Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

PENENTUAN WAKTU PENGIKATAN DARI


SEMEN HIDROLIS


KELOMPOK 12
Maryam Afifah 1006773894
Dwi Ayu 1006756231
Riena SelIiana 1006756244
Gloria Agustina 1006773862
Dini Ariyanti 1006756111
David Immanuel 1006773811

Waktu Praktikum : 15 Oktober 2011
Asisten Praktikum : ArieI Fadliansyah
Tanggal Disetujui :
Nilai :
ParaI :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2011
PENENTUAN WAKTU PENGIKATAN DARI SEMEN
HIDROLIS

I. Tujuan Percobaan
Menentukan waktu pengikatan semen hidrolis (dalam keadaan
konsistensi normal) dengan alat vicat.

II. Peralatan
1. Mesin aduk (mixer), dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan
karat serta mangkuk yang dapat dilepas.
2. Alat vicat (menggunakan jarum D seperti pada gambar).
3. Timbangan dengan kepekaan sampai 1,0 gram.
4. Alat pengorek (8.rapper) dibuat dari karet yang agak kaku.
5. Gelas ukur dengan kapasitas 150 atau 200 ml.

III. Bahan
1. Semen Portland
2. Air bersih (dengan suhu kamar)

IV. Prosedur Percobaan
1. Menimbang semen sebanyak 500 gram.
2. Menyiapkan air 140 ml.
3. Menempatkan sudu serta mangkuk (kering) pada alat pengaduk
dalam posisi mengaduk.
4. Menempatkan bahan-bahan untuk satu 'Batch ke dalam
mangkuk, yaitu memasukkan bahan-bahan yang disiapkan pada
prosedur 1 dan 2 ke dalam mangkuk.
5. Menjalankan mesin pengaduk dengan kecepatan rendah (140 5
ppm) dan mengaduk selama 30 detik.
6. Menghentikan mesin pengaduk untuk 15 detik dan menyapu
bahan (pasta) dari dinding sisi mangkuk.
7. Menjalankan kembali mesin pengaduk dengan kecepatan sedang
(285 5 ppm) dan mengaduk selama 1 menit.
8. Segera mengambil pasta semen dari mangkuk dan
membentuknya menjadi bola dan menekan ke dalam cincin konis
sesuai prosedur pada praktikum penentuan konsistensi normal.
9. Menempatkan benda coba pada alat vicat. Menurunkan jarum
hingga menyentuh permukaan pasta semen. Mengeraskan sekrup
dan menggeser jarum penunjuk pada bagian atas dari skala dan
melakukan pembacaan awal. Melepaskan batang dengan
memutar sekrup dan menyatat skala yang menunjukkan seberapa
dalam penetrasi yang dilakukan.
10.Mendiamkan pasta di dalam cincin konis pada ruang lembab
selama 1 jam.
11.Setelah mendiamkan selama 1 jam, menempatkan kembali benda
coba pada alat vicat dan melakukan kembali prosedur 9.
12.Kemudian melakukan prosedur 9 setiap 5 menit sekali hingga
skala menunjukkan 25 mm.


V. Data Pengamatan

Waktu (menit)
Penurunan
(mm)
0 38
15 36
30 35
45 33
60 29
75 5

atatan:
O Waktu ikat awal 60 menit
O Waktu ikat akhir 100 menit


VI. Pengolahan Data

Grafik Waktu terhadap Penurunan




Waktu Ikat Literatur
Waktu ikat pada literatur adalah sebesar 25 mm, sehingga
pengolahan data dengan metode interpolasi yaitu :
29 -25
- x
=
29 - 5
- 75

- = 24( -x)
24x = 15
0
3
10
13
20
23
30
33
40
0 20 40 60 80

e
n
u
r
u
n
a
n

(
m
m
)
Waktu (men|t)
Graf|k Waktu Ikat
WakLu lkaL
x =
15
24

x = 2, 5

1adi, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai penurunan
sebesar 25 mm adalah 62,5 menit.


