Anda di halaman 1dari 11

Departemen Teknik Sipil

BAB XIX
PENGUJIAN KONSISTENSI DAN WAKTU PENGIKATAN AWAL SEMEN DENGAN
ALAT UJI VICAT

A. Pendahuluan
Daya ikat semen sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah adukan baik mortar maupun
beton,Karena adukan atau campuran yang dibuat tersebut harus sesegera mungkin dipakai
supaya tidak lekas kering. Oleh karena itu penting sekali kita mengetahui berapa lama waktu
pengikatan semen yang akan terjadi nantinya.

B. Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk mendapatkan nilai waktu ikat awal yang digunakan untuk
menentukan mutu semen portland.

C. Benda Uji
1. Semen seberat 400 gram
2. Air bersih 96 ml dan 98 ml (dengan temperature ruangan)

D. Alat
1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
2. Alat vicat
3. Jarum vicat
4. Cincin dari ebonit
5. Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat serta mangkok
yang dapatdilepas
6. Gelas ukur
7. Stopwatch
8. Cawan
9. Sendok semen
10. Sarung tangan dari karet
11. Plastisin

E. Pelaksanaan
1. Pencampuran
a. Menimbang semen sebanyak 400 gr
b. Mengukur air sebanyak 24% dan 24,5% dari benda uji.
c. Memasang daun pengaduk dan mangkuk yang kering pada mesin pengaduk (mixer).
d. Memasukkan air seberat 24% benda uji kedalam mangkok pengaduk

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


81
Departemen Teknik Sipil
e. Memasukkan semen sebanyak 400 gr ke dalam air
f. Menunggu selama 15 detik agar air merasuk kedalam semen
g. Menjalankan mesin pada kecepatan rendah (140±5) putaran/menit selama 30 detik
h. Menghentikan mesin pengaduk selama 15 detik, dan selama itu mengumpulkan pasta
semen yang menempel pada dinding mangkok dan daun-daun pengaduk dalam
kecepatan sedang (285±10) putaran/menit dan campurlah selama 1 menit

2. Pencetakan Benda Uji


a. Membentuk pasta menjadi bola dengan keduatangan (gunakan sarungtangan karet).
Lemparkan dari tangan yang satu ketangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm
sebanyak 6 kali.
b. Memegang cincin ebonite dengan tangan kiri, dengan posisi lobang yang keci
lmenempel tangan kiri.
c. Menekan bola pasta tadi dengan satu telapak tangan (kanan) kedalam lobang cincin
ebonite yang besar, sampai pasta semen terasa menempel pada tangan kiri.
d. Mengambil kelebihan pasta pada lobang cincin yang besar dengan sekali gerakan
tangan kanan.
e. Meletakkan cincin dengan lobang yang besar terletak pada permukaan kaca/plastik.
f. Memotong kelebihan pasta pada lobang yang kecil dengan sekali gerakan tepi pisau
aduk pada permukaan cincin
g. Selama pekerjaan pemotongan dan penghalusan, menghindari melakukan tekanan
pada pasta semen.
h. Menutup bagian pinggir dari lobang besar cincin ebonit agar semen tidak keluar dari
bagian bawah
i. Melakukan hal yang sama pada semen sebanyak 400 gr dan air seberat 24,5% benda
uji.

3. Penentuan Konsistensi
a. Pusatkan cincin berisi pasta tepat dibawah batang penekan. Tempelkan ujung jarum
pada permukaan pasta dan kunci.
b. Tempatkan indicator pada angka nol
c. Lepaskan batang penekan dan jarum tersebut kedalam pasta
d. Konsistensi normal terjadi apabila batang penekan dan jarum menembus batas (10±1
mm) dibawah permukaan dalam waktu 30 detik setelah dilepaskan

4. Penentuan waktu pengikatan


a. Segera setelah mencetak, meletakkan benda uji kedalam ruang lembab dan
membiarkan selama 30 menit.

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


82
Departemen Teknik Sipil
b. Melakukan pengujian penetrasi dengan jarum vicat diameter 1 mm selama 30 detik.
Pada setiap 15 menit.
c. Jarak antara titik penetrasi tidak boleh kurang dari 6,4 mm.
d. Jarak titik terdekat dengan dinding dalam cetakan, tidak kurang dari 9,5 mm.

