Anda di halaman 1dari 48

KERTAS KERJA PERSEORANGAN

(KKP)

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA


PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK)
OLEH SEKSI JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN MANGGARAI

OLEH :

PESERTA
NOMOR : 04/DIKLAT PIM IV/V/2013

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA


YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIKLAT PIM IV ANGKATAN V
YOGYAKARTA
2013

1
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaminan sosial merupakan hak bagi setiap warga negara dan

diselenggarakan oleh negara, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang

Dasar (UUD) 1945. Untuk itu, pemerintah sebagai penyelenggara negara

mengatur lebih lanjut masalah jaminan sosial untuk tenaga kerja ini. Di

antaranya dengan menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 1992

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 36 Tahun 1995 yang menetapkan PT Jamsostek (Persero) sebagai badan

penyelenggara jaminan sosial (BPJS) untuk tenaga kerja.

Tenaga kerja sebagai salah satu elemen warga negara yang memiliki

peran strategis dalam pembangunan bangsa, tentunya juga berhak mendapatkan

perlindungan jaminan sosial. Apalagi dalam menjalankan pekerjaannya, tenaga

kerja rentan mengalami risiko, seperti sakit, kecelakaan kerja yang bisa

menyebabkan kematian serta risiko alamiah memasuki hari tua.

UU Jamsostek mengamanatkan seluruh tenaga kerja wajib menjadi

peserta jaminan sosial yang diselenggarakan PT Jamsostek dan berhak atas

perlindungan maupun manfaat dari kepesertaan tersebut. Dalam hal ini, sang

pemberi kerja harus mengikutsertakan tenaga kerjanya ke dalam program

jaminan sosial. Tentunya dengan memenuhi kewajiban terkait iuran kepesertaan

dan administrasi lainnya yang bisa dilakukan sendiri dan bersama-sama dengan

tenaga kerjanya.
3

Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagai salah satu bentuk jaminan sosial

yang memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja ikut

menyumbang kegiatan pembangunan dengan mengurangi ketidakpastian masa

depan, menciptakan ketenangan kerja dan ketentraman berusaha, sehingga dapat

meningkatkan produksi dan produktifitas. Manfaat diselenggarakannya jaminan

sosial bagi tenaga kerja sangat dirasakan terutama bagi tenaga kerja yang

berpenghasilan rendah bahkan masih di bawah upah minimum, apabila mereka

atau anggota keluarga sakit ada biaya untuk pengobatan tanpa mengurangi

jumlah upah yang diterimanya.

Meski demikian, dari sekitar 35 juta tenaga kerja formal yang bekerja

di perusahaan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) saat ini, baru 10

juta tenaga kerja yang menjadi peserta aktif program jaminan sosial yang

diselenggarakan PT Jamsostek (Persero). Artinya, baru 30 persen tenaga kerja

yang mendapat perlindungan jaminan sosial. Penyebabnya banyak, antara lain

pengusaha dan tenaga kerja belum mengetahui atau memahami manfaat

program-program jaminan sosial yang diselenggarakan PT Jamsostek (Persero).

Selain itu, masih rendahnya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja tentang

pentingnya perlindungan jaminan sosial.

Penyelenggaraan program Jamsostek di Kabupaten Manggarai Provinsi

Nusa Tenggara Timur dikelola oleh PT Jamsostek kantor wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Timur yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi dan bekerjasama

dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai.

Berdasarkan data yang ada di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Manggarai, tingkat kepesertaan tenaga kerja dalam program


4

Jamsostek di Kabupaten Manggarai masih sangat minim. Hal ini menjadi

pendorong bagi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Manggarai untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

B. Isu Aktual

Pelayanan program Jamsostek di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Manggarai menjadi bagian dari tugas pokok dan fungsi

Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Dalam pelaksanaannya, pelayanan program

Jamsostek saat ini dirasakan masih kurang optimal yang antara lain disebabkan

oleh kurangnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program

Jamsostek. Dengan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, Layak) maka penyebab dari isu aktual tersebut dapat dianalisis

sebagai berikut (tabel 1):

Tabel 1.
Analisis APKL Isu Aktual
Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kab. Manggarai
Kriteria
No Penyebab / Dampak Prioritas
A P K L
1. Kurangnya kesadaran pengusaha dan 4 5 4 5 18
tenaga kerja untuk mengikuti program
Jamsostek
2. Kurangnya pemahaman pengusaha 5 5 5 4 19
dan tenaga kerja tentang manfaat
program Jamsostek
3. Lemahnya penegakan hukum di 4 4 4 4 16
bidang jamsostek

Keterangan :
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
5

Dari hasil analisis APKL tersebut maka salah satu penyebab kurangnya

peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program Jamsostek di Kabupaten

Manggarai adalah kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang

manfaat program Jamsostek. Berangkat dari permasalahan tersebut di atas dan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi serta berdasarkan tema

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2013 yaitu

Pengembangan Agropolitan dan Representasi Gender Berbasis Informasi Data

Pelayanan Publik dan Komitmen Pegawai Menuju Kesejahteraan Masyarakat

maka penyusunan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini mengambil judul :

Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Program Jaminan Sosial Tenaga

Kerja (Jamsostek) Oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai.

C. Masalah Pokok

Masalah pokok yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Perseorangan ini

adalah kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat

program Jamsostek. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya

penyebaran informasi tentang manfaat program Jamsostek kepada pengusaha

dan tenaga kerja di Kabupaten Manggarai.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Seksi Jaminan Sosial Tenaga

Kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai

telah merumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu Bagaimana cara

meningkatkan kinerja Program Jamsostek pada Seksi Jaminan Sosial Tenaga

Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai?


6

D. Pengertian dan Lingkup Bahasan

Untuk mendapatkan pengertian dan kesatuan pendapat dalam memahami

Kertas Kerja Perseorangan ini penyusun membatasi kertas kerja ini ke dalam

ruang lingkup yang merupakan batasan pengertian istilah pokok yaitu sebagai

berikut :

1. Rencana Kerja adalah rancangan kerja dalam rangka pencapaian target atau

tujuan yang diharapkan dengan menggunakan berbagai metode maupun

analisis (LAN, 2008).

2. Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan menaikkan derajat atau taraf

kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

3. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, pencapaian

hasil kerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

4. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) adalah suatu perlindungan bagi

tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian

dan penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat

peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan

kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia (UU No. 3 Tahun

1992 tentang Jamsostek).

