasan Raperbup
2 Menyiapkan sarana (LCD, laptop, Sigit Setiadi -
sound sistem)
3 Menyiapkan spanduk dan dekorasi Sigit Setiadi -
4 Menyiapkan meja dan kursi Martini -
5 Menyiapkan daftar presensi FGD Martini 2 hari -
pembahasan Raperbup
6 Menyiapkan daftar honor Sigit Setiadi -
narasumber
7 Memesan konsumsi kegiatan FGD Yosef Anung 1.200.000
pembahasan Raperbup
Jumlah 4 orang 2 Hari 1.200.000
46

Tabel 10.
Pelaksanaan FGD Pembahasan Raperbup
Paket Kerja No. 6 Pokok Akhir : Pelaksanaan FGD
Penyelesaian : 1 hari (19 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya (Rp)
Jawab (Hari)
1 Mengkoordinir pelaksanaan Kasubbag PKD -
FGD pembahasan Raperbup
2 Menyiapkan acara FGD Sigit Setiadi -
pembahasan Raperbup
3 Melaksanakan presensi kepada Sigit Setiadi -
peserta FGD
4 Membagikan materi draf Martini -
Raperbup
5 Menyampaikan laporan Kasubbag PKD -

6 Membuka FGD pembahasan Kabag Pemdes dan -


draf Raperbup Kelurahan 1 hari
7 Membahas substansi draf Narasumber -
Raperbup
8 Melaksanakan diskusi dan Narasumber -
tanya jawab
9 Menyiapkan dan membagikan Martini -
konsumsi
10 Menutup acara FGD Kabag Pemdes dan -
pembahasan draf Raperbup Kelurahan
11 Membayar honor narasumber Yosef Anung 4.890.000
dan biaya penunjang (ATK,
transport dll)
Jumlah 6 orang 1 Hari 4.890.000
47

Tabel 11.
Penyempurnaan Raperbup

Paket Kerja No. 7 Pokok Akhir : Penyempurnaan Raperbup


Penyelesaian : 1 hari (20 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya (Rp)
Jawab (Hari)
1 Mempelajari hasil pembahasan Kasubbag PKD -
FGD Raperbup
2 Melakukan koordinasi dengan Kasubbag PKD 200.000
Bagian Hukum Setda Kab.
Bantul (biaya snack rapat)
3 Menyempurnakan draf Raperbup Kasubbag PKD -
sesuai hasil pembahasan 1 hari
4 Mengetik hasil penyempurnaan Sigit Setiadi -
draf Raperbup
5 Memeriksa dan menyetujui draf Kabag Pemdes -
Raperbup dan Kelurahan
6 Mengajukan draf Raperbup ke Kasubbag PKD -
Bagian Hukum Setda Kab.
Bantul untuk pengesahan
Jumlah 3 orang 1 Hari 200.000

Tabel 12.
Pemantauan

Paket Kerja No. 8 Pokok Akhir : Pemantauan


Penyelesaian : 14 hari (3-20 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengamati kegiatan persiapan Kasubbag PKD -
tempat
2 Mengamati pelaksanaan FGD Kasubbag PKD -
pembahasan draf Raperbup
3 Mencatat hasil pemantauan Kasubbag PKD 14 hari -

4 Menyimpulkan hasil pemantauan Kasubbag PKD -

5 Merekap dan mendokumentasikan Yosef Anung 100.000


hasil pemantauan
Jumlah 2 orang 14 Hari 100.000
48

Tabel 13.
Penilaian

Paket Kerja No. 9 Pokok Akhir : Penilaian


Penyelesaian : 14 hari (3-20 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Menyiapkan format penilaian / Yosef Anung -
evaluasi kegiatan
2 Mempelajari dan meneliti hasil Kasubbag PKD -
penilaian / evaluasi
3 Mengoreksi hasil penilaian Kasubbag PKD -
14 hari
4 Menandatangani hasil Kabag Pemdes dan -
penilaian Kelurahan
5 Merekap dan mendokumen- Yosef Anung 100.000
tasikan hasil penilaian
Jumlah 3 orang 14 Hari 100.000

Tabel 14.
Pelaporan

Paket Kerja No. 10 Pokok Akhir : Pelaporan


Penyelesaian : 15 hari (3-21 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengkoordinir penyusunan Kasubbag PKD -
laporan kegiatan
2 Menyiapkan data laporan Yosef Anung -

3 Menyusun konsep laporan Kasubbag PKD -

4 Meneliti, menyetujui dan Kasubbag PKD 15 hari -


memaraf konsep laporan
5 Mengetik laporan Sigit Setiadi -

6 Meneliti, menyetujui dan Kabag Pemdes dan -


menandatangani laporan Kelurahan
7 Menggandakan laporan Sigit Setiadi 100.000

Jumlah 4 orang 15 Hari 100.000


49

Tabel 15.
Rekapitulasi Biaya

Waktu Paket Kerja


No. Pokok Akhir Biaya (Rp.)
(Hari)
1 Pembentukan tim 2 Paket Kerja 1 150.000
2 Pencairan dana 2 Paket Kerja 2 10.000
3 Penyusunan draf Raperbup 3 Paket Kerja 3 200.000
4 Pembuatan undangan 3 Paket Kerja 4 50.000
5 Penyiapan tempat 2 Paket Kerja 5 1.200.000
Pelaksanaan FGD Paket Kerja 6
6 1 4.890.000
Pembahasan Raperbup
7 Penyempurnaan Raperbup 1 Paket Kerja 7 200.000
8 Pemantauan 14 Paket Kerja 8 100.000
9 Penilaian 14 Paket Kerja 9 100.000
10 Pelaporan 15 Paket Kerja 10 100.000
Jumlah 7.000.000
Tabel 16.
Penjadwalan Penyusunan Perbup Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa
Oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Setda Kabupaten Bantul Tahun 2014
Waktu Maret 2014
No
Pokok Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 Pembentukan tim
2 Pencairan dana
M M M M
3 Penyusunan draf Raperbup
S S S S
4 Pembuatan undangan I I I I
A A A A
5 Penyiapan tempat
N N N N
6 Pelaksanaan FGD B B B B
Pembahasan Raperbup G G G G
7 Penyempurnaan Raperbup T T T T
G G G G
8 Pemantauan
U U U U
9 Penilaian U U U U

10 Pelaporan

49
50
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan Bab

IV, maka dalam upaya peningkatan kinerja penyusunan Peraturan Bupati tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa oleh Sub Bagian

Pendapatan dan Kekayaan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul saat

ini masih sering terlambat disebabkan oleh kurangnya pemahaman perangkat desa

tentang penyusunan rancangan APBDesa. Hal ini mengakibatkan terlambatnya

pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul.

2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa

disebabkan oleh belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.

3. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu

menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan

Pengelolaan APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 Maret 2014

dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah) yang berasal dari dana

APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kab. Bantul.

51
52

DAFTAR PUSTAKA

Buku / Literatur :
Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2009-2013, Bantul.

Pemerintah Kabupaten Bantul, 2013, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Bagian Pemerintahan Desa dan
Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Bantul.

Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Kertas Kerja Perseorangan, Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI.

Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Pola Kerja Terpadu (PKT), Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI.

-----------, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online dengan alamat
http://kbbi.web.id (diakses tanggal 23 September 2013)

Peraturan-Peraturan :
Pemerintah RI, 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.

Pemerintah RI, 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Jenis dan Produk Hukum Daerah.

Pemerintah RI, 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1


Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Bantul.
53

lampiran

Anda mungkin juga menyukai