Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN III

(EXAMINATION III)

PENGUJIAN THICKENING TIME, INITIAL & FINAL


SETTING TIME SUSPENSI SEMEN
( EXAMINATION OF CEMENTS SUSPENSION THICKENING
TIME AND EXAMINATION OF INITIAL & FINAL SETTING
TIME)
3.1. Tujuan Percobaan
1. Menentukan thickening time dari suatu suspensi semen dengan
menggunakan alat atmospheric consistometer
2. Mengetahui efek penambahan additive terhadap thickening time suatu
suspensi semen
3. Menentukan initial dan final setting time dengan menggunakan alat Vicat
Apparatus

3.2. Teori Dasar


Thickening time didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan suspensi
semen untuk mencapai konsistensi sebesar 100 UC (Unit of Consistency).
Konsistensi sebesar 100 UC merupakan batasan bagi suspensi semen agar masih
dapat dipompa, sebab bila lebih dari itu semen akan berbentuk ‘corn’ sehingga
sulit untuk dipompa dan bila dipaksakan maka akan merusak pompa semen.
Dalam penyemenan yang dimaksud konsistensi adalah viskositas, hanya dalam
pengukurannya ada sedikit perbedaan prinsip. Sehingga penggunaan konsistensi
dapat dipakai untuk membedakan viskositas pada operasi penyemenan dengan
operasi pemboran (lumpur pemboran).
Thickening time suspensi semen sangat penting untuk diketahui. Karena
waktu pemompaan yang akan dilakukan harus lebih kecil dari thickening time,
sebab bila lebih besar dari thickening time maka suspensi semen akan mengeras
terlebih dahulu sebelum seluruh suspensi semen mencapai target yang telah
ditentukan. Dan apabila suspensi semen mengeras didalam casing, hal ini
merupakan kejadian yang sangat fatal dalam operasi penyemenan. Pengerasan

24
25

juga tergantung pada temperatur kedalaman sumur yang akan dilakukan


penyemenan.
Untuk sumur yang dalam dan kolom yang panjang diperlukan waktu
pemompaan yang lama, sehingga thickening time harus lebih lama. Untuk
memperpanjang atau memperlambat thickening time perlu ditambahkan retarder
kedalam suspensi semen seperti Calcium Lignosulfonat, Carboxymethyl
Hydroxyethyl Cellulose dan senyawa-senyawa asam organik.
Pada sumur-sumur yang dangkal diperlukan thickening time yang tidak
terlalu lama, karena selain target yang akan dicapai tidak terlalu jauh juga untuk
mempersingkat waktu. Untuk mempersingkat thickening time dapat ditambahkan
Accelerator kedalam suspensi semen. Yang termasuk kedalam Accelerator adalah
Calcium Chlorida, Sodium Chlorida, gypsum, Sodium Silikat, air laut dan
additive yang tergolong dispersant.
Berikut ini adalah beberapa macam dari additive yang berpengaruh terhadap
thickening time:
 Accelerator adalah additive yang dapat mempercepat proses thickening
time. Contoh additive, antara lain:
- Calcium Chlorida, umumnya penambahan additive ini antara 2-4%
kedalam suspensi semen, pengaruhnya dapat mempercepat thickening
time dan menaikkan compressive strength
- Sodium Chlorida dan NaCl, dengan kadar sampai 10% BWOMW
berelaku sebagai Accelerator
- Gypsum
- Silika
 Retarder adalah additive yang dapat memperlambat proses pengerasan
suspensi semen, sehingga suspensi semen mempunyai waktu yang cukup
untuk mencapai kedalaman yang diinginkan. Contoh additive antara lain:
- Lignosulfonat, efektif dicampurkan kedalam suspensi semen dengan
kadar 0,1-0,15% BWOC. Lignosulfonat tetap efektif sampai
temperatur 121 ºC dan bila ditambahkan Sodium Barite maka akan
dapat bertahan sebagai retarder hingga temperatur 315 ºC
26

- CMHEC (Carboxymethyl Hydroxymethyl Cellulose), merupakan


polisakarida yang terbentuk dari kayu dan tetap stabil hingga
temperatur 121 ºC juga bila terdapat alkali pada suspensi semen

