Anda di halaman 1dari 14

Contract No.

:
I DITJEN MIGAS 01.KK/BANG-BKS/P2K-PJDGB/2010. &
408/ISI-S3/ADM-CNT/VIII/10.

Doc. No: PJDGBURT-BRL-013-QC


PT. DUA RIBU SATU PANGRIPTA

PT. INDOMUDA SATRIA INTERNUSA

PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI

GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA

KOTA BEKASI
KECAMATAN RAWALUMBU
KELURAHAN BOJONG RAWALUMBU

STANDAR PROSEDUR KERJA

UJI PNEUMATIK

27 AGUSTUS
0 11 UNTUK DISETUJUI
2010

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

REV. TANGGAL HAL KETERANGAN DITJEN MIGAS


PT. INDOMUDA SATRIA PT. DUA RIBU
INTERNUSA SATU PANGRIPTA
DAFTAR ISI

1. Tujuan....................................................................................................................3
2. Ruang Ungkup.......................................................................................................3
3. Definisi...................................................................................................................3
4. Acuan.................................................................................................................... 3
5. Ketentuan Umum...................................................................................................3
6. Spesifikasi............................................................................................................. 3
7. Prosedur Uji Pneumatic.........................................................................................4
8. Metode pelaksanaan uji pneumatic.......................................................................5

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman 2
dari 14
1. Tujuan

Memberikan pedom.an umum bagi pars perencana jaringan pipa gas dalam
merencanakan pengujian pneumatic untuk konstruksi pipa polyethylene SiF.;CC4111
jaringan pipe distribusi gas.

2. Ruang Ungkup

Prosedur ini merupakan pedoman terttilis yang berisi persyaratan minimal dalam
pelaksanaan kegiatan pengujian pneumatic untuk konstruksi pipa polyethylene sistem
jaringan pipa distribusi gas.

3. Definisi

Uji Pneumatic, bagian dan kegiatan pengujian di mana jaringan pipa diberi tekanan. Uji
pneumatic meliputi uji kekuatan dan uji kebocoran.

4. Acuan

4.1. Peraturan SK Dirjen Migas No. 84K/DJM/II/1998


4.2. Owner Specification (Dokumen kontrak)
4.3. SM-13-3474-2009 Sistem perpipaan transrnisi dah distribusi gas
4.4. SNI. 13-3507-1994, Konstruksi Sistem Pipa Polyethelene untuk Gas Bumi, Dewan
Standardisasi Nasional-DSN, 1994.

5. Ketentuan Umum

Suatu pengujian awal dengan menggunakan udara pada tekanan tidak lebih dari 170
kPa (25 psi) mungkin dilakukan sebelum pengujian pneumatic untuk mengetahui lokasi
kebocoran.

6. Spesifikasi

6.1. Pressure pipa servis untuk tekanan operasional maksimum adalah 100 mbar.
6.2. Pressure pipa induk sub-header untuk tekanan operasional maksimum adalah 100
mbar.
6.3. Pressure pipa induk loop-header untuk tekanan operasional maksimum adalah 2.3
bar.
6.4. Jumlah sektor keseluruhan adalah 10 sektor dan 1 pipa Loop Header

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman 3
dari 14
SEKTO PIPA 0 PIPA 0 PIP 0 PIPA 0 PIPA 0 Total Volume
NO. 32 (M) 63 (M) 90 (M) (M3)
R 20 (M)
18 0 (M)

1. A 369.7 553.7 229.0 482.8 - 2.74


2. -A 227.6 324.6 1,102.0 1,510.8 - 8.58
3. -A 251.7 481.2 2,871.0 426.8 7.85
4. -
A 217.9 333.7 988.0 920.8 - 5.95
5. -A 569.2 833.0 3,669.0 1,639.8 - 14.62
6. -A 456.4 715.6 2,560.0 867.8 - 9,15
7. -A 528.6 1,066.8 2,712.0 1,034.8 - 10.31
8. -A 653.8 959.5 2,265.0 1,744.8 - 12.26
9. -A 579.2 978.8 3,776.5 2,159.3 - 17.02
10. -A 9.9 17.4 948.0 2,560.8 - 12.36
-
Pipa
1
- - -

L0013 . 72.57
1.
Header

Total
3,864.0 6,264.3 21,118.5 13,348. - 173.41
5

7. Prosedur Uji Pneumatic

7.1. Ketentuan Umum

(a). Uji pneumatic pada jalur pipa bukan bája hanya diijinkan setelah mendapat
persetujuan dari client.
(b). Uji pneumatic beresiko terhadap energi yang dilepaskan yang disimpan
dalam gas yang ditekan.
(c). Perhatian yang khusus harus dilakukan untuk memperkecii kegagalan
selama uji kebocoran pneumatic.
(d). Kemungkinan terjadinya keretakan harus dipertimbangkan pada waktu uji
kebocoran pneumatic pada temperatur yang rnendekati temperatur transisi
ductile-brittle.
(e). Tekanan uji dan lama pengujian di sesuaikan dengan tabel 1 dan tabel 4.