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini

terbagi ke dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Kertas Kerja

Perseorangan ini dapat diuraikan sebagai berikut :


7

1. Data Primer

a. Observasi

Yaitu pengamatan langsung berdasarkan pengalaman kerja sehari-hari

sebagai Kepala Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja sehingga mengetahui

segala masalah yang ada.

b. Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait yang dapat

memberikan informasi berkaitan dengan tema penyusunan KKP ini.

2. Data Sekunder

a. Metode Kepustakaan

Yaitu pengumpulan teori dan peraturan-peraturan yang terkait dengan

pokok masalah dengan cara mempelajari buku-buku literatur / referensi.

b. Metode Dokumentasi

Yaitu pencatatan dokumen serta arsip yang berupa sumber informasi

mengenai kinerja Program Jamsostek di Kabupaten Manggarai.

c. Perolehan materi di kelas, khususnya pada materi Pola Kerja Terpadu

(PKT) dan Kertas Kerja Perseorangan (KKP).

F. Alur pikir

Alur pikir disusun berdasarkan prinsip Pola Kerja Terpadu agar

diperoleh gambaran permasalahan yang sesungguhnya. Alur pikir ini dimulai

dari masalah utama yang dihadapi saat ini oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga

Kerja yaitu Kurangnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program

Jamsostek di Kabupaten Manggarai.


8

Keadaan sekarang yang menggambarkan tingkat kinerja saat ini yaitu

Kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program

Jamsostek, sehingga keadaan yang diinginkan di masa mendatang yaitu

Terwujudnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program

Jamsostek. Untuk mewujudkan hal tersebut maka sasaran yang ingin dicapai

adalah Tersedianya informasi yang memadai tentang manfaat program

Jamsostek melalui pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan yaitu Melaksanakan

sosialisasi program Jamsostek kepada pengusaha dan tenaga kerja.

Secara lengkap alur pikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

(gambar 1) :

KEADAAN
SEKARANG

Kurangnya
pemahaman
pengusaha dan
tenaga kerja
MASALAH tentang manfaat
UTAMA program SASARAN KEGIATAN
Jamsostek
Kurangnya Tersedianya Melaksanakan
peran serta informasi sosialisasi
KEADAAN
pengusaha dan YANG yang memadai program
tenaga kerja DIINGINKAN tentang Jamsostek kepada
dalam program manfaat pengusaha dan
Jamsostek di Terwujudnya program tenaga kerja
Kabupaten pemahaman Jamsostek
Manggarai pengusaha dan
tenaga kerja
tentang manfaat
program
Jamsostek
UMPAN BALIK

Gambar 1.
Bagan Alur Pikir
9

G. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini

disusun sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah penulisan Kertas Kerja

Perseorangan (KKP), isu aktual, masalah pokok, alur pikir,

pengertian dan ruang lingkup, metode pengumpulan data dan

sistematika penyajian.

BAB II. KEADAAN SEKARANG

Berisi uraian tentang struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi

serta gambaran kondisi umum obyek yang ada saat ini.

BAB III. KEADAAN YANG DIINGINKAN

Berisikan uraian tentang gambaran keadaan yang diinginkan pada

masa mendatang apabila sasaran terwujud.

BAB IV. MASALAH DAN PEMECAHANNYA

Berisi uraian tentang masalah-masalah yang ada dan mencoba

untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang dijabarkan

dalam matrik rincian kerja beserta paket kerja dan jadwal kegiatan

serta pengendalian status kemajuan.

BAB V. KESIMPULAN

Berisi uraian hal-hal penting yang ditemukan dalam keseluruhan

pembahasan Kertas Kerja Perseorangan.


BAB II

KEADAAN SEKARANG

A. Gambaran Umum

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 4 Tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah

Kabupaten Manggarai, disebutkan bahwa Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Manggarai merupakan unsur pemerintahan daerah di

bidang sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi yang dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Adapun susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Manggarai terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Keuangan; dan

3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahi :

1) Seksi Pembinaan Karang Taruna;

2) Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial; dan

3) Seksi Pembinaan Keluarga, Anak Terlantar dan Lansia.

d. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi :

10
11

1) Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat;

2) Seksi Rehabilitasi Anak Nakal dan Korban Narkotika; dan

3) Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial.

e. Bidang Organisasi dan Bantuan Sosial, membawahi :

1) Seksi Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Sosial;

2) Seksi Pengendalian Bantuan Sosial; dan

3) Seksi Bimbingan Kesejahteraan Masyarakat.

f. Bidang Tenaga Kerja, membawahi :

1) Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja;

2) Seksi Bina Upah Minimum dan Hubungan Industrial; dan

3) Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

g. Bidang Transmigrasi, membawahi :

1) Seksi Penyuluhan dan Pendaftaran; dan

2) Seksi Penyiapan dan Pengerahan.

h. Bidang Advokasi dan Pengawasan, membawahi :

1) Seksi Advokasi; dan

2) Seksi Pengawasan.

g. Unit Pelaksana Teknis;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sumber Daya Manusia

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai

mempunyai sumber daya manusia (SDM) per Agustus 2013 sebanyak 41

orang PNS. Komposisi SDM Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut:


12

a. Berdasarkan eselon

1) Kepala Dinas (eselon II-B) : 1 orang

2) Sekretaris (eselon III-A) : 1 orang

3) Kepala Bidang (Eselon III-B) : 6 orang

4) Kasubbag dan Kasi (Eselon IV-A) : 19 orang

b. Berdasarkan pangkat/golongan

1) Golongan IV : 5 orang

2) Golongan III : 29 orang

3) Golongan II : 2 orang

4) Golongan I : 5 orang

c. Berdasarkan jenjang pendidikan

1) Pasca sarjana (S.2) : - orang

2) Sarjana (S.1) : 19 orang

3) Diploma 3/Akademi : 4 orang

4) SLTA : 12 orang

5) SLTP : 3 orang

6) SD : 3 orang

Sedangkan jumlah SDM yang ada di Seksi Jaminan Sosial Tenaga

Kerja adalah sebanyak 4 orang dengan rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan pangkat/golongan

1) Golongan IV : - orang

2) Golongan III : 2 orang

3) Golongan II : 2 orang

4) Golongan I : - orang
13

b. Berdasarkan jenjang pendidikan

1) Pasca sarjana (S.2) : - orang

2) Sarjana (S.1) : 2 orang

3) Diploma 3/Akademi : - orang

4) SLTA : 2 orang

3. Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran pencapaian tujuan/hasil tidak lepas dari

tersedianya sarana dan prasarana yang berfungsi untuk mendukung kinerja

SDM di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut:

a. Gedung kantor : 1 unit

b. Kendaraan roda empat : 4 unit

c. Kendaraan roda dua : 6 unit

d. Komputer : 14 unit

e. Printer : 9 unit

f. Mesin ketik : 5 unit

g. Meja kerja : 44 buah

h. Kursi kerja : 44 buah

i. Almari : 8 buah

j. Filing cabinet : 5 buah

4. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Manggarai Nomor 9 Tahun 2008

