Anda di halaman 1dari 11

MODUL IV

PENENTUAN PERMEABILITAS ABSOLUT CORE SAMPLE DENGAN GAS


PERMEAMETER

Nama : Wahyu Setiawan


NIM : 12216062
Kelompok : Jumat B1
Tanggal Praktikum : 2 Maret 2018
Tanggal Penyerahan : 8 Maret 2018
Dosen : Prof. Dr. Ir. Pudji Permadi
Asisten Modul : 1. Luthfan Hafizha J. (12214048)
2. Saskia (12214071)

LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................................2

DAFTAR TABEL.................................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................3

BAB I TUJUAN DAN PRINSIP PERCOBAAN.................................................................4

1.1 TUJUAN PERCOBAAN....................................................................................4


1.2 PRINSIP PERCOBAAN.....................................................................................4

BAB II ALAT DAN BAHAN...............................................................................................5

BAB III DATA PERCOBAAN.............................................................................................5

BAB IV PENGOLAHAN DATA..........................................................................................6

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN..........................................................................8

5.1 PRINSIP ALAT YANG DIGUNAKAN.............................................................8

5.2 ASUMSI YANG DIGUNAKAN.........................................................................9

5.3 KEBERJALANAN PRAKTIKUM......................................................................9

5.4 ANALISIS HASIL..............................................................................................10

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................11

6.1 KESIMPULAN....................................................................................................11

6.2 SARAN................................................................................................................11

6.3 KESAN DAN PESAN .......................................................................................11

BAB VII DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11


DAFTAR TABEL

Tabel 1 .............................................................................................................................. 4
Tabel 2 .............................................................................................................................. 5
Tabel 3 .............................................................................................................................. 7
Tabel 4 .............................................................................................................................. 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ........................................................................................................................... 7
Gambar 2 ........................................................................................................................... 7
BAB I
TUJUAN DAN PRINSIP PERCOBAAN

TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami prinsip dan cara kerja gas permeameter
2. Menentukan besarnya permeabilitas absolut suatu sample core dengan gas
permeameter
3. Memahami pengetahuan mengenai permeabilitas absolut

PRINSIP PERCOBAAN
Permeabilitas absolut sebuah batuan adalah kemampuan suatu batuan untuk
melewatkan suatu fluida pada saat batuan tersebut terjenuhi oleh fluida yang melewatinya
tanpa merusak struktur dari batuan tersebut. Suatu batuan yang memiliki porositas belum tentu
memiliki permeabilitas. Harga permeabilitas absolut suatu batuan tidak bergantung pada fluida
yang melaluinya, melainkan bergantung pada batuan itu sendiri. Sehingga fluida apapun yang
digunakan untuk mengukur harga permeabilitas absolut idealnya akan menghasilkan harga
yang sama.
Pada praktikum ini, alat utama yang digunakan adalah PERG-200 Gas Permeameter.
Prinsip kerja alat ini adalah mengukur flow rate fluida yang melalui pori-pori core sample
dalam keadaan satu fasa dengan perbedaan tekanan inlet-outlet tertentu. Fluida ynag digunakan
adalah gas N2. Mula-mula gas N2 dihubungkan pada gas permeameter. Core sample
dimasukan ke Fancher Core Holder, lalu gas N2 dilewatkan pada core tersebut dan nilai
volumetric flow rate dilihat pada monitor di gas permeameter. Pressure yang digunakan dalam
perhitungan merupakan Prata-rata karena perbedaan tekanan inlet-outlet.
Dengan demikian, permeabilitas absolut dapat ditentukan menggunakan Hukum Darcy
yang dimodifikasi dengan Hukum Boyle. Dengan persamaan akhir yang digunakan adalah
sebagai berikut :
2000 𝑃 𝑄𝜇𝐿
𝑘= 2 − 𝑃2
𝐴(𝑃𝑢𝑝 𝑑𝑜𝑤𝑛 )

