Anda di halaman 1dari 10

BAB VIII

PENGUJIAN THICKENING TIME

8.1. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menentukan thickening time dari suspensi semen menggunakan alat
atmospheric consistometer.
2. Mengetahui pengaruh penambahan aditif NaCl terhadap thickening time
dari suspensi semen.
8.2. DASAR TEORI
Thickening time didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan suspensi
semen untuk mencapai konsistensi sebesar 100 UC (Unit Of Consistency).
Konsistensi sebesar 100 UC merupakan batasan bagi suspensi semen masih dapat
dipompakan lagi. Dalam penyemenan, sebenarnya yang dimaksud dengan
konsistensi adalah viskositas, hanya dalam pengukuran ada perbedaan prinsip,
sehingga penggunaan konsistensi ini dapat digunakan untuk membedakan
viskositas pada operasi pemboran dan operasi penyemenan.
Thickening time suspensi semen ini sangatlah penting, waktu pemompaan
harus lebih kecil dari thickening time, karena bila tidak, akan menyebabkan
suspensi semen akan mengeras terlebih dahulu sebelum seluruh suspensi semen
mencapai target yang diinginkan, dan bila mengeras di dalam casing merupakan
kejadian yang sangat fatal dalam operasi pemboran selanjutnya.
Untuk sumur – sumur yang dalam dan untuk kolom penyemenan yang
panjang, diperlukan waktu pemompaan yang lama, sehingga thickening time harus
diperpanjang. Untuk memperpanjang atau memperlambat thickening time dapat
ditambahkan retarder kedalam suspensi semen, seperti Kalsium lignosufonate,
Carboxymethyl Hidroxyethyl Cellulose dan senyawa – senyawa asam organik.
Pada sumur - sumur yang dangkal maka diperlukan thickening time yang
tidak lama, karena selain target yang dicapai tidak terlalu panjang juga untuk
mempersingkat waktu. Untuk mempersingkat thickening time, dapat ditambahkan
accelerator ke dalam suspensi semen, yang termasuk accelerator adalah Kalsium
Klorida, Sodium klorida, Gypsum, Sodium Silikat, air laut, dan aditif yang
tergolong dalam dispersant.
Perencanaan besarnya thickening time bergantung pada kedalaman sumur
dan waktu untuk mencapai target daerah yang akan disemen. Di laboratorium
pengukuran thickening time menggunakan alat High Pressure High Temperature
Consistometer (HPHT). Disimulasikan pada kondisi temperatur dan tekanan
sirkulasi. Thickening time suspensi semen dibaca bila pada alat tersebut telah
menunjukkan 100 UC untuk standar API, namun ada perusahaan lain yang
menggunakan angka 70 UC (seperti pada Hudbay) dengan pertimbangan faktor
keselamatan, kemudian diekstrapolasi ke 100 UC.
Perhitungan konsistensi suspensi semen di laboratorium ini dilakukan
dengan mengisi sampel semen ke dalam silinder, lalu diputar konstan pada 150
rpm kemudian dibaca harga torsinya, dan harga konsistensi semen dapat
dihitungan dengan menggunakan rumus :
T −78 .2
Bc = 20.2
Bc = Konsistensi suspensi semen
T = Pembacaan harga torsi, q-cm
Namun, dikarenakan kerusakan pada alat High Pressure High Temperature
Consistometer (HPHT), maka pengukuran thickening time di laboratorium
menggunakan alat bernama Vicat Apparatus. Alat tersebut memiliki fungsi
sebenarnya yaitu untuk mengukur besarnya Water Cement Ratio (WCR) yang
tepat dengan cara trial error.
Berdasarkan percobaan dengan alat Vicat Apparatus, harga konsistensi
semen dapat dihitung menggunakan rumus :

Waktu pengerasan =
[ (H-E)
(C-D ) ]
×(C−25) + E

E = Waktu penetrasi melebihi 25 mm


H = Waktu penetrasi pertama kurang dari 25 mm
C = Pembacaan penetrasi pada waktu E
D = Pembacaan penetrasi pada waktu H
8.3. ALAT DAN BAHAN
8.3.1. Alat
1. Atmospheric consistometer
2. Vicat apparatus
3. Stopwatch
4. Mixer
5. Timbangan digital
8.3.2. Bahan
1. Air
2. Semen
3. NaCl
4. Grease
8.3.3. Gambar Alat

Gambar 8.1. Atmospheric Consistometer


(Laboratorium Analisa Semen Pemboran)
Keterangan :
1. Base
2. Needle
3. Frame
4. Indicator
5. Release Pin
6. Rod

Gambar 8.2. Vicat Apparatus


(Laboratorium Analisa Semen Pemboran)
Gambar 8.3. Timbangan Digital
(Laboratorium Analisa Semen Pemboran)
Gambar 8.4. Mixer
(Laboratorium Analisa Semen Pemboran)
Gambar 8.5. Stopwatch
(Laboratorium Analisa Semen Pemboran)
8.4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan peralatan dan stopwatch sebelum dilakukan pengujiam
kalibrasi yang akan digunakan.
2. Menghidupkan switch master dan set temperatur pada skala yang
diinginkan.
3. Menuangkan suspensi semen ke dalam slurry container sampai
ketinggian yang ditunjukkan oleh batas garis.
4. Paddle yang telah diisi grease dipasang pada lid, kemudian memasang
lid yang telah terpasang paddle pada slurry container dan memasukkan
ke dalam atmospheric consistometer.
5. Menghidupkan motor dan stopwatch dan baca skala penunjuk selang
waktu 5 menit sampai menit ke – 50.
8.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
8.5.1. Hasil Percobaan
Tabel VIII-1
Tabulasi Pengujian Thickening time

PLU Air Semen Aditif Thickening time


G (ml) (gr) pada 50 menit (UC)
NaCl (gr) CMC (gr)
A 276 600 0 - 40
B 276 600 1 - 41
C 276 600 2 - 42
D 276 600 3 - 42
E 276 600 4 - 47
F 276 600 5 - 51
G 276 600 - 1 37,5
H 276 600 - 2 34
I 276 600 - 3 31
J 276 600 - 4 28
K 276 600 - 5 27
L 276 600 - 6 24

8.5.2. Perhitungan
Diketahui
Semen Kelas = A
Berat Semen = 600 gram
Additive yang digunakan = NaCl
Berat Additive = 3 gram
Wair
Vol. Air yang digunakan = ρair
= (WCR x Berat Semen) / air
= (46 % x 600) gr / 1 gr/cc
= 276 ml
Thickening time pada menit ke-50 = 42 UC

Anda mungkin juga menyukai