7.2 Aspek keseiamatanikeamanan

(a). Denah lokasi daerah hazardous harus terlampir.


(b). Pengawas lapangan harus memberitahu kepada masyarakat sekitar tentang
bahaya dari pipa yang bertekanan.
(c). Pengawas lapangan membuat job safety analisis dan meiakukan safety
Briefing sebelum uji pneumatic dilakukan.
(d). Memasang rambu-rambu pengaman dan peringatan di daerah hazardous.
(e). Pekerja wakb menggunakan PPE.
(f). Hanya personil yang terlibat saja yang boieh masuk dalam daerah
hazardous.

7.3 Prosedur

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman 4
dari 14
(a). Tekanan hams dinaikkan secara periahan-lahan sampai pengukur tekanan
nnenunjukkan tekanan sedikit iebih rendah dari satu setengah tekanan pengujian
atau sebesar 170 kPa (25 psi), pada saat pemeriksaan awal hams dilakukan
termasuk pada sambungan.
(b). Tekanan harus secara berangsur-angsur ditingkatkan sampai tercapai
tekanan pengujian, tekanan pada setiap langkah cukup untuk menyamakan
dengan tegangan pipa.
(c). Tekanan kemudian harus dikurangi menjadi tekanan disain seperti sebelum
pengujian kebocoran dilakukan.
(d). Suatu pengujian kebocoran harus dilakukan sedikitnya selama 5 menit, dan
semua sambungan dan koneksi harus diperiksa dari kebocoran.
(e). Lama pengujian dan penurunan tekanan maksimum yang diperkenankan
terhadap lama pengujian dengan volume yang tidak terdapat pada tabel 2, dapat
dilihat pada Tabel 3 & 4.
(f). Untuk pengujian pipa dengan tekanan lebih besar dari 75 mbar ski 2 bar, bila
terjadi perubahan suhu udara sebesar 1°C di dalam pipa tekanan akan berubah
15 mbar.
(g). Untuk pengujian pipa dengan tekanan lebih besar dari 2 bar sld 7 bar, bila
terjadi perubahan suhu udara sebesar 1°C di dalam pipa tekanan akan berubah
28 mbar.

7.4. Peralatan uji

Peralatan uji yang digunakan mengacu kepada SK Dirjen Migas No. 84K/DJM/I1/1998,
termasuk spesifikasi ketelitiannya dan juga harus dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi
dari instansi berwenang yang masih berlaku. Peralatan yang dipakai antara lain :
* Saringan Udara
* Kompressor kapasitas 7 bar
* Tangki Udara
* Dead Weight Test (DWT)
* Pressure gauge
* Barton Chart
* Valve (manifold test)

7.5. Fluida Pengujian

Fluida yang digunakan sebagal media pengujian adalah udara.

7.6. interpretasi hasil

Jika uji tekan dilaksanakan menu•ut label 4 dan hasllnya tidak meyakinkan,
perpanjangan waktu pengujian perlu dipertimbangkan sebelum melakukan tindakan
seianjuknya .Dan jika dalam polakscuinan uji tidak ditemukan kebocoran,pressure
gauge. tidak ada penurunan serta pembacaan DWT dan barton chart terlihat hasil
sempurna maka sistem harus dikoaongkan dari tekanan secara perlahan-tahnn sampni
putiisi tills( ukur mencapai 0%. Bar chart di tanda tangani oleh semua inspektor yang
terlihat,

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman 5
dari 14
8. Metode pelaksanaan uji pneumatic

8,1. Persiapan

(a). F'astikan semua peralatan yang akan digunakan masih dalam kondisi balk.
(b). F'asang temporary test blind pada system jaringan pipa distribusi I service
yang masih terbuka.
(c). Pasang 2 nomor pressure gauge yang sudah dikalibrasi pada titik awal dan
akhir, pastikan dalam keadaan benar dart aman.
(d). Pasang hose connection dari kompresor menuju ke point system jaringan
pipa distribusi I se-vice dan pastikan dalam keadaan benar dan aman.
(e). Pasang hose connection dari DWT dan Barton chart menuju manifold
pastikan dalam keadaan benar dan aman.
(f). Rambu-rambu pengaman harus terpasang pada daerah yang mempunyai
potensi bahaya.
(g). Pasang alat penerangan bila bekerja pada malam hari.
(h). Pasang tench bila keadaan hujan.
(i). Lakukan safety Briefing sebelum uji pneumatic dilakukan.

