BAB IV
FILTRASI DAN MUD CAKE
1)
Dimana :
A : Filtration Area
k : Permeabilitas Cake.
Cc : Volume fraksi solid dalam mud cake.
Cm : Volume fraksi solid dalam lumpur.
P : Tekanan filtrasi.
t : Waktu filtrasi = viskositas filtrate.
Pembentukan mud cake dan filtration loss adalah 2 kejadian dalam pemboran
yang berhubungan erat, baik waktu kejadiannya maupun sebab dan akibatnya.
Oleh sebab itu maka pengukurannya dilakukan secara bersamaan.
Persamaan yang umum digunakan untuk static filtration loss adalah :
1
t2 2
Q2 = Q1 x …………………………………………………...(4-2)
t1
Dimana :
Q1 = fluida loss pada waktu t1
Mud Mixer
Stop watch
Gelas Ukur 50 cc
Filter Paper
4.3.2. Bahan
Bentonite
Aquadest
PAC-L
Spresene
44
‘T’ Screw
Pressuring
Inlet
Mud Cup
Support
Thumb Screw
4.5.2. Perhitungan
49
41
42
41
42
formasi. Sedangkan pada grafik penambahan air vs tebal mud cake disini terlihat
trendline grafik berbentuk lurus naik, itu berarti penambahan air akan menaikkan
pembentukan mud cake, hal ini terjadi karena lumpur semakin encer membuat
filtration loss semakin besar sehingga banyak volume filtrat yang masuk ke
formasi mengakibatkan pembentukan mud cake makin tebal.
Pengaruh pH disini apabila pH lumpur terlalu asam (dibawah 7) akan
menyebabkan korosi pada pipa pemboran, apabila pH terlalu basa (diatas 7) akan
menyebabkan penggumpalan pada lumpur.
43
4.7. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan diperoleh :
Vol Filtrat = 12,2 ml
Tebal Mud Cake = 0,16 cm
pH =9
2. Apabila filtration loss semakin besar, maka tebak mud cake akan semakin
besar, sedangkan apabila pembentukan filtration loss semakin kecil maka
pembentukan mud cake semakin tipis.
3. Filtration loss berbanding lurus dengan pembentukan mud cake.
4. Penambahan PAC-L dan PAC-R akan mengurangi filtration loss dan
mengurangi pembentukan mud cake.
5. Penambahan air akan menambah filtration loss dan menambah
pembentukan mud cake.
6. Filtration loss yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan formasi.
7. Mud cake yang terlalu tebal dapat menjepit rangkaian pipa bor.