Perencanaan besarnya thickening time tergantung pada kedalaman sumur


dan waktu untuk mencapai daerah target yang akan disemen. Dilaboratorium,
pengukuran thickening time menggunakan alat High Pressure High Temperatur
(HPHT) disimulasikan pada kondisi temperatur sampai 220 ºF, BHT 500 ºF dan
tekanan sirkulasi 2500 psi. Thickening time suspensi semen dibaca apabila pada
alat tes telah menunjukkan 100 UC untuk standar API, namun ada perusahaan lain
yang menggunakan angka 70 UC (seperti pada Hudbay) dengan pertimbangan
faktor keselamatan, kemudian diekstrapolasi ke 100 UC.
Perhitungan konsistensi suspensi semen dilaboratorium ini dilakukan
dengan mengisi sampel kedalam silinder, lalu diputar konstan pada 150 rpm
kemudian dibaca harga torsinya. Dan harga konsistensi suspensi semen dapat
dihitung dengan menggunakan rumus
T  78,2
Bc  ....................................................................................................... (1)
20,02
3.3. Alat dan Bahan
3.3.1. Alat
1. Timbangan
2. Blender
3. Atmospheric consistometer
4. Gelas ukur
5. Stop watch
3.3.2. Bahan
1. Semen portland
2. Air
3. NaCl
4. Grease
27

Timbangan Digital Cement Mixer

Stop watch Gelas Ukur

Atmospheric consistometer Vicat Apparatus

Gambar 3.1. Alat Percobaan Pengujian Thickening time, Initial dan Setting Time
Suspensi Semen

3.5. Prosedur Percobaan


a. Pengujian Thickening time
1. Membuat suspensi semen dengan komposisi yang telah ditentukan
yaitu 600 gram semen portland, 276 ml air dan 5 gram NaCl
28

2. Menyiapkan peralatan dan stop watch, sebelum dilakukan pengujian


mengkalibrasi terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan
3. Menghidupkan switch master dan set temperatur pada skala yang
diinginkan
4. Menuangkan suspensi semen kedalam slurry container sampai
ketinggian yang ditunjukkan oleh garis batas
5. Paddel yang telah dilapisi grease dipasang pada lid, kemudian
memasang lid yang telah terpasang paddel pada slurry container dan
dimasukkan kedalam atmospheric consistometer
6. Menghidupkan motor dan stop watch dan baca skala penunjuk dalam
5 menit selama 50 menit, mencatat skala pada 50 menit

b. Pengujian initial dan final setting time


1. Membuat suspensi semen dengan komposisi yang telah ditentukan
yaitu 600 gram portland, 276 ml air dan 5 gram NaCl.
2. Menyiapkan Vicat Apparatus dan stop watch sebelum melakukan
pengujian.
3. Oleskan grease pada dinding bagian dalam ring mould
4. Pada bagian bawah ring mould meletakkan kaca sebagai alas agar
slurry tidak tertumpah.
5. Isi ring mould dengan slurry dan tutup
6. Masukkan kedalam water bath sesuai dengan temperatur dari
lapangan.
7. Setelah mendekati waktu thickening time, ambl slurry dari water bath
8. Letakkan alat (base and ring mould) pada Vicat Apparatus. Jarak
antara jarum dengan dinding ring mould 1 mm
9. Jika jarum sudah tertancap 5 mm, berarti sudah diperoleh initial
setting time, catat waktu perolehan tersebut.
10. Balikkan posisi ring mould pada Vicat Apparatus.
11. Jatuhkan kembali jarum pada Vicat Apparatus, jika sudah tertancap 1
mm, final setting time telah berhasil.
29

3.5. Hasil Pengamatan


Dari Percobaan yang telah dilakukan di peroleh data sebagai berikut :
Tabel 3.1. Hasil Pengamatan Thickening time
Semen Additive Thickening time
Waktu
Dasar menggunakan NaCl
(menit)
(UC)
5 32
10 35
15 38
Semen
20 39
Portland
NaCl 5 gr 25 40
600 gr +
30 42
276 ml Air
35 44
40 46
45 49
50 53

a. Pengujian Initial & final setting time selama 1 jam 50 menit


didapatkan data sebagai berikut :
 Initial setting time : 5 mm
 Final setting time : 1 mm

