Anda di halaman 1dari 6

44

BAB V
PENGUJIAN THICKNING TIME
5.1.

Tujuan Percobaan
1. Dapat mengukur thickening time suatu suspense semen
2. Dapat

mengetahui

peralatan

yang

digunakan

untukmengukur

thickening time
3.

Dapat menyimpulkan pengaruh penambahan additive terhadap


thickening time suspense semen

4. Dapat Mengetahui cara penggunaan alat atmospheric consistometer


5.2.

Teori Dasar
Thickening time didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan
suspensi semen untuk mencapai konsistensi sebesar 100 UC (Unit of
Consistency). Konsistensi sebesar 100 UC merupakan batasan bagi
suspense semen masih dapat dipompa lagi. Dalam penyemenan yang di
maksud dengan konsistensi adalah viskositas, cuma dalam pengukurannya
ada sedikit perbedaan prinsip . sehingga penggunaan konsistensi ini dapat
dipakai untuk membedakan viskositas pada operasi penyemenan dengan
viskositas pada operasi pemboran (lumpur pemboran).
Thickening time semen ini sangatlah penting , waktu pemompaan
harus lebih kecil dari thickening time, karena bila tidak akan
menyebabkansuspensi semen mengeras lebih dahulu. Sebelum sesudah
suspense semen mencapai target yang diinginkan dan bila mengeras
didalam casing merupakan kejadian yang sangat fatal dalam oprasi
pemboran selanjutnya.
Untuk sumur-sumur yang dalam dan untuk kolam penyemenannya
yang panjang, diperluakn waktu pemompaan yang lama sehingga
Thickening time harus diperpanjang, untuk memeperpanjang atau
memperlambat Thickening time perlu ditambah retarder kedalam suspensi

45

semen, seperti kalsium lignosulfat, carboxymenthyl hydroxyethyl cellulose


dan senyawa-senyawa organik.
Pada sumur-sumur yang dangkal maka diperlukan thickening time
yang tidak lama, karena selain target yang akan dicapai tidak terlalu
panjang, juga untuk mempersingkat waktu. Untuk mempersingkat
thickening time, dapat ditambah accelerator kedalam suspensi semen.
Yang termasuk accelerator adalah kalsium klorida, sodium klorida,
gypsum, sodium silikat, air laut dan additif yang tergolong dalam
dispersant.
Perencanaan besarnya thickening time bergantung kepada kedalamen
sumur dan waktu untuk mencapai daerah target yang akan disemen
dilaboratorium, pengukuran thickening time menggunakan alat high
pressure high temperature consistometer (HPHT). Disimulasikan pada
kondisi temperature dan tekanan sirkulasi. Thickening time suspense
semen dibaca bila pada alat diatas telah menunjukkan 100 Uc untuk
setandar API. Namun ada perusahaan lainyang menggunakan angka 70 Uc
(seperti

pada

hudbay) dengan

pertimbangan

factor keselamatan,

kemudiaan dieksrapolasi ke 100 uc.


Perhitungan konsistensi suspensi semen dilaboratorium ini dilakukan
dengan mengisi sampel kedalam silinder, lalu diputar konstan pada 150
rpm kemudiaan dibaca harga torsinya. Dan harga konsistensi suspensi
semen dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Bc=

Dimana :
Bc = konsistensi suspense semen
T

= pembacaan harga torsi,g-cm

46

Peralatan yang digunakan untuk mengukur thickening time suspensi


semen adalah Atmospheric Consistometer digunakan untuk kondisi
tekanan atmosphere dan temperature sampai 220o figure 5 sedangkan
HPHT Consistometer umumnya digunakan pada tekanan sampai 2500 psi
dan BHCT 500o
5.3.

Peralatan dan Bahan


5.3.1. Peralatan
a) Atmospheric Consistometer
b) Stop watch
c) Mixer
d) Timbangan

Gambar 5.1. Atmospheric Consistometer

5.3.2. Bahan Bahan

5.4.

5.1.

Bubuk semen kelas G

5.2.