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
14

Transmigrasi Kabupaten Manggarai disebutkan bahwa Seksi Jaminan Sosial

Tenaga Kerja mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan

petunjuk teknis bidang jaminan sosial tenaga kerja;

b. Melaksanakan monitoring dan pemeriksaan laporan terhadap kecelakaan

kerja pada perusahaan-perusahaan;

c. Melakukan koordinasi dengan PT. JAMSOSTEK tentang pelaksanaan

jaminan sosial tenaga kerja di perusahaan serta menyusun evaluasi dan

laporan pelaksanaan Jamsostek perusahaan;

d. Melaksanakan pendataan kepesertaan Jamsostek;

e. Menyelesaikan dan melengkapi berkas klaim Jamsostek; dan

f. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.

B. Gambaran Khusus

Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Seksi Jaminan

Sosial Tenaga Kerja masih banyak dijumpai hambatan. Permasalahan utama

yang dihadapi saat ini oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai adalah kurangnya peran

serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program Jamsostek di Kabupaten

Manggarai. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh :

1. Kurangnya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja untuk mengikuti

program Jamsostek

Saat ini tingkat kesadaran pengusaha dan tenaga kerja untuk mengikuti

program Jamsostek masih rendah. Hal ini terlihat dari masih banyaknya
15

tenaga kerja di Kabupaten Manggarai yang terdaftar sebagai peserta

Jamsostek. Padahal sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3

Tahun 1992 tentang Jamsostek, kepesertaan Jamsostek itu wajib bagi

perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerjanya. Dari

sisi pengusaha, masih ada anggapan bahwa Jamsostek memberikan beban

keuangan tambahan bagi perusahaan. Hal ini membuat pengusaha enggan

mendaftarkan tenaga kerjanya ke dalam program Jamsostek.

2. Kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat

program Jamsostek

Sampai saat ini masih banyak tenaga kerja yang belum masuk menjadi

peserta Jamsostek, kendati UU No 3 Tahun 1992 telah mewajibkan. Hal ini

dikarenakan pemahaman para pekerja tersebut masih relatif kurang mengenai

pentingnya menjadi peserta Jamsostek. Disamping itu, secara umum

paradigma yang berkembang yaitu masih banyak tenaga kerja yang belum

memikirkan hari depannya, terutama setelah memasuki masa pensiun.

Penyebabnya antara lain karena kurangnya sosialisasi kepada pengusaha dan

tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek.

3. Lemahnya penegakan hukum di bidang jamsostek

Faktor lemahnya penegakan hukum (law enforcement) di bidang Jamsostek

juga turut mempengaruhi rendahnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja

dalam program Jamsostek, meski masalah kepesertaan Jamsostek ini secara

langsung diatur dalam 2 undang-undang (UU), yakni UU Nomor 3 Tahun

1992 tentang Jamsostek dan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan. Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan


16

Sosial Tenaga Kerja, penegakan hukum berada di tangan pegawai pengawas

di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan dinas-

dinas tenaga kerja di daerah (kabupaten/kota). Meski demikian, upaya

penegakan hukum yang dilakukan memang masih melalui pendekatan

pembinaan. Apalagi ini menyangkut kemampuan pengusaha dan tenaga kerja

untuk membiayai kepesertaan dalam program Jamsostek.

Dari ketiga masalah pokok yang sudah dijelaskan di atas, masalah pokok

yang paling dominan adalah Kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga

kerja tentang manfaat program Jamsostek, yang disebabkan oleh :

1. Kurangnya koordinasi dengan PT. Jamsostek di Provinsi untuk

mendukung program Jamsostek

Dalam pelaksanaan tugasnya di bidang Jamsostek, Seksi Jaminan Sosial

Tenaga Kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Manggarai selalu berupaya untuk berkoordinasi dengan PT. Jamsostek

tingkat provinsi yang berada di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Namun karena keterbatasan dukungan anggaran maka pelaksanaan koordinasi

tersebut masih belum optimal sehingga mengakibatkan keterbatasan

penyebaran informasi tentang manfaat program Jamsostek kepada pengusaha

dan tenaga kerja.

2. Kurangnya informasi tentang manfaat program Jamsostek

Informasi tentang manfaat program Jamsostek belum tersosialisasikan dengan

baik kepada pengusaha dan tenaga kerja di Kabupaten Manggarai. Hal ini

menyebabkan kurangnya tingkat pemahaman pengusaha dan tenaga kerja

tentang manfaat program Jamsostek.


17

3. Kurangnya referensi / buku-buku tentang program Jamsostek

Untuk meningkatkan pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang

manfaat program Jamsostek, salah satu caranya ialah dengan penyediaan

referensi / buku-buku maupun brosur/leaflet tentang program Jamsostek.

Namun saat ini referensi tentang program Jamsostek dalam bentuk buku

maupun brosur/leaflet masih sangat kurang.

Dari ketiga masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan yang

dihadapi oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah Kurangnya informasi

tentang manfaat program Jamsostek.


BAB III
KEADAAN YANG DIINGINKAN

A. Gambaran Umum

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk

mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi dan merupakan syarat penting

untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum

indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Manggarai,

yaitu:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah yang ditandai dengan semakin

meningkatnya kepuasan masyarakat.

2. Meningkatnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia.

3. Semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan

fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab dalam

pelaksanaan urusan otonomi daerah di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi

maka untuk mencapai kondisi yang diinginkan di masa mendatang, Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai telah merumuskan visi dan

misi organisasi yang ingin dicapai dalam periode 5 (lima) tahun sebagaimana

tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Manggarai tahun 2011-2015 yaitu :

1. Visi

Terwujudnya Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang

Produktif, Berdaya Saing dan Mandiri.

18
19

2. Misi

a. Meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin

pemenuhan kebutuhan dasar, pelayanan sosial, pemberdayaan sosial, dan

jaminan kesejahteraan sosial bagi PMKS;

b. Mengembangkan perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS;

c. Meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan perlindungan sosial dalam

bentuk bantuan sosial, rehabilitasi, pemberdayaan, dan jaminan sebagai

metode penanggulangan kemiskinan;

d. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan

kesetiakawanan sosial untuk menjamin keberlanjutan peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

e. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;

f. Memperluas kesempatan kerja dan peningkatan pelayanan penempatan dan

perlindungan tenaga kerja di dalam dan di luar negeri;

g. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga

kerja;

h. Meningkatkan pengawasan ketenagakerjaan; dan

i. Membangun kawasan transmigrasi dengan prioritas di daerah tertinggal.