3.6. Perhitungan.
Diketahui :
T = 60° C
Ditanya :
Konversi suhu ke : °R, °F , K, rankine ?
Jawab :

Konversi temperatue :
30

9
 °F = (5 × ° C ) + 32
9
= (5 × 60 ) + 32

= 140 °F

4
 °R = 5 ×°C
4
= 5 × 60

= 48 °R

 K = °C + 273
= 60 + 273
= 333 K

 Ra = °F + 460
= 140+ 460
= 600 Ra

3.7. Pembahasan
Percobaan ini kita membahas tentang pengujian thickening time, initial dan
final setting time suspensi semen. Percobaan thickening time ini menggunakan
suspensi semen yang terbuat dari 600 gram semen portland, 276 ml air, dan
ditambah additive 5 gram. Penambahan additive sendiri bertujuan untuk
mengetahui efek penambahan nya terhadap thickening time itu sendiri. Suspensi
yang telah terbentuk kemudian dimasukkan kedalam slurry cup dan dimasukkan
kedalam alat atmospheric consistometer. Pengamatan yang kita lakukan selama
50 menit.
Thickening time adalah waktu yang di butuhkan suspensi semen untuk
mengeras atau tidak dapat dialirkan melalui pompa. Penambahan additive NaCl
akan mempercepat proses pengerasan suspensi semen karena NaCl termasuk
kedalam Accelerator. NaCl bersifat mengikat H2O sehingga jumlah volume air
dalam suspensi akan berkurang dan menyebabkan semen cepat mengering. Selain
31

itu additive NaCl mempunyai sifat megurangi viskositas dan juga sulit untuk
mengontrol fluid loss dalam suspensi dengan kadar garam yang tinggi. Sebaliknya
untuk memperlambat proses thickening time bisa menggunakan CMC atau zat
retarder lainnya.
Initial dan final setting time hampir sama dengan thickening time yaitu
waktu yang diperlukan suspensi semen untuk mengeras. Hanya saja disini ada
faktor temperatur yang turut menentukan. Seperti yang telah kita ketahui.
Semakin dalam target penyemenan maka semakin tinggi temperaturnya.
Temperatur yang tinggi akan mempercepat proses pengerasan suspensi semen.
Untuk itulah perlu diketahui initial dan final setting time guna menunjang
keberhasilan operasi penyemenan.
Aplikasi dilapangan dari percobaan ini adalah dengan diketahuinya
thickening time maka kita dapat menentukan waktu setting pompa, dimana waktu
pemompaan harus lebih kecil dari thickening time. Jika thickening time lebih
besar, maka semen akan mengeras sebelum mencapai target.

3.7. Pembahasan
This experiment we discuss about testing thickening time, initial and final
setting time of cement suspension. This thickening time experiment uses a cement
suspension made of 600 grams of portland cement, 276 ml of water, and added 5
grams of additive. The addition of the additive itself aims to determine the effect
of its additions on thickening time itself. The suspension that has been formed is
then inserted into the slurry cup and inserted into an atmospheric consistometer.
Observations that we do for 50 minutes.
Thickening time is the time needed for the suspension of cement to harden or
not be flowed through the pump. The addition of NaCl additive will accelerate the
cement suspension hardening process because NaCl is included in the
Accelerator. NaCl is binding on H2O so that the volume of water in the
suspension will decrease and cause the cement to dry out quickly. In addition,
additive NaCl has the property of reducing viscosity and it is also difficult to
32

control fluid loss in suspensions with high salinity. Conversely to slow down the
thickening time process can use CMC or other retarder substances.
The initial and final setting time is almost the same as thickening time which
is the time needed for the cement suspension to harden. It's just that here there are
temperature factors that determine. As we know. The deeper the cementing target,
the higher the temperature. High temperatures will accelerate the cement
suspension hardening process. For this reason, we need to know the initial and
final setting time to support the success of the cementing operation.
The application in the field of this experiment is to know thickening time so
that we can determine the pump setting time, where the pumping time must be
smaller than thickening time. If thickening time is greater, the cement will harden
before reaching the target.

3.8. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat kita simpulkan bahwa :
1. Pengujian Thickening time juga menentukan waktu pemompaan, dimana
waktu pemompaan harus dibawah waktu thickening time.
2. Thickening time adalah waktu yang di butuhkan suspensi semen untuk
mengeras atau tidak dapat dialirkan melalui pompa.
3. Penambahan additive NaCl akan mempercepat proses pengerasan suspensi
semen karena NaCl termasuk kedalam Accelerator.
4. Pada pengujian initial dan final setting time ini hampir sama dengan
thickening time, yaitu : waktu yang diperlukan suspensi untuk mengeras,
hanya saja disini ada faktor temperatur yang menentukan.

Anda mungkin juga menyukai