8.2. Pelaksanaan

(a). Ilsi pips dengan udara ditanjutkan dengan penekanan sampai 1,035 bar
(30%).
(b). Tahan tekanan 1,035 bar selama 15 menit.
(c). Periksa alat ukur apakah ada penurunan tekanan.
(d). Lakukan soap test pada sambungan-sambungan yang rnenggunakan ulir
atau flange.
(e). Jika tekanan tidak turun dan tidak terjadi kebocoran maka lanjutkan
penekanar. sampai 2,4 bar (70%).
(f). Tahan tekanan 2,4 bar selama 15 menit.
(g). Lakukan soap test pada sambungan-sannbungan yang rnenggunakan ulir
atau flange.
(h). Jika tekanan tidak turun den tidak terjadi kebocoran maka lanjutkan
penekanan sampai 3,45 ba.. (100%).
(i). Diperiksa dan di catat setiap 30 menit terhadap perubahan suhu dan
perubahan tekanan selama waktu holding time di posisi alat ukur
inlet dan outlet, ditandatangani oleh operator bar chart dan diketahui
oleh QA/QC kontraktor.
(j). Lama pengujian ditentukan berdasarkan volume. Dimana: volume 10 m3
adaiah 4 jam dan volume > 10 m3 adalah 8 jam. Namun bila diindikasikan ada
penurunan tekanan maka dilakukan penambahan waktu sesuai ketentuan Tabel
4.
(k). Jika dalam waktu lama pengujian tidak terjadi penurunan tekanan maka
udara harus dikosongkan dari jaringan.
(I). Jika ditemukan kebocoran dan terjadi penurunan yang sangat besar pada
alat ukur maka langkah yang harus dilakukan adalah membuang udara secara
perlahan-lahan sampai pada alat ukur nol bar, clan seianjutnya dilakukan
PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK
Halaman 6
dari 14
perbaikan pada pipa yang bocor kemudian kembali ke langkah awal.

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman 7
dari 14
Tekanal (bar)

3.
4
2.
4
0
1.
0
3
0.
0 W OP
mnt 15 runt 4 s/d 8 Jaz:0 a
()
a

Note : Lama pengujian disesuaikan dengan prosedur uji pneumatic butir 8.2.(j).

Lampiran/ Appendix tabel 1

Tekanan Uji dan Lama Pengujian Uji Pneumatis

Lama Pengujian Penurunan I


11)
dull 1,111
01.1111
01) Maksimum
Sistem
Tekanan Uji Uji yang
Ytilig
Digunak
an dipersyaratk
an

Dia
Pipa
1.5 X Dead 125mm s/d
Servis tekanan weight oil Dia 20 180 mm
Dia 20mm
& mm & 32 Lihat tabel 4
operasional columm rim
maksimum tester s/d 90 mm
Pipa
Iriduk s/d 7bar

Tabel 2.
Volume Nominal Pipa (m3) Uji Pneurnatis

Panjang Diameter (mm (inci))


Pipa (m) 63 90 125 180 250
(2.5) (3.5) (4.9) (7) (9,8)

1 0.02 0.50 0.10 0.20 0.30


0
2 0.06 0.10 0.19 0.39 0.77
0
PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK
Halaman 8
dari 14
3 0.07 0.15 0.29 0.59 1.20
0
4 0.10 0.20 0.38 0.78 1.50
0
5 0.12 0.25 0.48 0.98 1.90
0
6 0.15 0.29 0.57 1.20 2.30
0
7 0.17 0.34 0.67 1.40 2.70
0
8 0.20 0.39 0.76 1.60 3.10
0
9 0.22 0.44 0.86 1.80 3.50
0 2.00 3.80
1 0.25 0.49 0.95
0
2 0.49 0.98 1.90 3.9,0 7.70
0
3 0.74 1.50 2.90 5.90 12.00
0 7.80
4 0.99 2.00 3.80 15.00
0
5 1.20 2.50 4.80 9.80 19.00
0 15.00 29.00
7 1.90 3.70 7.10
5
1 2.50 4.90 9.50 20.00 38.00
0

Tabel 3.
Penurunan Tekanan Maksimum Yang Diperkenankan (mBar)
Pada Pen - mbar— 2 bar
.
Lama en•u Ian am
Volu 8 1 2 4
me - 6
- 4- 8
0.1
0.2 67 - -
0.3 45 -
0.4 34 - -
0.5 27 - -
0.6 23
0.7 19 7 - -
0.8 17 6 - -
0.9 15 6 8 -
1 14 5 8 -