Berdasarkan visi dan misi tersebut serta dengan melihat kenyataan yang ada

pada saat ini sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, perlu adanya upaya

untuk meningkatkan ke arah yang lebih baik agar terwujud hal yang diharapkan di

masa yang akan datang. Adapun keadaan yang diinginkan di masa yang akan

datang adalah meningkatnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam

program Jamsostek di Kabupaten Manggarai.


20

Untuk mewujudkan hal tersebut maka Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja

pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai telah

memprogramkan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan

pembinaan program Jamsostek di Kabupaten Manggarai melalui sosialisasi

manfaat program Jamsostek kepada pengusaha dan tenaga kerja.

B. Gambaran Khusus

Untuk mewujudkan sasaran utama yang ingin diwujudkan di masa yang

akan datang yaitu meningkatnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam

program Jamsostek di Kabupaten Manggarai maka Seksi Jaminan Sosial Tenaga

Kerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai telah

menganalisis hal-hal untuk mencapai sasaran tersebut yaitu :

1. Terwujudnya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja untuk mengikuti

program Jamsostek

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran

pengusaha dan tenaga kerja dalam program Jamsostek di Kabupaten

Manggarai adalah melalui pendekatan secara persuasif. Tujuannya tak lain

adalah untuk mengingatkan para pengusaha agar memenuhi kewajibanya

memberikan perlindungan Jamsostek kepada tenaga kerjanya.

2. Terwujudnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat

program Jamsostek

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman

pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat Program Jamsostek adalah dengan

meningkatkan sosialisasi tentang program Jamsostek. Sosialisasi dilakukan


21

dengan mengedepankan informasi tentang manfaat dari program-program

jaminan sosial yang diselenggarakan Jamsostek serta manfaat tambahan

lainnya. Sosialisasi secara langsung ke perusahaan/pengusaha dan tenaga kerja

atau melalui asosiasi dan serikat pekerja harus terus dilakukan oleh PT.

Jamsostek maupun Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Manggarai.

3. Terwujudnya penegakan hukum yang optimal di bidang jamsostek

Upaya penegakan hukum di bidang Jamsostek perlu untuk terus diintensifkan.

Karena selain masih banyaknya tenaga kerja yang belum menjadi peserta

Jamsostek, juga terdapat kasus perusahaan yang hanya mendaftarkan sebagian

tenaga kerja/karyawannya dalam program Jamsostek. Ini biasa disebut

perusahaan daftar sebagian tenaga kerja (PDS TK). Pihak perusahaan atau

pengusaha melakukan ini, karena merasa sekadar untuk mematuhi peraturan

dan perundang-undangan. Biasanya tenaga kerja yang berstatus kontrak atau

alih daya (outsourcing), tidak didaftarkan menjadi peserta Jamsostek.

Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas dapat dilihat bahwa sasaran

pokok yang ingin dicapai oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai adalah Terwujudnya

pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek

yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1. Terwujudnya koordinasi yang baik dengan PT. Jamsostek di Provinsi

untuk mendukung program Jamsostek

Dengan adanya koordinasi yang baik dengan PT. Jamsostek untuk mendukung

program Jamsostek maka diharapkan program Jamsostek di Kabupaten


22

Manggarai akan lebih optimal. Oleh karena itu perlu adanya dukungan dan

ketersediaan anggaran yang memadai untuk menunjang kegiatan operasional

program Jamsostek di Kabupaten Manggarai.

2. Tersedianya informasi yang memadai tentang manfaat program

Jamsostek

Dengan tersedianya informasi yang memadai tentang manfaat program

Jamsostek maka diharapkan pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang

manfaat program Jamsostek juga semakin meningkat. Upaya yang dapat

dilakukan antara lain dengan sosialisasi manfaat program Jamsostek kepada

pengusaha dan tenaga kerja.

3. Tersedianya referensi / buku-buku tentang program Jamsostek

Dengan tersedianya referensi/buku-buku tentang program Jamsostek maka

diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pengusaha

dan tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek.

Untuk mencapai target dan sasaran yang diinginkan di masa yang akan

datang maka perlu dicapai sasaran spesifik yang telah ditetapkan yaitu

terwujudnya informasi yang memadai tentang manfaat program Jamsostek yang

dapat dicapai melalui kegiatan antara lain :

1. Menyebarluaskan brosur tentang program Jamsostek.

2. Melaksanakan sosialisasi program Jamsostek kepada pengusaha dan tenaga

kerja.

3. Menyediakan referensi/buku-buku tentang program Jamsostek.

Dari ketiga kegiatan tersebut di atas yang menjadi prioritas adalah

Melaksanakan sosialisasi program Jamsostek kepada pengusaha dan tenaga


23

kerja. Indikator kinerja dari kegiatan tersebut di atas dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Masukan (Input) yaitu tersedianya sumber daya manusia dan dana operasional

yang memadai.

2. Keluaran (Output) yaitu terlaksananya sosialisasi program Jamsostek kepada

pengusaha dan tenaga kerja.

3. Hasil (Outcome) yaitu meningkatnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja

tentang manfaat program Jamsostek.

4. Manfaat (Benefit) yaitu meningkatnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja

dalam program Jamsostek di Kabupaten Manggarai.

5. Dampak (Impact) yaitu tercapainya program Jamsostek yang optimal di

Kabupaten Manggarai.
BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Identifikasi Masalah

Kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas tentunya perlu dicari bentuk

yang tepat dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mencapai hasil

yang diinginkan dari beberapa masalah yang ada harus diidentifikasi secara cermat

dan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Dengan

demikian perlu adanya perencanaan yang matang dengan mengedepankan masalah

yang paling dianggap dominan dan perlu prioritas penanganan dengan mencari

alternatif pemecahannya.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dalam rangka melaksanakan

tugas dan tanggung jawab ditemui beberapa masalah maupun hambatan yang

terjadi dan harus segera diselesaikan demi meningkatkan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai.