5. Cara melakukan penetrasi


a. Menempatkan ujung jarum penetrasi tepat menyentuh permukaan atas pasta semen
b. Meletakkan benda uji kedalam ruang lembab dan biarkan selama 30 menit.
c. Menyetel penunjuk tepat pada angka nol (0), mengencangkan sekrupnya.
d. Membuka sekrup pengencang tadi dan biarkan meluncur selama 30 detik.
e. Setelah 30 detik mengencangkan kembali sekrup pengunci dan membaca penurunan
yang terjadi.
f. Melakukan pengujian penetrasi dengan jarum vicat diameter 1 mm selama 30 detik.
Pada setiap 15 menit.
g. Jarak antara titik penetrasi tidak boleh kurang dari 6,4 mm.
h. Jarak antara titik terdekat dengan dinding dalam cetakan, tidak kurang dari 9,5 mm.
i. Waktu pengikatan awal tercapai bila penetrasi ±25 mm.

F. Data Hasil Praktikum


Diameter Atas Diameter Bawah Kedalaman Tinggi
Corong (cm) Corong (cm) Corong (cm)
5,790 6,670 4,050
5,795 6,675 4,055

Waktu Penetrasi (mm) pada kandungan air


No
(menit) 24% 24,5% 25% 25,5% 26% 26,5% 27% 27,5%
1 30 38 38 37 39 38 40 40 40
2 45 37 35 36 37 37 40 40 40
3 60 32 33 30 35 36 39 40 40
4 75 27 28 28 32 34 38 39 39,5
5 90 23 22 24 30 33 37 38 38
6 105 27 32 35 37 37,5
7 120 24 30 34 36,5 36,5
8 135 27 32 35,5 35
9 150 24 30 32 31
10 165 23 24 25
11 180

Suhu Pasta : 270


Suhu Udara : 270
Waktu Pengikatan :
- Dengan kadar air 24,5 %

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


83
Departemen Teknik Sipil
90  x 28  25
Interpolasi : 
90  75 28  22
90  x 3

15 6
540 – 6x = 45
X = 82,5 menit
- Dengan kadar air 27%
160  x 32  25
Interpolasi : 
160  150 32  24
160  x 7

10 8
1280 – 8x = 255
X = 131,875 menit

Konsistensi
1. Pengujian Pertama
1. Berat semen = 400 gr
2. Kadar air 24,5% = 95 gram
2. Pengujian Kedua
1. Berat semen = 400 gr
2. Kadar air 27% = 97 gram

G. Kesimpulan
 Dari hasil pengujian yang diakukan didapat daya ikat semen yang terjadi pada kadar air
24,5 % yaitu pada waktu 82,5 menit
 Dari hasil pengujian yang diakukan didapat daya ikat semen yang terjadi pada kadar air
27% yaitu pada waktu 131,875 menit

H. Lampiran
1. Laporan sementara
2. Grafik
3. Gambar alat
4. Gambar langkah kerja
5. Flow chart

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


84
Departemen Teknik Sipil

GRAFIK UJI VIKAT SEMEN

Kadar air 24,5%


Kadar air 24,5%

40
35
30
Penetrasi (mm)

25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150
Waktu (menit)

Kadar air 27%


Kadar air 27%

45
40
35
Penetrasi (mm)

30
25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165
Waktu (menit)

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


85
Departemen Teknik Sipil

GRAFIK UJI VIKAT SEMEN

Kadar air 24%


Kadar air 24%

40
35
30
Penetrasi (mm)

25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150
Waktu (menit)

Kadar air 24,5%


Kadar air 24,5%

40
35
30
Penetrasi (mm)

25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150
Waktu (menit)

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


86
Departemen Teknik Sipil

Kadar air 25%


Kadar air 25%

40
35
30
Penetrasi (mm)

25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150
Waktu (menit)

Kadar air 25,5%


Kadar air 25,5%

45
40
35
Penetrasi (mm)

30
25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150
Waktu (menit)

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


87
Departemen Teknik Sipil

Kadar air 26%


Kadar air 26%

40
35
30
Penetrasi (mm)

25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150
Waktu (menit)

Kadar air 26,5%


Kadar air 26,5%

45
40
35
Penetrasi (mm)

30
25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165
Waktu (menit)

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


88
Departemen Teknik Sipil

Kadar air 27%


Kadar air 27%

45
40
35
Penetrasi (mm)

30
25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165
Waktu (menit)

Kadar air 27,5%


Kadar air 27,5%

45
40
35
Penetrasi (mm)

30
25
20
15
10
5
0
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165
Waktu (menit)

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


89
Departemen Teknik Sipil

Hubungan Grafik antara Penurunan dan waktu


( Shift 2 )
Kadar air 24% Kadar air 24,5% Kadar air 25% Kadar air 25,5%
Kadar air 26% Kadar air 26,5% Kadar air 27% Kadar air 27,5%
45

40

35

30
Penetrasi (mm)

25

20

15

10

0
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165
Waktu (menit)

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


90
Departemen Teknik Sipil

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B – 2014


91

Anda mungkin juga menyukai