Dimana :
• K = permeabilitas absolut core sample (milidarcy)
• 𝑃 = Tekanan rata-rata (atm)
• 𝑄 = Volumetric rate (cc/s)
• L = panjang sample core (cm)
• A = Luas penampang core sample (𝑐𝑚2 )
• 𝜇 = Viskositas fluida gas (cp)

BAB II
ALAT DAN BAHAN

ALAT :
1. PERG-200 BAHAN :
2. Fancher Core Holder 1. Sample Core
3. Jangka Sorong 2. Gas N2
4. Tabung gas N2

BAB III
DATA PERCOBAAN

Core Panjang Diameter Luas A Pupstream Q (cc/menit)


Sample (cm) (cm) (𝑐𝑚2 ) (psig)
C10 3.83 2.56 5.1472 14.7 458.8
9.1 289.3
5 162.9
2.9 95.4
C11 3.55 2.56 5.1472 20.2 45.5
14.9 28.5
10.4 16.3
6.8 7.2
Tabel 1. Data percobaan (sumber : Pribadi)
Pdownstream = 14.7 psia = 1 atm
𝜇𝑁2 = 0.0179 sentipoise
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

Core Pupstream Pupstream Pupstream Q Q Kabs (mD) 1/


Sample (psig) (psia) (atm) (atm) (cc/menit) (cc/detik) (1/atm)

C10 14.7 29.4 2.0007 1.5003 458.8 7.6467 101.7799048 0.666518


9.1 23.8 1.6196 1.3098 289.3 4.8217 103.6510116 0.763478
5 19.7 1.3406 1.1703 162.9 2.7150 106.1756867 0.854487
2.9 17.6 1.1977 1.0988 95.4 1.5900 107.1309986 0.910051

C11 20.2 34.9 2.3749 1.6875 45.5 0.7583 6.809028637 0.592602


14.9 29.6 2.0143 1.5071 28.5 0.4750 5.781573993 0.663508
10.4 25.1 1.7081 1.3540 16.3 0.2717 4.736741676 0.738537
6.8 21.5 1.4631 1.2315 7.2 0.1200 3.199191602 0.811993

Tabel 2. Pengolahan data (sumber :Pribadi)


Apabila kita lakukan ploting untuk data C10 dan C11, dimana kita plotkan nilai Kabs terhadap
1/𝑃 kita peroleh sebagai berikut :
1. Untuk sample core C10

K (mD) 1/𝑃

101.7799048 0.666517811
103.6510116 0.763478254
106.1756867 0.854487233
107.1309986 0.910050599

Tabel 3. K dan 1/P C10


(sumber : pribadi)
Gambar 1. Plot K vs 1/P C10 (sumber : pribadi)

Dari grafik terlihat persamaan garis yang dibentuk oleh data permeabilitas dan 1/𝑃. Untuk
mencari nilai permeabilitas absolut core sample tersebut yaitu dengan menggunakan titik
potong hasil regresi, diperoleh K = 86.577 mD.

2. Untuk sample core C11


1/𝑃 K (mD)

0.59260225 6.809028637
0.663508367 5.781573993
0.738537437 4.736741676
0.811993139 3.199191602

Tabel 4. K dan 1/P C11 (sumber


: pribadi)
Gambar 2. Plot K vs 1/P C11 (sumber : pribadi)

Dari grafik terlihat persamaan garis yang dibentuk oleh data permeabilitas dan 1/𝑃. Untuk
mencari nilai permeabilitas absolut core sample tersebut yaitu dengan menggunakan titik
potong hasil regresi, diperoleh K = 16.499 mD.
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. PRINSIP ALAT

• PERG-200
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengukur laju alir gas yang dilewatkan pada
suatu sampel core yang telah ditentukan tekanan upstreamnya pada kondisi isotermal dan gas
inert dengan menggunakan Hukum Darcy. Tekanan yang ditentukan adalah tekanan upstream
karena untuk tekanan downstream telah diasumsikan sebagai tekanan atmosfer sebesar 14.7
psia atau 0 psig. Laju alir yang didapat dan tekanan yang ditentukan itu nantinya akan diolah
untuk menentukan nilai permeabilitas dari persamaan Darcy yang telah dimodifikasi dengan
hukum Boyle.
• Fancher Core Holder
Fancher core holder merupakan suatu chamber yang digunakan sebagai tempat sampel
core saat dilakukannya percobaan. Pada fancher terdapat dua lubang yaitu lubang pipa inlet
dan pipa outlet dari gas yang digunakan. Pipa outlet terhubung lagi dengan PERG-200 dan
langsung terbuka pada lingkungan luar. Di dalam fancher terdapat karet sebagai perekat sampel
core sehingga dapat dipastikan tidak ada gas yang mengalir di samping-samping core sampel.
Karet pun berbentuk unik yakni dengan salah satu ujung yang semakin kecil, ini digunakan
sebagai pemerekat sampel core sehingga benar-benar tidak ada gas yang melalui sisinya.
• Tabung Gas N2
Merupakan tempat penampungan dan sumber dari gas N2 yang akan digunakan pada
percobaan ini. Tabung gas N2 ini dilengkapi dengan valve dan regulator untuk mengatur aliran
gas N2 yang keluar dari tabung. Gas N2 dari tabung dialirkan ke PERG-200 melalui pipa.
• Jangka Sorong
Pada percobaan ini digunakan untuk mengukur dimensi dari core sample, seperti
panjang dan diameter. Jangka sorong yang digunakan untuk mengukur dimensi core sample
ini memiliki tingkat ketelitian kurang lebih sebesar 0.005 cm.
• Core Sample
Core sample yang digunakan pada percobaan kali ini harus berupa core sample yang
masih segar, dalam keadaan bersih, dan kering. Untuk ukuran dimensi dari core sample tersebut
kurang lebih dengan diameter dan panjang mendekati 1 inci. Hal ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan ukuran denga Fancer core holder yang digunakan.

2. ASUMSI

➢ Core sample dalam keadaan bersih dan kering


➢ Core sample berbentuk silinder sempurna dengan ukuran diameternya mendekati 1 In
➢ Gas N2 yang digunakan diasumsikan inert dan bersifat gas Ideal
➢ Francher Core Holder tertutup rapat sehingga tidak dimungkinkan terjadi kebocoran
gas, serta tidak ada kesqalahan pengukuran tekanan dan flow rate gas
➢ Tekanan yang diukur menunjukan nilai yang stabil
➢ Tidak ada pengaruh tekanan overburden pada core sample
➢ Pengukuran dilakukan pada kondisi isotermal
➢ Viskositas gas yang digunakan konstan
➢ Pengukuran yang dilakukan minim terjadi kesalahan
➢ Asumsi besarnya viskositas gas N2 sebesar 0.0179 sentipoise

3. KEBERJALANAN PRAKTIKUM

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Maret 2018. Awal sebelum
dilakukannya praktikum seshift kelompok yang beranggotakan 10 orang pada percobaan kali
ini melakukan serangkaian tes, seperti tes awal dan tes alat. Dari kedua tes tersebut tidak ada
dari teman kami yang dikeluarkan dari praktikum ini. Setelah tes awal dan tes alat dilakukan,
masing-masing dari kami melakukan pembagian tugas pada percobaan kali ini.
Langkah awal dari percobaan kali ini adalah menghitung dimensi dari core sample yang
akan digunakan menggunakan jangka sorong. Kemudian sambungkan PERG-200 dengan
sumber tegangan 220V. Buka valve dan regulator pada tabung gas N2 sehingga gas dapat
mengalir ke alat PERG-200. selanjutnya pastikan skala tekanan dan flow rate pada PERG-200
menunjukan skala nol, jika tidak atur regulator pada alat PERG-200. Masukkan core sample
ke dalam Fancher Core holder, kemudian tutup Fancher Core Holder sampai benar-benar rapat.
Tutup valve V1 pada PERG-200, atur tekanan hingga sebesar 20 psig. Kemudian atur regulator
pada alat PERG-200 sehingga display upstream pressure menunjukan skala yang diinginkan.
Tunggu beberapa menit hingga tekanan dan laju alir menunjukan nilai yang stabil, dan catat
hasilnya ketika sudah stabil. Prosedur dalam percobaan ini sebenarnya sangat mudah dan cepat
untuk dilakukan. Namun pada percobaan ini PERG-1 maupun PERG-2 yang digunakan pada
praktikum kali ini ternyata dalam keadaan rusak, sehingga kami tidak dapat melakukan
percobaan pada modul kali ini. Data yang kami peroleh adalah data yang berasal dari asisten.

4. ANALISIS HASIL

Untuk pengolahanan data pada kedua core samplemasih sesuai dengan teori yang ada
bahwa nilai tekanan upstream dengan debit fluida adalah sebanding. Pada kedua core sample
didapati bahwa semakin besar nilai tekanan yang diberikan maka debit fluida akan semakin
besar.
Core sample C10 tidak mengalami penyimpangan dari teori untuk bentuk grafik K vs
1/P, dimana gradien pada grafik masih memiliki nilai positif. hal ini sesuai dengan teori
klinkenberg effect dimana ketika kita plot data K vs 1/P maka akan selalu dihasilkan garis lurus
dengan nilai gradien yang positif. untuk nilai permeabilitas core sample C10 setelah dilakukan
koreksi klinkenberg diperoleh nilai K ketika 1/P = 0, adalah sebesar 86.577mD.
Pada core sample C11 untuk bentuk grafik mengalami penyimpangan dengan teori
effek klinkenberg. Dimana pada sample core C11 memiliki gradien bernilai negatif, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh alat yang memang tidak dalam kondisi baik. Mungkin juga
ketika percobaan nilai tekanan ataupun flowratenya tidak pernah stabil , nilai yang ditunjukan
berosilasi. Hal ini menunjukan bahwa Fancher Core Holder ataupun PERG-200 mengalami
kebocoran dalam instalasi aliran gas N2. Untuk sample core C11 diperoleh nilai permeabilitas
yang sudah dikoreksi dengan efek klinkenberg, yaitu K ketika nilai 1/P = 0, adalah sebesar
16.499mD.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
setelah melakukan percobaan dan pengolahan data dapet disimpulkan bahwa :
• Alat PERG-200 gas permeameter dapat digunakan untuk menentukan permeabilitas
core sample dengan cara mengukur laju alir yang melalui core sample dan tekanan
upstreamnya. Kemudian dari data tersebut dapat kita hitung nilai permeabilitas core
sample dengan menggunakan hukum Darcy yang telah dimodifikasi dengan hukum
Boyle.
• Nilai permeabilitas untuk core sample C10 adalah sebesar 86.577mD dan nilai
permeabilitas untuk core sample C11 adalah sebesar 16.499mD.

SARAN
Sebaiknya sebelum percobaan dilakukan ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu
setiap alat yang akan digunakan dalam percobaan ini. Sehingga tidak terulang lagi kejadian
alat PERG-200 tidak dapat digunakan (rusak).

KESAN DAN PESAN


Praktikum yang dilakukan pertamakali di shift Jumat, praktikum kali ini terbilang
sederhana dan tidak memakan banyak waktu. Asisten di shift ini juga cukup santai, jelas dan
tidak terlalu iseng di tes Awal dan tes alat. Semoga kedepannya asisten dapat lebih baik lagi

BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Amyx, James W. et al. 1960. Petroleum Reservoir Engineering. New York: McGraw-Hill Book
Company
Latifa, Zilva Rifanti.2013.Catatan Kuliah Petrofisika. Bandung : HMTM Patra ITB
Laboratorium Petrofisika. 2016. Buku Petunjuk Praktikum Petrofisika Bandung: TM ITB.

Anda mungkin juga menyukai