2 7 1 2 4 8
3 5 9 1 2 5
4 7 1 2 4
5 5 1 1 3
6 5 9 1 2
7
8
9 2 3 6 9 1
10 1 3 5 8 1
20
30 - 1 2 3
40
50 - 1 1 2
30 1 I
70 - 1 1
80 1 1
PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK
Halaman 9
dari 14
90 N 1 1
100 N - 1 1
110 - - 1
120 M
- - - 1
130 - - - 1
140 a - - 1
150 - - 1
160 std 300 - 1
Catatan:
Untuk waktu uji, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai penurunan tekanan
perpanjanga 0,0028 mlarn den tE.kanan uji 3 mbar,
n 3 mbar 0,883 v, dimana t = waktu atagujian; v = volume pipa induk
dengan dalam m'.
angka

Tabel 4.
Penurunan Tekanan Maksimum Yang Diperkenankan (mBar)
Pada Pengujian Pipa Induk Tekanan 2 -4 bar

Volume Lama Pengujian(menit)


(m ) -
4 8 16 24 48 72 96
0.1 6 - - - - -
0.2 3 68 - - - -
0.3 2 45 90 - - - -
0.4 1 34 68 - - -
0.5 1 27 54 81 - -
0.6 1 23 45 68 - -
0.7 1 20 39 58 - -
0.8 9 17 34 51 - - -
0.9 8 15 30 45 90 - -
1 7 14 27 41 81 - -
2 3 7 14 2' 41 61 81
3 2 5 9 14 27 41 54
4 2 3 7 10 21 31 41
5 1 3 5 8 16 25 33
6 1 2 5 7 14 21 27
7 1 2 4 6 12 18 23
8 1 2 3 5 10 15 21
9 1 2 3 5 9 14 18
10 1 1 3 4 8 12 16
20 - 1 1 2 4 6 8
30 - - 1 1 3 4 5
40 - - 1 1 2 3 4
50 - - .. 1 1 2 3
60 - - - 1 1 2 2
70 - - - 1 1 2 2
80 - - - - 1 1 2
90 - - - - 1 1 2
110 s/d - - - 1 1
170 s/d - 1
250 s/d - - - - - -
Catatan: waktu uji, waktu yang dibutuhkan untuk mencapal penurunan tekanan

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman
10 dari 14
lintuk kebocoran 0,0028 rrOjam dan tekanan 3 mbar,
uji = 1,766 v, dimana t = waktu volume pipa induk dalam rn".
perpanjarig pengulian; v =
an 3 mbar
dengan

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman
11 dari 14
Test Report

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman
12 dari 14
assn., werther.............m. •

PROYEK INTALASI PEMIPAAN DISTRIBUSI GAS BUM! .::


· 0 KfiLURAHAN 6111iNO AOUNdi .- KOTA

PA10.411ANF;
J 0114111.11410A8 m P P I w Pl. LAMS
P RESPATi
S
E p a
p E I r
v
K g l .
o ( a
U T
O , t
o U
R T o M .
k r
o . i
N 5 1 ; 5
L
1 A 8 1 ' 0 6
t
. 9 9 3 2 , M
0 4 5 4 , 7 M
2 1 , 6 4
, u
, 3 5 0 9 3 0
0 4 ,
5 ,2
2 0 0 1
A 3
, 9 , , , 0
0
4 4 0 2
9 p
3
0 7 2
iV 1 7 ,
1 5,222 4,025 0 7
0 1 4
U , , : e 0
- 6 -.. '-----1027,3 2333,5 1 ,
/
V 4,354 4,824 1
0 1
0 1 8 0
U , , 0 0
7

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman
13 dari 14
P f .
___fige,t ... , 1 , 9
A .
,,,,Rp 4 ,
9
4
_ A
.S
A
4 .5
1 3
2974,9
1
1
1
2
3
.
.
9
2
,
8 7
„ Y . §010;.d . 0 3
150 . , 1 f
. . ,.
. 1
. 1668 2260 
V 7,070 4,672 0 4
0 i
, -
U , , -
S 1754,5 2886,5 1 9 4
5
A 4 9 ,
· V
U
7,4369 5,9674 0
,
0
,
1
4
8

S 2558 849 1 1 1
8 A
V 10,843 1,755 7
0 1
0 8 0
U ,
- ,
- 1
8 7
- . 7 1

PT.INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UJI NEUMATIK


Halaman
14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai