Anda di halaman 1dari 7

Departemen Teknik Sipil

BAB VII
PEMERIKSAAN MODULUS HALUS BUTIRAN PASIR

A. Pendahuluan
Pemeriksaan ini adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai variasi butiran suatu agregat.
Variasi butiran agregat dapat mempengaruhi kelecakan dari mortar beton, apabila agregat
halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak akan menyebabkan lapisan tipis dari agregat
halus dan semen akan naik ke atas.

B. Tujuan
Untuk mengetahui nilai variasi butiran pasir

C. Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah pasir kering tungku dengan berat minimum menurut SNI
03-1968-1990 adalah :
*) Ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram
*) Ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram

D. Alat
1. Satu set ayakan 4.75 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm dan sisa.
2. Sieve saker
3. Timbangan.
4. Kuas pembersih ayakan.
5. Cawan.

E. Pelaksanaan
1. Mengambil pasir kering tungku dengan berat 500 gram
2. Memasukkan pasir ke dalam set ayakan.
3. Memasang set ayakan ke dalam Sieve saker kemudian digetarkan 3 menit.
4. Mengambil ayakan dari Sieve saker, kemudian menimbang pasir yang tertahan di atas
masing-masing ayakan.

F. Data Praktikum
1. Benda Uji : Pasir seberat 500 gram
2. Asal banda uji : Merapi

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


32
Departemen Teknik Sipil

G. Hasil Pengujian dan Hitungan


1. Gradasi pasir masuk daerah II ( agak kasar )
2. Hasil penganyakan

a. Lubang ayakan : 4.75 mm


Berat tertinggal = 2,6 gr
2,6
Berat tertinggal (%) =  100%
500
= 0,52 %
Berat kumulatif (%) = 0 % + 2,3 %
= 2,3 %
Berat kumulatif lewat ayakan( %) = 100 – 0,52%
= 99,48%

b. Lubang ayakan : 2.36 mm


Berat tertinggal = 32,5gr
32,5
Berat tertinggal (%) =  100%
500
= 6,5%
Berat kumulatif (%) = 0,52% + 6,5 %
= 7,02 %
Berat kumulatif lewat ayakan ( % ) = 100 % - 7,02 %
= 92,98 %

c. Lubang ayakan : 1.18 mm


Berat tertinggal = 90,4 gr
90,4
Berat tertinggal (%) =  100%
500
= 18,08 %
Berat kumulatif (%) = 7,02 % + 18,08 %
= 25,10 %
Berat kumulatif lewat ayakan( % ) = 100 % - 25,10 %
= 74,90 %

d. Lubang ayakan : 0.60 mm


Berat tertinggal = 111,8 gr
111,8
Berat tertinggal (%) =  100%
500

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


33
Departemen Teknik Sipil

= 22,36 %
Berat kumulatif ( % ) = 25,10 % + 22,36 %
= 47,46 %
Berat kumulatif lewat ayakan( % ) = 100 % - 47,46 %
= 52,54 %
e. Lubang ayakan : 0.30 mm
Berat tertinggal = 107,3 gr
107,3
Berat tertinggal (%) =  100%
500
= 21,46 %
Berat kumulatif (%) = 47,46 % + 21,46 %
= 68,92 %
Berat kumulatif lewat ayakan( % ) = 100 % - 68,92%
= 31,08%

f. Lubang ayakan : 0.15 mm


Berat tertinggal = 101,6 gr
101,6
Berat tertinggal (%) =  100%
500
= 89,24 %
Berat kumulatif (%) = 68,92 % + 20,32 %
= 89,24 %
Berat kumulatif lewat ayakan( % ) = 100 % - 89,24 %
= 10,76 %
g. Sisa
Berat tertinggal = 53,8 gr
53,8
Berat tertinggal (%) =  100%
500
= 10,76 %

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


34
Departemen Teknik Sipil

3. Hasil pengayakan

Lubang ayakan Berat tertinggal Berat kumulatif Berat kumulatif


(mm) (gr) (%) (%) lewat ayakan (%)
4,75 2,6 0,52 0,52 99,48
2.36 32,5 6,5 7,02 92,98
1,18 90,4 18,08 25,1 74,90
0,60 111,8 22,36 47,46 52,54
0,30 107,3 21,46 68,92 31,08
0,15 101,6 20,32 89,24 10,76
Sisa 53,8 10,76 xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxx
Jumlah 500 100 238,26 361,74

4. Modulus halus butiran (m.h.b) =


 berat kumulatif
100
238,26
=
100
= 2,383
H. Pembahasan
Berdasarkan PUBI 1982 Pasal 11 Pasir Beton “Angka kehalusan fineness modulus
terletak antara 2,2 – 3,2 bila diuji memakai rangkaian ayakan dengan mata ayakan berturut –
turut 0,16 – 0,315, 0,63 – 1,25, 25 –2, 5-5–10 mm dengan fraksi yang lewat ayakan 0,3 mm
minimal 15 % berat”, maka pasir merapi ini memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
bahan bangunan.

I. Kesimpulan
1. Modulus halus butiran pasir = 2,383
2. Berdasarkan grafik terlampir maka gradasi pasir termasuk daerah II ( agak kasar ).
3. Termasuk modulus halus butiran pasir yang tidak dapat digunakan sebagai bahan
bangunan karena butir – butir pasirnya agak kasar.
J. Lampiran
1. Laporan sementara
2. Grafik MHB pasir
3. Gambar alat
4. Gambar langkah kerja
5. Flow chart
6. PUBI 1982
7. Bahan kontruksi teknik.

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


35
Departemen Teknik Sipil

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


36
Departemen Teknik Sipil

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


37
Departemen Teknik Sipil

Laporan Praktikum Bahan Bangunan | Kelompok 8 | B-2014


38

Anda mungkin juga menyukai