BAB I
KONSEP DASAR AIR TANAH
1.1. Pendahuluan
Airtanah dipelajari dalam ilmu geohidrologi. Geohidrologi
adalah cabang ilmu hidrologi yang mempelajari keberadaan,
persebaran, pergerakan serta sifat fisik dan kimia air di bawah
permukaan tanah. Selain ilmu geohidrologi ada beberapa cabang
ilmu hidrologi lainnya, diantaranya adalah Potamologi yang
mempelajari tentang air permukaan (sungai), Limnologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang genangan air secara
alamiah (danau dan rawa), Hidrometeorologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan antara meteorologi dan hidrologi
(hujan, suhu udara, penguapan) serta Kriologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang salju dan es.
Selain ilmu-ilmu hidrologi seperti yang terkait di atas, ada
istilah lain yang hampir sama dengan pengertian geohidrologi
yaitu hidrogeologi. Hidrogeologi adalah cabang ilmu hidrologi
yang mempelajari airtanah tetapi lebih ditekankan pada material
geologi.
Dalam Bab I ini akan dibahas secara mendalam konsep
dasar airtanah. Hal-hal yang akan dibahas adalah pengertian
airtanah, kedudukan airtanah dalam daur hidrologi, hubungan
geohidrologi dengan ilmu-ilmu lainnya, sumber airtanah serta
agihan dan aliran airtanah. Isi Bab ini sangat penting karena
merupakan konsep dasar dalam mempelajari airtanah secara
keseluruhan.
1.2. Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa diharapkan akan dapat menjelaskan konsep
dasar airtanah dan manfaat mempelajari airtanah.
1.3. Pengertian Airtanah
Balikpapan
Balikpapan
Balikpapan
Mintakat Aerasi
Mintakat
aerasi
terdiri
dari
mintakat
lengas
tanah,
Zone of aeration
kecuali jika terjadi peresapan air hujan dan peresapan sisa irigasi
ke permukaan tanah. Mintakat ini Ground
terdapat
mulai dari permukaan
Surface
tanah hingga mintakat akar tanaman. Ketebalannya bervariasi
Soil water
Zone of saturation
Intermediate
vadose zone
Capilitary
zone
Water Table
Balikpapan
Impermeable Rock
dan
air
gravitasi.
Air
pelikuler
tidak
mengalami
paling
bawah
dari
mintakat
aerasi
adalah
mintakat air kapiler. Mintakat ini berada mulai dari muka airtanah
hingga batas kenaikan airtanah (water table). Berdasarkan hasil
penelitian
diketahui
bahwa
ketebalan
mintakat
kapiler
Air Tersedia
Balikpapan
Mintakat Jenuh
akibat
adanya
gaya
molekuler
dan
tegangan
Sr =
Wr
100%
V
Dengan Wr adalah volume air yang tertahan di batuan dan
V adalah volume batuan atau tanah.
Kebalikan dari Specific retention adalah specific yield (Sy)
yang sering disebut pula
Balikpapan
Sy =
Wy
100%
V
Dengan Wy adalah volume air yg dapat diambil selama
pemompaan dan V adalah volume batuan atau tanah.
Jika semua rongga di dalam batuan atau tanah saling
berhubungan, maka jumlah dari specific retention dan specific
yield adalah merupakan porositas atau kesarangan batuan ( )
yang dapat dinyatakan dalam rumus :
= Sr + Sy
Balikpapan
Material
Specific Yield
(%)
Kerikil kasar
23
Kerikil sedang
24
Kerikil halus
25
Pasir kasar
27
Pasir sedang
28
Pasir halus
28
Debu
Lempung
21
27
Batu gamping
14
Sanddune
38
Sekis
26
Tuf
21
Balikpapan
Ground Surface
Stream
Alluvium
50 m
Water table
1000 m
Jaringan Aliran
25 m
Flow line
50 m
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi
Balikpapan
75 m
pada
ketinggian
tertentu
dapat
ditentukan
arah
Groundwater
contours
61.2
Water table
elevation
Direction of
Groundwater Flow
60.8
Balikpapan
10
Jenis-jenis
Fluktuasi
Muka
Airtanah
Berdasarkan Waktu
Jenis-jenis fluktuasi muka airtanah berdasarkan waktu
diantaranya adalah :
1. Fluktuasi Sekuler, yaitu perubahan muka airtanah dalam
kisaran tahunan. Musim kemarau yang melebihi atau kurang
dari keadaan normal serta curah hujan yang terjadi di atas
atau di bawah rata-rata tahunan merupakan penyebab
terjadinya fluktuasi sekuler. Perlu diperhatikan bahwa besar
kecilnya
curah
hujan
bukan
merupakan
satu-satunya
kebutuhan
rumah
tangga
yang
menyebabkan
Balikpapan
11
1.7.2.