Untuk lebih mempermudah dalam menganalisis perlu dirumuskan menjadi

satu masalah utama yang dianggap paling mendesak dan diprioritaskan untuk

ditindaklanjuti. Masalah utama yang dihadapi oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga

Kerja adalah Kurangnya peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program

Jamsostek di Kabupaten Manggarai. Hal ini disebabkan oleh :

1. Kurangnya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja untuk mengikuti program

Jamsostek

2. Kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program

Jamsostek

24
25

3. Lemahnya penegakan hukum di bidang jamsostek

Untuk menentukan masalah pokok prioritas tersebut digunakan metode

USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian dari 1 sampai 5

sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 2):

Tabel 2.
Masalah Pokok yang Dipilih
(Model USG Skala Nilai 1-5)
Prioritas
No Masalah Pokok Total Rangking
U S G
1 Kurangnya kesadaran pengusaha dan 4 4 4 12 II
tenaga kerja untuk mengikuti
program Jamsostek
2 Kurangnya pemahaman pengusaha 5 5 4 14 I
dan tenaga kerja tentang manfaat
program Jamsostek
3 Lemahnya penegakan hukum di 4 3 3 10 III
bidang jamsostek

Keterangan Skala Penilaian:


1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil analisis USG tersebut, dari ketiga faktor penyebab

terjadinya masalah tersebut yang paling dominan adalah Kurangnya pemahaman

pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek, hal ini

disebabkan oleh :

1. Kurangnya koordinasi dengan PT. Jamsostek di Provinsi untuk mendukung

program Jamsostek

2. Kurangnya informasi tentang manfaat program Jamsostek

3. Kurangnya referensi / buku-buku tentang program Jamsostek


26

Dari ketiga masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan

adalah Kurangnya informasi tentang manfaat program Jamsostek. Untuk

menentukan masalah spesifik prioritas tersebut digunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth) dengan skala penilaian dari 1 sampai 5 sebagaimana tabel

berikut ini (Tabel 3):

Tabel 3.
Masalah Spesifik yang Dipilih
(Model USG Skala Nilai 1-5)
Prioritas
No Masalah Spesifik Total Rangking
U S G
1 Kurangnya koordinasi dengan PT. 4 4 4 12 II
Jamsostek di Provinsi untuk
mendukung program Jamsostek
2 Kurangnya informasi tentang 5 5 4 14 I
manfaat program Jamsostek
3 Kurangnya referensi / buku-buku 4 3 3 10 III
tentang program Jamsostek

Keterangan Skala Penilaian:


1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan

dalam pohon masalah seperti berikut (gambar 2) :


27

POHON MASALAH

Belum optimalnya pelaksanaan


program Jamsostek di
Kabupaten Manggarai

AKIBAT

Kurangnya peran serta


pengusaha dan tenaga kerja
dalam program Jamsostek di
Kabupaten Manggarai

SEBAB

Kurangnya kesadaran Kurangnya pemahaman


Lemahnya penegakan
pengusaha dan tenaga pengusaha dan tenaga
hukum di bidang
kerja untuk mengikuti kerja tentang manfaat
jamsostek
program Jamsostek program Jamsostek

Kurangnya koordinasi
dengan PT. Jamsostek di Kurangnya informasi Kurangnya referensi /
Provinsi untuk tentang manfaat buku-buku tentang
mendukung program program Jamsostek program Jamsostek
Jamsostek

Gambar 2.
Bagan Pohon Masalah

B. Sasaran

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka langkah

selanjutnya adalah merumuskan pohon sasaran sebagai pernyataan positif yang

hendak diwujudkan berkaitan dengan sasaran utama yaitu : Terwujudnya peran


28

serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program Jamsostek di Kabupaten

Manggarai Kabupaten Manggarai.

Setelah dilakukan analisis dan identifikasi sasaran, maka ditemukan 3 (tiga)

sasaran pokok yang dapat mewujudkan sasaran utama yaitu :

1. Terwujudnya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja untuk mengikuti program

Jamsostek

2. Terwujudnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat

program Jamsostek

3. Terwujudnya penegakan hukum yang optimal di bidang jamsostek

Dari ketiga faktor di atas yang sangat dominan adalah Terwujudnya

pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek.

Untuk bisa mewujudkan hal di atas, perlu didukung beberapa faktor diantaranya :

1. Terwujudnya koordinasi yang baik dengan PT. Jamsostek di Provinsi untuk

mendukung program Jamsostek

2. Tersedianya informasi yang memadai tentang manfaat program Jamsostek

3. Tersedianya referensi / buku-buku tentang program Jamsostek

Dari ketiga faktor ini yang paling dominan adalah Tersedianya informasi

yang memadai tentang manfaat program Jamsostek dengan alasan bahwa saat ini

informasi program Jamsostek tersebut masih sangat kurang sehingga masih banyak

pengusaha dan tenaga kerja yang kurang memahami tentang manfaat Program

Jamsostek.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pohon sasaran sebagai berikut

(Gambar 3) :
29

POHON SASARAN

Terlaksananya program
Jamsostek secara optimal di
Kabupaten Manggarai

AKIBAT

Terwujudnya peran serta


pengusaha dan tenaga kerja
dalam program Jamsostek di
Kabupaten Manggarai

SEBAB

Terwujudnya
Terwujudnya kesadaran
pemahaman pengusaha Terwujudnya penegakan
pengusaha dan tenaga
dan tenaga kerja tentang hukum yang optimal di
kerja untuk mengikuti
manfaat program bidang jamsostek
program Jamsostek
Jamsostek

Terwujudnya koordinasi
Tersedianya informasi
yang baik dengan PT. Tersedianya referensi /
yang memadai tentang
Jamsostek di Provinsi buku-buku tentang
manfaat program
untuk mendukung program Jamsostek
Jamsostek
program Jamsostek

Gambar 3.
Bagan Pohon Sasaran

C. Alternatif Kegiatan

Alternatif pemecahan masalah yang ada bermula dari pohon masalah yang

dituangkan dalam bentuk pernyataan negatif. Selanjutnya dari pernyataan negatif

tersebut ditentukan pohon sasaran yang dituangkan dalam pernyataan positif,

kemudian mencari alternatif pemecahan masalah melalui pohon alternatif dengan

menggunakan pola kerja terpadu.


30

Untuk menentukan salah satu alternatif pemecahan masalah dari sasaran

yang ingin dicapai dapat dipilih salah satu yang memiliki hubungan sebab yang

paling pokok diantara penyebab yang lain. Dengan mempertimbangkan sumber

daya yang ada, baik tenaga, biaya, waktu yang disesuaikan dengan tugas

wewenang dan tanggung-jawab, maka ditetapkan alternatif kegiatan untuk

meningkatkan informasi program Jamsostek adalah sebagai berikut :

1. Menyebarluaskan brosur tentang program Jamsostek

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada

pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek melalui

penyediaan brosur/leaflet. Namun karena dampak dari kegiatan ini kurang

dapat terukur maka hal ini belum menjadi prioritas yang perlu untuk

diwujudkan.