VII. Analisis

a. Analisis percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan lamanya
waktu ikat yang dibutuhkan oleh semen hidrolis. Waktu ikat
merupakan waktu yang dibutuhkan semen menjadi keras,
dimulai dari bercampurnya air dengan semen hingga menjadi
pasta semen yang cukup kaku dan dapat menahan tekan. Waktu
ikat terbagi menjadi 2, yaitu waktu ikat awal dan waktu ikat
akhir. Waktu ikat awal (initial 8etting time) adalah waktu dari
tercampurnya semen dan air hingga menjadi pasta yang sudah
tidak dapat dibentuk atau dengan kata lain siIat keplastisannya
telah hilang. Sedangkan waktu ikat akhir (final 8etting time)
adalah waktu antara pasta semen hingga menjadi beton yang
sudah mengeras. Percobaan kali ini adalah untuk menentukan
waktu ikat awal.
Hal yang pertama dilakukan adalah membuat pasta
semen dari 500 mg semen yang dicampur dengan 140 ml air.
Setelah itu, pasta dimasukkan ke cincin konis dan dites
penetrasinya menggunakan alat vicat. Alat vicat diturunkan
setiap 15 menit hingga didapat hasil penetrasi sebesar 25 mm.
Dalam data yang praktikan dapatkan, penetrasi pada menit 0
60 berubah cukup teratur yaitu perubahan hanya berkisar antara
2 4 mm setiap 15 menit. Namun, pada penetrasi di menit ke
75, terlihat perubahan yang sangat signiIikan, yaitu terjadi
penurunan menjadi 5 mm. Hal ini terjadi karena pada waktu
diatas dalam range waktu tersebut semen mulai mengeras secara
cepat, sehingga penurunan yang didapatkan hanya sedikit.

b. Analisis Hasil
Dalam data pengamatan, praktikan tidak
mendapatkan waktu ikat untuk nilai penurunan yang diinginkan,
yaitu sebesar 25 mm. Oleh karena itu, praktikan menggunakan
metode interpolasi untuk mencari lamanya waktu ikat yang
dibutuhkan untuk mendapatkan penetrasi sebesar 25 mm. Dari
pengolahan data, didapatkan waktu ikat yang dibutuhkan untuk
mencapai penetrasi 25 mm adalah selama 62,5 menit. Seperti
yang terlihat pada graIik, penurunan yang terjadi pada menit 0-
60 cukup kecil, sehingga graIik menurun dengan landai. Namun,
pada waktu diatas menit 60 terjadi perubahan penurunan yang
drastis sehingga penurunan graIik tergambar secara ekstrim.



c. Analisis kesalahan
Ada beberapa kesalahan yang dapat terjadi pada
praktikum ini. Kesalahan yang terjadi dapat disebakan oleh 3 hal
yaitu, kesalahan alat, paralaks, maupun kesalahan praktikan.
Kesalahan alat terjadi pada mixer, yang tidak bekerja optimal,
sehingga pencampuran semen dan air tidak sempurna. Kesalahan
paralaks yang terjadi berkaitan dengan suhu dan kelembaban
ruangan. Karena, suhu dan pengerasan semen berhubungan.
Semakin tinggi suhu semakin cepat semen mengeras, dan begitu
pula sebaliknya. Kesalahan dapat terjadi apabila suhu pada ruang
praktikum tidak sesuai dengan standar suhu yang dibutuhkan.
Kesalahan praktikan Selain itu, kesalahan dapat terjadi dalam
pengecekan waktu yang tidak tepat.

VIII. Kesimpulan
1. Untuk menentukan waktu ikat pada semen hidrolis
digunakan alat vicat.
2. Penentuan waktu ikat harus dilakukan ketika pasta semen
telah mencapai konsistensi normal.
3. Penurunan yang terjadi akan menjadi ekstrim pada range
waktu tertentu karena dalam waktu tersebut semen mengeras
dengan cepat.






IX. Referensi
O SNI 03-6826-2002 etode Pengufian Kon8i8ten8i
Normal Semen Portland dengan Alat Ji.at untuk
Pekerfaan Sipil.
O Pedoman Praktikum Pemerik8aan Bahan Beton dan
utu Beton, Laboratorium Struktur dan Material,
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia.

X. Lampiran


Gambar 1. Proses memasukkan pasta semen ke dalam cincin
konis.


Gambar 2. Proses pengetesan waktu ikat menggunakan alat vicat

Anda mungkin juga menyukai