OLEH :
Disusun oleh:
NAMA :LUTFIKA GUSTI ANDAR BENI
NIM : 113200091
PLUG :K
dimana:
μp = plastic viscosity, cp
Yp = yield point,
A 350 5 - 42 128
B 350 7 - 65 115
C 350 9 - 45 175
D 350 11 - 76 133
E 350 13 - 46 144
F 350 15 - 47 62
G 350 17 - 68 114
H 350 - 3 51 113
I 350 - 5 75 120
J 350 - 7 84 71
K 350 - 9 44 208
L 350 - 12 65 85
M 350 - 15 45 95
N 350 - 17 44 156
4.5.3. Grafik Percobaan
Additive vs Plastic Viscosity
90
80
70
60
Plastic Viscosity
50
Barite
40 Bentonite
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Additive
Grafik 4.1
Additive vs Plastic Viscosity
Additive vs Yield Point
250
200
150
Yield Point
Barite
100 Bentonite
50
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Additive
Grafik 4.2
Additive vs Yield Point
4.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum Analisa Semen Pemboran Minggu Pertama Acara ke-2
membahas tentang Pengukuran Rheology Suspensi Semen. Praktikum in bertujuan
untuk menentukan rheology suspensi semen. Rheology merupakan ilmu mengenai
aliran benda cair dan semi padat, dari suatu suspensi semen dengan komposisi
tertentu. Ilmu ini mengacu pada zat yang memiliki struktur mikro yang kompleks,
seperti lumpur, suspensi, polimer, dan kaca, juga bahan lain seperti cairan tubuh
(misal darah) dan bahan biologis yang lain yang masuk ke dalam kategori benda
semi-padat. Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini berupa timbangan
digital, gelas ukur, mangkuk, mixer dan Viscometer Van FG . Sedangkan bahan-
bahan yang digunakan dalam percobaan ini berupa semen tipe A, barite dan air.
Prinsip kerja pada percobaan kali ini berupa penentuan nilai plastice Viscosity dan
yield point suspensi semen (yang telah ditambahkan additif) menggunakan
rheometer Van FG dengan prinsip berdasarkan pengaruh gaya sentrifugal.
Yield point, plastic viscosity, dan gel strength merupakan bagian - bagian
yang termasuk dalam rheologi suspensi semen. Adapun pengertian dari yield point
adalah bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gaya tarik menarik antar partikel.
Adanya muatan - muatan pada permukaan partikel yang terdispersi dalam fasa
fluida dapat menimbulkan gaya tarik-menarik. Sedangkan plastic viscosity
merupakan gambaran dari bagian resistensi untuk mengalir yang disebabkan oleh
friksi mekanik. Sedangkan gel strength merupakan pembentukan padatan karena
gaya tarik-menarik antara plat-plat clay jika didiamkan, dalam keadaan statis clay
dapat mengatur diri. Gel strength meningkat seiring dengan meningkatnya waktu.
Suspensi semen yang diujikan mempunyai komposisi bubuk semen 341
gram, bentonite 9 gram dan air 161 ml. Pengujian dilakukan dengan memasukan
suspensi semen ke dalam bejana kemudian bejana diletakkan kembali pada
tempatnya dan diatur sedemikian rupa sehingga bob dan rotor tercelup dalam
suspensi semen sampai batas yang ditunjukkan oleh garis. Selanjutnya
menggerakkan rotor pada posisi high dengan kecepatan 600 RPM sampai
kedudukan mencapai keseimbangan dan catat harga keseimbangan tersebut sebagai
C600. Pemutaran rotor dulangi namun pada kecepalan 300 RPM sampai skala
seimbang dan catat skala seimbang dersebut sebagai C300. Besarnya plastic
viscosity merupakan selisih antara C600 dan C300. Sedangkan besarnya plastic
viscosity sebesar 44 cp.
Selain mendapatkan data hasil percobaan tersebut, kita juga dapat
mengetahui jenis-jenis fluida, seperti fluida newtonian dan non-newtonian. Fluida
newtonian adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang
linier/linear. Contohnya adalah air. Sedangkan fluida non-newtonian adalah fluida
dengan gradien kecepatan yang mempengaruhi koefisien kekentalan. Kurva
tegangannya tidak linier dan penerapannya menghasilkan viskositas tanpa
konstanta. Selain jenis fluida, kita juga dapat mengetahui jenis aliran semen apakah
berupa aliran laminer, turbulen, transisi dan plug. Ketika semen melewati casing
pola alirannya berupa turbulen dengan nilai reynold number (NRe) > 3000, ketika
melewati annulus dengan formasi kompak, maka alirannya laminer dengan NRe <
2000, kemudian transisi apabila nilai NRe sebesar 2000-3000 dan berupa aliran
plug ketika melewati zona yang tidak kompak dengan aliran yang sangat lambat
dengan nilai Nre < 100.
Aplikasi lapangan dan percobaan ini adalah kita dapat mengevaluasi
kualitas semen yang dibuat apakah semen tersebut telah sesuai dengan kondisi
lubang bor. Pengujian juga ditujukan untuk mengetahui berapa besar kecepatan dan
tekanan penompaan semen yang harus digunakan. Selain itu, untuk menentukan
Reynlod Number yang mana salah satu faktor penentunya pola aliran (turbulan,
laminer, atau plug) yang sebaiknya digunakan untuk mengalirkan suspensi semen
sesuai letak dan tujuannya agar suspensi semen sesuai dengan target dan tujuannya.
4.7. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai beriikut:
1. Data yang diproleh
• Tipe semen =A
• Wsemen = 341 gram
• Jenis Aditif = Bentonite
• Berat Aditif = 9 gram
• % WVR = 46%
• Berat air = 161 ml
• C600 = 296 cp
• C300 = 252 C
• Pv = 44 CP
• Yp = 208 lb/100 ft2
2. Penambahan additif bentonite menyebabkan menurunnya nilai viskositas
(pv &yp) suspensi semen, dikarenakan sifat aditif yang extender.
3. Jenis aliran semen
Tubulen : (NRe) > 3000
Laminer : NRe < 2000
Transisi : NRe 2000-3000
Plug : Nre < 100.
4. Aplikasi lapangan yaitu dapat mengevaluasi kualitas semen dan
kecocokannya dengan lubang bor. Mengetahui berapa besaran tekanan
pompa yang dibutuhkan untuk memompa suspensi semen. Kemudian dapat
mengetahu jenis alirannya berdasarkan nilai reynold number.