2. Melaksanakan sosialisasi program Jamsostek kepada pengusaha dan tenaga

kerja

Sosialisasi program Jamsostek bertujuan untuk memberikan

pengetahuan, pemahaman dan pengertian kepada pengusaha dan tenaga kerja

tentang manfaat program Jamsostek.

3. Menyediakan referensi/buku-buku tentang program Jamsostek

Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pengusaha dan

tenaga kerja untuk mempelajari secara mandiri tentang manfaat program

Jamsostek melalui penyediaan referensi/buku-buku tentang Jamsostek.

Dari ketiga alternatif tersebut yang dianggap paling dominan untuk

dilaksanakan oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai adalah Melaksanakan sosialisasi


31

program Jamsostek kepada pengusaha dan tenaga kerja. Untuk memberikan

penegasan alternatif yang dipilih maka digunakan metode Tapisan Mc.Namara

yaitu Efektifitas (E), Kemudahan (K) dan Biaya (B) dengan skala penilaian dari 1

sampai 5 sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 4):

Tabel 4.
Alternatif Pemecahan Masalah yang dipilih
(Model Tapisan Mc. Namara Skala Nilai 1-5)
Penilaian
No Alternatif Total Rangking
E K B
1 Menyebarluaskan brosur tentang 5 4 4 13 II
program Jamsostek
2 Melaksanakan sosialisasi program 5 4 5 14 I
Jamsostek kepada pengusaha dan
tenaga kerja
3 Menyediakan referensi/buku-buku 4 3 3 10 III
tentang program Jamsostek

Keterangan Skala Penilaian:


1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
Rangking I adalah alternatif kegiatan prioritas

Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan

dalam gambar pohon alternatif (gambar 4) :


32

Terlaksananya program
Jamsostek secara optimal di
Kabupaten Manggarai

Terwujudnya peran serta


pengusaha dan tenaga kerja
dalam program Jamsostek di
Kabupaten Manggarai

Terwujudnya pemahaman
pengusaha dan tenaga kerja
tentang manfaat program
Jamsostek

Tersedianya informasi yang


memadai tentang manfaat
program Jamsostek

Menyediakan
Menyebarluaskan brosur Melaksanakan sosialisasi
referensi/buku-buku
tentang program program Jamsostek kepada
tentang program
Jamsostek pengusaha dan tenaga kerja
Jamsostek

Gambar 4
Bagan Pohon Alternatif

D. Langkah-Langkah Tindakan

Untuk lebih meningkatkan efektifitas serta akurasi pelaksanaan semua

kegiatan yang sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan diperlukan
33

ketepatan atau parameter berupa bagan jadwal kegiatan, apakah tepat waktu atau

sebaliknya dan juga sekaligus sebagai tolok ukur untuk mengevalusi semua

kegiatan yang telah menjadi program. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan

baik maka perlu dibuat langkah-langkah penyusunan sebagai berikut :

1. Matrik Rincian Kerja (MRK)

Merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan

dan sumber yang diperlukan secara sistematis, antara lain menggambarkan

tentang sasaran, kegiatan pokok kerja, serta pokok akhir yang memuat seluruh

fungsi manajemen bahkan termuat kejelasan siapa mengerjakan apa, bila mana,

dimana dan bagaimana. Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil sampai yang

terkecil yang dinamakan pokok akhir, yaitu :

a. Sasaran Umum

Tersedianya informasi yang memadai tentang manfaat Program Jamsostek

melalui pelaksanaan sosialisasi Program Jamsostek kepada pengusaha dan

tenaga kerja oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai.

b. Sasaran Khusus

Tersedianya informasi yang memadai tentang manfaat Program Jamsostek

melalui pelaksanaan sosialisasi Program Jamsostek bagi 40 orang

pengusaha dan serikat pekerja selama 1 (satu) hari yaitu tanggal 25 Maret

2014 dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang berasal

dari dana APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Seksi Jaminan Sosial

Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.

Manggarai.
34

c. Kegiatan

Melaksanakan sosialisasi Program Jamsostek bagi 40 orang pengusaha dan

serikat pekerja selama 1 (satu) hari yaitu tanggal 25 Maret 2014 dengan

biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang berasal dari dana

APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Manggarai.

d. Pokok Kerja

Merupakan pengklarifikasian dari kegiatan yang ingin diwujudkan

berdasarkan sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan ini dibagi menurut

proses kerja yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengendalian :

1). Persiapan : 5 pokok akhir

2). Pelaksanaan : 2 pokok akhir

3). Pengendalian : 3 pokok akhir

e. Pokok Akhir

Menguraikan secara rinci kegiatan pokok kerja dikaitkan dengan

penanggung jawab yang terlibat sebagai berikut :

1) Pokok akhir dalam kegiatan ini berjumlah 10 (sepuluh) kegiatan.

2) Penanggung jawab dalam kegiatan ini sebanyak 6 (enam) orang.

f. Penanggung Jawab

Adalah pelaku/pelaksana yang terlibat langsung dengan penyelesaian

pokok akhir, untuk lebih jelas dapat dilihat dari Matrik Rincian Kerja.

2. Paket Kerja Penjadwalan

Paket kerja adalah matrik yang memuat rincian kerja, pokok akhir,

yang memuat siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang penanggung
35

gugat, apa yang dikerjakan, bila mana (waktunya) akan dilaksanakan, dimana

pekerjaan itu akan dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan untuk mencapai

sasaran khusus yang direncanakan.

Adapun paket kerja yang disusun dalam pelaksanaan kegiatan ini

adalah terdiri dari :

a. Pelaksanaan rapat persiapan

b. Pembentukan panitia

c. Penyusunan jadwal dan narasumber

d. Penyiapan materi sosialisasi

e. Pengiriman undangan

f. Penyiapan tempat

g. Pelaksanaan sosialisasi

h. Pemantauan

i. Penilaian

j. Pelaporan

3. Penjadwalan

Setelah sasaran diverifikasi dan divalidasi serta dilakukan penyelesaian

matrik beserta uraian paket kerjanya maka langkah selanjutnya adalah

membuat jadwal kegiatan yang menggambarkan kapan kegiatan tersebut akan

dimulai dan kapan direncanakan selesai. Penjadwalan dibuat dalam bentuk

peta garis, menggambarkan kapan kegiatan dimulai dan kapan direncanakan

selesai.
Matrik Rincian Kerja
Penyelenggaraan Sosialisasi Program Jamsostek
Oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai SIABIDIBA