Muka Airtanah
Aliran
permukaan
(sungai)
dapat
berfungsi
sebagai
Sebagai
pemukaan
airtanah.
lebih
Sebagai
pemberi
air
dangkal
penerima
apabila
kedudukan
aliran
dibandingkan
kedudukan
muka
kedudukan
aliran
air
apabila
Cross
sections
(a)
(b)
Plan
views
Faktor-faktor
yang
menyebabkan
fluktuasi
muka airtanah
1. Evapotranspirasi
Akuifer bebas dengan muka airtanah tidak terlalu dalam akan
mengalami
fluktuasi
harian
yang
disebabkan
oleh
Balikpapan
12
2. Keadaan Cuaca
Perubahan tekanan udara, hujan dan angina menyebabkan
fluktuasi
muka
airtanah.
Kenaikan
tekanan
udara
pengambilan
airtanah.
airtanah
Ketidakseimbangan
dan
berkurangnya
antara
besarnya
merupakan
penyebab
penurunan
muka
resapan
semakin
mengurangi
besarnya
imbuh
airtanah.
5. Gempa bumi
Hasil
observasi
pengaruh
penurunan
menunjukkan
terhadap
dan
airtanah.
kenaikan
gempa
Hal
muka
ini
bumi
mempunyai
ditunjukkan
airtanah
pada
oleh
sumur,
Balikpapan
13
Sifat
yang
terjadinya
perubahan
elastis
pada
perubahan
akuifer
tekanan
pembebanan.
tertekan
hidrostatis
Contoh
menyebabkan
bila
sederhana
terjadi
adalah
tanah.
Penurunan
permukaan
tanah
yang
BAB II
AKUIFER
2.1.
Pendahuluan
Airtanah tidak dijumpai di semua tempat. Keterdapatan air
tanah tergantung dari pada ada tidaknya lapisan batuan yang
dapat mengandung air tanah yang disebut akuifer. Demikan pula
keadalam air tanah juga tidak selalu sama, ini tergantung dari ke
dalam akuifernya.
2.1.1.
Pengertian
Balikpapan
14
Tipe Akuifer
Balikpapan
15
kedap air.
2. Akuifer tertekan (confined aquifer)
Akuifer jenis ini sering juga disebut sebagai akifer artesis.
Bila air tanah disumur dapat mengalir dipermukaan tanah
disebut sumur mengalir (flowing well). Dan bila air tanah
disumur kenaikannya tidak mencapai permukaan tanah
disebut sumur artesisi (artesian well )
Balikpapan
16
Ada
berbagai
formasi
geologi
yang
dapat
berfungsi
b) Lembah
Yang
Tertimbun
(abandoned
or
buried
valleys)
Lembah ini dahulu merupakan sungai. Tetapi karena
terjadi perubahan lintasan sungai, daerah ini menjadi
suatu lembah bekas sungai yang mempunyai potensi
air tanah tinggi. Akuifer didaerah ini merupakan
akuifer yang baik dan mengandung banyak air
terutama di musim penghujan.
c) Daerah Daratan (extensive plain)
Merupakan
endapan
suatu
yang
daerah
belum
luas
dengan
mengalami
material
pemampatan.
Balikpapan
17
dari
pegunungan
di
sekitarnya.
Daerah
ini
kesarangan
tergantung
dari
dan
derajat
kelulusan.
Variasi
penampatan
ini
dan
karakteristik
bekas
lubang
berpori-pori,
gas
dan
yang
mempunyai
banyak retakan.
c) Batupasir
Batuan pasir dan konglomerat terbentuk dari kerikil
dan pasir yang tersemen. Kesarangan dan hasil
airnya telah berkurang, akibat semen. Bila batu pasir
dan konglemerat menpunyai banyak retakan, maka
batuan ini mempunyai hasil air yang baik.
d) Batuan beku dan malihan
Kedua jenis batuan ini relative kedap air dan
merupakan akuifer jelek. Meskipun demikian jika
Balikpapan
18
BAB III
KARAKTERISTIK AKUIFER
4.1. Pendahuluan
Kondisi
akuifer
tidak
selalu
sama,
meskipun
dalam
diimbuhkan
atau
diluahkan
dari
akuifer
timbunan
didefinisikan
sebagai
volume
air
yang
Balikpapan
19
Kesarangan (porosity)
= V1 / V
dengan, V1 adalah volume pori-pori dan V adalah total volume
batuan.