NaCl

5.3.

Air

Prosedur Percobaan
1.

Siapkan peralatan dan stop watch, sebelum dilakukan pengujian


kalibrasi peralatan yang akan digunakan. Kalibrasi dan pengujiannya
sebagai berikut :

47

2.

Hidupkan switch master dan set temperature pada skala yang


diinginkan.

3.

Tuangkan suspensi semen kedalam slurry container sampai ketinggian


yang ditunjukkan oleh batas garis.

4.

Paddel yang teah dilapisi grease dipasang pada lid yang telah
terpasang paddel pada slurry container dan masukkan kedalam
atmospheric consistometer.

5.

Hidupkan motor dan stop watch dan skala petunjuk dalam selang
waktu tertentu sampai jarum torsi menunjukkan angka 70 BC.

5.5.

Analisa dan Hasil Perhitungan


5.5.1. Analisa
Tabel 5.1 Pengujian Thickening Time

Semen
(gram)
600
600
600
600
600
600
600
600

Air
(ml)
276
276
276
276
276
276
276
276

Additif (gram)
NaCl
CMC
0
1
2
3
0
1
2
3

Thickening
Time(UC)
14
16
22
23
15
14
10
8

48

Grafik 5.1. Grafik Hubungan Penambahan Additif ( NaCl & CMC ) Vs Thickening Time

5.6.

Pembahasan
Dalam percobaan thickening time ini dilakukan dengan menggunakan
komposisi: semen kelas G 600 gram, additive NaCl dan CMC 0 gr sampai
3 gr dan 276 mL air. Suspensi semen yang telah terbentuk dimasukkan ke
dalam slurry cup sampai batas dan dimasukkan ke dalam Atmospheric
Consistometer, yang merupakan salah satu alat yang dipakai untuk
mengukur konsistensi suspensi semen.
Additive yang dipakai dalam percobaan ini yaitu NaCl dan CMC.
Penambahan NaCl ke dalam suspensi semen akan mempercepat proses
thickening time/ pengerasan suspensi semen. Hal itu terjadi karena NaCl
bersifat mengikat H2O sehingga jumlah volume air dalam suspense akan
berkurang dan menyebabkan suspensi semen cepat mongering. NaCl
termasuk accelerator yang mempercepat thickening time. Selain itu
accelerator juga bisa berupa CaCl2, Gypsum.
CMC merupakan salah satu contoh additive yang memperlambat
thickening time (retarder). Contoh retarder yang lain antara lain Calcium
Lignosulfonate dan senyawasenyawa organic.

49

Grafik penambahan thickening time vs NaCl menunjukkan fluktuasi


yang tidak terlalu besar. Secara teori, semakin banyak NaCl yang
ditambahkan, maka thickening time akan meningkat (naik), karena
sifatnya sebagai pengencer. Suspensi semen yang encer viscositasnya kecil
sehingga waktu pengerasan semakin cepat.
Pada grafik thickening time vs CMC diperoleh penurunan thickening
time (memperlambat), dimana sifat CMC adalah sebagai pengental.
Suspensi semen yang kental viscositasnya besar, sehingga untuk mengeras
akan lama.
Pada aplikasi di lapangan pengujian thickening time adalah untuk
menentukan setting waktu pemompaan, dimana waktu pemompaan harus
lebih kecil dari thickening time. Jika tidak, dapat mengakibatkan suspensi
semen akan mengeras terlebih dahulu sebelum seluruh suspensi semen
mencapai target yang diinginkan.
5.7.

Kesimpulan
1. Thickening time adalah waktu yang dibutuhkan suspense semen untuk
mengeras.
2. Thickening time yang diinginkan tergantung dari kedalaman sumur dn
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai zona yang diinginkan .
3. Penmbhan additive pada suspense semen mempengaruhi thickening
time.
4. NACI adalah additive yang dapat meningkatkan harga thickening
time .
5. CMC adalah additive yang dapat menurunkan harga thickening time.

Anda mungkin juga menyukai