SASARAN KEGIATAN POKOK


N

Kasi Jamsostek
KERJA Penanggung

Kepala Dinas
O

Narasumber
Jawab

Agus Woro
Heribertus
M

Jumlah
Pokok

Yosef
O
Akhir
Melaksanakan R

PERSIAPAN
1. Pelaksanaan rapat PK PK PK PK PK - 5
sosialisasi Program 1 1 1 1 1
persiapan
Jamsostek bagi 40 PK PK PK PK PK -
Tersedianya informasi 2. Pembentukan panitia 5
orang pengusaha 2 2 2 2 2
yang memadai tentang manfaat dan serikat pekerja 3. Penyusunan jadwal dan PK PK - PK - - 3
Program Jamsostek melalui selama 1 (satu) hari 3 3 3
pelaksanaan sosialisasi Program narasumber
yaitu tanggal 25 4. Penyiapan materi - PK PK - - - 2
Jamsostek bagi 40 orang Maret 2014 dengan 4 4
sosialisasi

PELAKSANAAN
pengusaha dan serikat pekerja biaya sebesar Rp 5. Pengiriman undangan PK PK - PK PK - 4
selama 1 (satu) hari yaitu tanggal 5.000.000 (lima juta 5 5 5 5
sosialisasi
25 Maret 2014 dengan biaya rupiah) yang berasal 6. Penyiapan tempat - PK PK PK PK - 4
sebesar Rp 5.000.000 (lima juta dari dana APBD
6 6 6 6
rupiah) yang berasal dari dana 7. Pelaksanaan sosialisasi PK PK PK PK PK PK 6
tahun 2014
APBD tahun 2014 dilaksanakan dilaksanakan oleh
7 7 7 7 7 7

oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga 8. Pemantauan - PK PK - - - 2


Seksi Jaminan 8 8
Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja Sosial Tenaga Kerja PK PK PK - - -
9. Penilaian 3
PENGENDALIAN
dan Transmigrasi Kab. 9 9 9
Dinas Sosial, PK PK PK PK - -
Manggarai 10. Pelaporan 4
Tenaga Kerja dan 10 10 10 10
Transmigrasi Kab. JUMLAH 7 10 8 7 5 1
Manggarai

Gambar 5

35
36
Bagan Matrik Rincian Kerja
37

Tabel 5.
Pelaksanaan Rapat Persiapan

Paket Kerja No. 1 Pokok Akhir : Pelaksanan Rapat


Penyelesaian : 2 hari (3- 4 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengkonsep undangan Kasi Jamsostek -

2 Mengetik undangan Heribertus -


3 Meneliti dan memaraf undangan Kasi Jamsostek
-
4 Meneliti dan menandatangani Kepala Dinas
undangan 1 hari -
5 Mengagenda dan memberi cap Heribertus
surat undangan
6 Menggandakan dan mengirim Heribertus 10.000
undangan
7 Menyiapkan sarana dan tempat Agus Woro
rapat -
8 Melaksanakan rapat persiapan Kasi Jamsostek
9 Menyediakan konsumsi rapat Yosef 140.000
(14 or x Rp.10.000) 1 hari
10 Menotulen rapat Agus Woro -
11 Mengkaji hasil rapat untuk Kasi Jamsostek
ditindaklanjuti -

Jumlah 5 orang 2 Hari 150.000


38

Tabel 6.
Pembentukan Panitia

Paket Kerja No. 2 Pokok Akhir : Pembentukan Panitia


Penyelesaian : 2 hari (5-6 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Menentukan nama dan tugas -
Kasi Jamsostek
masing-masing panitia
2 Mengkonsep SK panitia kegiatan Kasi Jamsostek -

3 Mengetik SK panitia kegiatan Heribertus -

4 Meneliti dan memaraf SK Kasi Jamsostek 2 hari -


panitia kegiatan
5 Meneliti dan menandatangani Kepala Dinas
SK panitia kegiatan -
6 Mengagenda dan memberi cap Heribertus
SK panitia kegiatan
7 Menggandakan SK Panitia Yosef 10.000
kegiata
8 Menyampaikan SK panitia Agus Woro -
kepada yang berhak
Jumlah 5 orang 2 Hari 10.000
39

Tabel 7.
Penyusunan Jadwal dan Narasumber

Paket Kerja No. 3 Pokok Akhir : Penyusunan Jadwal & Narsum


Penyelesaian : 3 hari (7-11 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
Menyusun jadwal sosialisasi
1 Kasi Jamsostek -
Program Jamsostek 1 hari
Menyusun konsep surat
2 permohonan narasumber untuk Kasi Jamsostek -
memberikan materi sosialisasi
Mengetik dan menggandakan
3 Heribertus -
surat permohonan narasumber
Meneliti dan memaraf surat
4 Kasi Jamsostek -
permohonan narasumber
Memeriksa dan menandatangani 2 hari
5 Kepala Dinas -
surat permohonan narasumber
Membubuhkan cap dinas pada
6 Heribertus -
surat permohonan narasumber
Mengirim surat permohonan
7 Heribertus 20.000
Narasumber
Jumlah 3 orang 3 Hari 20.000

Tabel 8.
Penyiapan Materi sosialisasi

Paket Kerja No. 4 Pokok Akhir : Penyiapan Materi


Penyelesaian : 3 hari (12-14 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Menyiapkan materi sosialisasi Kasi Jamsostek -

2 Mencetak seluruh materi Yosef 3 hari -


sosialisasi
3 Menggandakan materi Yosef 800.000
sosialisasi
Jumlah 2 orang 3 Hari 800.000
40

Tabel 9.
Pengiriman undangan
Paket Kerja No. 5 Pokok Akhir : Pengiriman undangan
Penyelesaian : 3 hari (17 19 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Menyusun surat undangan Agus Woro -
peserta sosialisasi
2 Meneliti dan memaraf konsep Kasi Jamsostek -
surat undangan
3 Mengetik dan menggandakan Heribertus 1 hari -
surat undangan
4 Memeriksa dan menandata- Kepala Dinas -
gani surat undangan
5 Memberi cap dinas dan Heribertus -
mengagenda surat undangan
6 Mengirimkan surat undangan Heribertus 200.000
2 hari
Jumlah 4 orang 3 Hari 200.000

Tabel 10.
Penyiapan Tempat
Paket Kerja No. 6 Pokok Akhir : Penyiapan Tempat
Penyelesaian : 2 hari (21-24 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengkoordinir penyiapan tempat Kasi Jamsostek -
dan bahan pendukung
2 Menyiapkan sarana (LCD, laptop, Heribertus -
sound sistem)
3 Menyiapkan spanduk dan dekorasi Heribertus -
4 Menyiapkan meja dan kursi Agus Woro -
5 Menyiapkan daftar presensi Agus Woro -
sosialisasi 2 hari
6 Menyiapkan daftar honor Heribertus -
narasumber
7 Memesan dan membayar makan Yosef 1.125.000
minum snack kegiatan sosialisasi
Jumlah 4 orang 2 Hari 1.125.000
41