Besar kecilnya kesarangan batuan tergantung dari ukuran
butir, bentuk dan susunan partikel, keseragaman butir serta
derajat sementasi dan kompaksi (Gambar 7).
Gambar 7.
Balikpapan
20
sekunder,
bila
pori
terbentuk
setelah
terbentuknya batuan.
Kesarangan
( %)
Kerikil Kasar
28
Kerikil Sedang
32
Kerikil Halus
34
Pasir Kasar
39
Pasir Sedang
39
Pasir Halus
43
Debu
46
Lempung
42
33
37
Batu gamping
30
Dolomite
26
Sekis
38
Serpih
Tuf
41
Basalt
17
SekolahGabro
Tinggi lapuk
Teknologi Minyak dan Gas Bumi
Balikpapan
Granit lapuk
43
45
21
memasukkan
sifat-sifat
airtanah
digunakan
kelulusan
.g
dengan, k = permeabilitas
K = konduktivitas hidrolik
= viskositas
= densitas fluida
g = percepatan gravitasi
Balikpapan
22
BAB IV
MATAAIR
4.1.
Pendahuluan
Mataair merupakan fenomena alam yang menarik dan
sering menimbulkan tanda tanya bagi yang tidak memahaminya.
Bagaimana mungkin airtanah dapat keluar sendiri ke permukaan
tanah tanpa ditimba atau dipompa. Meskipun demikian adanya
mataair di beberapa tempat sangat menolong bagi penduduk di
sekitarnya.
4.1.1.
Pengertian mataair
Menurut
Tolman
(1937),
Faktor-faktor
yg
Balikpapan
23
4.1.2.
Klasifikasi Mataair
Balikpapan
24
permukaan
tanah
memotong
muka
airtanah.
Balikpapan
25
Balikpapan
26
Balikpapan
27
Balikpapan
28
Balikpapan
29
4.2.
Fenomena Hidrotermis
Sering dijumpai mataair yang airnya panas. Air yang
berasal dari mataair panas biasanya mempunyai kandungan
mineral tinggi. Fenomena hidrotermis merupakan fenomena
pelepasan air dan uap, yg selalu berasosiasi dengan batuan
vulkanik dan cenderung berada pada daerah gradien hidrotermis
besar.
Fenomena hidrotermis erat kaitannya dengan mataair
panas. Air yg berasal dari mataair panas biasanya mempunyai
kandungan mineral tinggi. Geyser merupakan mataair panas
yang mengeluarkan airnya secara periodic dan biasanya terdapat
Balikpapan
30
BAB V
HIDROTHERMAL
5.1.
Pendahuluan
Hidrotermal dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu dari
hidrologi yg mempelajari seluruh aspek hidrologi yang ada
hubungannya dengan manifestasi panas bumi.
Manifestasi panas bumi di Indonesia cukup melimpah,
hanya saja pemanfaatan dari energi tersebut belum dikelola
secara maksimal. Hal ini juga terkendala dari biaya pengolahan
yang cukup tinggi dan keterbatasan literatur tentang panas bumi
di Indonesia. Saat ini negara yang telah memanfaatkan energi
panas bumi adalah Selandia Baru.
5.1.1.
Balikpapan
31
5.1.2.
Caps rock
Reservoir rock
Balikpapan
32
Darajat (Amoseas); 60 mw
Dieng (Geodipa); 55 mw
Lahendong (pertamina); 2 mw
5.1.3.
Alterasi Hidrotermal
Proses perubahan mineral primer menjadi mineral
sekunder akibat pengaruh dari reaksi kimia dari fluida
panas.
5.1.5.
Sesar / fault
Balikpapan
33
5.1.6.
silika (SiO2);
-
Dacite, 62 68 % SiO2
Andesite, 53 62 % SiO2
5.1.7.
Unsur-unsur lain : K
, Na
, Ca
++
, Mg
++
Balikpapan
34
Cl- rendah
Cl -
Air Klorida
5.1.8.
Air Bikarbonat
HCO3
Cycles)
Balikpapan
35
5.1.9.
Heat flux (q) merupakan laju aliran panas per satuan area
(W / m2)
Overall
heat
transfer
coefficient
adalah
thermal
Balikpapan
36
Thermal conductivity
panas
yg
DAFTAR PUSTAKA
Domenico
&
Schwarts,
1990,
Physical
&
Chemical
&
Shiftan,
1981,
Groundwater
Resources:
Balikpapan
37
Todd, DK., 1984, Groudwater Hydrology, 2nd ed, John Willey &
Sons, New York USA
Balikpapan
38