Tabel 11.
Pelaksanaan Sosialisasi

Paket Kerja No. 7 Pokok Akhir : Pelaksanaan Sosialisasi


Penyelesaian : 1 hari (25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya (Rp)
Jawab (Hari)
1 Mengkoordinasi pelaksanaan Kasi Jamsostek -
sosialisasi
2 Menyiapkan tempat Heribertus -

3 Memasang Spanduk Heribertus -

4 Mempersiapkan acara Yosef -

5 Melaksanakan presensi kepada Heribertus -


peserta sosialisasi
6 Membagikan materi kepada Agus Woro -
peserta
7 Menyampaikan laporan Kasi Jamsostek 1 hari -

8 Membuka dan memberi Kepala Dinas -


pengarahan
9 Memberikan materi sosialisasi Narasumber -
Program Jamsostek
10 Melaksanakan diskusi dan Narasumber -
tanya jawab
11 Menyiapkan dan membagikan Agus Woro -
konsumsi
12 Menutup acara Kepala Dinas -

13 Membayar honor narasumber Yosef 2.600.000


dan biaya penunjang (ATK,
transport dll)
Jumlah 6 orang 1 Hari 2.600.000
42

Tabel 12.
Pemantauan

Paket Kerja No. 8 Pokok Akhir : Pemantauan


Penyelesaian : 17 hari (3-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Mengamati kegiatan persiapan Kasi Jamsostek -
tempat
2 Mengamati pelaksanaan sosialisasi Kasi Jamsostek -

3 Mencatat hasil pemantauan Kasi Jamsostek -


17 hari
4 Menyimpulkan hasil pemantauan Kasi Jamsostek -

5 Merekap dan mendokumentasikan Yosef 25.000


hasil pemantauan
Jumlah 2 orang 17 Hari 25.000

Tabel 13.
Penilaian

Paket Kerja No. 9 Pokok Akhir : Penilaian


Penyelesaian : 17 hari (3-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Menyiapkan format penilaian Yosef -

2 Mempelajari dan meneliti hasil Kasi Jamsostek -


penilaian
3 Mengoreksi hasil penilaian Kasi Jamsostek 17 hari -

4 Menandatangani hasil Kepala Dinas -


penilaian
5 Merekap dan Yosef 20.000
mendokumentasikan hasil
penilaian
Jumlah 3 orang 17 Hari 20.000
43

Tabel 14.
Pelaporan

Paket Kerja No. 10 Pokok Akhir : Pelaporan


Penyelesaian : 19 hari (3-26 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasi Jamsostek
No. Uraian Kerja Penanggung Waktu Biaya
Jawab (Hari) (Rp)
1 Melaporkan pelaksanaan Kasi Jamsostek -
kegiatan
2 Menyiapkan data laporan Yosef -

3 Menyusun konsep laporan Kasi Jamsostek -


19 hari
4 Meneliti, menyetujui dan Kasi Jamsostek -
memaraf konsep laporan
5 Mengetik laporan Heribertus -

6 Meneliti, menyetujui dan Kepala Dinas -


menandatangani laporan
7 Menggandakan laporan Heribertus 50.000

Jumlah 4 orang 19 Hari 50.000


44

Tabel 15.
Rekapitulasi Biaya

No. Pokok Akhir Waktu (Hari) Biaya (Rp.)


Pelaksanaan rapat
1 2 150.000
persiapan
2 Pembentukan panitia 2 10.000
Penyusunan jadwal dan
3 3 20.000
narasumber
4 Penyiapan materi 3 800.000
5 Pengiriman undangan 1 200.000
6 Penyiapan tempat 2 1.125.000
7 Pelaksanaan sosialisasi 1 2.600.000
8 Pemantauan 17 25.000
9 Penilaian 17 20.000
10 Pelaporan 19 50.000
Jumlah 5.000.000
Tabel 16.
Penjadwalan Penyelenggaraan Sosialisasi Program Jamsostek
Oleh Seksi Jamsostek Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai Tahun 2014
Waktu Maret 2014
No
Pokok Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 Pelaksanaan rapat persiapan


2 Pembentukan panitia
M M M M
3 Penyusunan jadwal dan
S S S S
narasumber
I I I I
4 Penyiapan materi
A A A A
5 Pengiriman undangan N N N N
B B B B
6 Penyiapan Tempat
G G G G
7 Pelaksanaan Sosialisasi T T T T
G G G G
8 Pemantauan
U U U U
9 Penilaian U U U U

10 Pelaporan

44
45
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan Bab

IV, maka dalam upaya peningkatan kinerja Program Jamsostek oleh Seksi Jaminan

Sosial Tenaga Kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Manggarai dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Peran serta pengusaha dan tenaga kerja dalam program Jamsostek di Kabupaten

Manggarai saat ini masih kurang, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman

pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program Jamsostek. Akibatnya adalah

pelaksanaan program Jamsostek di Kabupaten Manggarai menjadi kurang optimal.

2. Kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja tentang manfaat program

Jamsostek disebabkan oleh kurangnya informasi tentang manfaat Program

Jamsostek.

3. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja Program Jamsostek

di Kabupaten Manggarai yaitu melaksanakan sosialisasi Program Jamsostek bagi

40 orang pengusaha dan serikat pekerja selama 1 (satu) hari yaitu tanggal 25 Maret

2014 dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang berasal dari dana

APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dinas

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Manggarai.

46
47

DAFTAR PUSTAKA

Buku / Literatur :

Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Kertas Kerja Perseorangan, Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI.

Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Pola Kerja Terpadu (PKT), Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI.

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai, 2011, Rencana
Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Manggarai Tahun 2011-2015, Manggarai.

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai, 2013, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai,
Manggarai.

Peraturan-Peraturan :

Pemerintah RI, 1945, Undang-Undang Dasar 1945.

Pemerintah RI, 1992, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek)

Pemerintah RI, 2003, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan.

Pemerintah RI, 1995, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 tentang Penetapan
PT Jamsostek (Persero) Sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Untuk Tenaga Kerja.

Pemerintah Kabupaten Manggarai, 2008, Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai


Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Manggarai

Pemerintah Kabupaten Manggarai, 2008, Peraturan Bupati Manggarai Nomor 9 Tahun


2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai
48

lampiran

Anda mungkin juga menyukai